Part 5

Gilang hanya bisa berpasrah tanpa berniat untuk melawan saat Darmawan memukulinya habis-habisan.

Kedatangannya yang dinilai tidak tepat membuat Darmawan mengira bahwa Gilang-lah yang telah menodai putri satu-satunya.

Saat Belva membuka pintu yang dipikir adalah kedua orangtua Belva, sudah ada Gilang yang berdiri di depan pintu dengan membawa satu kotak sarapan yang Gilang beli di restoran hotel.

Saat yang bersamaan, kedua orangtua Belva datang dan melihat ada Gilang di depan kamar Belva.

Wajah penuh amarah terpancar dari wajah Darmawan. Darmawan langsung memukuli Gilang tanpa ampun.

Pagi tadi, Belva memberanikan diri untuk menelepon kedua orangtuanya. Belva tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa selain mengatakan yang sebenarnya kepada Vita dan Darmawan.

Belva juga tidak mungkin keluar dari hotel dengan keadaan yang berantakan dan bajunya yang robek di beberapa bagian.

"Pa, udah. Bukan Kak Gilang yang melakukannya, Pa." Belva mencoba untuk menghentikan pukulan Darmawan ke pipi Gilang.

"Jangan membela dia, Belva. Lelaki breng*** sepertinya tidak perlu dikasihani."

"Ku bilang bukan dia, Pa. Papa cukup!"

"Lalu kenapa dia bisa ada di kamar ini, Bel, kalau bukan dia yang melakukannya?"

"Aku yang menelpon dia semalam, Pa. Karena aku nggak tau aku harus minta tolong ke siapa. Aku takut Papa dan Mama marah sama aku kalau kalian tahu bagaimana keadaan aku semalam."

Darmawan menatap Gilang yang tersungkur di lantai. Tangannya mengusap ujung bibirnya yang berdarah akibat pukulan Darmawan.

"Benar apa yang dikatakan Belva?"

Gilang mengangguk sebagai jawaban.

"Lalu kenapa kamu diam saja waktu saya pukul kamu?" Darmawan membantu Gilang berdiri dan memintanya untuk duduk di atas sofa.

"Saya yakin om tidak akan mendengarkan saya juka saya mengatakan yang sebenarnya. Om Darmawan sedang dalam keadaan emosi."

"Maafkan saya, Lang."

"Tak apa, Om. Saya mengerti. Juga_"

"Juga apa?"

"Juga akan menikahi Belva."

"Apa maksud kamu? Lalu pertunangan kamu?"

"Aku juga nggak mau, Pa." Belva menimpali. "Kak Gilang cuma kasian sama aku yang udah kotor ini. Aku nggak mau menyusahkan orang lain. Kak Gilang nggak perlu melakukan ini sama aku," lanjutnya.

"Saya akan tetap menikahi kamu, Bel. Soal pertunangan semalam, saya yang akan bereskan," ucap Gilang dengan tegas.

"Kenapa kamu melakukan ini, Lang?" Kini Vita yang bersuara setelah sejak kedatangannya, dia hanya bisa memeluk erat tubuh Belva.

Gilang tak menjawab. Tapi dalam hatinya, melihat tangis Belva semalam, Gilang terenyuh hatinya. Tak tega melihat kehancuran yang dirasakan Belva. Rasanya marah pada lelaki yang sudah melakukan hal itu pada Belva. Tidak terima rasanya Belva diperlakukan sepertu ini. Apalagi Belva seperti ini karena dirinya.

Meskipun bukan salah Gilang juga jika Belva patah hati. Sejak awal Gilang sudah mengatakan bahwa dia tidak bisa mencintai Belva. Tapi Belva tetap saja mengejarnya hingga berujung seperti ini.

Tapi semalam, Gilang merasa ingin terus melindungi Belva. Memeluknya dan meyakinkan Belva bahwa semua akan baik-baik saja.

***

"Kak Gilang nggak harus melakukan ini semua. Aku nggak mau disebut perebut kekasih orang, penghancur hubungan orang."

"Awh. Pelan, Bel." Gilang meringis kesakitan saat Belva menekan dengan sedikit keras pada luka lebamnya. Setelah mandi dan berganti baju, Belva meminta es batu dan handuk kecil pada pelayan hotel untuk mengompres lebam di wajah Gilang.

Kedua orangtua Belva beristirahat di kamar lain. Semalam mereka juga tidak bisa tidur karena mencari keberadaan Belva. Sedangkan Belva tak mengangkat satupun panggilan dari Mama maupun papanya.

"Tak perlu mendengar apa yang diucapkan oleh orang lain. Saya yang memutuskan untuk menikahi kamu. Lama-lama mereka akan capek sendiri bicarain soal kita."

"Kita?" Belva memastikan bahwa dia tidak salah dengar.

"Iya. Saya dan kamu."

"Soal Kak Jihan?"

"Itu urusan saya."

Belva terdiam tak berucap apapun lagi. Harusnya dia bahagia akan dinikahi oleh Gilang. Tapi bukan dengan cara seperti ini yang Belva harapkan.

"Aku kotor, Kak. Apa yang harusnya aku berikan untuk suamiku udah nggak ada."

"Saya pun bukan manusia yang bersih dari dosa, Bel. Masa lalu saya bahkan lebih buruk dari apa yang kamu alami sekarang."

"Aku takut akan membuat Kak Gilang dan keluarga Kak Gilang malu."

"Kita akan tutup masalah ini rapat-rapat. Cukup kita dan kedua orangtuamu yang tau akan hal ini."

"Kak Gilang nggak mau bantu aku cari orang itu aja? Lewat cctv hotel, misalnya," ucap Belva dengan takut.

"Buat apa? Kalau sudah ketemu, kamu mau menikah dengan dia?"

Dengan cepat Belva menggelengkan kepalanya. "Aku nggak mau menikah dengan lelaki brengsek seperti itu."

"Ya sudah. Kita nggak perlu melakukannya."

"Tapi pertunangan kakak?"

"Sudah saya bilang bahwa itu urusan saya."

Gilang harusnya mengiyakan saja usulan Belva. Tapi Gilang merasa bahwa dia tidak bisa melepaskan Belva pada lelaki kurang ajar yang telah menodai Belva. Akan bagaimana hidup Belva nanti jika bersama lelaki itu?

🌻🌻🌻

Jihan membisu. Tak ada satu kata pun yang ingin dia ucapkan saat tiba-tiba Gilang membatalkan pertunangan mereka yang baru digelar semalam.

Hanya air mata yang menjadi tanda bahwa hatinya begitu hancur. Rasanya tak akan sesakit ini jika Jihan bisa sedikit saja menahan hatinya untuk tidak jatuh cinta pada Gilang.

Harusnya dia mundur saja saat Gilang mengatakan bahwa tak mudah baginya untuk membuka hati.

"Maafkan saya, Han. Kamu pasti bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik dari saya."

Jihan mengangguk kuat. "Iya. Pasti akan saya dapatkan lelaki yang jauh lebih baik dari kamu."

Setelah berkata seperti itu, Jihan segera beranjak pergi meninggalkan Gilang sendiri.

***

Plak!!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Gilang. Meninggalkan bekas kemerahan di pipi Gilang. Nyeri di bekas pukulan Darmawan saja belum sepenuhnya hilang, sudah ditambah lagi dengan tamparan yang begitu keras.

Yunita tak mampu menahan emosinya saat Gilang mengatakan bahwa Gilang akan menikahi perempuan lain dan membatalkan pertunangannya dengan Jihan.

Gavin dan Mikha yang melihatnya hanya bisa diam, menatap Gilang dengan tatapan kasian. Juga kesal karena lagi-lagi Gilang berulah.

"Mama sudah pernah katakan, kalau ada perempuan lain, bawa ke hadapan Mama dan Papa. Sekarang kamu udah mengikat anak gadis orang, Gilang. Dan dengan mudahnya kamu bilang mau menikahi perempuan lain?"

"Tenang, Ma. Duduk dulu. Ingat, Mama punya hipertensi loh."

"Gara-gara Gilang, Pa, kalau sampai tensi Mama naik lagi."

Berbeda dengan Yunita, Anton justru terlihat lebih tenang. Masalah seperti ini tidak akan bisa selesai kalau tidak dihadapi dengan kepala dingin.

"Siapa perempuan itu, Lang?"

Gilang menatap papanya sebentar. Lalu kembali menundukkan kepalanya. "Belva, Pa. Anak Pak Darmawan."

Rasa terkejut pasti dirasakan oleh Anton dan Yunita. Ternyata anak dari sahabatnya sendiri. "Kenapa baru sekarang? Ada apa? Apa yang sudah kamu perbuat dengan dia?"

Gilang menggelengkan kepalanya. "Nggak ada apa-apa, Pa. Gilang baru sadar kalau yang ingin Gilang nikahi itu Belva."

"Lalu dengan Jihan?"

"Gilang sudah membatalkannya dan membicarakan semuanya dengan Jihan, Pa."

"Ya Allah, Gilang... Bikin malu semua orang kamu, Lang. Pertunangan kamu itu baru semalam, loh. Hari ini udah batal. Gimana kedua orangtua Jihan nanti, Lang? Kamu kenapa nggak berhenti bikin ulah, sih. Umur kamu berapa, sih, Lang, kok, kerjaan kamu bikin ulah terus?"

"Boleh nggak kalau Gilang mau nyalahin Mama aja?"

"Kenapa?" Yunita meninggikan suaranya, menatap Gilang dengan tatapan tajam.

"Mama yang memaksaku untuk bertunangan. Padahal Gilang udah bilang kalau Gilang belum mau."

Yunita tidak bisa berkata-kata lagi. Memang salahnya. Tapi Yunita juga tak ingin melihat Gilang terus terpuruk dan terus menerus merasakan cemburu saat melihat Gavin dan Mikha.

Yunita paham akan hal itu meskipun Gilang tak pernah mengatakannya. Yunita pikir cinta akan datang secara perlahan jika Gilang mau menjalaninya.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Amilia Indriyanti

Amilia Indriyanti

salahmu Dewe wes emoh di peso3

2023-07-06

1

Bisikan_H@ti

Bisikan_H@ti

Mengsedih

2023-06-30

1

Kamsiah Dawiel

Kamsiah Dawiel

belva sengaja ya ngejebak Gilang, pura2 dilecehkan agar Gilang nikahan sama dia, belva2...... bucin banget sama gilang

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!