Part 16

Ku mulai merasakan rasa cinta

Cinta yang tumbuh di setiap saat

Kulukis sebuah kisah yang nyata

Agar semua tak berakhir

Kini kita bersama dan mulai semuanya

Dan yakinkan hati kita berdua

Gilang tertawa kecil saat kembali mendengar suara Belva yang sedang bernyanyi. Tidak terlalu bagus, tapi juga tidak terlalu jelek. Pas-pasan. Jika ikut kontes sudah pasti kalahnya karena suaranya standar saja.

Tapi kali ini bukan lagu sedih yang dia nyanyikan. Melainkan lagi cinta, menandakan hatinya tengah berbunga.

Gilang benar-benar ke Surabaya malam itu juga. Tak tahan juga berlama-lama berjauhan dengan Belva. Istrinya yang masih belia, mampu mencairkan hatinya yang sekian lama membeku.

Satu-satunya wanita yang mampu memasuki hatinya setelah dia berpisah dengan Mikha dua tahun yang lalu.

Pukul sepuluh malam, Belva masih santai saja berteriak seperti itu di dalam kamar mandi. Rumah sebesar ini dan halaman yang luas tentu mampu meredam suaranya agar tak di dengar tetangga.

Gilang sudah duduk santai di sofa. Bersandar pada sandarannya dan menunggu Belva keluar dari kamar mandi. Suara pintu terbuka. Gilang segera melihat ke arah kamar mandi.

"Eh, anj_"

"Mau ngomong apa, Bel?" Gilang segera menyela karena mendengar Belva yang akan mengumpat saat melihatnya.

Belva menggelengkan kepalanya dengan kaku. Matanya masih terpaku akan Gilang. Rasanya begitu terkejut melihat Gilang ada di kamarnya. Dia benar-benar ke Surabaya malam ini hanya karena melihat Belva berganti baju.

Mendadak jantung Belva berdetak kencang. "Apa yang mau dilakukan Kak Gilang malam ini?"

Gilang tertawa kecil melihat Belva yang masih terdiam di depan kamar mandi. Tak bergerak sedikitpun.

Gilang segera menghampirinya dan menarik tangannya pelan, membawanya ke tempat tidur.

"Kenapa, sih? Gitu amat lihat suaminya datang?"

"Kakak ngapain udah ke sini? Bukannya masih dua hari lagi?"

"Oh, jadi nggak suka kalau kakak datang?"

"Bukannya gitu. Tapi, kan_"

"Udah. Bilang aja kalau kangen. Sini, peluk."

Gilang sudah merentangkan kedua tangannya. Sudah siap jika Belva memeluknya sekarang.

Belva yang aslinya memang kangen pun tak bisa menutupinya lagi. Senyum di bibirnya dan rona di wajahnya sudah memperlihatkan semuanya.

Tanpa mengulur waktu lagi, Belva segera menghampiri Gilang dan memeluknya dengan erat. Menghirup dalam-dalam aroma wangi dari tubuh Gilang yang selalu membuatnya rindu.

"Tau nggak, Kak_"

"Nggak tau." Gilang menyela ucapan Belva dengan cepat.

"Iih, belum selesai ngomongnya..."

Gilang tertawa renyah. "Iya. Mau ngomong apa, sih?"

"Tadi aku berharap kakak beneran ke sini. Tapi nggak mau nanya apalagi maksain. Kakak, kan, di sana sibuk. Eh, ternyata beneran sampai sini malam-malam begini. Emangnya masih ada pesawat ke sini, ya?"

"Pakai jet pribadi. Jangan kayak orang susah, Bel."

"Ih, sombong amat."

Gilang tertawa lagi. Akhir-akhir ini Gilang rasa dirinya banyak tertawa ketika bersama Belva.

"Lagian aneh tau, Kak," sambung Belva.

"Aneh kenapa?"

"Kakak cuma lihat aku ganti baju aja langsung ke sini. Ngapain coba? Mau lihat aku ganti baju? Atau mau gantiin baju aku sekalian?"

Gilang menaikkan sebelah alisnya. Istrinya ini benar-benar tidak tahu apa berniat untuk memancing dirinya?

Tidak tahukah Belva kalau kepala atas bawah Gilang terasa cenat-cenut melihat tubuh mulus milik Belva?

Gilang berdehem kecil. Rasanya ingin mengatakan kalau dia ingin meminta haknya malam ini juga. Tidak bisa lagi menunggu lama. Sudah terlalu lama juga Gilang "berpuasa".

Tapi lidahnya terasa kelu. Susah untuk mengatakannya. Takut Belva belum siap dan masih trauma akan kejadian malam itu yang membuatnya memilih menikahi Belva untuk melindungi Belva daripada melanjutkan pertunangannya dengan Jihan.

"Kak? Kok, diem aja, sih? Ngapain ke sini kalau cuma diem begini?"

"Terus kamu maunya kakak ngapain, Bel?"

"Jalan-jalan, yuk. Cari makan. Di depan sana ada sate enak banget, Kak."

Gilang pikir Belva akan menawarkan hal lain. Tapi malah mengajaknya jalan-jalan malam-malam begini.

"Besok kuliah, Bel. Mending tidur aja. Lagian udah malam begini masa mau makan? Nggak takut gendut?"

Belva menggelengkan kepalanya. "Nggak. Ngapain takut gendut? Orang aku mau makan sebanyak apapun badan juga segini-segini aja, kok. Ayolah, Kak."

Belva tersenyum dan mengedipkan kedua matanya dengan manja. Membuat Gilang semakin gemas dibuatnya. Andai bisa, Gilang ingin mengurung Belva saja di bawah tubuhnya.

Melihat Belva merem melek keenakan karena, ah embuhlah. Gilang pusing sendiri memikirkannya. Lebih baik dia turuti saja kemauan Belva kali ini.

***

"Mbak Belva. Tumben berdua? Biasanya juga sendiri, Mbak. Sama siapa ini?"

Belva dan Gilang saling berpandangan mendengar pertanyaan tukang sate yang bernama Pak Tejo langganan Belva.

Gilang tersenyum tipis ke arah Pak Tejo. "Saya suaminya, Pak," jawab Gilang dengan singkat, padat dan sangat jelas. Membuat Belva membelalakkan kedua matanya.

Bukankah pernikahan mereka masih harus disembunyikan?

"Walah. Nggak tau kalau sudah nikah ternyata. Selamat kalau gitu, ya. Silahkan duduk dulu. Tak buatkan satenya dulu, Mbak, Mas."

Gilang dan Belva segera duduk di tikar lesehan yang sudah disediakan. Sebenarnya ada kursi dan meja juga. Tapi Belva lebih suka duduk lesehan.

"Kakak, kok, bilang-bilang kalau udah nikah, sih?" protes Belva.

"Terus maunya kakak bilang kakak ini siapa kamu, Bel? Sepupu? Kakak? Ih, enak aja. Kalau ada yang dengar bisa-bisa mereka masih ngejar-ngejar kamu lagi."

"Ih, aku nggak seterkenal itu kali, kak, di sini."

"Tapi banyak yang suka sama kamu. Kamunya aja yang nggak tau."

"Emang kakak tau? Darimana kakak tau kalau banyak yang suka sama aku?"

"Waktu kakak ke masjid depan komplek, banyak cowok-cowok yang bicarain kamu. Belva cantik, Belva belum punya pacar," ucap Gilang tanpa kebohongan sedikitpun.

Seminggu setelah pernikahan mereka, sebelum Gilang datang ke rumah Belva, Gilang lebih dulu mampir ke masjid untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Setelah selesai sholat, dia dengar empat cowok seumuran Belva yang berjalan keluar masjid sambil membicarakan Belva. Kurang lebih sama dengan apa yang diucapkan Belva tadi.

"Cemburu yaaa? Ngaku, deh." Belva mencolek pipi Gilang. Wajahnya tersenyum menggoda Gilang yang terlihat salah tingkah.

"Ayo ngaku, Kak!"

"Ngaku soal apa, Bel?"

"Ngaku aja kalau kakak cemburu. Iya, kan? Aku nggak salah, kan?"

Gilang tak harus menjawab saat itu juga karena sate yang mereka pesan sudah datang. Menjadi penyelamat Gilang untuk tidak menjawab pertanyaan Belva saat itu juga.

Ternyata, selain belum berani meminta haknya, Gilang juga belum berani untuk mengatakan bahwa dia mulai merasakan cinta. Rasanya memang benar-benar cemburu ketika membayangkan Belva dekat dengan lelaki lain saat dirinya tidak ada di samping Belva.

***

Belva yang tadinya sudah siap untuk tidur karena sudah gosok gigi, skincare-an dan lain-lain, kini harus mengulangnya lagi karena baru saja kembali dari luar rumah.

Sebelum naik ke tempat tidur, Belva harus benar-benar bersih dan cantik.

Apalagi dengan adanya Gilang, Belva merasa dirinya harus tampil sempurna di hadapan Gilang. Belva ingin membuat Gilang segera mengatakan bahwa dia mencintai Belva dengan menyenangkan hati Gilang.

Katanya, melihat istri yang tampil cantik dan wangi itu akan membuat seorang suami senang. Dan Belva mempraktekkannya sekarang.

Malam ini, Belva kembali tidur nyenyak di pelukan Gilang.

Gilang sempat memuji Belva cantik dan wangi sebelum Belva masuk ke dalam pelukannya. Di bawah selimut yang sama.

Tak ada hal apapun yang terjadi sebelum mereka berdua bersama-sama berkelana di alam mimpi.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

runma

runma

😍🥰👍

2023-07-23

0

Maeta Waode

Maeta Waode

jauh2 ke surabaya dapatx cuman pelukan kasian gilangx

2023-07-05

0

HIATUS

HIATUS

bukan Gilang yg pusing tapi author nyaa yg pusing,uhukkk

2023-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!