Part 12

Terbesit sedikit rasa cemburu di dalam hati Belva melihat keakraban Mikha dan Gilang. Mau bagaimana pun juga, mereka berdua pernah menikah sebelum akhirnya bercerai dan Mikha menjadi kakak ipar Gilang.

Ucapan Gilang bahwa Belva tidak paham akan hal "seperti itu", itu hanya upaya Gilang untuk menutupi alasan keduanya menikah. Belva yakin itu alasannya.

Hari itu Belva diajak oleh ibu mertua dan kakak iparnya untuk pergi ke salon. Girls day out kalau kata Mikha.

Mereka melakukan perawatan rambut, kuku dan spa. Benar-benar merilekskan tubuh mereka yang merasa kelelahan karena aktivitas masing-masing.

Kecanggungan Belva juga perlahan mulai memudar. Belva mulai bisa beradaptasi dan nyambung dengan obrolan mereka.

"Kenapa nggak kuliah di sini aja, sih, Bel? Nggak harus LDR-an sama Gilang. Ya, walaupun Gilang juga sering ke Surabaya, sih, untuk saat ini. Tapi kadang suami pengennya dekat istrinya terus, Bel," ucap Mikha saat mereka tengah melakukan perawatan kuku.

"Udah terlanjur di sana, Kak. Nggak apa-apalah sementara begini dulu. Kak Gilang juga nggak mempermasalahkan, kok."

"Dia nggak berani bilang mungkin, Bel. Takut kamu kepikiran apa gimana. Kerjaan dia di Surabaya, kan, nggak akan lama juga. Masa habis itu mau LDR lama? Nggak pengen dekat sama dia terus gitu?"

"Pengennya, sih, gitu, Kak. Tapi kak Gilang yang nggak mau dekat-dekat sama aku." Belva menjawab dalam hati. Jika dia mengatakannya pada Mikha, akan terjadi huru-hara nantinya.

"Nanti, deh, Kak, diomongin lagi sama Kak Gilang," ucap Belva menyembunyikan apa yang sebenarnya dia rasakan.

***

Butuh waktu beberapa jam untuk mereka bisa melakukan perawatan tubuh mereka. Setelah keluar dari salon ternama langganan Mikha dan Yunita, Yunita mengajak kedua menantu perempuannya untuk berbelanja di sebuah mall besar.

Mikha menarik tangan Belva dan mengajaknya ke toko pakaian dinas untuk suami. Belva sempat mengerutkan keningnya melihat baju-baju kurang bahan dan bahannya pun begitu tipis dan menerawang.

"Ambil sesuka kamu, Bel. Kali ini aku yang traktir," ucap Mikha pada Belva. Yunita hanya tertawa kecil dan langsung melipir ke bagian underwear.

Belva manggelengkan kepalanya. "Aku nggak pakai baju kayak gini, Kak," ucap Belva membuat Mikha membelalakkan kedua matanya.

"Eh, istri wajib punya baju kayak gini, Bel. Biar suami makin klepek-klepek. Ntar malam cobain, deh, pakai ini."

Mikha memilihkan lingerie yang begitu seksi jika dipakai oleh Belva. Berbagai model dan warna Mikha pilihkan untuk Belva. Ada merah, putih, hitam, pink, ungu, dan beberapa warna lainnya.

"Kak, udah aja. Ini kebanyakan."

"Setiap hari ganti, Bel. Sebulan ada tiga puluh hari. Berarti kita belinya juga harus tiga puluh," jawab Mikha tak memperdulikan Belva yang memprotes ucapannya.

"Dipotong hari datang bulan seminggu, Kak. Terus kita LDR juga, kan. Tiga hari sekali Kak Gilang baru ke Surabaya."

"Oh, iya, ya?" Mikha baru menyadarinya. "Ya udah berarti ini cukup, ya?" lanjut Mikha lagi.

"Kebanyakan, sih, Kak, sebenarnya."

"Udah. Nggak usah kebanyakan. Cukup, gitu aja."

Belva tersenyum canggung. Setelah itu Mikha meninggalkan Belva untuk memilih pakainnya sendiri. Meskipun yang ada di apartemen sudah puluhan lingerie, tapi Gavin selalu meminta Mikha untuk membeli yang baru. Model dan warna baru tentu saja.

***

Pukul delapan tepat, ketiga wanita beda usia itu baru saja sampai di rumah. Mereka asyik pergi berbelanja, jalan-jalan dan makan di luar. Sedangkan para suami sudah menunggu di rumah.

Ketiga lelaki itu hanya bisa menghembuskan napas dengan pelan saat melihat banyaknya kantong belanja yang dibawa pulang para wanita.

Entah apa yang mereka beli, mereka yakin tak hanya seratus juta yang mereka habiskan untuk satu hari ini saja.

Untung para suami giat bekerja. Penghasilan mereka sudah tidak diragukan lagi. Jadi tidak akan pusing jika para istri menghabiskan yang berapapun dalam satu hari.

Mikha langsung menghambur memeluk erat Gavin yang sudah menunggunya. Yunita pun juga langsung duduk di sebelah Anton.

Sedangkan Belva, dia hanya terdiam, berdiri sambil menatap Gilang sesaat. Rasanya ingin juga melakukan apa yang dilakukan Mikha dan Yunita. Tapi rasanya enggan. Ingat bahwa Gilang tak mencintainya seperti cinta yang diberikan Gavin pada Mikha, atau Anton pada Yunita.

"Belva langsung ke kamar, ya, Ma, Pa, Kak Mikha," ucap Belva.

"Oh, iya, Bel. Lain kali kita jalan-jalan lagi, ya," balas Mikha yang masih berada dalam pelukan Gavin.

"Iya, Kak," jawab Belva dan Belva langsung berjalan menuju kamar Gilang.

"Susulin tuh istri Lo. Gue yakin dia masih malu mau peluk Lo di depan kami." Mikha berucap pada Gilang. Gilang menaikkan kedua alisnya. Tanpa menjawab apapun, dia segera menyusul Belva yang sudah lebih dulu pergi ke kamar.

Saat Gilang masuk ke dalam kamar, lagi-lagi Belva sedang berada di kamar mandi.

Gilang tertarik untuk membuka isi paper bag yang dibawa oleh Belva tadi. Belanja apa dia sampai banyak sekali paper bag di tangannya.

Kedua mata Gilang terbelalak saat melihat banyak lingerie dari warna dan model yang berbeda. "Pasti kerjaannya Mikha kalau kayak gini," gumam Gilang pelan.

Saat Gilang sedang mengangkat satu buah lingeri berwarna hitam pekat, Belva keluar dari kamar mandi. Belva sempat menatapnya sesaat meskipun akhirnya dia segera mengalihkan pandangan. Malu melihat Gilang mengangkat pakaian seperti itu.

"Itu tadi yang beliin Kak Mikha. Kak Gilang bisa simpan di lemari buat istri kak Gilang suatu saat nanti," ujar Belva yang membuat Gilang menatapnya tak mengerti.

"Maksud kamu apa, Bel?"

"Aku nggak hamil, Kak. Jadi kakak nggak perlu melindungi aku lagi dengan pernikahan terpaksa."

"Saya nggak terpaksa menikah dengan kamu. Memang momennya saja yang tidak tepat, Bel. Saya nggak akan ceraikan kamu. Ini yang terakhir saya berkata seperti itu. Jangan dibahas lagi. Bukankah dulu kamu yang ingin menikah dengan saya?"

Belva memandang kosong ke arah jendela. Baru saja Gilang membuka pintu berniat untuk keluar, Belva sudah berucap lagi. "Memang. Tapi bukan dengan cara seperti ini yang aku mau. Untuk apa aku dinikahi kalau aku hanya dijadikan boneka saja? Lebih baik kita berpisah, dan aku bisa bersama dengan orang yang mencintai aku dan menerima aku apa adanya. Sama halnya dengan kak Gilang. Entah mencari yang baru, atau masih akan terjebak di masa lalu. Kakak masih cemburu, kan, lihat Kak Mikha bermesraan dengan kak Gavin? Aku bisa lihat meskipun kakak nggak mengatakannya. Atau mungkin kakak nggak mau jatuh cinta sama aku karena aku ini sudah bekas orang lain? Maaf kalau kesannya aku nggak berterimakasih sama kakak yang sudah mengorbankan pertunangan kakak demi menikahi aku yang kotor ini. Tapi demi Tuhan, kak. Aku rela menjadi janda daripada hidup dengan orang yang tidak mencintai aku. Aku memang ingin menikah dengan Kak Gilang. Tapi setelah sadar akan keadaan aku, aku nggak mau lagi karena aku sadar diri. Tapi Kak Gilang ingat siapa yang memaksa untuk menikahi aku? Siapa yang pasang badan untuk menjadi pahlawan di depan orangtua aku? Semua Kak Gilang yang melakukannya. Aku ingatkan kakak jika kakak lupa. Aku nggak pernah berbuat salah sama kak Gilang kecuali telah menerima pengorbanan Kak Gilang untuk menikahi aku. Jadi tolong jangan hukum aku seperti ini. Aku pun nggak mau jalan hidupku seperti ini, Kak."

Tanpa menunggu jawaban Gilang lagi, Belva mematikan laptopnya dan meletakkan kembali ke atas meja.

Belva memilih untuk membaringkan tubuhnya, membelakangi Gilang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Tangis Belva pecah saat itu juga. Terasa begitu menyesakkan karena Belva tak bisa melepaskan tangisnya dengan lega. Hanya mampu terisak tanpa suara. Dia menyesali semua yang telah dia lakukan. Semua hal yang hanya semakin membuatnya sakit hati dan kecewa.

Andai waktu bisa diulang, ada banyak hal dihidup Belva yang ingin dia rubah. Termasuk kejadian malam itu.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Runik Runma

Runik Runma

kasihan

2024-02-15

0

Siti Maryam

Siti Maryam

nyesek thor..nangis aku

2023-05-25

0

💕Leyka Gallardiev 💕

💕Leyka Gallardiev 💕

bukanya Belva tadi baru keluar dari kamar mandi kok tau² udah nutup leptop aja .. agax bingung sih bacanya

2023-04-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!