Part 4

"Dua Minggu lagi kamu dan Jihan tunangan, ya, Lang."

Entah harus bagaimana lagi Gilang menyikapi hal tersebut. Rasanya segala macam cara yang dia lakukan tidak akan membuat mamanya berhenti untuk melakukan rencana perjodohan itu.

"Cinta akan datang perlahan, Lang."

Selalu seperti itu yang Yunita ucapkan ketika Gilang mengatakan kalau hatinya belum juga terbuka untuk Jihan.

"Apa nggak terlalu cepat, Ma?"

"Memang harus cepat jika itu untuk hal baik, Lang. Satu bulan setelah tunangan kalian akan menikah."

"Ma? Gilang bukan anak kecil lagi yang semuanya harus Mama atur begini. Ijinkan Gilang untuk memilih siapa yang akan menjadi pendamping Gilang nanti."

"Siapa memangnya? Ada wanita lain yang akan kamu jadikan istri? Kalau memang ada, bawa ke sini malam ini juga. Itu syaratnya kalau kamu tidak mau dijodohkan dengan Jihan."

Gilang terdiam. Sadar bahwa dia tidak bisa membawa siapapun untuk dia kenalkan kepada kedua orangtuanya sebagai calon istrinya.

"Nggak ada, kan? Makanya nggak usah nantangin Mama begitu."

Gilang menatap Anton. Namun Anton hanya tersenyum dan seolah berkata, pilihan orangtua pasti yang terbaik.

Waktu Mikha dipilihkan untuk Gilang, sebenarnya juga itu yang terbaik dari orangtuanya. Hanya saja Gilang yang menyia-nyiakan semuanya.

***

Kabar akan dilakukannya pertunangan antara Gilang dan Jihan sudah didengar oleh Belva yang tak sengaja mendengar Darmawan bicara dengan Anton lewat telepon.

"Aku akan datang, Ton. Pasti."

"Ajak anak istrimu juga tidak, Wan. Sekalian liburan ke Jakarta."

"Iya. Akan aku ajak anak dan istriku untuk turut menjadi saksi pertunangan Gilang dan Jihan itu."

"Baiklah. Ku tunggu kedatangan kalian. Sudah dulu, ya, Wan. Aku masih harus mengurus beberapa pekerjaan. Selamat sore."

"Baik. Selamat sore."

Selesai bertelepon dengan Anton, Darmawan langsung dihadapkan dengan anaknya yang tengah menatapnya tajam. "Kenapa, Bel?" tanya Darmawan tanpa merasa bahwa kabar tersebut membuat Belva kesal.

"Kenapa Papa bilang? Papa nggak sadar kesalahan Papa itu apa?"

"Memangnya Papa salah apa, Bel?"

"Salah Papa suruh jodohin aku sama Kak Gilang nggak mau. Sekarang orang yang aku sukai, aku cintai mau tunangan sama orang lain. Mana pakai acara mau datang ke sana pula. Nyebelin banget Papa. Nggak mikirin perasaan anaknya gimana."

Darmawan dan istrinya yang bernama Vita saling berpandangan setelah mendengar ucapan panjang Belva.

"Kamu daftar kuliah dan sekolah dulu yang bener, Bel. Nggak usah mikirin nikah dulu," ucap Vita dengan begitu lembut. Berusaha menenangkan Belva.

"Memangnya kenapa? Mama dulu nikah sama Papa juga waktu masih kuliah, kan? Masih semester satu lagi. Nggak sabaran juga."

Vita memejamkan matanya dan menghembuskan napas dengan pelan. Kesalahannya memang menceritakan masa lalunya, di usia berapa dia menikah, lalu memiliki Belva di usia sembilan belas tahun.

Ternyata hal itu membuat anaknya ingin mengikuti jejaknya. Kalau sudah seperti ini, Darmawan dan Vita yang dibuat pusing kepala.

Sebenarnya bukan masalah juga dengan siapa Belva menikah. Bahkan jika usia calon suami Jihan terpaut jauh.

Tapi menikah di usia muda bukanlah hal yang mudah jika Belva si anak manja itu yang menjalaninya.

"Belva kesel banget sama Mama dan Papa. Nggak ada yang ngertiin perasaan aku. Nggak Papa, Mama, bahkan Kak Gilang sendiri. Semua orang nyebelin."

Belva berlari menaiki tangga menuju lantai dua. Dimana kamarnya berada. Bahkan juga membanting pintu kamar saat Belva menutupnya.

See? Belva masih labil. Belum bisa menguasai perasaannya sendiri. Lalu apa yang terjadi jika Belva menikah sekarang? Kasian juga dia yang menjadi suami Belva nanti. Harus menghadapi kondisi dan cuaca hati Belva yang mudah sekali berubah.

🌻🌻🌻

Belva tak mampu untuk membendung air matanya saat melihat Gilang dan Jihan di depan sana sedang bertukar cincin.

Kedua matanya sempat beradu pandang dengan Gilang. Tak ingin membuang pandangan, Belva ingin Gilang melihat betapa menyakitkannya untuk Belva atas apa yang dilakukan Gilang sekarang.

Tak tahan dengan segala yang ada di hadapannya, Belva melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan ballroom hotel tempat Gilang dan Jihan menggelar acara pertunangan.

Belva tak tau menahu kota Jakarta. Tidak tahu juga kemana Belva akan melangkahkan kakinya saat ini.

Hingga Belva menemukan sebuah tempat hiburan malam melalui aplikasi di ponselnya, Belva segera memesan taksi online untuk mengantarnya menuju tempat tersebut.

***

"Kak Gilang." Suara Belva terdengar bergetar saat menelepon Gilang.

"Bel, kenapa? Ada apa?"

"Kak Gilang bisa ke sini? Aku takut."

Isak tangis Belva membuat Gilang merasa khawatir.

"Kemana? Kamu dimana, Bel?"

"Aku di hotel xxx, kamar nomor 438."

"Hotel?"

"Aku takut, Kak."

"Saya ke sana sekarang."

Tanpa menunggu lama, Gilang segera pergi menuju ke tempat yang sudah Belva sebutkan. Dia tinggalkan beberapa klien Anton yang masih asyik berbincang meskipun waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Setelah dua puluh menit menjalankan mobilnya, sampailah Gilang di hotel yang sudah disebutkan oleh Belva. Gilang segera masuk dan naik ke lantai dimana kamar Belva berada.

"Bel..." panggil Gilang sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Belva.

"Bel, ini saya Gilang," panggilnya lagi karena Belva tak kunjung membuka pintu.

Pintu terbuka beberapa saat kemudian. Menampakkan Belva dengan penampilan yang begitu berantakan. Rambut yang semula disanggul cantik sudah awut-awutan. Gaun yang dia pakai saat datang ke acara pertunangan Gilang dan Jihan pun sudah robek di beberapa bagian.

Firasat Gilang sangat buruk melihat penampilan Belva saat ini.

Segera dia peluk tubuh Belva yang terlihat begitu ketakutan. Dia bawa masuk kembali ke dalam kamarnya lalu menenangkan Belva hingga dia siap menceritakan semuanya.

***

"Aku nggak kenal siapa lelaki itu," ucap Belva dengan tatapan kosong.

"Aku takut Papa dan Mama marah. Karena itu aku menghubungi Kak Gilang. Maafkan aku sudah merepotkanmhu, Kak. Patah hati membuatku bodoh sampai aku datang ke tempat seperti itu."

Rasa bersalah di hati Gilang begitu besar. Tapi sejak awal Gilang sudah menolak Belva. Harusnya Belva tak berharap padanya sedalam ini.

"Aku harus apa, Kak? Aku takut kalau aku hamil. Sama siapa aku minta pertanggungjawaban nanti?"

"Kenapa kamu bicara seperti itu, Bel? Memangnya kamu yakin dia melakukannya?"

"Kakak masih bisa bertanya seperti itu setelah melihat penampilan saat ini? Memangnya aku ini apa sampai semua ucapan aku nggak ada yang Kak Gilang percayai, hah?"

Belva kembali menangis. Mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kakak nggak tau gimana rasanya jadi aku saat ini. Aku kehilangan apa yang harusnya aku berikan ke suamiku. Aku udah nggak ada harga dirinya lagi sebagai perempuan. Belum lagi kalau sampai aku hamil, kak. Aku pasti bikin malu Papa sama Mama. Anak mereka satu-satunya hamil di luar nikah dan nggak tau siapa ayahnya."

"Saya yang akan menikahi kamu, Bel."

Mendengar ucapan Gilang, Belva menghentikan tangisnya. Lalu menatap Gilang dengan tatapan tajamnya. "Kenapa baru sekarang?" ucapnya penuh penekanan.

"Kenapa baru sekarang kakak mau menikahi aku setelah aku kehilangan semuanya? Kemana kakak waktu aku bilang aku suka sama kakak? Kenapa kakak justru memilih perempuan lain untuk jadi tunangan kakak? Kenapa, Kak? Apa karena aku sudah kehilangan semuanya kakak baru mengatakan hal ini? Jika kakak melakukannya hanya karena kasian, lebih baik tidak usah. Aku lebih baik hidup menanggung malu daripada hidup dengan lelaki yang tak pernah mengharapkan aku ada di dalam hidupnya."

"Bukan begitu maksud saya, Bel. Saya_"

"Pergi."

Ucapan Gilang terhenti saat Belva mengusirnya.

"Bel?"

"Ku bilang pergi. Terimakasih sudah datang untuk orang yang menjijikkan seperti aku."

Dengan terpaksa Gilang melangkahkan kakinya keluar dari kamar Belva.

Namun Gilang tak meninggalkan Belva begitu saja. Gilang memesan kamar yang dekat dengan kamar Belva agar tetap bisa mengawasi Belva.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Raditya Permana.P

Raditya Permana.P

rencana jahat 🤣🤣🤣

2023-07-04

0

Prima Mustika

Prima Mustika

jangan jangan Belva pura2 ,

2023-06-18

0

Jenn

Jenn

udh bisa main film sih ya Bel

2023-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!