"Lho kok kamu udah rapih begini Natt, mau kemana?" seru mama Indri yang sedang menghidangkan menu sarapan untuk mereka pagi ini dengan dibantu Anggia.
"Kerja lah ma, apa lagi?" Nattan menyahut, sempat melirik sekilas kearah istrinya yang terlihat menunduk.
"CK, kamu ini gimana sih Natt, semalam kan mama menyuruh kamu membawa Anggia ke KUA sebelum itu kamu juga harus menemui neneknya lebih dulu, kamu minta restu sama dia."
Nattan menghela napas lelah dengan kedua tangan yang bertumpu diatas meja, kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas salah satu kursi yang terletak di sisi meja makan tersebut.
"Oke, Nattan akan melakukan apapun yang mama mau." lanjutnya setelah terdiam beberapa saat.
Sudah terlanjur, pikirnya.
Dengan ataupun tanpa ke KUA, saat ini statusnya sudah menjadi suami dari Anggia, lagi pula dalam hidupnya jika memang harus ada pernikahan Nattan tidak ingin melakukannya berkali-kali cukup satu kali seumur hidupnya.
"Ayok Anggi sarapan dulu nak." dengan sangat antusias mama Indri menyiapkan sarapan untuk menantunya berbeda dengan putranya Nattan yang mengambil sendiri makanannya.
Beberapa kali ia berdecak dengan sikap sang mama yang lebih sayang menantu dibandingkan putranya sendiri.
"Nanti mama juga akan ikut kalian berdua menemui nenek Anggia."
"Mama ngapain ikut, udahlah ma! mama dirumah aja istirahat, lagi pula buat apa sih ikut segala?"
"Menurut kamu kenapa?"
"Dengar Nat, kalau soal ginian mama nggak percaya sama kamu, jadi untuk memastikan semuanya, mama harus ikut."
"Yasudahlah terserah mama."
"Memang harusnya begitu."
Beberapa menit berlalu, tak ada lagi perdebatan diantara ketiganya hingga makanan mereka masing-masing tandas tak bersisa.
Pagi ini hanya ada mereka bertiga, karena jam empat subuh tadi papa Rendra sudah berangkat keluar kota dan akan menetap disana selama beberapa hari.
*
"Ini rumah Anggia ma, maaf mungkin ini terlihat tidak layak jika dibandingkan dengan rumah mama." ucap Anggia begitu mereka tiba didepan rumah yang terbilang sangat sederhana dan kecil yang berada ditengah-tengah padatnya rumah penduduk yang lain.
Rumah Anggia memang sangat berbeda jika dibandingkan dengan yang lainnya, meskipun terlihat rapih dan bersih namun tidak bisa dikatakan bahwa rumah tersebut kokoh dan baru.
Terlihat dari cat orange tua ditembok bagian dinding yang keseluruhannya sudah hampir terkelupas, beberapa kusen dibagian jendela terdapat banyak sekali rayap yang membangun sarangnya disana, begitupun dengan kursi yang terbuat dari rotan yang berada diretas rumahnya terlihat sangat lapuk dan usang.
Mama Indri tersenyum lembut, kemudian menggenggam tangan Anggia dan mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak masalah dengan hal tersebut.
"Itu bukan masalah sayang, ayok sekarang kita temui nenek kamu ya."
Anggia menurut saja, pelan ia mengangkat tangannya mengetuk pintu dihadapannya beberapa kali, dan tak lama kemudian wanita tua yang menggunakan atasan kebaya jadul dengan bawahan sarung batik berwarna cokelat menyembul bersamaan dengan pintu nya yang terbuka.
"Nek,?" Anggia berhambur memeluk tubuh ringkih sang nenek yang terlihat sedikit kebingungan.
"Kemana saja Anggia, nenek sangat khawatir, nenek menunggumu sejak semalam." ujar sang nenek mengusap kepalanya dengan sangat lembut.
"Oh iya mereka siapa nak,?" melirik kearah mama Indri dan Nattan secara bergantian, saat menyadari tidak hanya ada Anggia disana.
Anggia terlihat salah tingkah, kemudian mengajak keduanya untuk masuk dan dipersilahkan duduk diatas sofa lapuk yang berada diruang tamu.
Usai membuatkan minuman untuk mertua dan suaminya, ia ikut bergabung duduk bersama mereka dengan wajah menunduk.
"Bu, euhm nek, kedatangan saya kesini saya ingin memperkenalkan diri saya pribadi secara langsung terhadap nenek, sebagai seseorang yang merupakan keluarga Anggia satu-satunya."
"Perkenalkan nama saya Indri, dan ini putra saya bernama Nattan." jelas mama Indri seraya memegangi satu tangan putranya.
"Saya mewakili putra saya ingin melamar cucu nenek untuk dijadikan istrinya." lanjut mama Indri to the point.
Deg!
"Apakah nenek mengijinkan jika putra saya dan cucu nenek menikah?"
"Saya_" wanita tua yang sering di sapa nenek Widuri itu terdiam, seraya menoleh memandangi wajah cucunya yang terlihat menegang.
"Kenapa mendadak sekali Nggi, apa sudah terjadi sesuatu?" tanya nenek Widuri terhadap Anggia, pasalnya ia tidak pernah tahu jika cucunya berhubungan dengan laki-laki dewasa seperti laki-laki yang saat ini tengah duduk berhadapan dengannya.
Karena yang nenek Widuri tahu selama ini cucunya berpacaran dengan Rafka yang merupakan teman sekelasnya dari sejak Anggia SMP.
"Begini nek, semalam cucu nenek dan putra saya tertangkap warga tengah berduaan, dan untuk menghindari fitnah mereka berdua terpaksa dinikahkan." jelas mama Indri dengan hati-hati, mengingat ia sedang berbicara dengan orang yang lebih tua darinya.
Nenek Widuri tampak gemetar, kembali menoleh kearah Anggia menatapnya sendu.
"Anggia, apa itu benar nak, apa yang kalian lakukan?" nada suaranya masih sama seperti sebelumnya, lembut dan pelan, namun kali ini terdengar tegas.
"Maafin Anggia nek, semuanya salah Anggia, andaikan malam itu Anggia nggak ngotot buat pergi ke Apotik pasti ceritanya tidak akan seperti ini."
"Anggia minta maaf nek, Anggia udah kecewain nenek, Anggia udah bikin nenek malu."
Nenek Widuri terisak memeluk cucu satu-satunya tersebut dengan sangat erat, entah mengapa saat ini ia tidak bisa marah, terlebih karena selama ini ia memang tidak pernah tega untuk memarahi cucu satu-satunya tersebut.
Setelah cukup lama menangis, nenek Widuri pun pada akhirnya menyerahkan seluruh keputusan pada Anggia sendiri yang akan menjalani kehidupannya.
Dan siang itu, Anggia dan Nattan mendatangi KUA untuk mendaftarkan pernikahan mereka secara resmi, ditemani Gilang dan Kiano, yang merupakan kakak dan keponakan laki-lakinya.
Sementara mama Indri menemani nenek Widuri untuk memeriksakan kesehatannya yang tiba-tiba saja memburuk.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-04-16
0
Dand_Afill
nahhh... author salah ketik noh.. masa cantika... belom move on ya dari novel cantika🤭🤭🤭
2022-09-23
2
Vietha_27
lanjut lagi ka🥰🥰
2022-09-18
1