"Al,anak lu umur berapa tahun ?"tanya Yura tanpa menoleh pada Alea,tangannya lagi sibuk menyiapkan sarapan untuk suami tercinta.
"4tahunan gitu lah Ra, cewek gemoy banget deh Ra"
"Lu pernah jumpa? eh ngomong Alexa tu agak-agak mirip lu deh, kalian berdua bersaudara? "tanya Yura lagi.
"Iya, Alexa bego"gerutu Alea
"Kok bisa Al? "
"Lu bayangi aja Ra, gua saat itu pulang-pulang galau banget, hancur alias kacau, jadi gua nenggak 3botol sekaligus, dan saat itu gua ngomong mau tidur selamanya, sialnya gua gak sadar kalo ada Alexa bego' disana,dan ngira racun tu obat tidur"ucap Alea sambil mukul-mukul kepalanya sendiri mengucapkan pelan sekali memaki dirinya sendiri. Yura hanya melihatnya kasian.
"Sumpah Ra, gua nyesel banget, Ibu sama Ayah hampir stres karna kehilangan kami berdua sekaligus, apalagi Ayah Ra sampe dibawa kerumah sakit jiwa, disana ada 3bulan Ra"cerita Alea sambil berlinang air mata dan menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kedua tangannya dimeja makan.
"Ayah tu sayang banget sama kita berdua Ra, padahal kita berdua bukan anak kandungnya Ra"Alea mengangkat wajahnya kembali, sendu, entah mengapa dunia juga sepertinya ikut bersedih dengan cerita Alea, jam sudah menunjukkan pukul 7 tapi matahari enggan menyapa.
"Jadi lu tau sapa ibu kandung lu? "Yura duduk tepat didepan Alea, Yura sengaja tidak membangun Arga dulu, karna hari ini hari minggu jadi Arga libur bekerja.
Alea mengangguk dengan pertanyaan Yura. Lalu memandang kearah lain dan mulai bercerita.
*****
Hari itu Siska wulandari Ibunya Alea sedang hamil besar, Alea kecil baru berusia 8tahun.Siska seorang pelac*r,Alea dan calon adiknya tidak tau siapa Ayah biologisnya. Hari itu Siska mengeluh perutnya sakit sekali, Alea kecil tidak tau harus apa, Alea keluar dari kontrakan untuk mencari pertolongan pada tetangga, tapi sialnya warga setempat sudah mendokrin satu sama lain jika Siska adalah perempuan gak bener dan gak patut ada didesa ini dan tidak patut ditolong.
"Buk, tante tolong Ibu Alea bu, ibuk mau melahirkan, perutnya sakit"Alea memohon kepada para warga yang sedang berkumpul.
"Alah biar mati sekalian ****** itu,liat kagak punya lakik tapi sampe punya anak 2,menjijikan sekali"sahut seorang ibu-ibu tambun dan berbibir dower.
"Dah lu bawa kerumah sakit aja sono, kami kagak sudi nolongi ****** penggoda suami orang"sahut yang lainnya membuat Alea kecil sangat sedih lalu berbalik arah,berlari sekencang mungkin agar cepat sampai rumah. Dalam perjalanan pulang Alea ingat Ayah Baron, kakak laki-laki ibunya namun selalu membiasakan Alea untuk memanggil Baron Ayah.
"Alea harus nelfon Ayah Baron, hanya Ayah yang bisa bantu Ibu sekarang"Alea mempercepat langkah kaki kecilnya agar sampai kerumah. Tapi alangkah terkejut Alea, adik kecilnya sudah keluar dan menangis kencang lantai. Alea menggendong adik kecilnya dan membungkus asal dengan kain selimutnya, dia berfikir agar adiknya tidak kedinginan. Adik ari-arinya juga Alea angkat dan mendekatkan pada tubuh kecil adiknya, meskipun merasa takut jijik dan sebagainya semua Alea tepis perasaan itu. Setelah selesai mengurus adiknya, Alea memeriksa keadaan ibunya, memeriksa nadinya, yang Alea tahu dari Tivi. Masih ada denyutan. Alea pun mencari ponsel ibunya, lalu menekan no Ayah Baron.
Satu kali, dua kali,tiga kali dan keempat kali baru tersambung dan terdengar suara diseberang sana.
"Halo, sis a..."belum selesai Baron berucap, Alea kecil langsung berteriak.
"Ayah, ibu butuh bantuan, adik bayi sudah keluar, ibu pingsan,cepat Ayaaaaah!"seru Alea lalu dia melemparkan ponselnya kesembarang tempat karna mendengar ibu nya sadar dan memanggil dirinya. Alea langsung mendekati Ibunya.
"Ibu bertahan, Ayah Baron akan datang secepatnya "ucap Alea panik dan menyusun bantal dikepala Siska. Lalu berlari kebelakang mengambil segelas air putih dan menyodorkan ke Siska.
"Al, adikmu cewek apa cowok? "tanya Siska lemah, astaga Alea lupa melihat adiknya cewek atau cowok, Alea bergerak mendekati adiknya yang terbungkus selimut dan mengangkat untuk diberikan kepada Ibunya, tidak lupa dia meletakkan segumpal daging yang masih terhubung dipusat adiknya, yang Alea tidak tau apa itu namun Alea berfikir itu ada kaitannya untuk kelangsungan hidup adiknya. Siska menerima bayi itu dan melihat jenis kelamin anaknya. Siska tersenyum dan mengecup semua wajah bayinya dengan rasa yang Alea gak tau.
"Kakak kamu pintar sayang, mengurus kamu dan Ibu"Ucap Siska sambil mengelus puncak kepala Alea.
"Alexa"gumam Siska.
"Ibu ngomong apa? "
"Panggil adikmu Alexa, adikmu perempuan! "ucap Siska tersenyum. Lalu Alea melihat ada yang aneh dari bawah sana.
"Ibu, darah bu? "ucap Alea panik, tampak Siska semakin melemah. Dia pun meletakkan bayinya disampingnya. Alea sibuk dengan membawa beberapa kain untuk membersihkan darah yang mengalir deras dari selakangan ibunya. Alea menangis menjerit.
"Ayaaaaaaaah, kenapa ayah lama sekali? "teriak Alea yang terdengar sangat pilu sekali ditelinga Siska. Siska pingsan tidak tau apalagi yang terjadi.Baron dan istrinya sampai dikontrakan Siska,mereka sangat terkejut dengan pemandangan yang sangat miris, Alea bermandikan darah, Siska pingsan. Baron langsung menggendong adik perempuannya itu dan membawanya dalam mobil, Alea kecil terus mengikuti langkah Baron. Istri nya Dina langsung mengurus bayi Siska dan mengobrak ngabrik lemari untuk mencari perlengkapan bayi.
Sesampainya dirumah sakit para perawat langsung membawa Siska ke UGD. Ayah Baron dan Ibu Dina terlihat sangat panik, Alea kecil hanya terdiam meringkuk, Alea takut terjadi apa-apa pada ibunya. Saat Dokter keluar Alea langsung berlari.
"Bagaimana ibuk pak? "berondong Alea, Dokter itu hanya menggeleng, Alea langsung berlari menuju pintu dimana Siska diperiksa.
"Ibuk, jangan tinggali Alea"teriaknya didepan pintu masuk dan Alea merasakan tubuhnya terbang, yang ia kira dia akan menyusul ibunya, ternyata Alea digendong Ayah Baron.
*****
Yura terkekeh dibalik air matanya,sambil mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
"Emang umur lu berapa si Al"tanya Yura konyol, Alea menoleh lalu tersenyum.
"waktu Gua mengakhiri hidup, umur gua baru 17tahun, dan sekarang baru 22tahun Ra"jawab Alea.
"Terus Ayah Baron lu dan istri sayang kagak sama lu berdua? "tanya Yura pura-pura bodoh, padahal tadi Alea sudah menyebutkan saat kepergian Alea dan Alexa Baron sampai masuk rumah sakit jiwa, sementara istrinya Baron tetap menjaga kewarasannya karna harus merawat cucunya, Anak Alea.
"Banget Ra, bahkan mereka mengutamakan kebahagiaan kami berdua daripada untuk dirinya sendiri, bahkan Ayah yang tadi nya perampok, berubah drastis setelah mengurus kami berdua, Ayah rela kerja serabutan Ra"jelas Alea lagi sambil meneteskan air mata.
"Al, dapur gua banjir"ucap Yura lagi konyol, Alea terbelalak dan memindai pandangannya keseluruh ruangan.
"Air mata lu dan gua"ucap Yura lagi yang membuat Alea tertawa lebar sambil mengeluarkan air mata. Tanpa mereka sadari Arga yang sedari tadi mendapati istri nya sedang duduk tenang dan sesekali senyum manggut-manggut dan bahkan menangis, Arga faham jika Yura sedang tidak sendirian. Maka Arga pun mengurungkan niatnya untuk kebelakang meskipun perutnya sudah keroncongan, karna jam sudah menunjukkan pukul 9.
Arga memilih keruang tivi dan menonton tivi. Namun cacing-cacing diperut Arga tidak bisa diajak kompromi, akhirnya dia memutuskan untuk kebelakang.
"Mi, mami...!"Arga sengaja bersuara agar Yura dan temen mahluk halusnya mengerti jika dia sudah bangun. Yura dan Alea langsung terkejut,Yura melihat jam diponselnya.
"Astaga Al, sudah jam 9,Bang Arga! "ucap Yura terlonjak dan beranjak dari tempat duduknya. Dan menghampiri suami tercintanya.
"Iya Papi, ada apa, jam segini kok. baru bangun, katanya mau jemput Elkan? "cerocos Yura sambil menggamit lengan suami nya yang kekar.
"Ehm, Abang tu dah dari tadi bangunnya, dari jam setengah 8,tapi abang liat kamu kayak ada temennya tu, ketawa sampe nangis juga, tu dapur sampe banjir lagi"jawab Arga yang membuat Yura tersipu malu, lalu terkekeh kecil.
"Maaf ya Bang, tu tadi si Alea curhat, sedih banget bang masalalunya sebelum dia abis kontrak didunia"Arga hanya geleng-geleng kepala, lalu membuka tudung saji dan mencomot tempe goreng dan melahapnya abis.
"Mami masak apa? "
"Ni ada nasi goreng, Mami panasi dulu ya sebentar, soalnya dah dingin"ucap Yura yang dibalas anggukan oleh Arga. Setelah selesai Arga melahap tanpa bersisa, sepertinya emang laper banget ya Arga, kayak abis nyangkul, padahal cuma abis nungguin hantu curhat,hihihi Arga tersenyum sendiri mengingat itu sambil melahap apa yang ada diatas meja yang sudah dimasak Istri tercintanya.Arga hanya tersenyum melihat ekspresi istrinya yang melongo terheran-heran,tangan Arga yang bebas mencubit pipi Yura gemes.
"Abang kok kayak kerasukan gitu sih makannya? "tanya Yura yang keheranan.Arga tidak menggubrisnya, ia terus mengunyah dengan lahap.
"Abang abis ngapain kok sampe selaper itu sih bang? "tanya Yura lagi.
"Abang gak abis ngapa2in Mi, cuma abis nungguin binik abang dengeri curhat temennya yang kasat mata! "sahut Arga kurang jelas karna mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Pelan-pelan bang, kagak ada yang minta"!seru Yura lagi.
"Ada"sahut Arga
"Maksud Abang?"
Arga tidak langsung menjawab tapi dia memilih untuk menyelesaikan makannya dan menegus segelas susu lagi.
"Alhamdulillah "ucap Arga sambil menepuk-nepuk perutnya.
"Sapa bilang gak ada yang minta, semenjak kita tinggal disini aja, perhatian Mami sudah ada yang minta, gak sepenuhnya ke Abang! "ucap Arga sambil mencongkel-congkel giginya.
Yura langsung tertawa lebar, lalu mendekati suaminya yang sepertinya merajuk itu. Yura memeluk suaminya itu lalu berbisik.
"Abang cemburu ma hantu ya? "tanya Yura.
"Gak"
"Iya"
"Gak"
"Iya Bang"
"Gak Mami sayang, Abang cuma terasa sedikit terabaikan aja, biasanya kalo Mami selesai masak dan masih banyak waktu, Mami pilih meluk Papi dikamar, lah sekarang malah sibuk sama temen-temen baru Mami"ucap Arga lalu duduk dilantai menangis seperti anak kecil. Tu lakik ya, kalo diluaran lakik banget, berwibawa, garang deh. Eh tiba sama biniknya dirumah persis anak kecil.
Yura hanya tertawa melihat kelakuan suami uniknya ini, lalu memeluknya.
"Cup cup cup, sayang dah jangan nangis lagi ya Papi sayang"ucap Yura masih terkekeh geli, Arga menyembunyikan wajahnya didada Yura. Ini mah modus, husss ini 18tahun plus ya. hiihiii
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
🤣🤣🤣🤣kocak ceritanya
2024-06-12
0
karenina
oke ceritanya tor..horor komedi..ringan..enak dibacanya
2022-10-16
0