"Hoooaaaammmmm" Yuri menuju kedapur begitu baru bangun tidur untuk mencari segelas air putih.Namun disana sudah ada Yura dan Arga.
"Wuuuiiih anak gadis ini, kelakuannya gak ada manis-manisnya"ucap Yura menjambak rambut Yuri yang berantakan seperti singa.
"Sakit Ra, gue haus ni"ucap Yuri memperbaiki bentuk rambutnya.
"Tapi gak gitu juga kale, liat tu bekas iler lo,ih jorok banget sih, gak malu tu sama Bang Arga? "ucap Yura yang terus meracik. bumbu sayur untuk sarapan mereka.
"Heehee bang Arga, kok dah bangun? "ucap Yuri menoleh ke arah Arga.
"Abang biasa bantu-bantu Yura,Yura gak boleh terlalu capek kata dokter"sahut Arga sambil terus memetiki kangkung.
Yuri bangkit lalu memeluk Yura dari belakang.
"Oo iya, dah berapa bulan keponakan gue ini Ra? "ujar Yuri sambil mengelus perut Yura.
"Baru jalan 2bulan, masih lama lagi,udah sana, banguni juga tu Kenan, emang sudah pada sholat subuh? "tanya Yura.
"Kenan gak sholat kali Ra,dan gue lagi kedatangan tamu"ucap Yuri santai dan duduk kembali disamping Arga.
"Maksud lo Ri? "
"Lo gak liat wajah Kenan dominan seperti ke suku apa? "
"Gak usah maen teka teki deh? "jawab Yura lalu memasukkan ikan lele keminyak yang sudah panas.
"Iya, iya, Kenaan itu non muslim Ra, dan baru 2hari kemaren dia muallaf Ra, jadi dia masih banyak belajar tentang muslim! "jelas Yuri. Yura dan Arga manggut-manggut tanda mengerti.
"Gue kira masih non muslim, gue kagak setuju! "tegas Yura.
"Ya kan perbedaan itu indah Ra"ucap Yuri nyengir.
"Indah kepala lu peyang, yang ada zinah"pekik Yura.
"Jadi Kenaan bener mau serius sama lu Ri, sampe belain jadi Muallaf gitu? "tanya Arga.
"Kayaknya iya bang, Yuri juga belum lama kenal Kenaan, tapi entah kenapa dengan Kenaan Yuri ngerasa nyaman aja Bang, Kenaan selalu ngejaga Yuri Bang, gak ada istilah cari-cari kesempatan"jelas Yuri.
"Kenaan sudah pernah bicara dengan Ayah Lintang? "tanya Arga lagi sambil mencuci kangkungnya dan mentiriskannya.
"Sudah Bang, sudah beberapa kali! "jawab Yuri
"Terus apa kata Ayah Ri? "tanya Yura.
"Gak ada, Kenaan hanya ngobrol biasa sama Ayah, dan selama Kenaan kenal dan sering jalan ma gue, dia tanpa sepengetahuan gue, sering nemuin seorang ustadz dimesjid dekat kontrakan dia, ternyata dia belajar banyak tentang islam dan 2hari yang lewat dia memantapkan diri mengucap Syahadat Ra! "jelas Yuri yang tanpa mereka sadari Kenaan sudah hadir disana.
"Kayaknya ada lagi gosipi gue ya, maaf gue terlambat tidak sholat subuh, belum terbiasa"ucapnya sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.
"Jika masih niat ingin melaksanakannya, masih ada waktu kok Key"sahut Yura,
"Masih ada 10menit lagi"
"Benarkah"jawab Kenaan berbinar.
"Bang, sana dampingi Kenaan"titah Yura.
"Maaf merepotkan, maklum gue masih belajar"
"Tak masalah, kami senang mendengarnya, ayuk bro! "jawab Arga sambil merengkuh bahu Kenaan. Mereka menuju kedepan diruang sholat, disana emang sudah ada juga ruangan untuk mengambil wudhunya.
Yura dan Yuri dengan segera menyelesaikan pekerjaan membuat sarapan.
"Ra lo tau dirumah ini bukan cuma lo dan Arga doangkan?
"Tau lah Ri, temen gue stiap hari, tu siKunti yang duduk dimesin cuci, gue suruh mandi, kalo kagak ni dapur dah pasti bau ****** Ri"ucap Yura, Kunti yang ketahuan duduk diatas mesin cuci langsung turun dan duduk dipojokan mengikuti Alexa yang bermain lumbung.
"Awas aja nanti kalo gue pas nyuci baju mesin gue ngulah, lu tanggung jawab ya! "pekik Yura tiba-tiba sambil menunjuk siKunti, Kunti hanya manyun-manyun sambil memainkan rambut gimbalnya itu.
"Lo gak takut lagi Ra? "
"Gak, malah kemaren tu siGindo ngerjain gue, gue marah banget entah kemana sekarang dia! "jawab Yura.
"Emang dia ngapain? "
"Dia menyerupai Bang Arga, dia kira gue gak tahu, padahal dari baunya aja gue dah tau! "
"Semakin hebat lu sekarang ya, terus El gimana,apakah dia masih persis Yura kecil? "tanya Yuri sambil mencuci perkakas yang kotor.
"Heehee iya Ri, namanya juga bocah"kekeh Yura dan membela Elkan dan dirinya yang pasti.
"Gue juga pernah jadi bocah kali Ra"jawab Yuri.
"Eh Kun, gue beberapa hari ini kok gak liat Gindo, apa dia masih ngambek? "tanya Yura mengahampiri Kunti.
"Kemaren malem kami ketemu kok Ra, tapi semenjak lu marah hari itu, dia malu sendiri Ra! "jawab sikunti sambil mengayun kan kakinya dijendela, tampak ada seorang warga sedang lewat menatap heran pada Yura karna berbicara sendiri. Seorang itu pun langsung tanpak berlari.
"Terus, dia tinggal dimana sekarang Kun? "
"Dipohon beringin dekat sungai diujung gang sono Ra! "jawab Kunti sambil menunjuk kearah kanan rumah Yura, emang disebelah sana ada sungai. Tapi Yura belum sempat melihat-lihat keadaan sekitar atau sekedar main kerumah tetangga.
"Dia sekarang dah kerja Ra"
"Dimana? "
"Dirumah makan yang baru buka itu Ra,yang dekat Bank, kemaren mantan anak buah KiJarwo manggil dia Ra"
"Ngobrol apaan sih, serius amat, gue gak diajaki ngobrol lagi"Yuri nimbrung sambil membawa buah apel.
"Saudara lu Ra? "tanya Kunti.
"Kembaran Yura"jawab Yuri sambil ingin bersalaman namun langsung ditepis Yura.
"Kalo lu sampai berjabat tangan sama ni Kunti, yang ada sampe setahun lu cuci tangan, bau bangkenya gak bakal hilang"jawab Yura, Yuri hanya terkekeh melihat tingkah Yura. Kunti hanya memutarkan bola matanya yang tak indah.
"Gue dah mandi Ra, abis sabun satu dus, sama shampoo 5lusin! "jawab Kunti.
Yuri yang mendengarkan perdebatan Yura dan Kunti hanya tertawa, dia hanya heran saja, ternyata bukan cuma dia saja yang diajak berdebat oleh Yura, dan yang buat Yuri kagum ni hantu-hantu penghuni rumah ini pada patuh pada Yura. Padahal Yura jika berbicara suka asal ceplos dan ketus.
Tiba-tiba saja Alexa datang.
"Kak, kakak bisa liat kita juga ya? "tanyanya pada Yuri.
"Iya, apalagi waktu gue baru dateng dan lu pada gosipin guekan, gue tau! "kata Yuri yang membuat Alexa langsung menutup mulutnya.
"Terus kakak denger donk waktu Lexa bilang penampilan kakak berantakan? "
Yuri mengangguk dan berdiri mendekati Yura melihat suasana diluar.
"Lo berapa lama lo mau nginap? "tanya Yura.
"Paling satu mingguan atau sepuluh harianlah"jawab Yuri.
"Hah, kok lama banget? "lonjak Yura sambil melotot.
"Biasa aja lah Ra, tadinya gue juga gak mau lama disini, tapi mau lama tempat Ayah Ibu, tapi karna terlanjur sudah ambil cuti, ya udah gue abisi aja disini, kayaknya seru deh dirumah ini! "jawab Yuri yang membuat Yura melompong.
"Ya udah, kalo lo emang mau lama disini, besok gue ada rencana"
"Apaan? "
"Rencana gue mau buat acara mendo'a karna baru pindah rumah dan sekaligus mau perkenalan sama warga-warga disini!"ucap Yura.
"Boleh juga"
"Kegiatan kita apa hari ini? "tanya Yuri.
"Kita jalan-jalan aja yuk kecitymall,dah lama gue gak jalan kesana! "jawab Yura.
"Eh dah jam berapa ni, para lelaki tadi kemana sih, dah jam segini kok belum balik lagi kedapur, perut gue dah laper "ujar Yura lalu beranjak pergi kedepan mencari Arga dan kenaan.
"Jadi ceritanya lo disuruh mandi sama Yura, siapa nama lo? "tanya Yuri pada siKunti.
"Iya, sebenarnya gue dipanggil kakak-kakak gue adik kelima, tapi Yura tanpa pake sajen namai gue Kunkun, tapi gue suka karna nama-nama kakak-kakak gue agak aneh dibuat Yura! "
Yuri tergelak, sakit sekali perutnya tertawa sepagi ini karna ulah Yura yang aneh.
"Emang aneh gimana? "
"Ya seperti kakak keempat karna tubuhnya sedikit gendut dinamain Kunbun alias Kunti Tambun, Kuncring alias Kunti cungkring, Kunbring alias kunti bungkring terus yang kakak pertama paling lucu Ri!"Kunti menjelaskan yang disambut kekehan Yuri terus.
"Lucu gimana? "
"Masa dinamai Kutu kupret Ri! "
"Haaaahaaaahaaaa,Yura ada-ada saja"Yuri semakin dibuat tergelak tak henti-hentinya, dasar Yura gak dimana tempatnya gak sama sapa saja ada-ada aja kelakuannya.
"Tapi yang anehnya, kakak-kakak gue pada manut Ri kalo Yura yang manggil dengan nama aneh-aneh begitu,padahal mereka itu paling serem dan tegas loh, kakak-kakak gue juga termasuk yang menguasai daerah sini, kagak ada yang berani masuk desa sini,waktu dua bocah tu datang aja pake seleksi mau tinggal disini!"ucap Kunti sambil menunjuk Alea yang lagi asyik dengan permainannya.
"Gadis kecil itu siapa namanya Kun? "
"Dia Alexa, kakaknya Alea, tapi kayaknya kakaknya lagi keluyuran deh, biasanya Alea tu suka mengganggu orang-orang yang mancing disungai sana! "terang Kunti. Tidak berapa lama datang Yura beserta Arga dan Kenaan.
"Udah ngobrolnya, yuk sarapan"ajak Yira lalu membuka tudung saji. Mereka pun sarapan dalam diam.Menikmati hidangan yang lezat.
"Mi, kita tempat Mama Papa yuk?"
"Kayaknya gak bisa deh Bang, besok Yura tu mau buat acara kecil-kecilan, kayak mendo'a gitu, mumpung ada Yuri,ya sekalian mau perkenalan sama warga sini bang, soalnya dah hampir 1minggu disini kita belum ada silaturahmi sama warga! "jawab Yura sambil terus mengunyah.
"Oo iya betul juga Mi, Abang cuma mau ngantar mobil untuk Rasya aja, kan gak kepake juga sama kita mobil lama"ucap Arga.
"Ehm, Rasya aja suruh kemari bang, sesekali libur kuliah gak apalah, lagian kan dekat, suruh bawa temen, jadi nanti pas balik bawa mobil ada temen! "jawab Yura lagi.
"Wah Rasya dah gede ya Bang, dulu terakhir ketemu dengan Yuri kelas 3SMP, sekarang dah kuliah aja, dah semester berapa bang? "
"Semester dua deh kayaknya"jawab Arga sambil mencomot lagi lele goreng yang ternyata bersamaan dengan tangan Yura.Wah bakal ada pertarungan sengit nih.
"Abaaaaang, ngalah! "ucap Yura memekik.
"Astaga Yura, ada tamu ni? "jawab Yuri sambil menutup telinganya dengan tangannya yang bebas. Kenaan hanya bengong melihat kelakuan absurd Yura dan Arga.
"No, abang duluan! "ucap Arga mempertahankan tangannya pada pegangan dikepala ikan.
"Huuhuuu Abang gak sayang Yura lagi"tiba-tiba saja Yura sudah terduduk dilantai menangis seperti anak kecil. Mereka bertiga langsung menepuk jidatnya masing-masing. Dan Yuri melempar Yura dengan sebuah jeruk.
"Gak berubah dewasa juga ya lu, anak dan mau dua Ra, malu, jangan alesan kelakuan konyol lu ini bawaan orok ya, orok lu kayaknya gak seburuk kelakuan emaknya! "bentak Yuri lalu menggandeng Kenaan untuk kedepan,bersantai sambil menonton TV.
"Jangan heran sama kelakuan Yura, orangnya emang begitu, konyol! "
"Sama kayak kamu kalo lagi merajuk"
Masih terdengar obrolan mereka, Arga langsung membujuk istri uniknya itu, dan menyuapi nya. Yura mangap dan astaga Yura seperti kesetanan, makan sampe nambah-nambah.
Bawaan orok katanya, yang hanya diiyakan saja oleh Arga. Dengan telaten Arga mengurus bayi besar nya hingga selesai, begitu selesai, Arga membereskan meja makan dan mencuci perkakas yang kotor yang sebagian tadi telah dicuci Yuri.
"Abang, Mami dah kenyang ni! "ucap Yura manja.
"Ya iyalah kenyang, makan aja sampe 2piring begitu! "jawab Arga tanpa menoleh masih fokus pada piring kotornya.
"Anak abang ni yang kelaperan"jawab Yura manyun.
"Anak abang masih segumpal darah Yura, belum makan nasi sama kangkung! "sahut Arga santai.
Tapi tiba-tiba Yura menangis kencang lagi yang membuat Arga menghentikan aktivitas nya.
"Gak gitu juga kali mi bawaan anak Abang! " ujar Arga, Yura hanya tersenyum karna ketauan mengerjain suaminya itu.
"Makin cinta deh sama Abang, biar yang disono tau, kalo Abang tu milik Yura, Y-U-R-A! "jawabnya sambil memonyongkan bibirnya kearah dimana Alea dan Tambun berdiri.
"Ngapa liat-liat, mau jadi pelakor ya? " bentak Yura tiba-tiba yang membuat kedua hantu itu terlonjak kaget.
"Biasa aja kali Ra, gue kagak niat merebut Arga dari lu, gue cuma inget ma lakik gue yang biniknya sampe lima, dan sayangnya cuma sama siMaimunah! " jawab Tambun sambil memonyongkan bibir dowernya dan memainkan kuku-kukunya yang ih gak banget deh, kotornya minta ampun.
"Mi, papi merinding ni, papi merem aja deh ya? udah belum ngobrolnya? " tanya Arga dipelukan Yura sambil merem, Yura hanya menepuk pelan punggung Arga.
" Gak apa-apa bang, mereka tu temen-temen Yura, justru mereka juga ikut menjadi tameng untuk keluarga kita dari hantu-hantu yang jahat bang! "
"Tapi tetep aja hantu Mi! "jawab Arga terus membenamkan wajahnya dileher Yura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
🤣🤣🤣🤣🤣🤣kelakuan ajaib para hantu gak ada duanya
2024-06-12
0
Diah Susanti
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-06-10
0
Yane Kemal
Modus
2022-10-24
0