Sore ini Yura berencana untuk belanja disupermarket terdekat. Dengan mengendarai motor maticnya Yura bersenandung kecil.
"Ahk enak banget suasana nya disini, bakal betah gue disini"gumam Yura sendiri sambil senyum tak lepas dari bibirnya.Sepanjang jalan banyak pemandangan yang sangat memanjakan mata nya.
Sesampainya diminimarket, Yura berbelanja keperluan dirumah. Tidak lupa cemilan untuk temennya nonton drakor ntar malam.Eh setelah difikir-fikir 'Ahk lebih baik ntar malem gua nonton film horor aja kali ya, biar siAlea kagak ganggu gua'batin Yura sambil meletakkan mie kemasan instan itu yang rasa pedasnya level 5,yang ono loh, iklan ditivi artis korengan.
Setelah dirasa sudah lengkap dan emang hari juga semakin sore, Yura bergegas menuju kasir. Tapi eh tapi, Yura mundur beberapa langkah dan..
"Astaga, itu bener dia"gumam Yura lalu buru-buru melangkah kedepan untuk menghindar agar tidak kelihatan oleh sidia. Yura bergegas dan buru-buru menuju meja kasir tapi alangkah terkejutnya Yura, ternyata sidia sudah antri, Yura langsung mundur lagi.
"Bukannya dia diSingapore"gumam Yura lalu mengintai lagi dari jauh, Yura mengurut dadanya.
"Aman"ucapnya sambil melenggang ke arah kasir. Setelah semua selesai Yura buru-buru keparkiran. Cuaca sedang tidak bersahabat nampaknya, sangan gelap. Padahal jam baru menunjukkan pukul 4.Ia pun segera memakai helmnya lalu melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan agar cepat sampai fikir Yura.
Sesampainya dirumah Yura langsung memarkir Motornya diteras depan. Namun ada perasaan ganjil, tapi semua Yura tepis. Setelah menyusun belanjaan pada tempatnya, Yura bermaksud ingin membersihkan diri namun betapa terkejutnya Yura mendapati suaminya sudah terbaring dikasur kamar mereka.
"Sejak kapan Bang Arga pulang! "gumam Yura.
"Kok gua gak tau Bang Arga masuk"lalu Yura lari kedepan dan melihat keteras,tak ada kendaraan yang dipakai suaminya ketika berangkat kerja pagi tadi.
Yura melangkah menuju kamar mereka kembali dan sudah tidak ada lagi Arga, tapi ternyata Arga keluar dari kamar mandi.Dan melihat kehadiran Yura.
"Eh Dek, dah pulang, sini? "ucap Arga menyebut namanya sambil merentangkan tangannya dan tersenyum manis, ya manis sekali. Manis nya gula 1pabrik pasti kalah deh. Tapi Yura tidak langsung mau memeluk Arga,karna menurutnya ada yang aneh.
"Tumben Abang pulang cepat, terus motor abang mana?"cerocos Yura sambil melipat kedua tangannya didada dan curiga,karna tidak pernah-pernahnya Arga menyebut Yura dengan panggilan 'Dek', kalo gak nama ya 'Mami', Yura lalu berkata lagi penuh selidik, siapa gerangan yang menjelma menjadi suaminya, Yura kura-kura dalam perahu aja deh, belagak bodoh dan polos.
"Lagian juga kunci rumah ini kan cuma satu, itu pun Yura yang bawa, terus Abang masuk dari mana, jendela juga Yura konci semua? "terang Yura lagi yang buat seseorang yang mirip Arga ini bingung.
"Ehm, anu Ra, motor abang tinggal karna bannya bocor terus Abang masuk dari pintu belakang, Kamu lupa ngekoncinya, ya lupa ngonci!"jawabnya sedikit gugup sambil manggut-manggut.
"Oh ya, masa iya sih Bang? "
"Iya kok, coba liat aja kebelakang"
"Cincin kawin kita mana Bang? "tanya Yura sambil mendelik.
"Anu Abang lepas dek waktu mandi! "
"Sejak kapan Abang panggil Yura Adek? "
"Ehm, kayaknya lebih enak manggil Adek aja deh sekarang"ucapnya sambil tersenyum kikuk tapi keringat jagung bersemayam disekitar jidatnya.
Yura hanya manggut-manggut lalu duduk disisi ranjang dekat jendela, hari sudah mulai petang dan sebentar lagi mungkin akan adzan Magrib.
"Mau ngaku sendiri atau mau gua paksa dan gua usir dari rumah ini? "ucap Yura santai memberikan penawaran dan ancaman. Tiba-tiba saja Alea nongol dan...
"Oopps sorry Ra, gua kira lu sendirian dirumah, ternyata lakik lu ada dirumah"ucap Alea dan bergegas hendak pergi namun urung karna Yura memanggilnya.
"Alea tunggu, dia bukan lakik gua! "terang Yura
"Terus, ini siapa donk"ucap Alea mengeryitkan dahinya dan mulai mema dang seseorang yang mirip Arga itu. Yura hanya mengangkat kedua bahunya. Lalu mengecek ponselnya.
"Assalamualaikum..?"ucap diseberang telfon sana.
"Waalaikumsalam..!"jawab Yura.
Beberapa menit Yura terlibat perbincangan dalam ponselnya, dan Yura hanya manggut-manggut mengerti. Lalu memutuskan sambungan telfonnya.
"Alea, ajak dia pergi, gua mau mandi dan sholat"perintah Yura.
"Tapi Ra"ucap Alea ragu.
"Gindo, berubah kewujud lu, atau mau gua kasih lu pelajaran hah? "bentak Yura yang membuat keduanya berjengkit kaget.
"Astaga jadi lu Gindo, gatel amat si lu"ucap Alea sambil menjitak kepala Gindo yang masih menyerupai Arga, lalu secepat kilat diapun berubah kewujud aslinya yang jelek, tinggi besar dan yang pastinya serem bangetlah, sekujur tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu hitam dan matanya memerah tajam.
"Keluar"pekik Yura tanpa memandang mereka berdua, ralat maksudnya 2hantu itu. heeheee
Mereka langsung ngifrit terbang kesegala arah. Yura masih kesal dengan ulah iseng SiGindo. 'Awas aja besok lu ya, Gua sekarang lagi malas debat, capek'batin Yura.
Sementara diluar diatas pohon mangga Gindo dan Alea mengobrol.
"Lu berani-beraninya ya ngisengi Yura, lu kagak takut apa? "ucap Alea besungut sambil memainkan ujung rambutnya yang mulai gimbal.
"Gua cuma ngetes Yura doang, dia bisa gak membedakan antara manusia dan sebangsa hantu kayak kita gini, ternyata Yura keren dan hebat ya, semakin kagum aja gua sama dia"cerocos Gindo sambil tetap menatap kearah kamar Yura.
"Huss jangan macem-macem lu sama Yura, lu mau dikurung dalam gucci seumur hidup lu, hah?"pekik Alea sambil menjitak kepala Gindo lagi lebih keras, yang membuat Gindo meringis dan mengusap-ngusap kepalanya.
"Sadar diri woi, lu siapa dan Yura tu siapa? kita udah tetap dibolehi tinggal dirumah itu aja dah syukur banget, jangan buat onar lu! "terang Alea menceramahi Gindo yang otak nya dah mulai geser ntaj kemana.
"Yura itu cantik, senyumnya itu loh, aduh gemes banget, apalagi saat Yura ada dimode cerewetnya, gua kagak bisa tidur kefikiran Yura mulu Ya! "jawab Gindo persis seperti orang kasmaran.
"Otak lu gesrek kali ya Ndo, ngaca sono, liat diri lu, lu gak pantes buat Yura,lu jangan ganggu Yura sama keluarga nya ya, kalo lu berani ganggu, siap-siap aja lu memghadadapi kami ya"ucap Alea lagi sambil melotot kearah Gindo dan mengacungkan jari tengahnya '****'..
"Kagak, gua gak akan ganggu Yura lagi, gua cuma kagum aja sama dia, jadi nyesel gua mati duluan sebelum ketemu Yura, malah jadi Gindo lagi"ucap Gindo seolah tak bertenaga.
"Gak perlu disesali lah, dah takdir kita jadi arwah gentanyangan begini, kagak diterima bumi dan langit"sambut Alea lalu terdiam dan terlintas kejadian beberapa tahun yang lalu yang membuat Alea harus mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun serangga.
*****
"Alea buruan donk, tu rombongan calon tunangan lu dah dateng"ucap Ibu Dina.
"Iya buk, ni juga dah mau selesai, tinggal pake jilbab doang kok"jawab Alea yang didada sebelah kirinya tidak bisa diajak kompromi, berdentum-dentum hebat, grogi bercampur bahagia. Karna selama 4 tahun Alea menjalin hubungan dengan Romi sang kekasih hati, kedua orang tua Romi tidak merestui hubungan mereka, Tapi ntah angin apa dan mimpi apa malam itu Romi datang dan memberikan kabar gembira kepada Alea dan keluarganya bahwa besok pagi keluarganya akan datang untuk mempersunting Alea dan sekaligus bertunangan.
Alea yang sudah diliputi rasa haru dan bahagia tidak berfikir apapun selain berterimakasih kepada ALLAH do'anya terkabul.Hari itu Romi mengajak Alea bermalam minggu, mereka jalan-jalan kekota, tapi waktu jalan pulang, Romi memberhentikan sepeda motornya disebuah rumah kosong yang agak sepi, awalnya mereka hanya duduk dan memainkan gawainya masing-masing, namun tiba-tiba tangan Romi meremas bagian pinggang Alea dan menarik Alea lebih mendekat pada dirinya. Dan mereka terbuai dengan alih-alih mengandalkan karna mereka sudah bertunangan. Semenjak malam itu, Alea dan Romi semakin sering melakukan dosa itu diberbagai kesempatan, hingga dikos Alea dan Romi.
1bulan menjalin hubungan dengan embel-embel tunangan, Alea merasa bahwa apa yang ada pada dirinya adalah milik Romi dan sebaliknya. Tapi Romi dan keluarganya tidak sebaik itu. Sudah 3bulan ini Romi tidak menemui dan menghubunginya, tapi Alea tidak menaruh curiga sedikitpun, karna sebelumnya Romi berpamitan pulang kerumah kedua orang tuanya.
Hari ini Alea merasa badannya sangat lemas dan berasa sangat mual, ia pun menelfon Ayahnya untuk menjemputnya dari kos-kosan tempat ia bekerja. Alea menelfon Romi, tapi tetap saja nihil,bahkan sekarang no hape Romi tidak aktif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
romi cowo gak bener nih
2024-06-12
0
Hati Yang Terkilan
Rata2 cerita kunti pasti di mula dengan bunuh diri😪😪😪
2022-10-27
0
Hati Yang Terkilan
🤣🤣🤣🤣emang elu mati gara2 apa ndo
2022-10-27
0