"Huuuwaaaaa,bro tunggu gua a-a-adaaa kuntiiiiii"teriak pria itu lari tunggang langgang.
Kunti yang melihat itu semakin tertawa cekikikan dan membuat malam semakin mencekam, seram.
"Dasar manusia pengecut, sama gua yang cantik begini aja takut"ucap Kunti yang tak hentinya tertawa.
Kunti Tambun itu pun mencari mangsa yang lain, dia mendatangi segerombolan bapak-bapak yang sedang maen gaplek.
"Ahk payah lu gitu aja kalah"
"Macem mana lagi, istri gue galak, lebih serem dari kuntilanak"ucap bapak-bapak berkumis itu, dasar bisa nya menjelekkan istrinya.
Kunti tambun itu pun langsung menjelma menjadi wanita cantik dan seksi.
"Serius bang istri abang-abang dirumah lebih serem dari kunti? "ucapnya menghampiri Bapak-bapak itu. Mereka semua langsung melongo, melihat ada wanita secantik ini berkeliaran malam-malam.
"Neng pake baju kayak begitu kagak masuk angin apa malam-malam"sahut yang lainnya mulai menggoda.
"Neng sini, abang bawa sarung ni, jumbo kok, berdua bisalah biar kagak masuk angin"ledek yang lainnya sambil tertawa.
"Emang istri-istri abang-abang ini kenapa sih, kok abang-abang ini pada ngeluh sih? "tanya siTambun dengan gaya centilnya.
"Iya neng, kalo dirumah taunya ngomel terus, mana mereka lebih suka maen ponsel lagi, tu yang video joget-joget"
"Oo aplikasi tok tok bang? "tanya siTambun.
"Iya neng, alesan katanya suntuk, capek, padahal kagak kerja apa-apa, cuma masak doang ma ngurusi anak, anak pun kan dah gede, tapi ngomel mulu kerja nya"ucap pria yang lainya.
"Mending abang nengok kuntilanak neng dari pada nengok binik dirumah, bosen! "ucap seseorang lagi.
"Ahk yang bener Bang? "ucap kunti tambun itu sambil mengerling.
"Emang kagak takut apa bang sama kuntilanak? "ujar siTambun lagi sambil mengelus paha pria yang berada didekatnya.
"Haaaahaaa kalo kuntilanaknya cantik kayak eneng,mau mepet terus neng! "kelakarnya dengan suara nya yang mendengung ditelinga.
Para pria tak tau diri itu pun terus saja bergosip dan terus menggoda sitambun yang menjelma menjadi wanita cantik dan seksi.
"Eh ngomong-ngomong sekarang rumah tua Ki Jarwo sudah ada yang nempati loh?"ucap Pria yang dipojokan.
"Hah, serius lo bro, berani bener tinggal disono, rumah angker banyak hantunya"!tanya yang lain lagi.
"Emang orang mana sih? "
"Katanya sih orang pindahan dari kota Medan, masih muda cantik lagi! "
Sitambun pun menoleh, penasaran apalagi yang akan mereka bahas tentang Yura yang sudah membuat adik kelimanya menjadi wangi dan siGindo malah minggat tinggal dipohon beringin dekat sungai.
"Angker gimana bro, lo pernah liat penampakan apa disana? "tanya yang lain.
"Gila, waktu itu gue lewat sana padahal masih sore loh, skitar jam 6 sore gitulah! "
"Terus-terus"
"Terus-terus belok"sahut temannya menepuk bahunya, mereka pun tertawa lebar, Sikunti tambun tetap pada posisinya.
"Emang penampakan seperti apa bang? "tanyanya sangat elegan.
"Gini neng cantik"ucapnya lalu bercerita.
*****
"Sial, motor pake abis bensin segala lagi mana masih jauh lagi jual bensin ketengan"ucap pria bernama Japra itu. Dia pun mendorong motornya dengan memasangkan handset pada telinga nya mendengarkan lagu dangdut, sesekali dia pun ikut bersenandung kecil mengikuti lirik lagu di ponselnya.
Tanpa terasa dia pun sampai pada sebuah rumah yang lumayan besar dan sedikit jauh dari pemukiman warga, yang kira-kira jarak 1km menuju keramaian.
"Ahk capek juga, sial kenapa gua kelupaan mengeceknya tadi dirumah Badron"umpatnya lalu duduk sejenak dimotornya dan menyulut sebatang nikotinnya. Tiba-tiba saja Japra melihat dua orang sedang berjalan kearahnya dari arah belakang.
'Ahk syukurlah,ada temen saat melewati rumah kosong Ki Jarwo' batinnya terus menghisap batang nikotinnya, lalu dia melihat sejenak ponselnya dan melepas hansfreenya menggulungnya dan memasukkannya kesaku tapi tunggu dulu ada yang aneh. Japra mengeryitkan dahinya.
"Perasaan tadi mereka masih jauh disana, terus kenapa sekarang sudah didepan, masa gue gak tau mereka lewat depan gue"gumam Japra lirih.
"Mbak tunggu, bisa kita barengan jalannya, gue gak ada senter ni"teriak Japra.Dua wanita itu pun menghentikan langkahnya dan menunggu Japra. Japra pun sedikit berlari kecil sambil mendorong motornya, dengan nafas masih ngos-ngosan, dia bertanya pada dua wanita itu.
"Mbaknya berdua mau kemana"justru keduanya bukan menjawab tapi hanya menunjuk kedepan, lebih tepatnya kerumah Ki Jarwo. Japra heran.
"Oo ya sudah, kita barengan ya mbak, gue gak ada senter,motor gue abis bensin mabk! "ucap Japra. Kedua wanita itu hanya mengangguk.
'Ada yang aneh,mereka pucat sekali' batin Japra,
'Tapi masa bodo ah, yang penting saat melewati rumah Ki Jarwo itu gue ada temen' batinnya lagi lalu mengikuti langkah dua wanita tersebut. Sekitar 300meter berjalan bersama, mereka pun sudah mendekati rumah Ki Jarwo yang sudah lama kosong, suasana semakin mencekam karna hari sudah malam hari, bahkan magrib, cuma karna daerah sini banyak pepohonan jadilah sudah tampak gelap sekali, penerangan hanya dari senter kedua wanita itu. Selama perjalanan kami hanya diam tidak ada yang berbicara.
Dua wanita yang tampak beda usia itu terus bergandengan tangan.
'Mungkin mereka adik kakak' batin Japra lagi.
"Mbaknya kakak beradik ya"tanya Japra memecahkan suasana, yang hanya dijawab dengan anggukan.Saat pandangan Japra kedepan dan kira-kira hanya berjarak 100meter kedepan rumah ki Jarwo, Japra melihat ada penerangan.
'ahk syukurlah, berarti udah yang nempati ' batin Japra. Lalu dia melanjutkan perjalanannya dengan jantung yang berdegup kencang, tapi dia merasa ada yang aneh, saat tepat didepan rumah ki Jarwo, dia merasa berjalan ditempat dan saat menoleh kebelakang dia melihat dua wanita tadi berhenti sambil terus menatap rumah ki Jarwo.
"Mbak jalan terus yuk, dah malem ni! "ujar Japra sambil terus melangkah, tapi seolah Japra tidak berpindah, dia melihat roda motornya, berputar dan kaki nya terus melangkah kedepan, tapi kenapa kok tidak berpindah. Japra melihat kebelakang lagi melihat dimana kedua wanita tadi berdiri.
"Hilang"gumam Japra sudah mulai panik.
"Ada yang gak beres ni"ucapnya lirih sambil terus berusaha tetap berjalan.
"Apanya yang gak beres bang"tegur seorang wanita cantik dan seksi.
"Allahuakbar! "ucap Japra terkejut.
"Apanya yang gak beres bang? "ucap wanita itu setengah berbisik ditelinga Japra, anehnya Japra bukanya bernafsu tapi justru malah merinding.
"Ehm itu, itu motor gue yang gak beres"ucap Japra gugup.
"Oo gue kira apanya Bang"ucap wanita seksi itu mamainkan jemarinya pada dada dan menurun keperut Japra.
Japra menyingkirkan jemari wanita itu.
'Dingin, hah sedingin es' batin Japra yang sudah mulai gak karuan perasaannya. Tapi dia berusaha menguasainya.
"Mbak melihat dua gadis disini tadi, satu tinggi satu lagi kira-kira berusia 8-9tahun? "tanya Japra memberani diri.
"Oo, mereka keponakan gue, mereka sudah masuk kedalam"jawab wanita seksi itu.
"Tinggal dimana mbak? "tanya Japra yang sudah mulai gemetar.
"Disana Bang"jawab wanita itu menyeringai menunjuk rumah kiJarwo yang tampak gelap gulita, dan Japra baru menyadari lagi, jika sejak tadi dia berjalan tapi hanya ditempat.
Japra juga sudah menyadari siapa yang bersamanya sekarang, dia melirik kearah kaki wanita itu. Melayang. Dan tiba-tiba saja wanita itu tertawa dan terbang kesana kemari dan sudah berubah menjadi wujud aslinya. Japra lari tunggang langgang, sambil mengompol.
Saat dia berlari ternyata didepan sana tampak dua wanita tadi yang jalan bersamanya berdiri Mengahadangnya dengan dua bola matanya keluar dan dengan mulut terbuka dan berbuih campur darah.
Japra semakin ketakutan, karna suasana semakin mencekam dengan suara tawa kuntilanak itu. Japra lari menjauh dari tempat itu dan meninggalkan motornya dan keadaan Japra juga sangat kacau saat tiba dikeramaian.
*****
Begitu selesai bercerita Japra ingat sesuatu dan menoleh kesebelahnya. Lalu dia bangkit dan sedikit menjauh dari teman-temannya.
"Kun-kun-kuntilanak"teriak Japra lalu berlari tunggang langgang, teman-temannya tertawa terbahak-bahak.
"Yaelah siJapra, kalo kuntilanak cantik dan seksi begini bukan takut,tapi yang ada bergairah, bener gak bro"ucap pria berkumis tebal itu sambil main mata dan memainkan alisnya, naik turun. SiKunti tambun masih memainkan perannya dengan baik. Sambil tersenyum dia pun bangkit membelakangi para pria hidung belang itu.
"Kalo kunti nya kayak begini masih nafsu gak bang"ucap kunti merubah wajah aslinya dan tertawa dengan nyaringnya.
"huuwwwwaaaaa hantuuuuu"ucap yang lain langsung melompat dari bale-bale(sebuah bangunan berbentuk panggung dengan ukuran kira-kira 4X4).
Kunti Tambun itu semakin senang melihatnya. Karna tugas hantu memang menggoda manusia dan menakuti manusia. haaahaaaa
"Bang kok lari? "ucapnya sambil tertawa cekikikan melihat mereka semua lari tunggang langgang bahkan ada yang meninggalkan beberapa barang-barang berharganya seperti ponsel mereka dan uang taruhan mereka saat maen gaplek tadi.
Alea dan Alexa yang melihat pertunjukan seniornya itu ikut tertawa terbahak-bahak dan semakin ikut mengerjai mereka.
"Mbak Kun, yang lari duluan tadi sempet mengompol saat gue dan Alexa sengaja menampakkan diri padanya diujung gang sana"ucap Alea yang tak berhentinya tertawa. Jika manusia yang mereka takuti lari tunggang langgang itu adalah sebuah prestasi yang keren.
"Pinter kamu Al, adik lo tu ajari juga, jangan sampe manusia gak takut sama kita hilang sudah pamor kita jadi hantu"puji Kunti Tambun itu pada Alea.
"Oya mbak kok sendirian aja, yang lain mana? "tanya Alea celingukan.
"Mereka pada kerja Al, kalo gue gak suka kerja, gue gak bisa main-main bebas kayak gini! "jawab Kunti tambun.
"Selama 4tahun gue jadi hantu, baru kali ini gue denger hantu kerja mbak? "ucap Alea lagi.
"Kami semua dulu kerja waktu Ki Jarwo masih hidup, kami dipaksa harus mau, tapi sebenarnya kami tu tersiksa kalo bekerja,gak bebas, seharian bahkan kadang kami sampe gak ada istirahatnya! "jelasnya
"Emang kerjanya gimana tu mbak dan dimana? "tanya Alea penasaran banget.
"Ya kerjanya diwarung-warung gitu Al, penglaris kalo istilah manusia! "
"Dulu siGindo itu paling laris manis, banyak yang menginginkan dia untuk memperlaris dagangannya! "
"Contohnya mbak?"
"Ehm, seperti pedagang bakso, gue dulu pernah kerja dipedagang bakso, tugas gue cuma cuci kaki aja dikuahnya, biar terasa lezat tu kuah"ucap Kunti Tambun menunjukkan kakinya, yang astaga, tidak pantas disebut kaki, tapi ihk, jorok sekali.
Tiba-tiba saja Alea mual dan muntah-muntah, mengingat dulu semasa hidupnya,bakso adalah makanan pavoritnya.
Kunti tambun itu tertawa keras yang membuat penghuni rumah yang dekat dengan diposisi mereka, pasti tidak akan berani keluar rumah.Kunti Tambun memukul-mukul punggung Alea yang masih terus muntah.
"Yaelah lu biasa aka kenapa Al, sekarang lu dah jadi hantu, bahkan lu juga sekarang bisa kerja kayak siGindo! " ujarnya sambil terus mengelus punggung Alea.
"Mbak,dulu mbak mati kenapa sih? kok kemana bareng terus sama kunti-kunti yang lain? "
"Ahk gak usah diinget, bikin sakit hati, tu siKutu kupret senjata makan tuan, hiiihiiii! "ucap siTambun lalu terbang kesana kemari, tampak dia menghampiri para pengguna jalan setapak yang sepi, dia pun sengaja mengencangkan tertawanya yang sama sekali gak merdu itu. Sehingga membuat pejalan kaki itu kocar kacir, tapi itu adalah suatu kebahagiaan bagi Tambun,hiburan yang sangat menghibur..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nur Wahyuni
kun tambun nih msh iseng aja
2024-06-12
0