[Membeli Cambuk Halilintar (B) seharga 1.000 PS.]
[Membeli Artefak Pelindung Kura Kura (A) seharga 10.000 PS.]
[Membeli Tombak Naga Biru (A) seharga 12.000.]
“Banyak juga ya, tapi tidak masalah, setelah ini aku akan mencari banyak PS lagi.” Hayabusa juga sempat melihat papan status miliknya yang poin sistemnya berkurang drastis.
[Status]
Nama : Hayabusa
Level : 155
Tingkat : Warrior ✩ 5
STR : 589 x 10
AGI : 1.327 x 10
VIT : 879 x 10
INT : 1.788 x 10
Skill : Phantom Dagger (S).
Senjata : Belati Dewa Iblis (SS).
Tubuh : Penguasa Kekosongan : Phoenix Bayangan.
Akar : Akar Spiritual 9 Putaran Surgawi.
Poin Sistem : 10.678.
Uang : 100 emas, 1.000 perak.
[TOKO.]
[Versi 1.0.]
Meskipun Poin Sistem miliknya berkurang banyak, dia juga senang dengan informasi baru mengenai akar spiritual yang sudah terpasang dan tanda x 10 yang membuatnya memiliki statistik 10 kali lebih besar dari tingkatannya sendiri.
“Mempelai pria ternyata sangat baik hati, tidak diragukan lagi. Namun, apakah Anda hanya ingin melihat saja tanpa ikut bertarung? Bukankah Anda termasuk generasi muda juga?” ucap Tuan muda Klan Samurai.
“Tentu saja aku akan ikut, tapi aku hanya ingin bertarung dengan tiga terbaik saja, karena … ” Hayabusa sudah diperintahkan untuk menunjukkan berkah yang dimilikinya oleh Ketua Klan.
Hal ini bertujuan untuk memberitahukan pada dunia bahwa Klan Scarlet sekarang dalam perlindungan salah satu Dewa Mata Angin, meskipun akan ada gejolak sebentar.
Tapi, Klan Scarlet siap menerimanya, karena sudah membuat rencana untuk tetap menjadi salah satu klan yang berkuasa dan tidak tergoyahkan di dataran ini.
Hayabusa sendiri sekarang sudah memperlihatkan Sayap Phoenix Ungu miliknya, dia sengaja tidak menunjukkan Phoenix Bayangan, karena itu adalah salah satu kartu as miliknya.
*BOOOM!
Lagi-lagi momentum yang seperti waktu itu terjadi lagi, semua hadirin di sana dibuat takjub oleh kepakan sayap indah tersebut, apalagi momentum yang ditunjukkan membuat beberapa orang hampir terjatuh.
“Dengan kekuatanku yang sekarang ini, apakah kamu masih mau aku ikut dalam pertarungan ini dari awal? Bukankah itu sangat tidak adil, Tuan Muda Klan Samurai Darah?” tanya Hayabusa dalam posisi terbangnya.
Tuan muda itu sekarang baru paham kenapa tiba-tiba saja Ketua Klan Benjiro berani sampai memutuskan sepihak hubungan dengan klan mereka, tentu saja ini adalah alasan utamanya.
“Kurang ajar, sepertinya anak ini lebih rumit dari yang aku kira, serta berita mengenai kebangkitan phoenix tepat di atas makam para klan shadow sepertinya memang benar-benar terjadi,” gumam Tuan muda itu.
“Saya tidak berani, bagaimana mungkin saya membuat teman-teman yang lain kewalahan melawan sang pewaris phoenix, kalau begitu kami semua setuju agar nanti tiga orang teratas yang melawan Anda,” ucap Tuan muda itu sopan.
Pertarungan antara generasi muda pun dimulai, peserta yang mengikuti ini sebanyak 16 pemuda, setiap 2 orang mewakili salah satu para tamu undangan yang datang pada malam hari ini.
Singkat cerita, yang memenangkan pertarungan tersebut adalah seorang pangeran dari kerajaan setempat yang bernama Souta, penjaga dan keturunan langsung Paviliun Merak Merah bernama Yuuma.
Serta yang terakhir tidak lain dan tidak bukan adalah Tuan Muda Klan Samurai Darah yang memiliki nama Daichi itu. Mereka bertiga kemudian naik ke atas arena menunggu Hayabusa.
“Sayang, apakah kamu benar-benar akan melawan mereka? Bukankah sama saja dengan mengolok mereka, bahkan diantara mereka bertiga tidak ada yang sebanding dengan setengah dari kekuatanmu,” ucap Hanabi memegang tangan Hayabusa.
“Tenanglah, Sayang. Aku tidak akan terlalu keras pada mereka, kecuali pada tuan muda sombong itu saja. Yang lainnya masihlah orang baik yang selalu berhubungan baik dengan klan kita,” jawab Hayabusa mencoba melepaskan Hanabi dengan lembut.
Hanabi kemudian membiarkan Hayabusa untuk naik ke atas panggung, dia juga masih mengenakan pakaian pernikahan, jadi tidak mungkin dia menggunakan pelatihan ninja terbaik dengan pakaian tersebut.
“Selamat kepada kalian bertiga, terimalah hadiah yang aku berikan ini, jagalah benda ini baik-baik dan sekarang mari kita bertarung, siapa diantara kalian yang ingin bertarung melawanku terlebih dulu?”
Hayabusa memberikan hadiah sesuai dengan tingkat kekuatan dan hasil dari pertarungan generasi muda tadi. Dan diantara ketiga orang tersebut hanya Daichi yang sangat tertarik bertarung melawan Hayabusa.
“Baiklah, karena tidak ada yang mengajukan diri, maka bagaimana jika kita menyelesaikan perseteruan di antara kita lewat pertarungan, Daichi, Tuan Muda Klan Samurai Darah?”
Hayabusa sudah siap dengan kuda-kuda seorang bela diri pada umumnya, untuk kali ini dia memutuskan hanya menggunakan gerakan dasar saja tanpa harus menggunakan pembunuhan ninja.
Dia juga memberikan instruksi pada Pangeran Souta dan Pemilik Yuuma untuk segera turun terlebih dulu, karena mereka berdua memang tidak berniat sama sekali bertarung melawan Hayabusa.
“Baiklah dengan senang hati aku akan mengalahkanmu, Tuan Hayabusa. Tidak peduli meskipun kamu memiliki berkah phoenix tapi aku akan membuatmu babak belur dalam pertarungan ini.”
Daichi juga sudah siap dengan kuda-kuda andalannya dan sebuah pedang panjang khas samurai, dia sudah mengeluarkan aura tingkat warrior miliknya dan melapisi tubuh serta pedangnya dengan aura tersebut.
“Kita akan memulai pertarungan setelah kepingan emas ini jatuh ke tanah, gunakanlah seluruh kemampuanmu untuk mengalahkanku, Tuan Daichi!” Hayabusa sudah melemparkan kepingan emas ke langit.
Mata kedua orang itu sudah saling memandang, hanya masalah waktu sampai salah satu di antara mereka melakukan serangan terlebih dulu, karena serangan pertama adalah penentu kemenangan pertarungan ini.
*KLING!
*KLING!
*KLING!
Ketiak kepingan emas itu sudah jatuh ke arena, kedua orang itu melesat cepat saling mendekati, Hayabusa dengan tangan kosongnya dan Daichi dengan pedang panjang miliknya.
*DUAR!
Benturan aura yang terjadi membuat sebuah suara yang cukup keras, ketika mata semua orang memandang arena, di sana terlihat Hayabusa sudah mengunci gerakan Daichi dengan kedua tangan dan satu kakinya.
Hal ini membuat pedang panjang milik Daichi langsung terpental ke lantai arena, karena tangannya sudah dipukul dengan keras oleh Hayabusa dalam waktu sepersekian detik tersebut.
“Kamu sudah kalah, Daichi! Bukankah bagi seorang samurai yang sampai kehilangan senjata, maka sudah seharusnya, kepala samurai itu yang menjadi taruhannya?” Hayabusa mengubah posisi kuncian tangannya dan mengincar leher Daichi.
Daichi masih tidak mengerti kenapa dia bisa-bisa kehilangan keseimbangan dan pedangnya terpental, dia tadi seperti melihat Hayabusa mengeluarkan sebuah belati dari tangannya.
Namun, dia tidak dapat menemukannya sekarang dan pada akhirnya dia kalah mengenaskan, benar kata Hayabusa, dia sudah kalah karena pedangnya sudah terlempar jauh dari genggamannya yang rapat.
“Sebuah kehormatan yang besar bisa berlatih tanding dengan, Tuan Hayabusa. Maafkan atas kekurangajaraan saya hari ini, saya tahu bahwa hati tuan seluas samudra yang tidak akan menganggap perbuatan saya hari ini.”
Hayabusa hanya tersenyum meremehkan, padahal sebelumnya dia mengagumi mental tuan muda itu, tapi ternyata kekuatannya masihlah sangat lemah jika dibandingkan dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Mamat Stone
tetap semangat Thor 💪💪💪💪💪
2022-09-06
2