Keputusan Ketua Klan mengirim Hayabusa menuju ke Klan Scarlet ditentang oleh banyak tetua klan, termasuk Hiroshi juga. Mereka semua menganggap Hayabusa kecil masih terlalu kecil untuk melakukan misi ini.
“Meskipun aku masih berusia 10 tahun, aku sudah mengerti semua dasar-dasar latihan yang sudah paman dan kakak semua ajarkan, bukankah kalian semua sering mengatakan aku adalah jenius?”
“Jujur saja, aku selama ini berakting dan bersikap acuh dengan semua permasalahan yang menimpa klan kita, tapi aku juga sedikit memahami mengenai tanggung jawab berat ayah dan kakak Hiroshi.”
“Jadi, izinkan aku untuk pergi ke Klan Scarlet untuk menjadi tawanan sekaligus murid di sana, aku berjanji akan menjadi lebih kuat lagi di masa depan.”
Lagi-lagi Hayabusa menunjukkan salah satu kelebihannya, yang mana mulai cara bicaranya dan pemilihan kata yang teratur, dia mengajukan permintaan layaknya seorang yang sudah dewasa.
Ketua Klan sebenarnya sudah tahu mengenai akting anaknya itu, dia sesekali menggunakan salah satu bayangannya untuk mengikuti anaknya sendiri, awalnya ini adalah bentuk sayang karena tidak ingin terjadi apa-apa.
Tapi, Ketua Klan malah dikejutkan dengan cara berpikir Hayabusa yang tidak ditunjukkan di muka umum, dia bahkan bisa menyimpulkan mengenai perjanjian damai harus cepat dibentuk demi keharmonisan dua klan ninja.
“Baiklah, adik. Kakak akhirnya tahu kenapa ayah membolehkan melakukan ini, ternyata kamu memang sudah dewasa ya, maafkan kakak yang sering memperlakukanmu seperti anak kecil selama ini.”
“Baiklah para tetua semua, adikku sudah membulatkan tekadnya, jangan sampai membuatnya kecewa, jika memang tidak ada lagi yang mau dikatakan, biarkan aku sendiri yang mengantarkannya ke Klan Scarlet.”
Para tetua hanya bisa mengangguk setuju, mereka semua menghargai pilihan dari tuan muda kecil mereka. Ketua Klan dan seluruh tetua kemudian mengantar kepergian Hayabusa kecil bersama Hiroshi.
“Baiklah, Anakku. Bawalah kalung ini, anggap saja ini sebagai kenang-kenangan dari ayah, karena kamu akan berada di klan itu selama lima tahun lamanya, jadilah kuat dan bawahan kejayaan dan kedamaian pada dua klan ini di masa depan.”
Perkataan dari Ketua Klan mengakhiri pengantaran Hayabusa dan Hiroshi. Hiroshi menyuruh Hayabusa untuk naik ke punggungnya, kakak laki-laki yang berusia 25 tahun itu tidak ingin adiknya kelelahan.
“Tidak kakak, mari kita berangkat dengan berlari saja, aku ingin mencoba semua hal yang sudah aku pelajari selama ini. Nanti, kalau aku memang tidak kuat, aku akan naik ke gendongan kakak,” ucap Hayabusa menolak.
“Baiklah, mari kita pergi.” Hiroshi juga sedikit tertarik dengan perkembangan adiknya dan melihat seberapa jauh Hayabusa bisa mengikuti pergerakanya.
Satu jam berlalu, Hayabusa masih bisa mengimbangi kecepatan Hiroshi meskipun keringatnya sudah sangat bercucuran. Tapi setelah menempuh jarak selama setengah hari penuh, akhirnya Hayabusa tidak kuat lagi.
Hayabusa kemudian digendong Hiroshi selama sisa perjalanan yang tinggal beberapa jam lagi, selama perjalanan Hiroshi memuji Hayabusa yang sudah berkembang dengan pesat tersebut.
Sesekali mereka berdua juga beristirahat sebentar untuk minum dan memandang langit yang memancarkan sinar merah saga yang merupakan tanda matahari akan terbenam, lalu melanjutkan perjalanan lagi.
Tepat ketika matahari terbenam, Hiroshi dan Hayabusa sudah sampai di Klan Scarlet dan disambut dengan baik oleh orang-orang yang ada disana, mereka semua memang memiliki wajah yang baik tapi tidak tahu dengan hatinya.
“Ketua Klan Scarlet, klan kami sedang memenuhi janjinya, jadi siapa diantara anakmu yang akan ikut denganku kembali ke Klan Shadow?” Hiroshi langsung bertanya ke intinya.
“Kamu bisa membawa anak terakhir juga, dia akan ikut bersamamu menuju ke Klan Shadow, salam untuk ayahmu dan terima kasih karena sudah menepati janjinya, aku sangat menghargai itu,” jawab Ketua Klan.
Hiroshi mengangguk dan kemudian dia berpamitan Hayabusa, dia juga memberikan beberapa senjata khusus miliknya yang bisa digunakan Hayabusa untuk berlatih menjadi lebih kuat lagi.
“Baik, Kakak, aku akan menjaga semua ini dengan baik. Aku juga akan menjaga diri di klan ini sesuai dengan permintaan kakak, jangan lupa sering-sering mengunjungiku ya?” Hayabusa mengucapkan basa-basi sebelum berpisah.
Hiroshi tersenyum lembut dan kemudian mencubit pipi Hayabusa di depan semua orang, lalu dia berpamitan dengan semua orang yang ada di aula tersebut dan kembali ke Klan Shadow bersama dengan anak terakhir Ketua Klan Scarlet.
*
*
*
Selama di Klan Scarlet, semua anggota klan itu selalu mencoba untuk melakukan hal-hal buruk pada Hayabusa. Mulai dari terus mengejeknya karena menjadi tawanan perdamaian atau dibuang oleh klannya.
Namun, ada seseorang yang selalu memperlakukan Hayabusa layaknya teman sejati, dia adalah anak perempuan Ketua Klan Scarlet bernama Hanabi. Dia menjadikan Hayabusa sebagai teman sekaligus rivalnya.
“Kenapa kamu selalu memperlakukan aku dengan baik? Apakah ini juga termasuk dalam misi yang diberikan Ketua Klan Scarlet padamu? Atau mungkin kamu tidak memiliki teman lain?” tanya Hayabusa mencoba menggali informasi.
“Memangnya kenapa? Apakah kamu risih jika berteman denganku, atau kamu tidak suka jika menjadikan kamu sebagai rival karena kamu sangat jenius, aku hanya tidak ingin kalah saja dari orang lain, tidak ada alasan khusus.”
Hanabi sendiri sebenarnya menganggap Hayabusa awalnya sebagai musuh, akan tetapi dia sangat kagum dengan kekuatan dan pengetahuan Hayabusa ketika menyelesaikan pelatihan dan masalah di klan.
Dan yang lebih parahnya lagi, ketika Hayabusa sedang melakukan pelatihan bersama atau individu, dia selalu saja mencuri pandang pada Hayabusa yang menurutnya sangat tampan dan misterius berbeda dengan orang-orang yang ada di klan ini.
Hayabusa tidak melihat tanda kebohongan dari mata Hanabi, dia sendiri juga cukup nyaman bisa berteman dengannya, apalagi Ketua Klan Scarlet sepertinya memang berniat menjodohkan mereka berdua.
“Kalau kamu memang ingin menjadikanku rival, setidaknya kamu harus berusaha mengejarku dalam segi kekuatan, bukankah jika kamu terus menantangku dengan kekuatan tingkat Warrior ✩ 5, kamu akan selalu kalah?”
Hayabusa selalu saja mengejek Hanabi yang memiliki kekuatan di bawahnya untuk memotivasinya, dia sudah mulai paham dengan karakter Hanabi yang tidak ingin kalah dari orang lain itu setelah dua tahun di klan ini.
Oleh karenanya, Hayabusa memanfaatkan sisi Hanabi yang seperti itu dan benar saja, sejak kedatangan Hayabusa, Hanabi selalu berlatih lebih giat lagi dan bahkan bisa menembus tingkat Novice dan masuk ke Warrior.
“Iya kamu memang memiliki kekuatan Warrior ✩ 7, tapi tidak seharusnya kamu selalu mengatakan bahwa aku selalu kalah darimu, itu melukai harga diriku,” ucap Hanabi memasang wajah cemberut, dia hanya bercanda saja.
“Baiklah, daripada kita terus mengobrol lebih baik kita berlatih, karena ini sudah waktu pelatihan pertama,” ajak Hayabusa. Tentu saja Hanabi mengangguk dan begitulah kehidupan indah Hayabusa dan Hanabi selama tiga tahun berikutnya.
Hingga suatu ketika, di tengah kesibukan Hayabusa belajar di Klan Scarlet, sebuah berita tidak sedap muncul diantara sesama ninja, bahwa Klan Shadow mengalami kegagalan sewaktu melakukan pemanggilan iblis.
“Apa yang terjadi dengan klanku? Hanabi tolong katakan pada tetua penjaga atau ayahmu, aku izin untuk menjenguk klanku, setelah mendengar berita itu dari mulut ninja yang baru selesai menjalankan misi, hatiku tidak bisa tenang jika tidak pulang,” pinta Hayabusa.
“Kamu hati-hatilah, aku akan membawa bantuan setelah mengatakan pada ayah, berjanjilah untuk tidak bertindak gegabah!” Hanabi memegang tangan Hayabusa yang hendak menjalankan misi bersamanya itu.
“Aku berjanji, kalau begitu sampai jumpa lagi, entah kenapa hatiku terasa sangat sakit sekarang semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi.” Hayabusa langsung menghilang dari sana dan bergegas menuju klannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Mamat Stone
Asyik
2022-09-06
1
y@y@
👍🏿👍🏻👍🏾👍🏻👍🏿
2022-09-01
1