Akhirnya setelah seminggu izin tidak masuk sekolah, prita memutuskan untuk masuk hari ini.
" Mamah, hari ini aku masuk sekolah ya?
" Kamu yakin nak? tanya mamah lia hawatir
" Insya allah mah, aku baik-baik saja, jangan terlalu hawatir mah, aku kan udah gede, sebentar lagi mau lulus SMU
" Yasudah, tapi kamu hati-hati di sekolah ya, kalau ada apa-apa kamu kabarin mamah kalau enggak kakakmu dara.
" Iya mamahku sayang, jawab prita sambil memeluk dan mencium pipi mamahnya.
" Euleh... euleh manjanya anak ibu anu geulis teu aya tandinganna.(aduhh manjanya anak ibu yang cantik tiada tandingannya)
" Mulai deh bahasa sundanya keluar, ujar prita sambil tersenyum.
kemudian reva tiba-tiba muncul di rumah prita
" Assalamualaikum, good morning,, selamat pagi, guidenmorgen, ohayo gozaimas,,, hmmmm apa lagi ya?"
" Terus rev,, apalagi hayo sebutin."
" Ouh iya lupa, bounjur madam!" jawab reva sambil membungkuk.
" Udah akh rev, geli tau lihat tingkah lo kaya begitu."
" Hiburan prit, biar lo tersenyum dan bahagia, kan bisa membuat orang yang kita sayangi bahagia itu dapat pahala lho!!" seru reva.
" Masa???? emang lo sayang sama gw?"ledek prita
" Hmmmmm, kayanya enggak deh, yaudah gw tarik lagi perkataan gw yang barusan," ledek reva sambil tersenyum penuh kemenangan
" Anjiiir lo rev, sini lo,,gw getok pake sendal baru tau rasa."
Reva un berlari menuju mamah prita
" Haaaaaaa, tante lia lihat tuh kelakuan anakmu prita!" ujar reva sambil memeluk mamah lia.
" Aduh.. aduh, kalian ini dari dulu sampe sekarang gak ada berubahnya, udah dewasa masih saja kelakuan kaya anak kecil," sahut mamah sambil menggelengkan kepalanya.
" Reva ngeselin tuh mah!!!!"
" Idihh... anak manja tukang ngadu lo."
" Sudah,,sudah, reva..tante titip prita ya, kalau ada apa-apa sama dia kabarin tante?"
" Siap tante, kalau prita macam-macam tak lapor langsung sama tante." jawab reva sambil mengulum senyum penuh kemenangan
" Yaudah mamah, prita berangkat sekolah dulu ya."
" Sarapan dulu nak!" perintah mamah
" Nanti saja mamah, aku masih kenyang, tadi kan udah minum susu."
" Yasudah mamah bawain bekal saja ya??"
" Idihh mamah, gak mau akh, udah kaya anak SD saja bawa-bawa bekal."
" Emang lo masih anak SD prit, buktinya saja lo masih manja sama nyokap and bokap lo."
" Revaaaaa, nyebelin banget sih, pagi-pagi bukannya bikin aku good mood malah jadi bad mood tau."
" Haaaaaa, udah akh ayo cabut kawan!!" ajak reva
" menyebalkan!!!!!" gumam prita dalam hatinya
......................
07.00 mereka tiba di sekolah, dan tidak lama kemudian bel sekolah pun berbunyi.
ketika jam pelajaran di mulai tiba-tiba ibu wali kelas memanggil prita dan reva untuk menghadap ke ruangan kepala sekolah
" Wah... ada apa ya prit, kok kita tiba-tiba di panggil kepala sekolah?"
" Mungkin mau ngebahas masalah yang kemaren rev!!
" Ouh.... iya juga ya, yaudah deh kita buru-buru kesana,"
kemudian mereka bergegas pergi keruangan kepala sekolah
Tok... tok... tok,
"permisi pak!!!" sahut prita dan reva
" Masuk saja anak-anak" ucap bapak kepala sekolah.
ketika mereka masuk ruangan, betapa kagetnya prita dan reva karena ada dua orang polisi yang sedang duduk di sebelah pak kepala sekolah, dan tidak lain polisi itu adalah angga bersama rekannya.
" Eh,,, ini bapak polisi yang kemaren menyelamatkan kita kan?" tanya reva bahagia karena bisa bertemu dengan angga,cowok yang dia sukai.
namun prita hanya diam mematung tak bersuara satu patah katapun.
" Iya betul, saya komisaris angga dan ini rekan saya bripda catur,maaf sebelumnya ya adik-adik, kedatangan kami ke sini hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan untuk membantu kami dalam proses penyelidikan tempo hari yang belum selesai, bisakah adik-adik ini membantu saya?" tanya angga tegas
" Biiiisaaaaaa, bisa pak heeee iya gak prit?" tanya reva sedikit gugup karena ada rasa takut.
namun lagi-lagi prita hanya diam mematung.
" Prit,,, lo kenapa sih diem mulu, kenapa lo?"
Tiba - tiba prita menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. kemudian angga mendekati prita mencoba untuk menenangkan prita,
" Stop!!!! lo jangan deket-deket sama gw!" perintah prita dengan emosi
" Prit lo kenapa? lo jangan macam-macam mereka itu polisi."
" Maafkan saya dek, saya.."
" Cukup!" kemudian prita memotong pembicaraan angga. "kalau saja kamu waktu itu tidak lengah, indra tidak akan mati, gw benci sama lo,"
" Hey.... prit, lo apa-apaan sih, lo harusnya berterima kasih, kalau bukan karena pak polisi ini,elo sudah ada di alam baka,gw heran sama lo, segitu cintanya ya lo sama indra, sekarang indra udah gak ada di dunia ini, lo move on prit, jangan inget sama orang yang sudah menyelakai elo dan gw!!" betapa kesalnya reva dengan jawaban prita, betapa bodohnya prita telah di butakan dengan cinta sampai-sampai akal sehatnya tidak di pakai secara maksimal.
" Lo gak ngerti apa yang gw rasain rev, indra udah nolongin gw dari penjahat yang mau mencoba membunuh gw, justru kalau tidak ada indra gw udah mati rev."
" Iya gw tau kalo indra udah menyelamatkan elo, tapi buka otak elo prit, dia yang sudah menyebabkan kekacauan ini, dia yang sudah membuat elo sama gw terancam mati, lo sadar dong, jangan seenaknya nyalahin orang lain kaya gini."
" Sudah,, sudah tidak apa-apa dek reva, saya mengerti perasaan teman anda." ucap angga kepada reva.
" Gini saja pak, apa yang mau bapak tanyakan kepada kami, saya siap untuk menjawabnya!!" jawab reva tegas.
" Prita, kamu tidak apa-apa?" tanya bapak kepala sekolah
Sambil mengusap air maranya, prita menjawab" tidak apa-apa pak saya baik-baik saja."
" Baiklah kalau begitu silahkan bapak-bapak polisi ini mengajukan pertanyaan dengan murid-murid saya, tapi maaf pak, saya tetap di sini untuk mendampingi murid-murid saya."
" Iya pak tidak apa-apa justru saya senang bapak kepala sekolah ada di sini menemani kami dalam kasus penyelidikan."
" Iya pak sama-sama..." jawab tegas bapak kepala sekolah.
" Saya mulai pertanyaannya, apakah di sini ada murid yang bernama Daniah?"
" Daniah???? saya kenal pak, dia anak kelas 12 D, satu kelas juga dengan jhoni jawab reva."
" Benarkah!!! terus apakah ade ini mengetahui kedekatan Daniah dengan almarhum indra?"
" Saya tidak tahu pak kalau masalah itu!!"jawab reva
" Begini dek reva, menurut informasi yang saya dapat, Daniah ini adalah anak dari gembong narkotika yang di sebut big bos, tentu kalian masih ingat kan?"
" Apa!!!!! ujar prita kaget
" Lo udah gak apa-apa Prit?" tanya reva
" Gak apa-apa rev, gw udah mendingan, makasih atas nasehat lo tadi, otak gw sedikit kebuka."
" Syukurlah Prit, ini baru prita yang gw kenal, oh iya pak,,bapak ko bisa tau tentang Daniah?"
" Sehari setelah kejadian itu saya mencoba mengintrogasi keluarganya indra, dan yang memberi info ini adalah adiknya indra, ternyata dia mengetahui semuanya tentang awal mula terjeratnya indra dengan barang haram itu, karena selama ini indra sangat mempercayai adiknya untuk merahasiakan masalah ini.dan Daniah lah yang menyebabkan indra berbisnis haram ini."
" Pantesan pak, waktu itu saya pernah melihat Daniah ngobrol di perpus dengan jhoni," ujar reva
" Iya betul, saudara jhoni juga sudah memberikan informasi ini, dan ketika Daniah menanyakan tentang indra dia hanya ingin mengetahui seberapa tau jhony mengenal indra. karena indra tidak mau informasi tentang masalalunya di ketahui oleh siapapun, mungkin saja kalau waktu itu jhoni memberi tahu masalalu indra dengan murid yang lain mungkin jhony akan terancam hidupnya."
" Aduhhhhh gw gak nyangka Daniah seorang penjahat kelas kakap, tampangnya saja polos," sahut reva kesal.
" Boleh saya meminta bantuan dek reva sama prita?"
" Boleh ko pak angga, apa yang bisa saya bantu?" tanya reva sedikit genit...
" Jika kalian bertemu dengan tersangka Daniah, di sekolah ataupun di luar sekolah tolong kabarin saya atau pun polisi sekitar, karena yang mengetahui dia sebagai tersangka adalah adek reva, prita,jhony dan bapak kepala sekolah,saya harap rahasia ini jangan sampai bocor."
" Baik pak polisi saya faham, tapi apakah bapak bisa menjamin keselamatan saya dan murid-murid saya?" tanya kepala sekolah
" Kami akan melindungi bapak dan murid-murid bapak jadi bapak tidak perlu khawatir."
" Baiklah bapak angga, saya percaya dengan bapak."
"yasudah pak kalau begitu saya dan rekan saya pamit."
" Baik pak, terima kasih atas kunjungannya kesini!!"
" Iya bapak kepala sekolah, sama-sama."
kemudian angga dan rekannya pergi dari ruangan kepala sekolah, namun ketika angga hendak membuka pintu ruang kepala sekolah,tiba-tiba angga berhenti sejenak dan memperhatikan prita.." Yaa Alloh,,apakah wanita ini yang akan menjadi pendamping hidupku?" gumam angga dalam hati.
" Pak.. pak!! anda tidak apa-apa?" tanya bripda catur
Angga terdiam tanpa menjawab satu patah katapun
"ehemmmm.. bapak naksir ya sama wanita yang cengeng itu?" tanya kembali bripda catur
namun angga hanya tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah sambil berjalan bersama bripda catur.
" Pak komisaris,, ko malah senyum doang sih sama pertanyaan saya yang tadi?"
" Sudah tidak usah di bahas lagi bripda catur, saya tidak ada perasaan apa-apa dengan anak yang tadi."
" Haaaaa... yang benar pak??"
" Sudah...sudah!! jangan di bahas lagi, kita fokus sama tugas kita, ok."
"siap 86 pak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments