Pukul 11.00 siang,pak mulyono pergi menuju kantor polresta jakarta timur dengan tergesa-gesa sambil berjalan menuju ruangannya, setibanya di sana tak sengaja dia bertemu dengan seseorang yang pernah dia kenal, yang selalu dia cari keberadaannya
" Mulyono??? kamu mulyono sultan syahir kan,betul kah itu kamu?" tanya seorang pria paruh baya yang masih gagah dan ketampanannya pun belum memudar.
" Kamu!!!!!! widodo...widodo pratama sahabatku?" seru mulyono kaget tidak percaya akan bertemu kembali dengan sosok sahabat yang selama ini di cari-cari, " Kamu kemana saja dodo???" tanya mulyono tidak percaya
" Maafkan aku mul, waktu itu aku tidak sempat berpamitan denganmu, situasinya juga lagi kacau, aku tidak mau mengganggu dirimu tugas selama di aceh."
" Kamu tega sekali denganku do,, ya tuhan aku seperti mimpi, ayo ikut keruanganku sekarang!!" ujar mulyono sambil merangkul sahabatnya itu
" Kamu hebat ya mul, sekarang mimpimu sudah hampir terwujud, aku bangga."
" Terima kasih sobat, tinggal selangkah lagi aku menjadi wakapolri do."
" Aku akan selalu mendukungmu sobat!!" jawab dodo dengan bangganya.
" Sekarang kamu tinggal dimana dodo?"
tidak lama kemudian ada suara yang mengetuk pintu!!!
Tok... tok... tok !!!!!!
" Permisi pak !!! saya komisaris angga, anggota baru di sini."
" Silahkan masuk!!!" jawab mulyono tegas
Ketika angga memasuki ruangan atasannya dan memberikan hormat, betapa kagetnya dia melihat ayahnya ada di situ.
" Ayah!!!!!" ucap angga kaget
"Aaaappaaa, ayah??? siapa yang kamu maksud ayah di sini?" tanya mulyono bingung
" Maaf pak, ini ayah saya kenapa bisa berada di sini bersama bapak?" Angga benar-benar bingung dan kaget ia tidak menyangka kalau ayahnya mengenal atasan barunya.
" Widodo bisa kamu jelaskan semua ini? apakah dia benar anakmu angga???? anak laki-laki yang dulu selalu aku culik karena aku sangat mendambakan sosok seorang anak laki-laki, apa benar ini angga anakmu yang itu?"
" Iya mul, betul sekali, ini angga anakku, anak kebanggaanku dia telah mewujudkan semua mimpi-mimpiku yang telah kandas."
" Apa maksud dengan ucapanmu barusan mul, aku tidak mengerti?"
" Timingnya tidak tepat mul kalau sekarang aku jelaskan, nantilah kapan waktu aku jelaskan semuanya sama kamu sejelas-jelasnya."
" Baiklah, tapi jangan lama-lama ya, aku benar-benar ingin tahu apa yang sudah terjadi padamu selama ini."
" Iya mul, aku janji!!!! aku juga kaget mul ternyata atasan anakku itu kamu, kalau aku tadi tidak kesini untuk mengantarkan berkas-berkas angga yang tertinggal, mungkin kita tidak akan ketemu secepat ini."
" Ini yang dinamakan takdir do,, kalau tidak salah kamu angga yang semalam mengantarkan anakku ke rumah sakit ,iya kan?"
" Betul pak!!" jawab angga tegas
" Memang apa sebenarnya yang telah terjadi, bisa kamu jelaskan kronologi kejadiannya?"
" Baik pak, tapi maaf sebelumnya, tadi pagi ibu dara menelpon saya,beliau meminta untuk bertemu jam 10.00 kebetulan tadi saya sedang ada di TKP untuk mengumpulkan barang bukti pak, jadi saya belum sempat bertemu beliau."
" Tidak apa-apa mungkin kamu memang harus bertemu di sini bersama saya, coba kamu jelaskan."
" Baik pak,, pada pukul 21.00 saya mendapatkan telpon dari sepupu saya dia bernama jhony, dia teman sekelas putrinya bapak,benarkah putri bapak bernama prita sari putri prameswari?"
" Iya betul, terus kamu ceritakan lagi kejadiannya."
angga tidak percaya jika wanita yang dia selamatkan semalam adalah anak atasannya
" Angga, kenapa kamu malah bengong?"tanya mulyono
"Maaf pak, saya tidak menyangka saja kalau semalam yang saya selamatkan adalah putrinya bapak."
" Tidak apa-apa justru saya senang putri kesayanganku ada yang menyelamatkan apalagi orangnya yang seperti kamu,terima kasih angga, saya berhutang nyawa sama kamu."
" Itu sudah menjadi tugas saya pak, menyelamatkan orang dari tindakan kejahatan."
" Iya, iya saya suka jawaban itu, terus kamu lanjutkan kronologi kejadiannya."
"Baik pak, pada malam itu juga saya sedang mengintai indra, dia adalah pacarnya putri bapak!!"
" Apa?????? pacar,,, apa-apaan ini, saya tidak salah dengar dengan perkataanmu tadi?" tanya mulyono marah dan geram, "terus ceritakan lagi kejadiannya."
" Baik pak, secara kebetulan orang yang di sebutkan jhoni itu adalah orang yang sama yang sedang saya dan rekan-rekan incar karena kepemilikan dan pengedar narkotika,
mendengar penjelasan angga, mulyono sedikit syok, dia tidak menyangka bahwa anaknya berhubungan dengan seorang pemakai dan pengedar narkoba..
" Anda tidak apa-apa pak? apa saya bisa lanjut ceritanya atau saya hentikan saja?"usul angga
" Jangan-jangan!!!! kamu teruskan semuanya sampai selesai."
" Baik pak saya lanjut ceritanya, waktu itu putri bapak bersama sahabatnya di bawa ke sebuah resto yang letaknya tidak jauh dari bioskop, ternyata indra dan teman-temannya sudah sekongkol untuk menjebak prita dan reva, kemudian mereka di cekoki minuman yang sudah di berikan obat tidur sampai akhirnya mereka berdua pingsan dan di bawa oleh indra beserta komplotannya ke sebuah gudang tua yang letaknya lumayan jauh dari tempat restaurant tersebut, Di sana saya diam-diam mengikuti mobil mereka sampai akhirnya saya dan sepupu saya sampai di tempat prita dan reva di sekap dan saya langsung menghubungi markas untuk menggrebeg tempat itu pak, hingga akhirnya terjadi suatu penyerangan yang memang sudah saya ketahui sejak tadi siang pak,, saya sebelumnya mengintai genk cobra dan mereka akan merencanakan balas dendam terhadap kelompok big bos si pemenang tender atas kepemilikan narkotika seberat 300kg dari seorang bandar besar di asia tenggara dia adalah koh liong warga negara taiwan yg saat ini buron pak, dan ternyata dia saat ini sedang bersembunyi di singapura, kebetulan ada rekan saya di bagian tim inteligen sedang memburunya pak, mudah-mudahan bisa secepatnya tertangkap, dan mengenai putri bapak saat di TKP dia mencari keberadaan indra namun yang ada malah menjadi sandra big bos alias dewa, maaf pak saat kejadian,saya melihat kepala anak bapak sedikit memar di bagian pelipis sebelah kiri."
" Saya benar-benar tidak menyangka putri saya semalam terlibat kejadian ini, sungguh di luar dugaanku," mulyono hanya bisa terdiam lemas kaki pun serasa tak sanggup untuk berdiri,," ayo lanjutkan lagi angga?"
" Baik pak, ketika di TKP saya menemukan indra sedang memegang stik bisbol pak, ternyata indra ingin menyelamatkan putri bapak, dia berhasil memukul dewa alias ketua big bos di bagian belakang sampai dia tersungkur dan pingsan namun kejadian naas terjadi pak, saya kecolongan pak."
" Maksud kamu apa?" tanya mulyono kesal
tidak lama kemudian ada seorang yang menembak indra dari arah belakang tembakannya itu langsung mengenai punggung belakang hingga tembus ke jantung, di sana anak bapak menangis histeris, lalu saya langsung menembak mati pelakunya, dan anak bapak pun menyaksikan kejadian itu juga, kemudian banyak dari anggota geng big bos yang berdatangan dan di depan putri anda saya berhasil mengeksekusi mereka, namun saya berusaha menutup kedua mata putri bapak yang hanya terdiam dengan tatapan mata yang kosong itu menyaksikan peristiwa berdarah di hadapannya,dari situ saya bisa melihat bahwa putri bapak mengalami shok yang hebat, dan maaf pak ketika saya membawanya ke mobil ambulan, seluruh badannya gemetar dan dia tidak mau melepaskan tangannya pak, dia terus berusaha berada di dekat saya, maaf pak hanya itu yang bisa saya jelaskan sedetil-detilnya tidak ada yang di kurangi ataupun di lebih-lebihkan."
kemudian dengan refleks mulyono memeluk angga. " terima kasih ya nak, sudah melindungi prita, saya tidak tau apa yang terjadi kalau kamu tidak ada di sana pada saat malam kejadian."
" Iya pak sama-sama, berterima kasihlah sama Gusti Allah pak, karena semua ini adalah kehendaknya."
" Iya Angga, terima kasih sudah mengingatkan saya."
" Iya pak sama-sama,kalau begitu saya permisi dulu,masih ada pekerjaan yang belum saya selesaikan pak!!"
" Iya silahkan,,,masalah ayahmu saya pinjam dulu ya, masih ada yang mau saya bicarakan."
"SIAP pak!!! sahut angga sambil memberikan hormat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Triestya Mayliena
jgn2 dua shabat itu pny rencana mnjodohkan ank2 nya nih...
2025-02-24
1