Bayang Bayang Mimpi Buruk Dari Vampir
Jika ia menangkapku , maka aku mati.
Aku berlari secepat yang mampu kulakukan , memutari pepohonan, menginjak akar yang menonjol dan bebatuan di hutan. Monster itu menggeram saat mengejarku , suaranya terdengar lebih dekat daripada sebelumnya.
Aku tidak mampu mengalahkannya . Monster itu justru semakin cepat saat aku mulai merasa kelelahan.
Hutan tampak semakin tipis di depanku dan menyingkap vampir berambut pirang yang berdiri di atas bukit di kejauhan. Aku langsung mengenali vampir itu. Harapan membuncah di dalam diriku . Jika aku bisa mencapai vampir itu, aku akan baik-baik saja.
Iya mencintaiku . Ia akan melindungiku dari monster itu. Tapi aku masih sangat jauh darinya. Asap merayap naik ke atas bukit dan mengelilingi vampir itu, membuatnya hampir terlihat seperti hantu.
Aku meneriakkan namanya saat langkah kaki monster itu semakin dekat.
Dengan panik , aku melompat ke depan nyaris gagal menghindari tangan hitam yang hendak menarikku ke dalam liang kubur.
Dengan segenap usaha , aku berlari secepat mungkin ke arah vampir itu.
ia terus menyemangatiku , menggeramkan peringatan kepada monster yang tidak juga berhenti mengejarku .
"Lepaskan aku," jeritku, saat aku dijatuhkan dari belakang oleh cengkraman tangan yang kuat. "Tidak!"
"Elena!"
Teriakan itu bukan berasal dari vampir di depanku , itu berasal dari monster yang menahanku di tanah.
Aku menyentakkan kepalaku ke arah Vampir di kejauhan , tapi sosoknya meredup dan kabut menutupinya .
Tepat sebelum ia menghilang, aku mendengar suaranya.
"Dia bukan suamimu , Elena."
Guncangan keras membuyarkan mimpi yang terakhir itu. Aku terbangun dan mendapati Alex , kekasih vampirku berada di atasku .
"Ada apa? Apa kau terluka?"
Kau pasti akan menganggap itu sebagai pertanyaan yang aneh , karena itu hanyalah mimpi buruk . Tapi dengan kekuatan super dan sihir , terkadang mimpi buruk bisa berubah menjadi senjata yang mematikan. Sebelumnya, aku pernah hampir terbunuh karena mimpi. Tapi yang ini berbeda. Tidak peduli betapa pun jelas rasanya, yang kualami hanyalah mimpi.
"Aku akan baik-baik saja, jika kau berhenti menguncang-guncangkan tubuhku."
Alex menurunkan tangannya dan mengeluarkan suara lega.
"Kau tidak terbangun, dan kau bergerak-gerak dengan liar di tempat tidur. itu membawa kembali kenangan buruk."
"Aku baik-baik saja. Tadi itu hanya..... mimpi yang aneh."
Ada sesuatu tentang vampir di dalam mimpiku yang membuatku merasa tidak nyaman.
Rasanya seperti aku mengenal vampir itu. tapi tidak masuk akal, karena ia hanyalah bagian dari imajinasiku.
"Aneh sekali aku tidak bisa menangkap mimpimu." lanjut Alex .
"Biasanya mimpimu terasa seperti musik pengantar tidur untukku."
Alex adalah seorang master vampir yang lebih kuat daripada sebagian besar vampir yang pernah ku temui.
Salah satu kemampuan Alex adalah membaca pikiran manusia.
Sekalipun aku setengah manusia dan setengah vampir, masih ada cukup sisi kemanusiaan di dalam diriku yang membuat Alex bisa mendengarkan pikiranku , kecuali jika aku memblokirnya .
Tapi tetap saja, kemampuan itu masih baru untukku.
"Kau bisa mendengar mimpiku? Oh Tuhan, kau pasti tidak pernah bisa merasakan kesunyian.
Aku akan menembak kepalaku sendiri jika aku menjadi dirimu."
Yang tidak akan banyak berpengaruh untuk Alex. Hanya perak yang menembus jantung atau pemenggal leher yang memiliki efek mematikan untuk vampir.
Ditembak di kepala mungkin bisa mengenyahkan penyakit-ku secara permanen, tapi itu hanya membuat Alex mengalami sakit kepala.
Alex berbaring lagi di atas bantal. " "Jangan khawatir, Luv . Tadi aku bilang rasanya seperti musik pengantar tidur, jadi mimpimu justru menenangkanku .
Sementara untuk kesunyian, di tengah air seperti ini adalah suasana paling sunyi yang pernah kurasakan tanpa mengerut dalam prosesnya."
Aku ikut berbaring, tubuhku sedikit merinding saat mengingat pengalaman Alex yang nyaris mati.
Rambut Alex berubah putih karena berada begitu dekat dengan jurang kematian , tapi sekarang rambut itu sudah kembali ke warna aslinya coklat gelap.
"Apakah itu sebabnya kita mengapung di tengah Atlantik? Agar kau bisa mendapatkan ketenangan dan kesunyian?"
"Aku ingin waktu berduaan saja denganmu , elena.
Belakangan ini , kita jarang sekali mendapatkannya ."
Itu adalah pernyataan yang terlalu halus ketimbang kenyataannya . Meskipun aku sudah berhenti dari pekerjaanku sebagai pemimpin unit rahasia di Homeland security , yang bertugas memburu vampir dan Ghoul, hidup tidak pernah merasa sepi .
Pertama kali harus menghadapi kehilangan besar akibat perang dengan master vampir lain yang tahun lalu.
Beberapa teman Alex dan Randy , suami teman baikku Denise tewas dalam perang tersebut.
Kemudian, kami menghabiskan beberapa bulan setelahnya untuk memburu sisa-sisa antek musuh kami dalam perang tersebut, agar mereka tidak bisa membuat siasat untuk menyerang kami lagi di kemudian hari.
Setelah itu aku harus melatih penggantiku , agar paman Don memiliki seseorang untuk berperan sebagai umpan saat pasukannya hampir mengejar vampir yang "Nakal" .
Sebagian besar vampir dan Ghoul tidak membunuh saat menghisap darah manusia, tapi ada sebagian dari mereka yang membunuh untuk ersenang-senang.
Pamanku memastikan vampir dan Ghoul seperti itu disingkirkan dan tidak boleh ada satu pun masyarakat awam yang tau bahwa mereka ada .
Jadi , saat Alex mengatakan padaku kami akan bepergian dengan menggunakan kapal, aku menduga ada alasan "cari dan hancurkan" di baliknya.
Pergi ke suatu tempat sekedar untuk bersantai tidak pernah terjadi dalam hubungan kami .
"Ini akhir pekan santai?" Aku tidak bisa menyingkirkan kesan tidak percaya dalam suaraku .
Alex menyusuri bibir bawahku dengan jarinya. "Ini liburan kita, elen."
Aku masih terperangah oleh ide itu. " Bagaimana dengan kucingku?"
Aku sudah menyiapkan makanan yang cukup untuk dua hari, tapi tidak untuk perjalanan panjang.
" Jangan khawatir. Aku sudah mengirimkan seseorang ke rumah kita untuk mengurusnya .
Kita bisa pergi kemana pun di dunia ini dan menikmati waktu kita disana .
Jadi , katakan padaku kemana kau ingin pergi?"
"Paris."
Aku membuat diriku sendiri terkejut dengan mengatakannya.
Aku tidak pernah memiliki keinginan yang menggebu-gebu untuk pergi ke sana , tapi karena alasan tertentu aku merasakan itu sekarang.
Mungkin karena Paris terkenal sebagai kota para kekasih , meskipun hanya dengan melihat Alex saja sudah cukup untuk membuat suasana hatiku berubah drastis.
Alex pasti menangkap pikiranku karena ia tersenyum, yang menurut pendapatku membuat wajahnya terlihat semakin mengagumkan.
Di tengah selimut berwarna biru navy , kulit Alex berkilau oleh semburat pucat yang lembut , yang terlalu sempurna untuk menjadi kulit manusia.
Selimut itu hanya menutupi bagian perut ke bawah , memberiku pemandangan langsung ke bagian perut Alex yang ramping dan kokoh serta dadanya yang keras dan berotot.
Mata cokelat gelap Alex mulai berkilau seperti Zamrud dan taringnya mengintip keluar dari lekukan mulutnya , menegaskan padaku bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang tiba-tiba merasa hangat.
"Kalau begitu, kita akan pergi ke Paris," bisik Alex , lalu melemparkan selimut yang menutupi tubuh kami.
...****************...
" ... Kami akan sampai sebentar lagi.
Iya , di sangat baik Andreas . Astaga, kau menelfonku hampir setiap hari... baik , sampai ketemu di pelabuhan."
Alex menutup telfon dan menggelengkan kepalanya.
" Entah grandside-ku menyembunyikan sesuatu atau dia sudah mengembangkan obsesi yang tidak sehat terhadap setiap kegiatanmu .
Aku merentangkan tubuh di tempat tidur gantung yang ada di dek kapal. " Lain kali biarkan aku saja yang bicara dengannya. Aku akan bilang bahwa segalanya tidak pernah terasa lebih baik lagi daripada sekarang."
Tiga Minggu terakhir ini memang terasa sangat menyenangkan. Jika aku membutuhkan liburan, Alex lebih membutuhkannya lagi . Sebagai master dari barisan yang sangat besar dan master bersama dari barisan yang lebih besar lagi , Alex selalu di awasi , di nilai, ditantang atau sibuk melindungi orang-orangnya.
Semua tanggung jawab itu menguras hampir seluruh waktu Alex. Hanya beberapa hari terakhir ini Alex bisa sedikit lebih santai untuk tidur lebih lama daripada biasanya yang hanya beberapa jam.
Hanya ada satu titik hitam dalam pelayaran santai ini , tapi aku menyimpannya untuk diriku sendiri.
Kenapa harus merusak kesenangan kami dengan mengatakan pada Alex bahwa aku mengalami mimpi buruk yang konyol dan tidak berarti lagi?
Kali ini mimpi buruk ku tidak sampai ketahuan Alex. Aku rasa tidak lagi banyak mengingatnya saat terbangun. Yang ku tau mimpi itu berkaitan dengan vampir berambut pirang di mimpi pertamaku . Vampir yang memanggilku dengan nama asliku , Katty dan mengakhirinya dengan pernyataan yang sama membingungkan dia bukan suamimu.
Menurut hukum manusia, Alex bukanlah suamiku. Tapi kami terikat melalui darah dan pernikahan menurut hukum vampir, tidak ada istilah perceraian. Mereka tidak main-main dengan urusan "sampai maut memisahkan ". Mungkin mimpiku mewakili keinginan alam bawah sadarku untuk mendapatkan pernikahan tradisional. Terakhir kali kami mencoba untuk melakukannya, rencana kami dihancurkan oleh perang dengan vampir yang berpikir bahwa pertarungan menggunakan sihir mematikan adalah pertarungan yang adil .
Andreas menemui kami di pelabuhan.
Meskipun Alex memanggilnya grandsire , karena Andreas adalah sire dari vampir yang mengubah Alex , Andreas terlihat sama mudanya seperti Alex . Mungkin usia mereka sebaya saat diubah dari manusia menjadi vampir.
Andreas juga tampan dengan cara eksotik dengan pembawaan agung , sosok khas Mesir dan rambut hitam panjang yang tertiup angin.
Tapi yang benar-benar menarik perhatianku adalah bagaimana Andreas dikelilingi oleh 8 master vampir. Bahkan sebelum melangkah keluar dari kapal, aku bisa merasakan kombinasi kekuatan yang sangat besar di udara terasa sengatan listrik.
Tentu saja, Andreas memang terbiasa pergi dengan membawa rombongan terlihat seperti penjaga bukan pengikut biasa.
Alex menghampiri Andreas dan menjabat tangan sebentar.
"Halo , grandsire. Mereka tidak mungkin ada disini hanya untuk pamer" . Alex mengangguk ke pada vampir yang menunggu .
" Jadi aku menduga memang ada masalah."
Andreas mengangguk. " Kita harus pergi , kapan ini sudah cukup mengumumkan keberadaan kalian."
Kata "Reaper " dituliskan dengan cat warna merah terang pada bagian sisi kapal . Itu adalah nama julukanku , Red Reaper, yang aku dapatkan karena warna rambutku dan tugasku dalam membasmi vampir.
Andreas tidak banyak bicara padaku selain sapaan singkat dan sopan, saat kami berjalan dari tepi pelabuhan menuju mobil hitam yang menunggu.
Ada van lain yang sama persis, yang mengangkut enam orang pengawal Andreas. Saat kami pergi, van tersebut mengikuti dari jarak dekat.
"Ceritakan padaku tentang mimpimu , elen ," ujar Andreas setelah mobil yang kita naiki melaju.
Aku melongo padanya. " Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"
Alex juga terlihat terkejut. " Aku tidak pernah bilang padanya, elena ."
Andreas mengabaikan kami berdua.
" Apa yang ada di dalam mimpimu ? Ceritakan secara spesifik."
" Mimpiku sangat aneh. " mulai, melihat alis Alex langsung terangkat. " Di dalamnya selalu ada vampir yang sama . Selama bermimpi aku tau siapa . Aku bahkan bisa mendengar diriku sendiri memanggil namanya, tapi saat aku terbangun, aku tidak bisa mengingat nya."
Jika baru mengenalnya , aku akan mengatakan Andreas terlihat waspada . Tentu saja, aku tidak ahli dalam menilai andreas . Andreas berusia lebih dari empat ribu tahun dan sangat genius dalam menyembunyikan emosinya, tapi mulut Andreas menegang sedikit . Atau mungkin itu hanya efek cahaya.
" Empat kali , dan jangan mulai. Jika aku mengatakan padamu kau pasti akan langsung berlabuh ke dermaga terdekat kemudian akan berkeliaran di sekitarku siang-malam. Kita sedang menjalani liburan yang menyenangkan, dan tidak mau merusaknya dengan menceritakan mimpiku . Itu bukan masalah besar." Alex mendengus . " Bukan masalah besar, katanya. Baiklah , luv , ayo kita cari tahu seberapa besar masalahnya.
Jika beruntung, itu tidak akan membuat mu kehilangan nyawa mu ."
Kemudian Alex berbalik ke Andreas.
" Kau tau ada sesuatu yang salah. Kenapa kau tidak langsung memperingati aku?"
Andreas mencondongkan tubuh ke depan. " Nyawa Katty tidak berada dalam bahaya . tapi, ada... situasi khusus.
Aku berharap kita tidak perlu melakukan percakapan ini."
" Bisakah kau langsung pada inti masalahnya, tanpa harus berputar-putar dulu?" Andreas terkenal suka mengulurkan waktu. Aku rasa dengan usia setua dirinya, Andreas memiliki kesabaran yang tidak terbatas. "Apa kalian pernah mendengar tentang vampir yang bernama Gregor?"
Seketika kepalaku terasa sakit, kemudian sakitnya lenyap dengan sama cepatnya hingga membuatku menoleh ke keliling untuk melihat apakah ada orang lain yang terpengaruh. Andreas menatap ku seolah berusaha untuk mencongkel otakku. Di sampingku Alex melontarkan umpatan kasar.
" Aku tau beberapa Gregor , tapi hanya ada satu yang dijuluki Dreamsnatcher ... Penculik Mimpi." Alex meninju kursi dan menyebabkan lengan kursi tersebut patah . " Ini yang kau anggap standar keselamatan untuk istriku?"
" Aku bukan istrimu".
Alex berbalik ke arah mu dengan ekspresi terkejut, bahkan saat tanganku terangkat ke mulutku . Darimana perkataan itu berasal ?
" Apa yang baru kamu katakan?" tanya Alex tidak percaya.
Karena terkejut aku terbata-bata.
"Ma... maksudku ... di dalam mimpiku, satu-satunya hal yang kuingat adalah vampir itu mengatakan padaku ' dia bukan suamimu.' Dan aku tau yang dia maksud kau Alex . jadi itu maksudku." Alex terlihat seolah aku baru saja menikamnya, Andreas memasang ekspresi dingin dan tertutup. Sama sekali tidak memperhatikan emosi apa pun. " Kau tau , sepertinya setiap kali segalanya terasa lebih baik untuk kami berdua, kau selalu muncul untuk mengacaukannya!" cetusku pada Andreas . " Kau memilih untuk datang ke Paris, dari semua tempat yang ada." lanjut Andreas .
" Memangnya kenapa? Kau punya kebencian khusus terhadap Prancis?" Aku merasakan kemarahan yang tidak masuk akal terhadap Andreas . Di dalam diriku, aku menjerit sekeras-kerasnya . Kenapa kau tidak bisa membiarkan kami sendirian!
Tapi aku bergegas menyingkirkannya. Ada apa sebenarnya denganku ? Apakah aku mengalami gejala PMS yang menggila atau semacamnya?
Andreas menggosok keningnya. wajah tampan itu terlihat gelisah saat berpaling dariku. "Paris adalah kota yang indah. Nikmatilah. Lihat semua pemandangannya. Tapi jangan pergi kemana pun tanpa ditemani... dan jika kau bermimpi tentang Gregor lagi , Katty jangan biarkan dia menyentuhmu . Jika kau melihatnya lagi dalam mimpimu , larilah sejauh mungkin."
" Hmmm, kau tidak bisa lolos begitu saja dengan omong kosong ' semoga liburan menyenangkan ','' kataku.
" Siapa sebenarnya Gregor, kenapa aku memimpikannya dan kenapa dia dijuluki Dreamsnatcher ?"
" Pertanyaan yang lebih baik penting adalah kenapa dia baru muncul sekarang untuk mencari Katty?" Suara Alex terdengar sedingin es. " Gregor sudah tidak pernah lagi terlihat atau terdengar kabarnya selama lebih dari satu dekade. Aku pikir dia sudah mati."
"dia belum mati ," ujar Andreas dengan tegas . "seperti halnya aku, Gregor memiliki kemampuan melihat masa depan. Dia berniat untuk mengubah masa depan berdasarkan salah satu penglihatannya. Saat aku mengetahui rencananya, aku mendengar sebagai bentuk hukuman."
" Dan apa yang dia inginkan dari istriku?"
Alex menegaskan Kata itu sambil menaikkan sebelah alisnya padaku, seolah menantangku untuk mendebat. Aku tidak mendebat nya.
" Dia terlihat Katty di salah satu penglihatannya dan memutuskan untuk memiliki Katty , " jawab Andreas dengan suara datar. " Kemudian, dia mengetahui Katty akan terikat darah dengan mu . Pada saat Katty merayakan ulang tahunnya yang keenam belas, Gregor berniat untuk mencari Katty dan menculiknya. Rencananya sangat sederhana.... jika Katty tidak pernah bertemu dengan mu , maka Katty akan menjadi miliknya bukan milikmu."
" Bajingan keparat ," maki Alex , bahkan saat aku melongo. " Aku akan memberikan selamat atas kecerdasan nya .... saat aku mengoyak jantungnya dengan perak."
" Jangan meremehkan Gregor," Kata Andreas .
" Dia berhasil melarikan diri dariku sebulan yang lalu dan sampai sekarang aku masih belum tau bagaimana dia melakukannya. Sepertinya Gregor lebih tertarik pada Katty daripada membalas dendam padaku. Setahuku sejak melarikan diri hanya Katty satu-satunya orang yang dikontak oleh Gregor melalui mimpi."
Kenapa vampir-vampir gila begitu terobsesi untuk mendapatkanku?
Kondisiku sebagai satu-satunya manusia setengah vampir yang pernah ada membawa lebih banyak rasa sakit dari pada keuntungan. Gregor bukanlah Vampir pertama yang berpikir akan menyenangkan jika bisa memilikiku sebagai mainan eksotis, tapi dia memiliki nilai lebih karena menggunakan cara yang paling tidak biasa untuk melakukannya.
" Dan kau mengurung Gregor selama lebih dari sepuluh tahun hanya untuk mencegahnya mencampuri masa depanku dengan Alex?" tanyaku , sikap skeptisku terlihat dengan jelas.
" Kenapa? Kau tidak berusaha menghentikan Alex , Ian , saat dia mencoba melakukan hal yang sama."
Mata Andreas yang berwarna seperti besi beralih dari aku ke Alex .
" Ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan," ujar Andreas. Kemudian " Jika kau tidak pernah bertemu dengan Alex , dia mungkin akan tetap berada di bawah kekuasaan Ian lebih lama , bukannya memimpin barisannya sendiri dan menjadi master bersama untuk barisanku saat aku membutuhkannya . Aku tidak bisa mengambil resiko itu."
Jadi , bantuan Andreas bukan diberikan atas dasar niat yang tulus. Brengsek . Vampir memang jarang melakukan sesuatu dengan motif mengutamakan kepentingan orang lain.
" Apa yang terjadi jika Gregor menyentuhku di dalam mimpiku?" tanyaku dengan penasaran.
" Apa yang akan menimpaku?"
Alex yang menjawabku dan sorot api di matanya bisa membakar wajahku .
" Jika Gregor sampai menyentuhmu di dalam mimpimu saat terbangun kau akan berada di tempatnya berada. Itulah sebabnya dia di juliki dreamsnatcher .
Dia bisa menculik orang dalam mimpi mereka."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments