Kesucian Cinta (2)

Bergaul dengan Luki tidak ada manfaatnya untuk perkara maksiat sekalipun. Sarannya kontroversial untuk setiap persoalan. Barangkali karena cara pandang mereka berbeda dalam mengarungi kehidupan bebas.

Gerdy berhubungan intim karena kebutuhan, sedangkan Luki karena rasa bangga bisa menunggangi setiap perempuan. Untung mereka tidak satu gedung apartemen. Jadi kuping tidak bising.

"Ke mana kamu?" tanya Luki melihat Gerdy meninggalkan bangku taman apartemen. 

"Ceramahmu tidak bermutu, bikin bete."

"Butuh sepeda baru nggak? Teman adikku macan habis."

Gerdy berhenti dan menoleh. "Mantan kamu? Mendingan aku main ular tangga sekalian."

"Justru itu aku tidak mampu membuat dia jadi kuda pacu. Makanya aku serahkan sama kamu. Buktikan kalau dirimu pejuang kelamin nomor wahid di kota ini. Malam nanti ada party dance di acara ultah adikku. Dia datang."

Gerdy tidak tertarik. "Siang ini aku pulang."

"Ayolah, men. Lupakanlah sejenak pacarmu yang tidak jelas itu."

"Kamu tahu hari ini adalah hari mudik nasional. Malam Minggu aku wajib ada di rumah."

Gerdy tidak mau cari perkara dengan ibunya. Dia siap menuruti segala perintah. Berkahnya, anggaran bertambah lumayan besar.

Hari ini Gerdy tidak pergi ke Jakarta. Nadine pulang karena ibunya sakit. Sejak pertengkaran dengan ayahnya, dia tidak pernah pulang. Hatinya luluh manakala ibunya hampir setiap jam menanyakan; kapan pulang? 

Kepulangan Nadine mendatangkan sedikit masalah baginya. Dia harus memberi tahu lebih dulu tentang perjodohan ini sebelum tahu dari orang lain, karena masyarakat sudah banyak yang tahu.

Dia butuh Karlina untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya supaya Nadine lebih percaya. Tapi gadis itu ada kegiatan ekskul di sekolah dan baru pulang menjelang Maghrib.

Gerdy tidak bisa menunggu selama itu. Persoalan akan jadi besar kalau terlambat memberi informasi. Nadine bisa menjadikannya alasan untuk pergi ke pangkuan Bradley.

Kalau Nadine harus pergi bukan karena kesalahan dirinya, tapi karena pilihannya sendiri. Dia tidak mau memaksanya untuk tetap setia. Dia bukan pengemis cinta.

Maka itu Gerdy meminta Nadine untuk bertemu di kafe langganan mereka di kota satelit. Dia langsung mampir dari Bandung, tidak pulang dulu ke rumah. 

"Jadi aku menunggumu cuma untuk mendengar kabar ini?" geram Nadine marah. "Biadab kamu. Aku menjaga setiaku malahan kamu kotori dengan cerita sampah."

"Jangan marah dulu," kata Gerdy sabar. "Dengarkan penjelasanku. Aku terpaksa menerima perjodohan itu karena semua fasilitas akan disita. Mereka sengaja membuat diriku tidak berkutik. Tapi perjodohan itu cuma berlaku di depan mereka."

Nadine mencoba meredakan amarahnya. "Maksud kamu?"

"Setelah aku dapat gelar sarjana, giliran aku memberi ultimatum. Aku akan membawamu pergi kalau orang tuaku tidak menerima dirimu sebagai menantu."

Nadine merasa terhibur mendengar itu, kemarahannya mencair. "Yakin berani?"

"Ketakutan aku justru ada pada dirimu. Aku takut kamu tidak mau dibawa pergi."

Nadine tersenyum manis. "Aku akan ikut ke mana pun kamu pergi."

"Aku senang mendengarnya."

"Bagaimana dengan orang tua Karlina? Mereka pasti tidak menerima keputusan ini."

"Itu urusan Karlina."

"Urusan kamu juga. Mereka pasti mempertanyakan orang tuamu yang tidak bisa mengurus anak."

"Mereka sama-sama tidak bisa mengurus anak. Karlina sendiri tidak menghendaki perjodohan itu. Disaat yang sama dia akan melakukan pemberontakan."

"Karlina masih hijau. Bisa apa dia?"

"Dia akan menikah muda dengan pacarnya supaya bisa diboyong ke California."

"Kelihatannya seperti mudah. Bagaimana kalau kalian dipaksa menikah sebelum lulus sekolah?"

"Kemungkinannya kecil sekali. Mereka tidak akan tega mengorbankan masa depan anaknya."

"Perjodohan itu terjadi karena ibumu sangat membenci aku. Bagaimana kalau dia tahu kita masih menjalin hubungan? Kamu bisa saja dipaksa menikah sebelum lulus kuliah."

"Soal itu gampang. Aku akan menciptakan skenario seolah Karlina selingkuh. Umi pasti tidak mau punya menantu seperti itu. Kemungkinan lain, aku berjaga-jaga dengan menabung."

Nadine tersenyum renyah. "Keren. Calon suamiku sudah pintar menabung."

"Jumlahnya belum seberapa."

"Boleh tahu berapa?"

"Tiga ratus juta."

"Tiga ratus juta belum seberapa? Sombong banget calon suamiku."

"Uang sebanyak itu belum cukup untuk mengarungi kehidupan dengan kebutuhan kita yang tinggi. Setelah lulus, belum tentu aku langsung kerja."

"Berarti aku jangan berhenti kerja sebelum suamiku dapat kerjaan, atau aku batalkan beli mobil, mumpung belum datang."

"Aku tidak mau jadi beban istri."

"Suamiku kan punya tabungan. Jadi beban apanya?"

"Aku senang kamu percaya padaku. Aku sempat kuatir kamu marah karena aku terlambat memberi tahu tentang perjodohan itu, harusnya dari awal aku ngasih tahu kamu."

"Aku selalu percaya sama calon suamiku karena aku sangat mencintainya."

"Hari ini ada yang beda dari kamu."

"Apa itu?"

"Kamu punya sebutan baru; calon suamiku. Aku tersanjung."

"Karena hari ini aku tahu ada Karlina dalam hidupmu. Jujur itu adalah keraguanku. Kalian sama-sama sudah punya pacar, tapi bukan halangan untuk saling jatuh cinta. Maka itu untuk mengingatkan dirimu, aku sebut calon suamiku, bukan calon suami pilihan ibumu."

"Karlina ada di daftar terbawah untuk jadi istriku. Aku suka pacaran sama gadis SMA. Sekedar pacaran, aku tidak suka punya istri yang usianya lumayan jauh di bawahku. Aku ingin jadi suami bukan guru bimbel."

"Masa?"

"Tanyakan saja sama orangnya. Aku pernah katakan itu sama Karlina."

Nadine berbisik mesra, "Kamu kiss aku kalau bohong."

"Kalau benar?"

"Kamu minta apa?"

"Aku minta kamu mencintai aku untuk selamanya."

"Itu janjiku. Tidak usah dipinta. Minta yang lain."

"Minta apa ya?"

"Minta apa yang sering dilakukan sama Karlina agar kamu tidak minta lagi padanya."

"Aku tidak pernah minta apa-apa darinya," senyum Gerdy kecut. Dia tahu ke mana arah ucapan itu. "Aku menghargai cintamu. Tapi...."

"Tapi apa?"

"Ada Bradley di kehidupan kita."

"Sudah deh jangan bikin suasana tidak nyaman. Aku tidak pernah pergi lagi sejak itu, biar dia angkut semua penghuni pondokan setiap malam." 

Nadine menghubungi Karlina lewat video call, beberapa saat kemudian muncul di layar seorang gadis cantik berseragam SMA.

"Halo, Nadine," sapa Karlina ramah.

Nadine pura-pura marah, "Anak kecil panggil nama. Tidak sopan, tahu gak?"

"Bentar lagi aku naik ke kelas dua belas."

"Masih putih abu-abu, kan? Jadi masih anak kecil! Sudah bisa pacaran?"

"Kamu VC cuma mau ngebully aku?"

"Aku mau ngasih tahu kalau saat ini aku lagi ngedate sama calon suami kamu."  

"Bodo."

"Gak jealous?"

"Jangan-jangan kamu jealous kalau aku jalan bareng sama Gerdy?"

"Ember."

"Eh, Nad. Kapan-kapan aku kenalkan kamu sama Robby, pacarku. Biar dia tambah yakin."

"Akunya gak yakin."

"Sudah dulu ya, Nad. Aku lagi sibuk di sanggar. Bye-bye."

Mereka mengakhiri VC. Nadine menghabiskan minuman, dan pamit, "Aku duluan. Mami siang ini mau berobat."

"Kita pulang bareng."

"Tidak. Mata-mata ibumu banyak. Aku tidak mau ada masalah baru."

"Kamu naik apa?"

"Ojek."

"Tidak, tidak. Biar aku antar."

Nadine tersenyum. "Takut aku digondol tukang ojek ya?"

"Sudah tahu nanya."

"Tukang ojeknya Surya."

"Tega banget kamu, sahabat sendiri dibilang tukang ojek. Kamu suruh Surya nunggu di luar? Terlalu."

"Itu di pojok."

Gerdy baru sadar kalau di meja pojok ada Surya. Pemuda itu menyapa dengan mengangkat tangan.

Episodes
1 Crazy Rich
2 Catatan Masa Lalu
3 Seleret Kecewa
4 Dawa Cinta
5 Nyanyian Rindu
6 Bersekongkol
7 Taktik Jitu
8 Terukir Janji
9 Pak Kyai
10 Mie Keramat
11 Tetaplah Mencintaiku
12 Calon Tak Diduga
13 Kehidupan Terasa Runtuh
14 Hari Semakin Berat
15 Calon Menantu Idaman
16 Perjodohan Berbahaya
17 Kesucian Cinta (1)
18 Kesucian Cinta (2)
19 Sang Dajjal
20 Keagungan Cinta
21 Terhina
22 Menghapus Cerita Cinta
23 Tanda Mata Terakhir
24 Retak
25 Menjemput Cinta
26 Kerinduan
27 Kekasih Terindah
28 Berlibur
29 Karma
30 Mumet
31 Ingin Berhenti Selamanya
32 Hargai Cinta Kami
33 Cemburu Selalu Ada
34 Bersembunyi
35 Stres Berat
36 Jual Mahal
37 Janjiku
38 Atas Nama Cinta
39 Mahligai Mulia
40 Lembaran Baru
41 Sudah Tiba Waktunya
42 Saling Terbuka
43 Jemu
44 Istri Binal
45 Keluarga Astaga
46 Ibu CEO
47 Terjebak
48 Biarkan Saja
49 Salah Aku Juga
50 Solusi Jitu
51 Menengok Bayi
52 Bukan Resep Dokter
53 Keagungan Cinta
54 Sumpah Masih Waras
55 Jatuh di Permadani
56 Kencan Terakhir
57 Suami Beruntung
58 Dunia Panggung Pura-pura
59 Karena Cinta
60 Suami Tersayang
61 Gubuk Surga
62 Kemewahan Cinta
63 Nyonya Muda
64 Gara-gara Mandi Basah
65 Hati Seorang Istri
66 Demi Mertua
67 Bukan Menantu Pilihan
68 Pendopo Kenangan
69 Datuk Meninggi
70 Detik-detik Menentukan
71 Perjuangan Calon Ibu
72 Geger
73 Menanti
74 Lupakanlah Hari Kemarin
75 Pagi Kelabu
76 Dicoret Dari Silsilah Keluarga
77 Berlaku Untuk Selamanya
78 Tidak Mungkin Diblokir
79 Saat-saat Paceklik
80 Cuma Untuk Masa Depan
81 Mimpi Unik
82 Pertengkaran Antara Dua Wanita
83 Jadi Begini Akhirnya
84 Sudah Empat Puluh Hari
85 Hidupku Adalah Hidupmu
86 Hidup Tidak Cukup Berbekal Cinta
87 Momen Spesial
88 Karena Takdir
89 Hadiah Istimewa
90 Kuda Pacu
91 Barang Bukti
92 Kok Jadi Begini
93 Setiamu Padaku
94 Tidak Akan Berhenti Cemburu
95 Jadi Orang Biasa
96 Tak Semudah Yang Diperkirakan
97 Kemesraan Yang Tak Terlupakan
98 Kesetiaan Cinta
99 Jangan Kau Berikan
100 Senandung Duka
101 Sesuka-sukanya
102 Tidak Ingin Meratapi Cinta
103 Biarlah Aku Pergi
104 Di Sinilah Kehadirannya Diakui
105 Adakah Luka Yang Lebih Dalam
106 Bagai Angin Malam
107 Sakit Hati
108 Betapa Besar Hargamu Di Mataku
109 Secangkir Tuba
110 Inikah Yang Dinamakan Cinta
111 Tetap Jadi Permata
112 Semoga Masih Diberi Waktu
113 Janji Suci
114 Kiamat Masih Jauh
115 Menggapai Mimpi
116 Adakah Kesetiaan
117 Benang-benang Cinta
118 Cintaku Tidak Pernah Mati
119 Ingin Kembali Ke Masa Lalu
120 Di Sini Kita Pernah Berjanji
121 Cinta Sejati
122 Cintaku Hanya Milik Masa Lalu
123 Semakin Ketat Mengikat
124 Bilur-bilur Cinta
125 Sepotong Cinta Untukmu
126 Matahari Bersinar Lagi
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Crazy Rich
2
Catatan Masa Lalu
3
Seleret Kecewa
4
Dawa Cinta
5
Nyanyian Rindu
6
Bersekongkol
7
Taktik Jitu
8
Terukir Janji
9
Pak Kyai
10
Mie Keramat
11
Tetaplah Mencintaiku
12
Calon Tak Diduga
13
Kehidupan Terasa Runtuh
14
Hari Semakin Berat
15
Calon Menantu Idaman
16
Perjodohan Berbahaya
17
Kesucian Cinta (1)
18
Kesucian Cinta (2)
19
Sang Dajjal
20
Keagungan Cinta
21
Terhina
22
Menghapus Cerita Cinta
23
Tanda Mata Terakhir
24
Retak
25
Menjemput Cinta
26
Kerinduan
27
Kekasih Terindah
28
Berlibur
29
Karma
30
Mumet
31
Ingin Berhenti Selamanya
32
Hargai Cinta Kami
33
Cemburu Selalu Ada
34
Bersembunyi
35
Stres Berat
36
Jual Mahal
37
Janjiku
38
Atas Nama Cinta
39
Mahligai Mulia
40
Lembaran Baru
41
Sudah Tiba Waktunya
42
Saling Terbuka
43
Jemu
44
Istri Binal
45
Keluarga Astaga
46
Ibu CEO
47
Terjebak
48
Biarkan Saja
49
Salah Aku Juga
50
Solusi Jitu
51
Menengok Bayi
52
Bukan Resep Dokter
53
Keagungan Cinta
54
Sumpah Masih Waras
55
Jatuh di Permadani
56
Kencan Terakhir
57
Suami Beruntung
58
Dunia Panggung Pura-pura
59
Karena Cinta
60
Suami Tersayang
61
Gubuk Surga
62
Kemewahan Cinta
63
Nyonya Muda
64
Gara-gara Mandi Basah
65
Hati Seorang Istri
66
Demi Mertua
67
Bukan Menantu Pilihan
68
Pendopo Kenangan
69
Datuk Meninggi
70
Detik-detik Menentukan
71
Perjuangan Calon Ibu
72
Geger
73
Menanti
74
Lupakanlah Hari Kemarin
75
Pagi Kelabu
76
Dicoret Dari Silsilah Keluarga
77
Berlaku Untuk Selamanya
78
Tidak Mungkin Diblokir
79
Saat-saat Paceklik
80
Cuma Untuk Masa Depan
81
Mimpi Unik
82
Pertengkaran Antara Dua Wanita
83
Jadi Begini Akhirnya
84
Sudah Empat Puluh Hari
85
Hidupku Adalah Hidupmu
86
Hidup Tidak Cukup Berbekal Cinta
87
Momen Spesial
88
Karena Takdir
89
Hadiah Istimewa
90
Kuda Pacu
91
Barang Bukti
92
Kok Jadi Begini
93
Setiamu Padaku
94
Tidak Akan Berhenti Cemburu
95
Jadi Orang Biasa
96
Tak Semudah Yang Diperkirakan
97
Kemesraan Yang Tak Terlupakan
98
Kesetiaan Cinta
99
Jangan Kau Berikan
100
Senandung Duka
101
Sesuka-sukanya
102
Tidak Ingin Meratapi Cinta
103
Biarlah Aku Pergi
104
Di Sinilah Kehadirannya Diakui
105
Adakah Luka Yang Lebih Dalam
106
Bagai Angin Malam
107
Sakit Hati
108
Betapa Besar Hargamu Di Mataku
109
Secangkir Tuba
110
Inikah Yang Dinamakan Cinta
111
Tetap Jadi Permata
112
Semoga Masih Diberi Waktu
113
Janji Suci
114
Kiamat Masih Jauh
115
Menggapai Mimpi
116
Adakah Kesetiaan
117
Benang-benang Cinta
118
Cintaku Tidak Pernah Mati
119
Ingin Kembali Ke Masa Lalu
120
Di Sini Kita Pernah Berjanji
121
Cinta Sejati
122
Cintaku Hanya Milik Masa Lalu
123
Semakin Ketat Mengikat
124
Bilur-bilur Cinta
125
Sepotong Cinta Untukmu
126
Matahari Bersinar Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!