Firasat

Sudah genap seminggu Zhezha bekerja di perusahaan pak Gunawan. Ternyata pak Gunawan adalah pengusaha yang cukup sukses di banyak bidang usaha. 

Salah satunya adalah perusahaan di tempat Zhezha bekerja saat ini. 

Sudah empat minggu pula Zhezha tak pernah mendengar kabar berita dari Yoga, terkadang ingin sekali ia menelpon Yoga untuk menghilangkan rasa khawatirnya. Namun lagi-lagi niat itu ia urungkan. 

Jika Yoga saja tak pernah peduli dengan apa yang ia lakukan, kenapa ia harus peduli dengannya. Bukan Yoga memang tak pernah menginginkannya. 

Jika mengingat akan hal itu, air mata Zhezha selalu menetes. Entah kenapa hatinya masih saja sakit mengenang perlakuan Yoga terhadapnya. 

' Mungkin mas Yoga sudah bahagia dengan pasangannya yang baru, hingga ia lupa jika aku masih istri sahnya. ' batin Zhezha. 

Zhezha memeriksa aplikasi pesan chat Yoga yang selalu online. Tapi untuk menyapa atau sekedar berbasa-basi menanyakan kabarnya saja Yoga tak sempat. 

Zhezha menatap cermin di meja rias nya dengan bola mata yang memerah. Di sapunya bulir air mata yang menetes. 

Ini bukan kali pertamanya hal itu terjadi padanya. Setiap pagi ketika melihat dirinya di cermin Zhezha selalu menangis. 

' Seburuk dan sekotor apa aku dimata mas Yoga, hingga dia tak pernah sudi menyentuhku, ' batin Zhezha sambil menangis kembali. 

" Padahal selama ini aku selalu menjaga kesucian ku, secepat itu mas Yoga berubah, " ucap Zhezha sambil menghapus air matanya. 

Zhezha coba untuk bersikap tegar di antara kerapuhan hatinya. Jika ia terus larut dalam masalah ini, maka ia tak bisa bekerja, sementara saat ini Zhezha adalah tempat sandaran kedua orang tuanya. Sedangkan dirinya harus tetap kuat berdiri sendiri menghadapi badai yang menerjang bahtera rumah tangganya. 

Setelah menangis sebentar, Zhezha mulai merias dirinya. Ia pun segera melupakan apa yang baru saja membuatnya menangis. 

Zhezha harus tetap bekerja, meskipun ia kurang menyukai pekerjaannya saat ini. 

Sebenarnya bukan pekerjaan yang membuat Zhezha tak betah bekerja di tempat tersebut. Namun perlakuan pak Gunawan yang terlalu berlebihan terhadapnya. 

Setiap hari ia di traktir makan dan diantar pulang oleh pak Gunawan. Belum lagi setiap di kantor Zhezha jadi insecure karena di tatap aneh oleh pria tersebut. 

Meskipun tak betah, tapi Zhezha terpaksa bekerja, setidaknya satu bulan ini sampai ia terima gaji. Karena bulan depan ia harus menggelontorkan uang yang tak sedikit untuk rawat jalan sang ayah. 

***

Sebelum melangkah Zhezha menyematkan dirinya untuk berdoa agar selalu dilindungi. 

Saat ini hanya yang Maha Kuasa yang diandalkannya untuk menjaga dirinya dari segala macam marabahaya. 

Tiba di lobby apartemen, Zhezha bertemu dengan Arman yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di lobby. 

" Eh mas Arman kok ada di sini? Nunggu siapa?" tanya Zhezha. 

" Nungguin kamu Zhe, " balasnya. 

"Hmm,kok nungguin aku Mas? " tanya Zhezha. 

" Ehm, sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu Zhezha, " ucap Arman. 

" Bicara ? " tentang apa Mas? " tanya Zhezha. 

Arman sedikit ragu ketika Zhezha  bertanya hal itu kepadanya. 

" Ehm, aku gak ada di kantor hari ini, karena harus meninjau kantor pemasaran yang ada di luar kota. "

" Terus? " tanya Zhezha bingung. 

" Iya kamu hati-hati karena biasanya di kantor kamu tinggal sendirian, kalau aku tugas di luar kota, " jawabnya. 

" Ehm iya Mas. Nanti aku kunci pintu saja, jadi gak sembarangan orang bisa masuk, " papar Zhezha. 

" Ehm bukan itu Zhe, " cetus Arman sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.  

" Lalu? Kenapa? " tanya Zhezha. 

" Ya kamu hati-hati saja Zhe." 

" Oh iya lah Mas, " cetus Zhezha. 

" Ya sudah ayo naik ke motor, aku antar, " ucap Arman. 

Ia pun  menuju parkiran motornya, karena Arman  sudah terlanjur datang, Zhezha pun tak enak hati untuk menolaknya. 

Dengan menumpang pada Arman, Zhezha pun tiba di kantor. 

Arman membuka pintu untuk mereka, kemudian keduanya masuk kedalam ruangan. 

" Untuk sementara kamu sendirian dulu ya Zhe, nanti aku minta tolong pada Erik untuk menemani kamu di kantor," ucap Arman. 

" Gak usah Mas, Mas Erik pasti lagi sibuk survei. Aku gak apa kok tinggal sendiri, " cetus Zhe. 

Zhezha merasa lebih enak sendiri berada di kantor, daripada di temani rekannya yang semua cowok, apalagi pak Gunawan sedang berada di luar kota. 

Di antara rekan sekantornya, Zhezha memang lebih akrab dengan Arman. Karena cuma Arman yang stay di kantor sepanjang hari. Sementara yang lain cuma absen datang dan absen saat pulang. 

Arman selesai bicara lewat sambungan telepon. Ia pun menghampiri Zhezha yang sudah mulai bekerja. 

" Zhe, Erik akan datang setelah jam makan siang, kamu kunci dulu pintunya Zhe! " seru Arman. 

" Iya Mas! " Zhezha pun bangkit dari duduknya kemudian berjalan membelakangi Arman. 

Tiba di pintu keluar, Arman kembali menoleh ke arah Zhezha. 

" Zhe, di meja aku ada nomor kantor tetangga kita yang di sebelah kiri, kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi mereka, " ucapnya sambil memakai helm. 

Zhezha hanya tersenyum simpul, ia merasa begitu miris melihat kekhawatiran Arman ketika meninggalkannya sendirian di kantor, berbanding terbalik dengan suaminya yang tak pernah peduli akan hidup matinya selama ditinggalkan di kota besar ini. 

" Aku pergi ya Zhe! " seru Arman sebelum menarik gas motornya. 

" Hati-hati ya Mas Arman! " seru Zhezha. 

Arman mengangguk kemudian ia melanjutkan motornya membelah jalan raya. 

Zhezha melanjutkan kerjaannya. 

Untuk menghilang rasa sunyi ia mendengar musik melalui laptop yang ia gunakan. 

Waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Zhezha mendengar suara bel berbunyi. 

" Ehm mungkin itu Mas Erik, " gumam Zhezha. Ia pun bangkit untuk membukakan pintu bagi rekan kerjanya. 

Zhezha berjalan menuju pintu. Ia pun membuka pintu dan kaget melihat siapa yang datang. 

Bersambung guys, satu bab lagi ya. So Stay tune 😘

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

keknya maksud Arman supaya Zhe hati2 dgn pak Gunawan. tapi dia susah buat terus terang ...

padahal langsung aja kasih tau Zhe nya ... biar dia siap siaga ....
apa yg akan terjadi ya ?
takut eeeuuyy .... 😒

2023-02-06

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

cemungudh Zheeeee 💪💪✊️✊️⚘️⚘️

2023-02-06

0

Kinay naluw

Kinay naluw

Arman perhatian banget.

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!