Chapter 18. Bertemu Yusan.
"Kita terbang saja agar menyingkap waktu!" pinta Zhi Shimo yang enggan berjalan dan melewati jalur yang sama, karena akan banyak memakan waktu dan makin jauh.
Xu Huang garuk-garuk dengan raut wajah malu. "Tubuhku terlalu seksi untuk terbang, jadi kita berjalan saja!" alasannya, padahal dia tidak bisa terbang karena tubuhnya terlalu berat dan akan banyak mengkonsumsi energi spiritual.
"Arghh!" teriakkan Xu Huang ketika Zhi Shimo memegang kerah bajunya dan terbang, dia meronta-ronta seperti kucing kepanasan.
Zhi Shimo geleng-geleng melihat Xu Huang yang memiliki kekuatan Nascent Soul takut pada ketinggian. Mereka berdua terbang sangat cepat, hingga setelah waktu dua dupa mereka telah dekat dengan Paviliun Penakluk Siluman.
Zhi Shimo melihat kota besar, lalu Xu Huang meminta untuk turun dan beristirahat sejenak di Kota Pahlawan. Zhi Shimo segera turun di depan pintu gerbang Kota Pahlawan.
Setelah mendarat, Zhi Shimo merasakan aura Siluman yang sangat besar di Kota Pahlawan, dia pun segera waspada. Xu Huang tertawa melihat Zhi Shimo yang serius.
"Jangan takut, siluman disini tergolong baik dan tidak berbahaya!" jelas Xu Huang agar Zhi Shimo tidak takut.
Apa yang dikatakan oleh Xu Huang memang benar, dimana tidak semua siluman itu jahat yang selalu memburu kehidupan dan menyerang jiwanya, sebagian siluman masih banyak yang baik dan melakukan hal seperti manusia; makan daging, minum air putih dan lain sebagainya. Siluman dibagi menjadi dua jenis, Siluman Putih dan Hitam, yang berinteraksi dengan manusia atau ras lainnya adalah Siluman Putih.
Tapi, Siluman Putih ini tidak bisa diremehkan dan jangan sekali-kali dibuat emosi, sebab sekali mereka dibuat marah, maka mereka lebih mengerikan daripada Siluman Hitam.
"Kita ke penginapan Seribu Malam, disana segala minuman dan makanan tersedia. Setelah kita makan dan minum, baru kita ke Paviliun Penakluk Siluman!" ajak Xu Huang dengan semangat, sebab dia melihat seorang wanita cantik baginya sedang berjalan menuju penginapan Seribu Malam.
Xu Huang mengejar wanita itu, sedangkan Zhi Shimo tersenyum melihatnya, lalu berjalan santai sambil melihat-lihat. Dia merasa heran, di Kota Pahlawan tidak ada penjaga di pintu gerbang dan melewati tanpa ada hambatan, bahkan tanpa membayar retribusi.
"Apa karena ada Siluman Putih sehingga tidak membutuhkan penjaga!" batin Zhi Shimo sambil melihat pedagang memperkenalkan barangnya.
Sedangkan Xu Huang entah pergi kemana saat mengejar wanita cantik dan Zhi Shimo tidak memperdulikannya, apalagi dia telah melihat petunjuk jalan menuju ke Paviliun Penakluk Siluman.
"Tuan Satria, toko kita memiliki Bola Segel Siluman tahap menengah yang mampu menampung dua puluh siluman. Hanya 5.000 keping emas! Buruan, stok terbatas!" teriak salah satu pedagang yang memperkenalkan produk andalannya.
Zhi Shimo yang lewat segera berhenti, lalu berjalan menuju Toko Mawar Hitam. Toko Mawar Hitam menjual berbagai kebutuhan bagi pemburu siluman, salah satunya adalah Bola Segel Siluman.
Tidak hanya Zhi Shimo yang mendatangi Toko Mawar Hitam, banyak pemburu yang tertarik dengan Bola Segel Siluman tahap menengah. Si penjaga toko senang melihat antusias para pemburu siluman.
"Minggir kamu!" hardik seseorang pria dibelakang Zhi Shimo.
Zhi Shimo didorong oleh pria itu, lalu dia membalikkan badan. Pria itu kaget melihat wajah Zhi Shimo, dia tidak menyangka orang yang dia kira telah dibereskan wakilnya masih hidup dan sehat, dia adalah pemimpin Tim Serigala di Desa Jiang.
"Kamu masih hidup!"
Zhi Shimo yang tahu maksud ucapan pemimpin Tim Serigala, dia segera berbicara dengan geram, "oh! Jadi kamu yang telah merubah petunjuk jalan dan sengaja mengarahkan korban untuk dirampok!"
Pemimpin Tim Serigala dan lima anak buahnya tertawa. Kemudian pemimpin Tim Serigala malam mendekati Zhi Shimo.
Swosh... Bukk... Gubrak...
Pemimpin Tim Serigala memukul perut Zhi Shimo hingga terpental dan menabrak dinding Toko Mawar Hitam. Lalu pimpinan Tim Serigala dan anak buahnya menertawakan Zhi Shimo, dia menyembunyikan tangannya yang kesakitan setelah memukul perut Zhi Shimo.
Semua orang segera berdatangan untuk melihat keributan dengan tergesa-gesa. Bagi mereka, pertarungan merupakan hiburan dan sudah menjadi hal umum di Kota Pahlawan.
"Keras sekali tubuhnya!" batin pemimpin Tim Serigala sambil tetap menertawakan Zhi Shimo, dia menduga jika Zhi Shimo menggunakan jirah dibalik pakaiannya.
Zhi Shimo segera bangkit sambil membersihkan pakaian dan tidak terlihat kesakitan, lalu melihat wajah orang yang memukulnya, dia berkata, "terima kasih telah memberikan ku alasan untuk membunuh kalian. Oh iya, aku sudah bunuh sebagian anggota mu! Sayangnya, orang yang hidungnya ditindik lolos dari kematiannya!"
Pemimpin Tim Serigala dan anak buahnya seketika diam, mereka terkejut dengan ucapan Zhi Shimo. Namun mereka jelas tidak mempercayai perkataan Zhi Shimo, sebab wakil Tim Serigala dan anggotanya tergolong kuat dan menang dalam jumlah, dan tidak mungkin Zhi Shimo mampu melakukannya seorang diri apalagi terlihat sangat lemah.
"Bunuh dia!" perintah pemimpin Tim Serigala kepada anak buahnya yang memiliki kekuatan Nascent Soul.
Segera lima orang menyerang Zhi Shimo secara bersamaan. Zhi Shimo segera berteleportasi dan muncul di atap rumah. Sontak semua orang kaget melihat Zhi Shimo tiba-tiba menghilang.
Pemimpin Tim Serigala, anggotanya dan semua orang segera mencari Zhi Shimo. Disaat semua orang mencarinya, Zhi Shimo mengeluarkan sepuluh Tubuh Bayangan, lalu dia berubah menjadi angin.
"Itu dia ...!" tunjuk salah satu penonton dan berhenti bicara karena kaget melihat sepuluh orang dengan wajah sama termasuk pakaiannya.
"Serang dia, itu pasti tubuh palsu!" perintah pemimpin Tim Serigala yang bernama Hui, dia yakin apa yang dia lihat adalah tipuan.
Sepuluh Tubuh Bayangan melompat untuk melawan lima orang yang memiliki kekuatan Nascent Soul, walaupun Tubuh Bayangan memiliki kekuatan Golden Core dan lebih rendah dari lawan tapi masih menang dalam jumlah.
Bang... Bang...
Pertarungan pun sangat sengit antara lima orang melawan sepuluh Tubuh Bayangan. Sedangkan si Hui melipatkan kedua tangan di dadanya melihat anak buahnya bertarung.
Walaupun Tubuh Bayangan kalah dalam hal kekuatan, mereka masih mampu menandingi kekuatan lawan, dua Tubuh Bayangan melawan satu anggota Tim Serigala.
Si Hui tidak mengetahui jika dibelakangnya telah berdiri Zhi Shimo dengan membawa pisau tajam. Jelas si Hui tidak mengetahui dengan Zhi Shimo yang telah berubah wujud menjadi angin.
Sling...
Zhi Shimo menggorok leher si Hui tanpa diketahui siapapun. Si Hui melotot dengan memegang leher dan kepalanya yang telah terpisah, dia tidak mampu berteriak kesakitan, hanya suara serak terdengar lirih, lalu seketika dia tewas dan tubuhnya pun ambruk ke depan.
Bruk...
Semua orang melihat kearah sumber suara tubuh terjatuh dan syok melihat tubuh tanpa kepala.
"Ah...!" teriakkan histeris wanita yang ikut melihat si Hui telah terpenggal dengan leher yang masih menyemburkan darah.
Sebagian pria muntah-muntah melihat darah seperti air terjun. Anak buah si Hui segera melihat pemimpin dan juga syok melihat pimpinan telah terpenggal. Kesempatan ini digunakan oleh sepuluh Tubuh Bayangan menyerang lima anggota Tim Serigala.
Bruk... Bruk...
Kelima anggota Tim Serigala ambruk dan langsung diserang lagi oleh Tubuh Bayangan. Zhi Shimo segera menggorok leher mereka satu per satu dengan sangat cepat, dia melakukan itu seperti menyembelih hewan.
Semua orang makin ngeri melihat kepala lima anggota Tim Serigala terpenggal tanpa melihat siapa pelakunya, mereka hanya melihat sepuluh Tubuh Bayangan menendang mereka dengan brutal, lalu tiba-tiba kepala terpisah dari tubuhnya.
Diantara mereka ada juga si Xu Huang yang melongo melihat teman barunya sangat mengerikan jika marah. Terlihat di pipi kirinya tercetak bekas tamparan, tampaknya telah mendapatkan kasih sayang dari wanita yang dia kejar.
Setelah membunuh Tim Serigala, Zhi Shimo mengambil harta mereka dan kembali muncul dibelakang para penonton, gerakannya sangat cepat dan terlatih. Kemudian, sepuluh Tubuh Bayangan menjadi asap dan menghilang setelah selesai menjalankan tugasnya.
Zhi Shimo tersenyum sinis dan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Paviliun Penakluk Siluman, dia menjadi enggan membeli Bola Segel Siluman.
"Pria yang hebat dengan didukung skill yang istimewa!" pujian seseorang wanita cantik yang selalu melihat pergerakan Zhi Shimo, dia adalah Yusan pegawai Menara Angin.
Kini Yusan tampak tidak mengingat apapun, saat ini dia adalah pemilik penginapan Seribu Malam selain menjadi pemburu siluman. Yusan segera keluar dari kamar bersama dua temannya saat mendengar suara keributan, lalu dia mengamati pergerakan Zhi Shimo.
"Kak, dia tampaknya cocok untuk menjadi anggota kita," kata salah satu temannya yang berpakaian hijau, dia bernama Jia Li. Sedangkan wanita lain yang berpakaian biru muda bernama Li Mei.
"Iya, ayo kita rekrut dia!" ajak Yusan dengan melompat dari kamarnya di lantai dua, Jia Li dan Li Mei juga mengikuti.
Mereka bertiga memiliki kekuatan Soul Formation level sembilan untuk Yusan, Jia Li di level enam dan Li Mei di level Lima. Mereka bertiga segera menyusul Zhi Shimo.
Xu Huang buru-buru mengikuti Zhi Shimo setelah tersadar dari keterkejutannya, sambil berlari dia tertawa, lalu berkata kepada semua orang yang melihat punggung Zhi Shimo.
"Dia adalah sahabat ku! Hahaha!"
Dengan bangga Xu Huang mengaku-ngaku sambil berlari dan membuat banyak orang menertawakannya, sebab saat Xu Huang berlari perutnya ikut memantul seperti ingin kabur darinya.
"Teman, tunggu!" panggil Yusan agar Zhi Shimo berhenti.
Zhi Shimo menoleh kebelakang, dia sedikit terkejut, lalu tersenyum melihat wanita yang dia kenali, dia pun membalikkan tubuhnya.
"Halo! Apakah kamu mau mendaftar menjadi anggota Paviliun Penakluk Siluman?" tanya Yusan saat tidak melihat identitas yang biasanya terselip di pinggang setiap pemburu siluman seperti dirinya.
"Iya, ini aku mau kesana!" jawab Zhi Shimo yang berpura-pura tidak mengenali Yusan, karena dia tahu ingatan semua peserta disegel.
"Bagus, kita juga mau menukarkan hasil perburuan. Oh iya, namaku Yusan, dia ...," Yusan mengulurkan tangan kanannya, dan sengaja tidak memperkenalkan kedua temannya, agar mereka memperkenalkan dirinya sendiri.
Zhi Shimo menjabat tangan Yusan. "Panggil saya Shimo," ucapannya.
"Aku Jia Li," Jia Li juga mengulurkan tangannya kepada Zhi Shimo.
"Shimo,"
"Li Mei, panggil saja Mei-mei,"
Zhi Shimo juga menjabat tangan Li Mei. Jia Li dan Li Mei cukup menarik wajahnya, tapi sedikit lebih cantik Yusan dengan wajah yang mengeluarkan aura kedewasaan seseorang wanita berpengalaman.
"Adik Shimo, tunggu!" teriak Xu Huang yang berlari.
Ketiga wanita itu membalikkan badan. Raut wajah Jia Li seketika muram melihat Xu Huang. Demikian juga dengan Xu Huang yang langsung berhenti mendadak melihat wajah Jia Li.
Ya, Jia Li lah wanita yang menampar Xu Huang, dia kesal telah digodanya, karena itu dia menampar pipi Xu Huang saat di penginapan Seribu Malam.
Zhi Shimo yang melihat wajah Xu Huang menahan tawa, dia tahu kenapa ada bekas telapak tangan di pipi Xu Huang.
"Kamu pergi sebentar sudah mendapatkan kasih sayang dari telapak tangan!" goda Zhi Shimo kepada Xu Huang.
Sebelum Xu Huang berbicara, Jia Li mengepal erat tangannya dengan suara gemeretak tulang terdengar. Xu Huang menelan saliva sambil memegang pipinya yang ditampar oleh Jia Li.
"Xu Fat, sekali lagi kamu bikin aku marah, tidak hanya tamparan yang akan kamu dapatkan, tapi perut buncit mu aku jadikan makan anjing!" geram Jia Li dengan mengancam Xu Huang.
"Oh pujaan ku, janganlah marah-marah, wajah cantikmu akan hilan--"
Plak...
Jia Li langsung menampar pipi kiri Xu Huang sebelum menyelesaikan rayuannya. Zhi Shimo tertawa dan meninggalkan Xu Huang yang mendapatkan tamparan. Yusan dan Li Mei mengikuti Zhi Shimo. Jia Li buru-buru menyusul setelah puas menampar Xu Huang.
Yusan.
Li Mei.
Jia Li.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Iwan Arema
😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰
2023-11-12
1
tokoh visualnya Memang 👌👌👌
2023-09-06
0
tasrudin usman
lanjut. ....seru
2023-03-10
0