9. Tidak mau membebani Bunga

Jessica yang melihat kepergian Bunga langsung meremas selimutnya, lalu perempuan itu kembali menangis sesegukan.

"Apa yang akan kulakukan?? Apa sebaiknya aku berakhir di hidupku sendiri agar tidak ada lagi penderitaan? Hiks,,, hiks,,,,!!!" Jessica menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis begitu keras.

Tangisan yang begitu terkeras sampai terdengar ke telinga Bunga yang sedang tergeletak di lantai, jadi perempuan itu dengan cepat bangkit menyeka air matanya lalu mendapatkan segelas air hangat.

Ketika Bunga tiba di kamar, didapatinya Jessica masih terus menangis, jadi perempuan itu langsung menghampiri Jessica dan menenangkannya.

"Maaf, aku terlalu lama perginya, sekarang minum air hangat ini agar kau lebih tenang," ucap Bunga membuat Jessica berusaha menenangkan diri lalu dengan perlahan meneguk air hangat yang disodorkan oleh bunga.

Setelah merasa lebih tenang, Jessica memeluk lututnya sendiri sembari menatap Bunga yang meletakkan gelas di nakas samping tempat tidur.

"Bunga, Apa yang harus kulakukan sekarang?" Tanya Jessica sembari menatap Bunga yang kini kembali mendekatinya.

"Jangan memutuskan sekarang, kita masih bisa memikirkannya beberapa waktu ke depan." Ucap Bunga yang tidak mau jika Jessica mengambil keputusan yang salah apalagi jika perempuan itu memiliki niat untuk menggugurkan kandungannya.

"Tapi,, hah,,,," Jessica menghela nafas dengan panjang sembari membiarkan air matanya bergulir di pipinya yang mulus, "entah kenapa aku merasa ingin mengakhiri hidup ini saja. Aku tidak kuat menunggu semua beban yang begitu berat bertubi-tubi menghampiriku," kata Jessica membuat Bunga sangat terkejut dengan ucapan yang seharusnya tak pernah dikatakan oleh Jessica.

Jadi bunga dengan cepat kembali memeluk Jessica lalu berkata, "tidak,, tidak,, kumohon Jangan berpikir seperti itu!! Aku tidak akan bisa hidup jika kau tidak ada di sisiku, bukankah kau sudah bilang kalau aku adalah adikmu? Kau harus menjagaku dengan baik, bukannya memilih untuk meninggalkanku!! Iya 'kan??"

Mendengar ucapan Bunga, Jessica kembali menangis keras, "hiks,,!!! Hiks,,!!! Kalau kau berkata seperti itu, bagaimana bisa aku meninggalkanmu? Hiks,,,, hiks,,, Aku sangat ingin bertahan, tapi ini terasa begitu sulit!!!" Jessica dengan suara yang begitu memilukan.

"Maaf, maaf,,, maaf," Bunga tidak bisa menahan dirinya untuk berkata maaf berulang kali pada Jessica, sebab Dia benar-benar menyesali perbuatannya.

Maka begitu, kedua perempuan itu terus terisak bersama-sama sampai akhirnya mereka bisa menguasai diri sendiri lalu Bunga mengajak Jessica untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri, Bunga juga memasak untuk perempuan itu, dan Jessica sangat sulit untuk makan, terlebih perempuan itu setiap beberapa menit selalu meneteskan air matanya membuat Bunga semakin merasa bersalah.

Pada malam hari, Bunga memutuskan untuk keluar Villa meninggalkan Jessica yang tertidur, sebab dia hendak mencari makanan kesukaan Jessica yang dijual di sebuah pasar kecil di kota itu.

Sementara Jessica, perempuan itu membuka matanya saat mendengar pintu kamar tertutup.

'Bunga pasti sangat menderita menampungku yang selalu menyusahkannya. Haruskah aku pergi dari sini saja?' pikir Jessica sembari duduk di tempat tidur dengan tangan perempuan itu meramas selimut.

Tapi ketika dia teringat bagaimana Bunga berkata bahwa perempuan itu tidak bisa hidup tanpanya, maka Jessica merasa tidak sanggup meninggalkan Bunga sendirian tinggal di kota kecil itu.

"Tidak!! Aku tidak boleh membebani Bunga, pokoknya aku akan menghadapi masalahku sendiri!!" Ucap Jessica sembari menghela nafas dengan panjang, lalu perempuan itu menyeka air matanya.

Bertekad untuk berpura baik-baik saja di depan Bunga, maka Jessica keluar dari kamar dan menenggelamkan dirinya di dapur sambil memasak makan malam untuk mereka berdua.

Jadi ketika Bunga kembali sembari membawa makan malam yang ia beli di pasar, perempuan itu sangat terkejut melihat Jessica yang sudah baik-baik saja di dapur.

"Jessica," kata Bunga memanggil Jessica sembari mendekati perempuan yang tengah mengaduk masakan di dalam sebuah panci.

"Ya," jawab Jessica sembari melemparkan senyum ke arah Bunga yang mendekat ke arahnya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Bunga dengan cemas sembari menatap Jessica dengan seksama.

Jessica tersenyum sembari menatap wajah bunga yang juga tampak bengkak karena menangis, hal itu membuat Jessica semakin merasa bersalah pada Bunga, jadi perempuan itu tersenyum dan berkata, "jangan khawatirkan aku, dan setelah ini kita harus melakukan perawatan terhadap wajah kita. Lihat wajahmu jadi bengkak begitu karena ikut menangis bersamaku."

Bunga langsung memegang wajahnya, lalu perempuan itu tersenyum, "kalau begitu, cepat memasaknya lalu kita cepat-cepat makan malam dan memulai perawatan untuk wajah kita," kata Bunga sembari memeluk Jessica dengan lembut dan memejamkan matanya menahan air matanya yang hendak mengalir keluar.

'Ya Tuhan, aku begitu bersalah terhadap Jessica, tapi dia malah memperhatikanku seperti ini,,' ucap Bunga dalam hati dengan rasa bersalah menyelimuti seluruh hatinya.

Terpopuler

Comments

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

tinggalkan bunga yg kurangajar itu pergi jauh dan rawat anakmu nanti Jesika terlebih kamu TDK punya siapa 2

2023-06-26

0

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

terus terang dan minta maaf pd Jess dan kakak mu

2023-06-09

1

Suharlina

Suharlina

kejahatan tak seharusnya di balas dgn kejahatan

2023-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kehilangan harga diri
2 2. Diusir dari rumah
3 3. Malam penyambutan kekasih Jessicca.
4 4. Harus cepat-cepat pergi.
5 5. Kamar 888
6 6. Ketakutan Bunga
7 7. Hamil
8 8. Menjadi tante yang begitu buruk
9 9. Tidak mau membebani Bunga
10 10. Nanta dan Nita
11 11. Anak dan ayah yang sangat mirip
12 12. Ulang tahun
13 13. Hal yang disukai pria dewasa
14 14. Suara Clara
15 15. Kesal pada Jessica
16 16. Adegan berujung melukai
17 17. Niat jahil yang berujung celaka
18 18. Pelaku yang menukar pedang
19 19. Kejadian 6 tahun lalu kembali terulang
20 20. Leo akan merayakan ulang tahunnya bersama Bunga
21 21. Pergi berlibur tanpa Bunga
22 22. Pencuri di pagi hari
23 23. Kekasih Bunga
24 24. Dinding yang belang
25 25. Sesak melihat sosok Leo
26 26. Tiba di stasiun
27 27. Suara Jessica
28 28. Istirahat di kamar hotel
29 29. Anak kecil yang bersikap dewasa
30 30. Bersiap merayakan ulang tahun
31 31. Nanta yang tak bekerjasama
32 32. Adegan orang dewasa
33 33. Memikirkan anak-anak
34 34. Hal yang dilakukan orang dewasa
35 35. Anak dari hubungan terlarang
36 36. Tidak bersikap dewasa
37 37. Membutuhkan sosok ayah
38 38. Memang benar karena Leo
39 39. Sayang sekali
40 40. Leo mendengarkan telepon Bunga
41 41. Siapa keponakan yang dibicarakan Bunga
42 42. Makanan untuk porsi 5 orang
43 43. Ponsel yang lowbat
44 44. Taksi yang datang
45 45. Belum menikah tapi sudah punya anak
46 46. Bertemu dengan Ayah
47 47. Pena dari Ayah
48 48.
49 49.
50 50
51 51
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58. Hal yang ingin dibicarakan Nanta
59 59. Mencari sosok Ayah
60 60. Tidak tahu ayah dari anak-anak
61 61. Memberi tumpangan untuk Jessica
62 62. Berbicara dengan Clara
63 63. Terlalu menyesal
64 64. Panggilan dari Leo
65 65. Bertemu Ayah
66 66. Kemungkinan-kemungkinan
67 67. Leo dan Nanta sangat mirip
68 68. Bersujud untuk mengaku
69 69. Dia tidak terlalu buruk
70 70. Anak-anak sangat senang
71 71. Bahagia memiliki ayah
72 72. Memaafkan
73 73. Saling memanggil sayang
74 74. Tidur bertiga
75 75. Ingin terus tidur bersama ayah
76 76. Ciuman dalam mimpi
77 77. Tidak mau membahasnya lagi
78 78. Satu pertanyaan
79 79. Memiliki orang yang mencemaskannya.
80 80. Telpon dari Nyonya Zaki
81 81. Cucuku?
82 82. Berkomplot menyembunyikan saudara kembar
83 83. Nyonya Zaki ingin bertemu Jessicca
84 84. Hadiah dari Leo
85 85. Tidak mau membuat Jessicca merasa malu
86 86. Gantungan kunci pemberian Jessicca
87 87. Takdir yang terus mempertemukan
88 88. Jantungku berdegup kencang
89 89. Pengakuan
90 90. Sudah resmi jadi sepasang kekasih
91 91. Pria dewasa
92 92. Tidak patut menjadi saingan
93 93
94 94
95 95.
96 96.
97 97
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143. TAMAT
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Kehilangan harga diri
2
2. Diusir dari rumah
3
3. Malam penyambutan kekasih Jessicca.
4
4. Harus cepat-cepat pergi.
5
5. Kamar 888
6
6. Ketakutan Bunga
7
7. Hamil
8
8. Menjadi tante yang begitu buruk
9
9. Tidak mau membebani Bunga
10
10. Nanta dan Nita
11
11. Anak dan ayah yang sangat mirip
12
12. Ulang tahun
13
13. Hal yang disukai pria dewasa
14
14. Suara Clara
15
15. Kesal pada Jessica
16
16. Adegan berujung melukai
17
17. Niat jahil yang berujung celaka
18
18. Pelaku yang menukar pedang
19
19. Kejadian 6 tahun lalu kembali terulang
20
20. Leo akan merayakan ulang tahunnya bersama Bunga
21
21. Pergi berlibur tanpa Bunga
22
22. Pencuri di pagi hari
23
23. Kekasih Bunga
24
24. Dinding yang belang
25
25. Sesak melihat sosok Leo
26
26. Tiba di stasiun
27
27. Suara Jessica
28
28. Istirahat di kamar hotel
29
29. Anak kecil yang bersikap dewasa
30
30. Bersiap merayakan ulang tahun
31
31. Nanta yang tak bekerjasama
32
32. Adegan orang dewasa
33
33. Memikirkan anak-anak
34
34. Hal yang dilakukan orang dewasa
35
35. Anak dari hubungan terlarang
36
36. Tidak bersikap dewasa
37
37. Membutuhkan sosok ayah
38
38. Memang benar karena Leo
39
39. Sayang sekali
40
40. Leo mendengarkan telepon Bunga
41
41. Siapa keponakan yang dibicarakan Bunga
42
42. Makanan untuk porsi 5 orang
43
43. Ponsel yang lowbat
44
44. Taksi yang datang
45
45. Belum menikah tapi sudah punya anak
46
46. Bertemu dengan Ayah
47
47. Pena dari Ayah
48
48.
49
49.
50
50
51
51
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58. Hal yang ingin dibicarakan Nanta
59
59. Mencari sosok Ayah
60
60. Tidak tahu ayah dari anak-anak
61
61. Memberi tumpangan untuk Jessica
62
62. Berbicara dengan Clara
63
63. Terlalu menyesal
64
64. Panggilan dari Leo
65
65. Bertemu Ayah
66
66. Kemungkinan-kemungkinan
67
67. Leo dan Nanta sangat mirip
68
68. Bersujud untuk mengaku
69
69. Dia tidak terlalu buruk
70
70. Anak-anak sangat senang
71
71. Bahagia memiliki ayah
72
72. Memaafkan
73
73. Saling memanggil sayang
74
74. Tidur bertiga
75
75. Ingin terus tidur bersama ayah
76
76. Ciuman dalam mimpi
77
77. Tidak mau membahasnya lagi
78
78. Satu pertanyaan
79
79. Memiliki orang yang mencemaskannya.
80
80. Telpon dari Nyonya Zaki
81
81. Cucuku?
82
82. Berkomplot menyembunyikan saudara kembar
83
83. Nyonya Zaki ingin bertemu Jessicca
84
84. Hadiah dari Leo
85
85. Tidak mau membuat Jessicca merasa malu
86
86. Gantungan kunci pemberian Jessicca
87
87. Takdir yang terus mempertemukan
88
88. Jantungku berdegup kencang
89
89. Pengakuan
90
90. Sudah resmi jadi sepasang kekasih
91
91. Pria dewasa
92
92. Tidak patut menjadi saingan
93
93
94
94
95
95.
96
96.
97
97
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!