Satu hari sebelumnya, malam penyambutan kekasih Jessica.
"Istirahatlah di sini," ucap Bunga pada Jessica yang sedang tak sadarkan diri.
Pikiran Jessica tak karuan hingga tak ingat dirinya dibawa kemana. Bahkan tak ingat siapa yang bersamanya, yang ada di pikirannya hanya tidur!
Jessicca langsung membuka pintu kamar itu dan masuk ke kamar dengan sempoyongan.
Kamar remang-remang dengan aroma alkohol tak mampu membuat Jessica menyadari bahwa dia sedang masuk ke dalam sebuah kamar yang berisi singa kelaparan.
Begitu matanya yang sayup melihat sebuah ranjang besar yang tampak memanggilnya, Jessica langsung mendekat ke sana dan melemparkan tubuhnya ke atas ranjang.
"Mmmhh!!" Jessica menggerutu mendapati ranjang tersebut tak seempuk yang ia pikirkan.
Tempat ia terbaring memiliki tekstur yang lengket dan berotot serta hangat dan bergerak naik turun dalam irama yang teratur.
Apapun itu, Jessica tidak memperdulikan nya, sebab dia hanya ingin tidur agar sakit kepalanya meredah.
Jadi perempuan itu hanya memejamkan matanya, berharap kantuk segera melepaskannya dari rasa pening yang ia derita.
Tetapi, selang beberapa menit ketika Jessicca benar-benar larut dalam tidurnya, perempuan itu tak merasakan saat tempat yang ia tiduri tiba-tiba bergerak.
"Hmm??" Pria yang di bawa Jesicca dengan setengah kesadaran yang ia miliki meraba tubuh Jesicca yang berada di atasnya.
Lembut, nyaman menenangkan dan terutama,, dia bisa merasakan lekuk tubuh perempuan di atasnya begitu menggoda.
Dan yang paling penting adalah rasa panas dalam tubuhnya lebih nyaman karena perempuan di atasnya.
"Siapa kau?!!" Dengan setengah kesadarannya, pria itu masih sempat bertanya.
Tetapi jawaban yang ia terima hanya hembusan nafas halus perempuan itu dilekukan lehernya hingga membuat darah sang pria berdesir hebat.
"Eum...." Leguh Jessica memperbaiki posisi tidurnya.
Pergerakan perempuan itu bagai setrum yang membuat pria di ranjang menjadi semakin haus untuk menyentuh Jessicca.
Semerbak aroma alkohol dari tubuh perempuan di atasnya bercampur dengan aroma manis dari parfum yang dikenakan perempuan itu membuat sang pria merasa gila menghirupnya.
"Aku tidak peduli Kau siapa, yang penting, aku menginginkanmu untuk malam ini!!" Pria itu kini membanting Jessica ke sampingnya lalu dalam remang-remang cahaya pria itu menyasar seluruh tubuh Jessica.
"Ng!!!!"
"Hah hah hah...."
"Sakit!!! Hiks hiks!!"
"Ahahkkkk!!!"
Rintihan Jessica menahan rasa sakitnya tak bisa membuat pria di atasnya menjadi iba padanya.
Apalagi dengan kuasa obat di tubuh pria itu, dia merasa sangat sulit untuk menghentikan ulahnya di tengah deru pertempurannya yang panasnya.
"Ah!! Tidak!! Sakkkkkitt!!" Jessica berteriak keras hingga membuka matanya.
Dia bisa melihat sebuah tubuh yang berada di atasnya begitu kekar dan wajahnya terlihat samar, namun tak dapat menyembunyikan pesonanya.
Tetapi, semempesona apapun, pria itu tetaplah seorang pria yang tidak tahu diri dengan menyukainya!!!
"Bajjjjingan!! Jangannnn!!" Teriak Jessica sembari meneteskan air matanya, tetapi sang pria dengan cepat bergerak hingga pertahanan Jessica runtuh oleh sikapnya.
"Hiks hiks!!!" Jessica menangis tak karuan tetapi karena dia juga dipengaruhi obat maka perlahan-lahan rasa sakit yang ia derita berubah menjadi rasa nikmat.
"Ah ah ah.... Hmmmmm!!!" Jessica melupakan rasa malunya dan perempuan itu malah menikmati permainan pria di atasnya hingga dia kelelahan.
"Kau nikmat,, mulai sekarang kau akan menjadi milikku sepenuhnya!! Siapun dirimu,, kau sudah menjadi milikku!!!" Ucap sang pria dalam rasa lelahnya memeluk Jessica dengan erat.
Jessica pun dikuasai rasa mengantuk, jadi dia hanya mendengar ucapan pria itu dengan samar-samar dan memejamkan matanya dengan lelah.
Persetan dengan apapun yang terjadi, yang paling penting, dia sekarang harus memenjamkan matanya yang terasa begitu berat dan keringnya yang berdenyut kesakitan.
Hanya butuh tidur untuk membawanya ke dalam mimpi yang indah...
Sementara di kamar sebelah dari kamar tempat Jessica bertempur, sebuah pertempuran panas pun terjadi.
Seorang pria dengan badan kekar sedang dalam pengaruh obat dan berhalusinasi menindih perempuan di bawahnya.
"Jangan,, jangan Kak,, aku bukan Jessica, aku Clara!!" Teriak Clara sembari merontah di bawah tekanan seorang pria.
"Jessica,, jangan berontak,,, kau milikku, aku akan bertanggung jawab," Suara berat Baron menutup mulut Clara dengan lembut dan memperdalam ciumannya untuk mengabsen serentetan gigi-gigi Clara.
"Mmh,,,," Clara akhirnya tersenyum menikmati sentuhan pria di atasnya.
'Bagus kak Baron, tidak masalah jika kau menganggapku sebagai Jessica, yang penting besok setelah malam ini berlalu, kau akan sepenuhnya menjadi milikku!!!' Ucap Clara dalam hati kini mulai mengeluarkan tangannya melepaskan pakaian Baron.
Tangan lentik perempuan itu menjelajah di atas kulit Baron hingga membuat pria itu semakin bersemangat mengabsen seluruh tubuh Clara.
"Ah ah ah... Kak Baron!!"
"Jessica!! Hmmm!!!"
Ketika kamar itu sedang panas, maka di sebuah ruangan lain di hotel tersebut, seorang perempuan berlari tergesa-gesa mencari kakaknya yang hilang di ruangan VIP.
"Apa kalian melihat kakakku?" Tanya Bunga dengan wajah yang cemas menatap para pengawal di depannya.
"Tuan sudah pergi untuk beristirahat." Jawaban sang pengawal membuat bunga mengepal erat tangannya memandang pengawal di depannya.
"Kamar berapa?" Tanya Bunga.
"Kamar 888," ucap sang pengawal membuat Bunga melototkan matanya.
"Ikuti aku!!!" Teriak Bunga langsung berlari ke dalam lift diikuti sang pengawal.
Bunga dengan cepat menekan lantai nomor 88.
'Sial!! Bagaimana bisa kakak pergi ke kamar yang sudah kusiapkan untuk Jessica?' Bunga sangat kesal menggerutu pada dirinya sendiri sembari menunggu lift tiba di lantai 88.
Ting!
Lift akhirnya tiba, lalu Bunga dengan cepat berlari keluar diikuti oleh sang pengawal hingga mereka tiba di kamar 8.
Ding dong..
Ding dong..
Duk duk duk...!
"Jessica,, apa kau di salam??" Tanya Bunga dengan cemas.
"Jessica?!!"
"Jessica?!!"
"Jessica?!!"
Tapi setelah beberapa lama, tidak ada satu pun yang menjawabnya dari kamar itu.
Bunga lalu menatap pengawal di sampingnya, "Pergi ambil kunci cadangannya!!!" Perintah Bunga.
"Baik Nona!" Jawab Sang pengawal lalu pergi meninggalkan Bunga untuk melakukan perintah perempuan itu.
Bunga balik menatap pintu di depannya, "Sial!! Aku harap Kakak dan Jesicca tidak berada dalam kamar ini. Atau kalau iya, setidaknya belum terjadi sesuatu!!!" Ucap Jesicca merasa cemas.
Dia sendiri yang menjebak Jesicca untuk tidur bersama pria asing,, tapi malah berakhir tidur bersama kakaknya???
Bunga berada dalam keadaan takut sampai sang pengawal kembali menghampirinya dengan kunci cadangan di tangannya..
"Ini Nona," ucap sang pengawal menyerahkan kunci pada Bunga lalu perempuan itu segera membuka pintu kamar.
Begitu masuk ke dalam kamar, bunga langsung gemetar di tempatnya melihat seorang perempuan dan seorang pria di ranjang kini tertidur pulas.
Wajah Bunga menjadi pucat pasi saat ia mendekat dan melihat bahwa orang dibawa selimut itu benar-benar berada dalam kondisi polos, dengan posisi sang pria memeluk perempuan.
'Astaga,,, kakak akan membunuhku jika dia tahu bahwa dia telah tidur dengan seorang perempuan karena ulahku!!!' Ucap bunga dalam hati sambil menggelengkan kepalanya, lalu perempuan itu dengan cepat keluar dari kamar memanggil beberapa pelayan.
"Pindahkan perempuan yang ada di atas ranjang ke tempat lain!!!" Perintah Bunga langsung diangguki kepada pelayan lalu mereka melakukan segala perintah Bunga.
Setelah semuanya selesai, Bunga menutup pintu kamar, lalu dengan cepat perempuan itu pergi ke ruang kendali CCTV dan menghapus seluruh rekaman CCTV.
"Pastikan semua rekaman ini tidak bisa lagi diakses oleh siapapun dan kalian harus menutup mulut terhadap hal ini!! Jika ada satu pun diantara kalian yang mengadu pada kakakku, maka kalian semua akan dipecat!! Aku juga akan memastikan bahwa tidak ada satu pun perusahaan atau tempat kerja yang akan menerima kalian setelah dipecat dari hotel ini!!!" Ancam Bunga pada semua orang.
"Baik Nona," tidak ada satupun orang yang berani membantah Bunga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Retno Palupi
gimana ceritanya sahabat menjebak sahabat sendiri
2024-10-18
0
dillaaa
y
2024-01-20
1
novi 99
bunga kakaknya berkuasa , kenapa dia gak bisa lolos dari ancaman Clara....
emang rahasia bunga apaan🤔🤔🤔
2023-06-22
0