Setelah diusir dari keluarga Harley, Jessica terus menangis di atas taksi yang dipesan oleh Bunga.
Hal itu membuat Bunga merasa sangat bersalah, 'Ini semua salahku Ini semua salahku hingga membuat Jessica sangat sedih seperti ini. Seandainya rahasiaku tidak pernah diketahui oleh Clara, maka tidak akan terjadi masalah seperti ini.
'Apalagi jika Kakakku sampai tahu bahwa karena ulahku, dia telah tidur dengan seorang perempuan!' pikir Bunga yang merasa bersalah pada kakaknya dan juga sahabatnya.
"Jessica, kamu jangan bersedih, aku akan selalu ada di sisimu." Ucap Bunga yang sementara memeluk Jessica.
Jessica yang terus menangis langsung menganggukkan kepalanya, "Terima kasih selalu membantuku kau memang sahabatku yang terbaik. Tapi sekarang, aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi, karena keluargaku di desa tela meninggal dunia dan tanah kami di sana telah dijual oleh keluarga Harley.
"Aku tidak punya tempat tinggal lagi dan juga tidak punya uang untuk membeli tempat tinggal." Ucap Jessica sembari menangis memikirkan nasibnya di masa yang akan ia lewati ke depannya.
Mendengar itu, hati Bunga semakin teriris, jadi perempuan itu mengerutkan pelukannya dan berkata, "ayah dan ibuku sudah memutuskan aku untuk pergi ke luar negeri, meskipun itu hanya sebuah kota kecil, tetapi kalau kita pergi bersama, aku yakin kita bisa hidup dengan bahagia di sana. Bagaimana menurut mu?" Tanya Bunga.
Jessica yang berada di pelukan Bunga langsung melepaskan pelukan mereka lalu perempuan itu menatap sahabatnya, "tapi,, apakah ayah dan ibumu akan mengizinkan aku ikut bersamamu? Juga,, aku tidak punya sepeserpun uang untuk biaya--"
"Omong kosong!!" Sela Bunga, "tentu saja keluargaku akan mengizinkanmu karena mereka tahu bahwa kita adalah sahabat. Bahkan ketika aku tinggal di desa, kau adalah orang yang selalu membantuku, dan masalah uang,,, aku memiliki uang saku yang cukup besar dari orang tuaku, dan kita bisa menggunakan itu untuk bertahan hidup di sana." Ucap Bunga.
Jessica terdiam menatap perempuan yang begitu baik di depannya, lalu perempuan itu kemudian mengangguk pelan, "kalau begitu suatu saat aku akan mengganti semua uang yang sudah kau keluarkan untukku. Oya, tapi apa yang kau lakukan di kota kecil?" Tanya Jessica yang merasa aneh bahwa perempuan itu akan kembali diasingkan ke kota kecil di luar negeri.
Padahal, Bunga telah sembuh dari penyakitnya, jadi tidak ada alasan perempuan itu untuk kembali lagi ke sebuah kota kecil.
"Ya,, beberapa hari ini tiba-tiba saja dokter mengatakan bahwa ada gejala penyakitku kembali kambuh karena tinggal di kota yang berpolusi. Dan karena aku menolak dikembalikan ke desa yang sebelumnya kita tempati, maka ayah dan ibuku mencarikanku kota kecil di sebuah negara yang terletak di sebuah negara berkembang." Ucap Bunga langsung membuat Jessica menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, aku akan menemanimu pergi," kata Jessica langsung membuat Bunga bersorak senang dan kembali memeluk Jessica.
Dengan begitu, kedua orang itu pergi ke keluarga Zaki untuk menginap di sana selama beberapa hari, sebelum pergi ke luar negeri sesuai yang direncanakan oleh keduanya.
Begitu tiba di kediamannya, Bunga sangat hati-hati membawa Jessica ke dalam rumah, sebab perempuan itu sangat takut bila saja mereka bertemu dengan kakaknya.
Dan benar saja, kakaknya juga baru pulang, jadi Ketiga orang itu bertemu di depan pintu dan saling pandang satu sama lain.
Jessica yang melihat pria di depannya langsung merasa ketakutan, seperti rasa takutnya terhadap pria yang bersamanya kemarin malam.
Hal samar yang terjadi kemarin langsung memenuhi pikirannya, jadi perempuan itu tertunduk dan dengan erat mengepalkan tangannya.
Reaksi Jessica tak luput dari perhatian Leo hingga membuat pria itu mengeryit selama beberapa detik.
Melihat Leo yang terus memperhatikan Jessica membuat Bunga merasa gelisah jika saja kakaknya mengenali Jessica yang tidur bersama pria itu kemarin malam.
"Ka,, kakak,," ucap Bunga sedikit takut melihat pria di depannya.
"Hm,," jawab Leo dengan dingin sembari tatapannya menatap singkat ke arah Jessica yang tertunduk malu di samping Bunga.
Padahal, biasanya perempuan itu sangat riang dan bersemangat tapi sekarang terlihat sangat lesu dan bahkan tidak menyapanya.
Lebih anehnya lagi, pria itu mencium aroma yang terasa begitu familiar dari tubuh Jessica, tetapi dia tidak ingat bagaimana bisa dia merasa sangat dekat dengan aroma tubuh Jessica.
"Temui aku setelah jam makan siang," kembali ucap Leo setelah dia memandangi Jessica, lalu pria itu langsung melanjutkan langkahnya yang dingin meninggalkan dua orang yang ketakutan menghadapinya.
'Astaga,, jangan sampai dia akan membahas kejadian kemarin malam!!' Kata Bunga sembari berusaha menenangkan nafasnya yang ketakutan.
Jessica langsung mengangkat kepalanya menatap Bunga dan berkata, "itu,, bisakah kita langsung ke kamar? Entah kenapa aku merasa begitu takut bertemu dengan kakakmu."
Ucapan Jessica langsung membuat bunga kembali tersadar, 'astaga, jangan-jangan Jessica maupun kakakku sekilas mengenali satu sama lain. Kalau begini, aku harus cepat-cepat meninggalkan ibukota dan memisahkan keduanya!!' ucap Jessica dalam hati lalu dia menganggukkan kepalanya dan segera membawa Jessica ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Retno Palupi
kok Jesi g punya uang kan tadi d kasih uang banyak
2024-10-18
0
Yohani Silalahi
thou uangnya kemana kan ditinggal in uang bnyk,trus yg tidur sm jesika kn ceo kaya ap bnr kknya bung?.
2023-06-21
0
dwi dedik
ini udah jahat kok makin jahat , malah niat misahin
2023-06-12
0