Begitu tiba di kamar, kedua perempuan itu langsung mandi bersama dan bersama-sama saling membantu mengeringkan rambut dan berpakaian.
Setelah itu, keduanya turun ke ruang makan dengan Jessica yang begitu takut bertemu Leo.
Oleh sebab itu Jessica melangkah dengan takut sampai akhirnya mereka tiba di meja makan dan hanya melihat tuan dan nyonya Zaki yang duduk di sana
'Hah,, untungnya tidak ada pria itu.' ucap Jessica dalam hati merasa sangat lega lalu dia duduk bersama Bunga dan memulai makan siang mereka.
Di makan siang itu, Bunga meminta izin untuk langsung berangkat ke luar negeri pada malam hari itu juga, dan meminta izin juga untuk membawa Jessica bersamanya.
Karena Tuan dan Nyonya Zaki sudah mengenal Jessica dengan baik maka mereka tanpa ragu mereka mengiyakan permintaan putrinya lalu Tuan Zaki berkata akan mengurus seluruh kebutuhan Jessica untuk pergi ke luar negeri.
"Terima kasih Ibu dan Ayah!" Seru Bunga merasa sangat senang diikuti Jessica yang ikut berterima kasih.
"Terima kasih sudah mengizinkanku untuk pergi bersama dengan Bunga, aku pasti akan menjaga dia dengan baik." Ucap Jessica langsung diangguki oleh Nyonya Zaki, lalu perempuan itu dengan hangat memegang erat tangan Jessica.
"Maaf telah merepotkanmu untuk menjaga putri kami," ucap Nyonya Zaki langsung dijawab oleh gelengan kepala Jessicca.
"Tidak!! Sama sekali tidak merepotkan, bahkan aku merasa senang bisa terus berada di samping Bunga, karena kami berdua adalah sahabat dan Saya sudah menganggap Bunga sebagai adik saya sendiri." Kata Jessica langsung membuat Bunga merasa sangat senang lalu perempuan itu memeluk Jessica dengan erat.
"Aku juga merasa sangat senang, pokoknya kau adalah sahabat terbaikku sekaligus Kakak terbaikku!!" Seru Bunga dengan penuh bahagia membuat seorang pria yang terlambat memasuki ruangan makan langsung berdehem keras.
"Hm!!! Kakak terbaikmu?" Ucap pria itu langsung membuat Bunga melepaskan pelukannya dengan Jessica dan duduk di kursi dengan perasaan gelisah.
"Sudah,, kau jangan berbicara seperti itu pada adikmu. Sangat kekanakan!!" Kata Nyonya Zaki memperingatkan putranya yang biasanya selalu menekan adiknya.
Leo tidak mengatakan apapun, tetapi pria itu hanya duduk di depan Jessica lalu mereka mulai makan.
Jessica dan Bunga makan dalam ketegangan mereka memikirkan masalah kemarin malam yang seperti tidak berujung, terus saja menghantui mereka berdua.
Hal itu terbaca jelas oleh Leo, tapi pria itu tidak mau membahasnya di meja makan, jadi dia tetap bersikap tenang dan berpura-pura tidak mengetahui kegelisahan kedua perempuan itu.
Setelah makan siang selesai, Bunga dengan cepat mengantar Jessica ke kamar, lalu menyuruh perempuan itu untuk menunggunya sebentar.
"Baiklah,, Kau boleh pergi," ucap Jessica membiarkan Bunga keluar dari kamar lalu perempuan itu langsung naik ke tempat tidur dan membungkus tubuhnya dengan selimut.
Dia gemetaran di bawah selimut karena sangat takut setelah bertemu dengan Leo, 'baik-baik saja, baik-baik saja, lagi pula itu adalah kakak dari sahabatku, tidak mungkin aku merasa takut padanya!!!' ucap Jessica dalam hati sembari berusaha menenangkan dirinya yang sangat ketakutan.
Sementara itu, di ruangan lain di rumah itu, Bunga telah duduk di depan Leo sembari menatap kakaknya dengan takut, lalu kembali tertunduk melihat jari-jarinya yang ia ramas.
'Aku harap kakak tidak membicarakan masalah kemarin, atau jangan sampai dia sudah menemukan petunjuk!!!' ucap Bunga dalam hati yang merasa begitu gelisah di hadapan kakaknya.
Bagaimanapun, kakaknya bisa tidur dengan Jessica semua karena kecerobohannya mengatur rencana.
Awalnya dia berniat membohongi Clara dengan berkata bahwa Jessica telah tidur dengan pria asing, padahal perempuan itu sama sekali tidak tidur dengan pria asing, tetapi siapa yang menyangka bahwa kakaknya malah masuk ke dalam ruangan VIP yang ia tempati membawa Jessica.
"Ada apa dengan sikapmu itu? Mengapa kau begitu ketakutan di depanku? Apakah kau sudah melakukan sebuah kesalahan?" Tanya Leo langsung membuat Bunga mengangkat wajahnya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Tidak kok!! Me,, Memangnya apa yang mau kakak bicarakan denganku? Apakah kakak akan memarahiku karena kemarin malam aku sudah keluar tanpa sepengetahuan Kakak?" Tanya Bunga sambil meramas tangannya sebab kemarin malam dia memang dilarang keluar, Tapi karena Clara mengancamnya, maka dia tidak bisa menaati kakaknya.
"Tidak, bukan itu, kemarin, Apakah kau pergi ke acara perayaan yang kau katakan berada di hotel milik keluarga kita?" Tanya Leo membuat Bunga begitu takut.
Bagaimanapun, kakaknya memang punya kebiasaan seperti itu, selalu berpura-pura tidak tahu sesuatu dan jika ketahuan berbohong maka biasanya Bunga akan mendapatkan hukuman dari kakaknya.
"Ii... iya," jawab Bunga dengan rasa gugup beserta keringat yang memenuhi punggungnya membuat perempuan yang baru saja mandi itu kembali merasa pengap.
"Lalu,, Apa kau yang memesan kamar nomor 888 di hotel milik kita?" Tanya Leo membuat Bunga menjadi semakin takut karena pertanyaan pria itu semakin dekat dengan sesuatu yang sangat ia rahasiakan!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Retno Palupi
haduh...
2024-10-18
0
Aisyah Ramadhani
aduh.... ketauan gak ya....??? 😰😰😰😨😨
2023-06-17
0
#ayu.kurniaa_
.
2023-05-25
0