Dengan tubuh yang kurus dan agak tinggi, memakai kacamata dan Hoodie biru, seorang siswa SMA bernama Satria sedang berdiri menunggu di dekat sepeda motor miliknya.
Tak lama kemudian seorang gadis putih cantik dengan seragam putih biru dan kerudung putih mendekati siswa itu.
"Sayang, lama nunggu?"
"Enggak juga. Jadi kita mau kemana dulu?"
"Tadi kata kamu, mau ke bioskop dulu."
"Yaudah, kita ke bioskop yang ada di mall jalan baru aja."
"Oke."
Mereka berdua berangkat ke bioskop dengan motor ninja yang dia beli dengan uang tabungannya.
Setelah menonton film mereka pergi ke pasar malam dan menikmati kencan mereka.
Keesokan paginya, Satria yang sudah rapi dengan seragam pramuka berangkat ke sekolah dengan motor miliknya, saat di tengah perjalanan dia menemukan pacarnya sedang berjalan berduaan dengan sahabatnya sendiri, Rio.
Satria tahu kalau dia bisa punya pacar berkat bantuan sahabatnya. Tapi ini ada pertama kalinya dia melihat pacarnya tersenyum seperti itu.
Dia belum pernah melihatnya tersenyum senang seperti itu padanya, Satria dengan perasaan kesal segera menambah gas dan melaju dengan cepat.
Saat bel pulang berbunyi, Satria pergi ke kamar mandi sebelum pulang namun saat itu dia melihat sahabat dan pacarnya sedang diam-diam pergi ke tempat yang cukup gelap.
Dengan emosi yang memuncak dan dia berlari lalu berteriak dengan keras.
"Woi! Lagi apa kalian?!"
Mereka berdua terkejut dengan suara satria yang terdengar sangat keras. Sahabatnya, Rio tahu bahwa saat ini Sahabatnya sedang kesal. Dengan berbagai macam alasan agar Satria tidak curiga padanya.
Namun Satria sangat memahami karakter Rio, dia tipe orang yang selalu membuat alasan dan tidak pernah berkata jujur, saat dia sedang berbohong dia selalu menggosok hidungnya.
Satria sama sekali tidak mempercayai ucapan sahabatnya. Dengan emosi kesal yang ia tahan membuat suaranya terdengar tinggi.
"Dengar Sat, gua cuma mau mendengarkan pacar lu curhat."
"Terus? gua harus percaya? Lu pikir gua bodoh? Gua tidak sebodoh itu."
"Yang, apa yang Rio katakan itu benar. Aku mau curhat ke dia."
"Gua gak suka sama pembohong kaya kalian. Oke, bye."
"Sat, dengerin gua."
"Yang, jangan pergi dulu."
Saat tangan Rio menepuk pundak Satria, dengan reflek Satria menepis tangan Rio dengan kasar.
"Denger yah. Hari ini juga kita putus, gua ucapin selamat buat lu berdua. Gua capek merasa dipermainkan sama kalian."
Satria dengan kesalnya pergi meninggalkan mereka berdua dan pergi dengan motornya. Dia berdiri di jembatan yang sangat sepi menatap langit dan dibawahnya adalah sungai yang sangat besar dan arus yang kuat.
[Gua baru putus, Zack.]
Satria mengirimkan pesan WhatsApp kepada temannya yang bernama Zack. Dia sesekali melihat air yang mengalir deras sambil menunggu pesan WhatsApp.
[Apa masalahnya emang? Lagipula cuman satu cewek sat.]
[Ya emang sih, cuma gua ngerasa gak dihargai dan merasa dunia ini itu gk adil.]
[Pfft, dari dulu juga dunia tidak pernah adil dengan kita yang hanyalah karakter sampingan.]
[Ok, gua off dulu ya.]
[Sat, jangan lupa semangat.]
Setelah selesai saling mengirim pesan, dia memasukkan ponselnya ke saku celananya dan naik ke atas jembatan.
Dia melihat ke bawah lalu menarik nafas panjang. Satria melompat ke sungai sambil berteriak.
"Dasar pengkhianat!!"
...----------------...
Jauh di dalam hutan, sekumpulan manusia serigala sedang bersujud di hadapan seseorang yang diselimuti oleh aura gelap.
"Tuan Asura, terima kasih banyak! Hamba akan selalu mengabdi padamu."
Seseorang yang diselimuti kegelapan itu memiliki mata merah dengan dua kepala dan otot yang kuat serta memiliki enam lengan. Kulitnya berwarna merah kecoklatan. Dia adalah dewa Asura.
Asura adalah dewa iblis yang sangat kuat dan dewa yang mampu bertarung dengan dewa Indra yang merupakan raja langit.
Seorang bayi kecil tergeletak di tanah di depan dewa itu.
"Ini adalah terakhir kali aku menunjukkan diri pada kalian." Katanya. "Anak ini akan menjadi seseorang yang akan menyelamatkan kaum kalian, aku yakin dia bisa melakukannya. Karena itu rawat dan didik dia dengan baik."
Beberapa saat kemudian, dewa itu menghilang setelah mengucapkan beberapa kata.
Salah satu wanita yang cantik berdiri dan menggendong bayi tersebut.
"Aku yang akan merawat anak ini." Katanya
Tidak ada yang protes kepada wanita tersebut. Mereka justru merasa senang karena anak yang diberikan oleh dewa Asura adalah anak ramalan akan dirawat oleh wanita yang terkenal akan kasih sayangnya.
"Aku akan menamai dirimu Reiki Asura."
Setelah menamai anak tersebut, sang bayi tiba-tiba tersenyum senang. Wanita itu merasa bahwa perasaan ini adalah perasaan menjadi seorang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Kureiki Asura
Oke nice tanpa typo sekalipun
2022-08-06
1