Selamat Membaca ♥️
Nayla tolehkan kepalanya ke belakang melihat ke arah mobil putih yang nyata-nyata mengikutinya. Ia pun mempercepat langkahnya karena merasa takut dan suasana sekolah yang mulai sepi membuat Nayla kian ngeri saja.
"Nay...,"
"Jangan jahatin aku !! aku gak punya apa-apa," ucap Nayla sembari menutup tubuhnya dengan tas sekolahnya berusaha untuk melindungi dirinya sendiri.
"kamu kenapa ?" tanya pemuda itu terheran.
"K-kak El ?" Nayla turunkan tas sekolahnya secara perlahan hinga wajahnya yang ketakutan bisa terlihat jelas oleh Elang.
"kamu kira kita ini penjahat ?" tanya Rafa- temannya Elang yang sedang duduk di balik kemudi.
"Ma-maaf Kak," sahut Nayla dengan kepala tertunduk.
Selain malu, Nayla juga merasa tak berdaya saat Elang menatapnya dengan lekat.
"Naik !" titah Elang saat terdengar kunci otomatis pintu mobil putih itu dibuka
"Hah ? apa ?" guman Nayla pelan. Ia tak paham mengapa Elang menyuruhnya menaiki mobil itu.
"Bukannya kamu mau nengok Amelia ? kita sekalian mau pulang ke rumah aku," jelas Elang.
Nayla tertegun tak percaya, baru kali ini Elang berbicara dengan kalimat yang cukup panjang hingga membuat gadis itu diam mematung karenanya.
"Ayo naik !" titah Elang lagi karena Nayla masih diam saja di tempatnya berdiri.
"Nay, kak Rafa juga baik kok, tenang aja," ucap Rafa berusaha meyakinkan Nayla untuk menaiki mobilnya.
"mmm, Nay naik angkutan umum aja gak apa-apa," tolak Nayla.
Elang hampir turun dari mobil milik Rafa dan akan menemani Nayla naik angkutan umum tapi tangan Rafa menahannya.
"Nay, aku mau nganterin Elang pulang. Ban mobilnya bocor jadi dia tinggalkan mobilnya di sana" tunjuk Rafa pada sebuah mobil hitam yang letaknya auh di belakang sana dan Nayla pun mengikuti arah telunjuk Rafa. Memang benar mobil Elang terparkir di sana.
"Ayo, aku antarkan sekalian. Lagian ada Elang disini. Gak mungkin aku berani godain kamu," kata-kata Rafa terdengar ambigu.
Elang langsung memberikan sorot mata tajam pada temannya itu. Bila berkaitan dengan Nayla, emosi Elang tak terkendali.
"Baiklah," ucap Nayla dan ia pun menaiki mobil milik kakak kelasnya itu.
Nayla duduk di bangku penumpang tepat belakang Elang. Ini kali keduanya Nayla berdekatan dengan Elang seperti waktu nonton beberapa waktu lalu.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tatapan penuh amarah.
***
"Mobil lo gimana jadinya, Lang ?" tanya Rafa.
"orang suruhan bokap gue yang urusin, gue disuruh cepat-cepat pulang," jawab Elang.
Nayla duduk manis, mendengarkan kedua pemuda di depannya saling berbicara. Dari apa yang mereka bicarakan Nayla tahu alasan mengapa Elang tak menggunakan mobilnya sendiri karena ban mobilnya itu bocor dan akan diuruskan oleh orang kepercayaan ayahnya.
Apa karena ban mobil Elang yang bocor membuat pemuda itu tak jadi pulang bareng dengan Vony ? tiba-tiba Nayla menyunggingkan senyumnya saat ia sadar jika Elang ada disini bersamanya tak seperti yang Nayla pikirkan sebelumnya.
Setelah beberapa menit berkendara akhirnya mereka tiba di rumah Elang yang mewah itu. Amelia sudah berdiri di depan gerbang menunggu kedatangan sahabatnya padahal ia sedang terserang demam.
Pada awalnya wajah Amelia terlihat kecewa saat yang datang ternyata sang kakak dan temannya Rafa. Namun senyum Amelia langsung merekah melihat Nayla turun dari mobil menyusul keduanya.
"Naayyy," sahut Amelia dengan riangnya.
Nayla semakin mempercepat langkahnya untuk segera menemui sahabatnya itu. "Kok bisa bareng mereka ?" tanya Amelia.
"Iya, Kak El yang ngajakin," jawab Nayla.
"Mel, kamu sakit apa ?" tanya Rafa memotong pembicaraan keduanya.
"Aku sakit apa, bukan urusan Kakak," jawab Amelia judes.
"sakit juga masih galak aja, Mel," keluh Rafa.
"Jangan macem-macem sama adek gue" ancam Elang dan Rafa pun memperlihatkan wajah sedihnya.
"El... Elang... udah pulang ?" tanya Mami Elang dengan hebohnya dari dalam rumah.
"Iya, El udah pulang," jawab Elang.
"Udah Pih, Elang udah dirumah. Anak kita udah pulang," ucap Mami pada ponsel yang menempel di telinganya dan siapapun pasti tahu jika Mami Elang tengah berbicara dengan suaminya dan Sepertinya keduanya sama-sama mengkhawatirkan Elang.
"Udah dulu ya pih," ucapnya lagi seraya menutup panggilan itu dan ia pun berjalan mendekati Elang.
"Mih," sapa Elang pada Maminya itu sembari mencium punggung tangannya.
Belum juga Elang menciumnya tapi tangan sang Mami lebih cepat bergerak dengan menyambar daun telinga Elang dan menjewernya. "Anak nakal !! apa kamu berkelahi lagi ?" tanya Mami Elang.
"Awww nggak, Mih," jawab Elang. ia masih membungkukkan tubuhnya karena tangan Mami Elang masih menjewer telinganya.
"Jangan bohong, El !!" ucap Mami Elang penuh emosi.
"Beneran,Mih. Elang berani sumpah," Sahut Elang. Wajahnya yang putih sudah terlihat memerah.
"apa benar itu Rafa ?" tanya Mami Elang.
"Iya Tante. Rafa kan selalu bersama Elang sepanjang siang tadi dan Elang nggak berkelahi dengan siapapun," jawab Rafa dan Mami Elang pun melepaskan jeweran di telinga Elang.
Elang bernafas lega sekarang.
"Awas kalau kamu macem-macem, El !! Mami kirim kamu ke oma kamu," ancamnya.
"Elang gak ngapa-ngapain,Mih," bela Elang. Senakal-nakalnya Elang, ia tak pernah berani melawan Maminya.
Apa yang Mami Elang lakukan pada anaknya itu menjadi tontonan bagi Nayla, Amelia dan Rafa.
Setelah drama itu selesai, Amel mengajak Nayla untuk pergi ke kamarnya.
"Ini catatan selama 2 hari, Mel," Nayla menyerahkan 6 lembar kertas Folio pada sahabatnya itu.
"Ya ampuuuun, makasih Nay," ucap Amel sembari memeluk sahabatnya itu. Bila Nayla sakit pun, Amelia melakukan hal yang sama.
sebenarnya Nayla maish sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Elang tapi ia bingung cara menanyakannya. Ia tak mau Amelia merasa curiga.
"Mel... Kak El kenapa ?" tanya Nayla yang tak bisa lagi menahan diri untuk bertanya.
"Oooh itu... ban mobilnya Elang bocor karena seseorang telah menusuknya menggunakan obeng dengan sengaja,"
"hah serius ?" tanya Nayla dengan mata membola.
"iya ! makanya orang suruhan Papi yang ngurusin mobil Elang sekarang. Mereka takut Elang dicelakai oleh musuhnya," jawab Amelia.
"Ooohh...," Nayla hanya ber-oh ria menanggapinya.
***
Sementara itu di kamar Elang..
Elang membuka tasnya dengan tergesa dan mengeluarkan sebuah obeng besar yang ia beli untuk membolongi ban mobilnya sendiri.
"Maafin Elang ya Mih... Pih....," gumam Elang lirih.
Karena tak ingin pulang bersama dengan gadis bernama Vony, Elang susah payah membuat ban mobilnya sendiri bocor dan mengatakan pada orangtuanya jika ada seseorang yang melakukannya.
Kedua orangtua Elang menjadi panik, mereka ketakutan jika Elang dibuntuti oleh musuhnya. bukan tanpa alasan mereka melakukan itu, mengkhawatirkan Elang dengan hebatnya. Track record Elang sebagai anak yang sering terlibat dalam perkelahian yang menjadi alasannya.
Elang berlaku nekad karena tak ingin terjebak dengan gadis yang tak disukainya, dan kehilangan kesempatan untuk melihat Nayla yang akan datang ke rumahnya.
Dan kini Elang juga harus menerima resiko untuk tinggal di rumah karena drama yang dibuatnya sendiri.
to be continued ♥️
thanks for reading ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ealaaa ... ada aja akal nya si babang biar gak bisa nganterin cewe somplak ...
takapa harus beli ban baru yak ... retjeh eta mah ... 😅😅
ke cewe gak tau malu kek Vony emang harus gitu ... krn dia juga pasti usaha dgn segala cara yg gak jauh2 dari licik ...
2023-08-09
2
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
si somplak Vony keknya ...
😅😅
2023-08-09
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
iyalah .. Rafa masih sayang sama tangannya .. gak mau dibikin patah kek temennya Leo .. 🤣🤣
2023-08-09
0