Happy reading ♥️
Hati Nayla kembali kacau tak karuan, tapi kali ini bukan karena film horor yang ia tonton. Hati dan pikirannya kacau hanya karena hal kecil yang Elang lakukan tapi mampu memberikan efek luar biasa bagi Nayla.
"Ya Tuhan... its happening....ini nyata terjadi," Nayla bersorak kegirangan dalam hatinya. "bukankah ini sama saja dipeluk Elang secara tak langsung ?" batin Nayla berpikir secara berlebihan hanya karena rasa bahagia yang ia rasakan saat ini. Nayla pun merasakan euforia jatuh cinta dengan hebatnya. Ini adalah salah satu kejadian yang tak akan pernah Nayla lupakan sepanjang hidupnya.
Hati dan pikiran Nayla berangsur tenang, ia tak lagi fokus pada film menyeramkan yang sedang diputar. Yang menjadi pusat perhatiannya saat ini adalah jaket Elang yang ia kenakan sebagai pelindung diri.
Di balik jaket itu mata Nayla memancarkan binar bahagia dan bibirnya tersenyum-senyum tak jelas. Sungguh ini adalah film horor paling menyenangkan yang pernah Nayla tonton sepanjang hidupnya, ia akan rela bila durasi film itu diperpanjang lagi.
Saat orang-orang menjerit melampiaskan rasa takut mereka, yang Nayla lakukan adalah menggumamkan lagu cinta. Seandainya yang Elang berikan tak hanya jaketnya saja tapi beserta juga hatinya maka Nayla akan sangat bahagia.
Elang melihat Nayla dengan ujung mata, ia merasa lega ketika melihat gadis itu tak lagi merasa gelisah karena rasa takut, maka Elang pun bisa menikmati tontonan seram dilayar tanpa rasa cemas.
***
Lampu bioskop pun menyala, pertanda jika film yang diputar telah selesai. Saking asiknya Nayla menikmati 'pelukan tak langsung Elang' melalui jaketnya sampai ia tak menyadarinya. Hingga tangan Amel yang mengungkap kain jaket itu dari kepala Nayla dan membuat ia sadar seketika
"Filmnya serem banget ya, Nay ?" tanya Amel. Ia menyangka jika Nayla masih bersembunyi dibalik jaket Elang karena rasa takutnya yang belum hilang.
Nayla menganggukkan kepalanya mengiyakan, walaupun alasan sebenarnya bukanlah itu. Ia hanya masih mau menikmati dekapan tak langsung Elang.
"Aku juga takut banget, sampai-sampai pengen p!p!s aja aku tahan," keluh Amelia.
"Yuk Nay, temani aku ke toilet," Amel menarik paksa lengan Nayla hingga gadis itu berdiri dan berjalan tergesa-gesa mengikuti langkah sang sahabat yang sudah tak tahan lagi untuk pergi ke toilet dan menunaikan hajatnya.
Elang pun berdiri, dan tersenyum samar saat ia melihat Nayla masih mengenakan jaketnya sebagai penutup kepala. Tak ada inisiatif bagi Elang untuk cepat-cepat mengambilnya. Bila Nayla masih ingin mengenakannya maka ia tak apa-apa. Padahal Elang sangat tak suka jika orang-orang menyentuh apalagi mengenakan barang pribadinya. Sejak dulu Elang tak biasa saling meminjam barang, entah kenapa tapi ia tak suka saja.
Elang merogoh saku celananya dan melihat sisa potongan tiket yang ke 4 yang sengaja ia simpan. Yaa pemuda itu sengaja membeli 4 buah tiket hanya karena tak ingin seorang pun duduk di sebelah Nayla.
Di dalam toilet, Nayla berdiri di hadapan cermin sedangkan Amelia masih berada di dalam salah satu biliknya.
Nayla tersenyum melihat bayangan dirinya sendiri dalan cermin yang sedang mengenakan jaket milik Elang. Ya, dengan lancangnya Nayla mencoba jaket hitam itu di tubuhnya. Dengan perbedaan tinggi badan yang signifikan membuat jaket milik Elang itu seperti sebuah dress bila dikenakan Nayla. Panjangnya hingga lutut, tapi Nayla benar-benar menyukainya.
Mendengar salah satu pintu toilet yang akan dibuka kuncinya membuat Nayla segera melepaskan jaket Elang dari tubuhnya dengan tergesa. Ia tak mau Amelia melihatnya.
Beruntung bagi Nayla karena ia lebih dulu melepaskan jaket itu saat Amel membuka pintu. Sahabatnya itu segera menghampiri Nayla yang berdiri di depan cermin.
Amelia memutar keran air di wastafel dan mencuci tangannya. Ia belum sadar jika jaket Elang ada pada Nayla.
"Nay, maafin aku yaa... maafin aku yang tadi gak bisa berbagi jaket denganmu karena aku benar-benar merasa takut," ucap Amelia penuh sesal.
"Its oke, Mel. K-kak El ngasih jaketnya ke aku," ucap Nayla sambil menunjukkan jaket Elang yang kini tersampir di lengannya.
"ah yaa... syukurlah si balok es itu mau berbaik hati meminjamkannya padamu. Baru kali ini ia melakukan hal itu, Elang tak mau meminjamkan barang-barang pribadinya pada siapapun. Mmm.. kecuali pada kak Bimo, tapi itu juga gak semua bisa kakakku pinjam," jelas Amelia panjang lebar.
Nayla terdiam mendengar kata-kata Amelia, ia bagai terhipnotis juga tersanjung di waktu yang bersamaan. "Apakah aku salah satu seseorang yang beruntung? karena Elang tanpa paksaan memberikan jaket itu padaku,"
"Nay, kok bengong sih ?" tanya Amelia
"Eh... mungkin Kak El pinjami aku jaketnya karena ia merasa kasihan saja," jawab Nayla.
"Ya walaupun cuma karena kasihan tapi itu seperti salah satu keajaiban dunia karena hal itu sangat jarang terjadi," ucap Amelia sambil terkekeh
"Yuk, ah sudah makin sore. Kita ke toko buku," ajak Amelia dan Nayla pun menurutinya.
Elang berdiri dan bersandar pada dinding. Satu kakinya ia tekuk dan bibirnya menyesap es kopi Machiato yang masih tersisa.
Sungguh ia terlihat sangat tampan padahal hanya mengenakan celana jeans hitam dengan kaos berwarna senada. Setelah jaketnya dilepas, ternyata Elang mengenakan kalung rantai titanium berwarna hitam dan menggantung indah di lehernya yang putih. Lagi-lagi Elang menjadi pusat perhatian para gadis yang berada di sana.
"Aku mau ke toko buku," ucap Amelia dan Elang pun menyetujuinya. Ia langsung berdiri tegak dan mengikuti langkah Amelia juga Nayla.
Jaket milik Elang masih tersampir di lengan Nayla. Gadis itu tak memberikannya pada Elang, juga tak memakainya. Hingga sampailah mereka di toko buku. "Acnya dingin banget," keluh Amelia sambil mengenakan kembali jaket jeans miliknya dan itu membuat Nayla tersadar.
"Kak, Kak El... terimakasih," ucap Nayla sembari memberikan jaket itu pada pemiliknya.
"Pakai saja, di sini dingin," sahut Elang singkat dan ia pun berjalan lebih dulu melewati Nayla dan Amelia begitu saja.
"Jangan di ambil hati, si balok es memang jutek begitu," ucap Amelia berusaha menghibur Nayla yang terlihat syok.
Padahal Nayla bukan syok karena sikap dingin Elang, tapi ia terkejut karena masih bisa menikmati 'dekapan tak langsung Elang' lebih lama lagi. Ingin rasanya Nayla salto atau bersorak gembira karena kegirangan tapi tentunya ia tak bisa melakukan itu semua.
"Pakai aja Nay ! gak apa-apa," ucap Amelia meyakinkan sahabatnya itu. "Kalau Elang macam-macam, tinggal aku aduin sama Mami," lanjut Amelia sambil terkekeh geli dan Nayla pun menurutinya. Ia mengenakan jaket itu dengan wajah datar padahal dalam hatinya ribuan bunga bermekaran karena rasa bahagia luar biasa. Sekali lagi Nayla bisa rasakan pelukan tak langsung dari Elang.
***
Elang berdiri di deretan buku fantasi yang menjadi Favoritnya. Ia edarkan pandangan pada sekelilingnya mencari keberadaan sang adik dan juga sahabatnya. Rasa cemas Elang hilang saat melihat keduanya tengah asik di bagian novel-novel remaja.
Diam-diam Elang mengulum senyumnya di balik masker hitam yang ia kenakan. Menatap gemas seorang gadis yang terlihat seperti tenggelam dalam jaket hitamnya. Tubuhnya yang mungil menjadikannya seperti itu.
"Suka dengan yang lo liat ? nikmati selagi bisa," desis seseorang yang kini berdiri tepat di sebelah Elang dan ia hapal benar siapa orang itu dari suaranya. Elang kepalkan tangannya, sebisa mungkin untuk tidak menghantamkannya ke wajah pria muda seumurannya itu.
"urusan lo sama gue ! gak ada kaitannya dengan adek gue," sahut Elang dingin, masih berusaha untuk mengendalikan emosinya.
"Jangan sok beg* ! tentu saja bukan adek lo yang gue maksud," lanjutnya lagi sambil tersenyum miring menunjuk Nayla dengan telunjuknya dan rahang Elang mengetat seketika.
to be continued ♥️
Thanks for reading ♥️
jangan lupa like, komen, hadiah dan vote.
maaciw zheyeenk 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Pillow My
mleyottttt dahhhh
2023-09-21
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Leo itu ya ?
kurang kerjaan amat ngintilin Elang ...
2023-08-08
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
andaikan Nay tau, bang El ...
betapa bahagianya ....
tapi emang sama kak othor tuuuh, kleyan musti sabar dulu yah ... 😁😁😁
2023-08-08
0