Happy Reading ♥️
"Masuk ! aku antar pulang. Apa kata mami ku nanti jika ia tahu aku membiarkan kamu pulang sendirian" ucap Elang dengan tatapan mata tajamnya.
Ya memang benar apa yang dikatakan Elang. Kedua orang tua mereka saling mengenal dengan baik. Bahkan ibu Nayla dan Mami Elang akan selalu datang bersama jika ada kegiatan sekolah. Tak hanya itu, terkadang mereka akan keluar bersama hanya untuk sekedar makan bakso atau jalan-jalan sambil berbelanja dan mami Elang memang cukup cerewet orangnya.
"Ayo masuk ! ini hampir gelap !" ucap Elang dengan intonasi suara kesal.
Nayla menekuk muka, mau tidak mau ia memasuki mobil milik Elang. Wangi kopi langsung tercium ketika ia memasukinya. Bukannya tidak bersyukur akan kebaikan Elang, hanya saja ia merasa tak nyaman. Sepanjang perjalanan Elang hanya akan berdiam diri sambil fokus pada jalanan. Nayla pun tak berani untuk membuka mulutnya, karena ia tahu jika dirinya berbicara pasti dengan suara bergetar menahan rasa gugup dan itu akan membuat Elang curiga.
Ini bukan pertama kalinya Nayla di antar pulang oleh Elang. Minggu lalu pun begitu. Sepulang les di sekolah, Elang pun mengantarnya pulang sampai rumah karena hari sudah sore.
"Kamu emang sering pulang sore ?" tanya Elang tanpa menolehkan kepalanya.
Nayla yang tertunduk pun langsung mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Elang yang masih saja berekspresi dingin. "hah?" tanya Nayla tak percaya.
tapi Elang kembali terdiam tak mengulangi pertanyaannya.
"Aku kan ikut les matematika setiap hari Senin, les bahasa Inggris di hari Kamis lalu kegiatan ekstrakurikuler perpustakaan di setiap hari Rabu. Pastilah pulang sore," jelas Nayla yang merasa bodoh kenapa harus menjelaskan segala kegiatannya dengan panjang lebar pada Elang, tentu saja lelaki itu tak mau tahu. "Cukup jawab kadang-kadang, Nayla !" batinnya dalam hati. Ia pun kembali merutuki dirinya sendiri seraya menatapi kedua telapak tangannya yang saling meremas di atas paha karena rasa gugup yang tak juga sirna.
Elang diam tak menanggapi, hingga hening kembali menyelimuti.
"Amel nggak ikut les," ucap Elang lagi. seolah bertanya untuk apa Nayla mengikuti banyak les tidak seperti adiknya.
"Iya Amel gak ikut les karena dia sangat pintar, tapi kalau aku harus karena aku lemah dalam dua pelajaran itu," Lagi-lagi Nayla menjelaskan sesuatu yang tak perlu. Rasa gugup membuat mulutnya tak terkendali dan ia pun kembali merutuki dirinya sendiri yang tak bisa mengendalikan mulutnya untuk berbicara. Pastinya Elang merasakan kesal.
Bukan inginnya Nayla untuk mengikuti banyak les, hanya saja ia tahu kemampuan dirinya. Ia tak sepintar Nadia sang kakak. Untuk mendapatkan nilai baik ia harus ikut les tambahan dan Nayla sangat bersyukur karena Nadia mendukungnya, bahkan kakaknya itu yang membiayai semua.
Tak hanya sang kakak, tapi kakak iparnya pun begitu. Alex diam-diam mengirimkan uang pada orang tuanya untuk membantu biaya pendidikan ia dan Dimas sang kakak. Ayah Nayla harus pensiun dini karena penyakit jantung yang dideritanya dan uang pensiun yang ayah Nayla dapatkan tak begitu besar meskipun begitu mereka hidup bahagia.
Senja semakin jingga, matahari mulai kembali ke peraduannya. Di depan sana terlihat banyak mobil berjajar rapi karena jalanan yang mulai macet dan itu membuat Nayla semakin gelisah. Berada bersama Elang dalam waktu yang lama bukanlah suatu hal yang bagus.
"Mmm.... Kak El, aku turun di persimpangan jalan di depan sana aja," ucap Nayla sembari menunjukkan jalan yang ia maksud. "Kakak bisa langsung belok ke kiri untuk langsung pulang ke rumah Kakak, dan aku bisa meneruskan perjalanan dengan angkutan umum gak akan lama kok. Nanti aku bilang ibu pulangnya diantar kak El jadi Kakak gak akan dimarahi," lanjut Nayla.
Bukannya menanggapi usulan Nayla, Elang hanya melirik gadis itu dengan ujung mata tanpa berkata-kata hingga Nayla harus menelan ludahnya paksa. Setelah itu Elang kembali fokus pada jalanan.
Nayla pun heran terhadap dirinya sendiri, bagaimana bisa jatuh hati pada lelaki yang dinginnya mengalahkan mesin freezer ( pendingin) di tempat penjualan frozen food ( makanan beku ). Dua tahun memendam rasa dengan sia-sia karena bisa Nayla pastikan Elang tak akan membalas cintanya.
"Kamu terlalu starbak untuk aku yang kopikap," gumam Nayla sangat pelan. Ia melafalkan mantra yang setiap hari diucapkan. Agar dirinya sadar jika seorang Elang tak mungkin jatuh cinta padanya yang biasa saja. Nayla merasa tak ada yang bisa ia banggakan dari dirinya. Ia tak merasa cantik atau cerdas seperti sang Kakak, Nadia, Tapi seharusnya Elang tahu jika ia benar-benar jatuh hati padanya dengan tulus.
Jalanan masih macet saja, untuk membuang rasa bosan Nayla melihat ke arah luar jendela dan memperhatikan apa saja yang dilaluinya. Sungguh waktu terasa berlalu dengan lambat. Nayla ingin segera sampai di rumah dan meraup oksigen banyak-banyak, duduk bersebelahan dengan Elang membuatnya sulit untuk bernafas. "kenapa sih harus jatuh cinta segala ?" batin Nayla dalam hati.
"Mmm, Kak El... kok gak berhenti ? persimpangan jalannya sudah terle...wa..ti...," ucap Nayla terdengar memelas sambil menunjukkan jalan yang ia maksudkan tadi. Padahal ia telah mengusulkan sesuatu yang baik tapi Elang malah mengabaikan.
Lagi-lagi Elang tak bersuara untuk menanggapinya, dan akhirnya Nayla pun hanya bisa pasrah.
10 menit kemudian keduanya pun sampai di rumah Nayla. Elang memarkirkan mobilnya dengan sempurna di pinggir jalan. Ia pun ikut keluar ketika Nayla keluar dari mobilnya. Elang mengekori langkah Nayla tanpa bersuara. Nayla menolehkan kepalanya dan melihat Elang mengikutinya. "Ya ampun... mau siksa aku sampai kapan ?" batin Nayla sambil menekuk muka. Inginnya Nayla, Elang langsung pergi saja agar jantungnya bisa bekerja dengan normal lagi.
"assalamualaikum," ucap Nayla sembari mengetuk pintu bercat putih itu dan tak lama ibunya datang dari dalam rumah untuk membukakan pintu.
"Maaf kesorean karena jalanan sedikit macet," ucap Elang seraya menyalami ibu Nayla dengan mencium punggung tangannya.
"loh diantar nak Elang lagi ? aduuh maaf ya Nayla bikin repot terus, Terimakasih banyak ya" sahut ibunya Nayla terdengar sungkan.
"Nggak apa-apa kok,Bu. Kebetulan saya ada acara juga di sekolah sampai sore jadi sekalian pulang bareng. Saya pamit pulang ya Bu," ucap Elang berpamitan.
"terima.. ka...sih," ucap Nayla pelan karena Elang langsung membalikkan tubuhnya tanpa memberikan kesempatan pada Nayla untuk menyelesaikan perkataannya.
"Ayo masuk, Nay. Mandi sana !" ajak sang ibu sembari meng gandeng lengan Nayla untuk memasuki rumah.
Ternyata Elang tak langsung pergi, ia memperhatikan Nayla dan ibunya masuk ke dalam rumah dari tempat mobilnya terparkir. Setelah keduanya menutup pintu rumah dengan sempurna barulah Elang menyalakan mesin mobilnya dan berlalu pergi.
***
Elang tiba di rumahnya ketika langit telah berubah gelap. Ia berjalan menuju tangga yang akan membawanya ke lantai 2 di mana kamarnya berada sambil memainkan kunci mobil di jari telunjuknya.
"Dari mana, Bang ?" tanya Amelia sang adik yang saat ini sedang rebahan di atas sofa sembari menonton TV.
"Abis dari sekolah, aku kira kamu ada kegiatan ekstrakurikuler hari in. jadi aku pergi ke sana untuk jemput kamu," jawab Elang seraya menghentikan langkahnya.
"Lah kan Bang El tahu, aku gak ada jadwal hari ini !!" protes Amelia yang kini mendudukkan dirinya di sofa karena ia terkejut dengan alasan Elang pergi ke sekolah.
"sstttt !! jangan berisik, bawel !" sahut Elang dengan menempelkan telunjuknya di bibir, dan ia pun memelototkan matanya agar sang adik diam.
"Jangan-jangan....," Amelia memicingkan mata penuh rasa curiga. Ia berpikir jika kakaknya itu menemui teman-temannya yang dulu yang berasal dari sekolah lamanya.
"Beneran aku dari sekolah ! kamu bisa tanya Pak Rahmat pembimbing perpustakaan karena tadi aku banyak mengobrol dengannya !" sahut Elang seraya kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga meninggalkan sang adik begitu saja.
To be continued ♥️
terimakasih yang sudah baca... jangan lupa. like dan komen yaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
lily
mungkin kalo aku berdiri sejajar sama elang cuma sebatas pinggangnya doang ,,, jadi mengsedih 😌
2024-04-17
1
Nila Nila
aaah ...aku baca ulang.....😍😍😍😍
2023-11-17
1
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
bang Elang ...
1001 macam alasan kau cari
agar selalu bersama kekasih hati
uhhuuyy .... 😍😍😁😁
2023-08-08
0