Happy reading ♥️
Nayla datang dengan 3 buah minuman dan juga berbagai macam cemilan untuk menemani mereka menonton film. Elang sudah ada, duduk di sebelah Amelia. "Red Velvet bobba, pop corn extra butter dan keripik kentang pedas," ucap Nayla mengabsen semua pesanan Amelia sang sahabat dan gadis yang tadinya sibuk dengan ponselnya itu mengangkat wajahnya dengan senyuman lebar sumringah karena merasa senang sudah ditraktir oleh sahabatnya. "Terimakasih banyak, makin sayang pokonya ! sarangbeo," sahut Amelia seraya meraih apa yang Nayla berikan padanya dan diakhiri dengan menyilangkan jempol dan telunjuknya, memberikan tanda cinta pada Nayla.
"Sama-sama," sahut Nayla dan membalas Amelia dengan tersenyum manis, namun perhatiannya langsung teralihkan pada lelaki yang duduk tepat sebelah Amelia. Siapa lagi jika bukan Elang.
Elang, tundukkan kepala menatap layar ponselnya dan ternyata ia sedang asyik memainkan salah satu permainan game online yang cukup ternama hingga tak sadar dengan kehadiran Nayla di hadapannya.
Nayla menatapi Elang dengan rasa ragu, tapi akhirnya ia beranikan diri untuk memanggil Elang dan memberikan makanan dan minuman yang telah ia belikan untuk pangerannya itu.
"K-kak," tiba-tiba suara Nayla menjadi serak karena rasa gugup yang menyelimuti dirinya. "Ehheemm," Nayla berdehem untuk menetralkan suaranya yang tiba-tiba tercekat di tenggorokan. Untung saja Amelia sedang fokus pada layar ponselnya yang tengah membuka aplikasi sosial medianya hingga ia tak sadar jika Nayla tengah berjuang mati-matian hanya untuk berbicara pada Elang dan memberikan apa yang telah dibelikannya untuk lelaki berbaju dan bermasker hitam itu.
"kak...kak El," kata Nayla takut-takut, ia bersyukur dalam hati karena usahanya membuahkan hasil. Elang langsung melihat ke arahnya.
"glek," Nayla menelan ludahnya paksa sebelum ia melanjutkan ucapannya karena tatapan mata elang hanya tertuju padanya seorang
"A-aku balikan Kakak makanan dan juga minuman," katanya kembali terbata-bata.
Elang meraih apa yang nayla berikan padanya tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya yang tertutup masker. "Es kopi Machiato, pop corn karamel dan keripik kentang rasa keju," jelas Nayla dan itu membuat Amelia mengangkat wajahnya dan kembali melihat ke arah Nayla.
"Bagaimana mungkin kamu tahu semua kesukaan Bang El ?" tanya Amelia sedikit terheran.
Pipi Nayla langsung terasa panas saat Amelia menanyakan hal itu. Ia melihat Elang dan Amel secara bergantian dengan penuh rasa gugup. Nayla harus berpikir cepat untuk memberikan jawaban yang masuk akal. Jangan sampai kedua orang yang duduk dihadapannya mengetahui perasaan cintanya yang sudah 2 tahun ini Nayla simpan rapat-rapat dalam hati.
"Engh.... mmm itu, a-aku hanya.... aku hanya menebak-nebak saja," jawab Nayla.
"A-aku hanya membelikan makanan dengan rasa yang berbeda-beda. Lihat !! punyaku saja berbeda dengan kalian, jadi kita bisa saling mencoba rasa," jelas Nayla seraya menunjukkan apa saja yang ia beli dan memang memiliki rasa yang berbeda dengan milik Elang juga Amelia. Dalam hatinya Nayla berharap jika kedua orang itu mau mengerti dan menerima alasannya.
"Thanks, kebetulan yang bagus," sahut Elang singkat. Matanya sedikit menyipit ketika mengatakan itu. Nayla yakin jika pemuda itu tengah menyunggingkan senyum di balik masker hitamnya dan itu membuat perut Nayla tergelitik karena rasa bahagia. Lagi-lagi hal remeh yang efeknya sangat luar biasa bagi Nayla yang sedang di mabuk cinta pertamanya.
Amelia manggut-manggut tanda setuju dengan kakaknya itu. "Ku rasa kamu memiliki bakat sebagai cenayang," ucap Amelia terlihat serius.
"haha, kamu ada-ada aja sih, Mel !" Sahut Nayla salah tingkah. Ia pun memilih untuk duduk di sebelah kanan Amel karena Elang sudah menempati sisi sebelah kiri sahabatnya itu.
Nayla menarik nafas lega saat Amelia dan Elang sepertinya percaya dengan apa yang ia jelaskan bahwa tadi semua adalah kebetulan semata. Sedangkan yang terjadi sebenarnya adalah ia hampir tahu semua tentang Elang, apa yang Elang sukai atau tidak.
Elang suka makanan berkuah tapi tidak terlalu pedas, Elang juga penggemar berat pizza dan pasta, Elang menyukai kopi tapi kedua orangtuanya masih membatasi Elang untuk meminumnya, Elang juga sangat mahir dalam olahraga berenang dan basket, pemuda itu menyukai film dan buku berbau fantasi, warna hitam adalah kesukaannya dan Elang termasuk siswa yang pandai dalam pelajaran. Kucing adalah binatang kesukaannya. Masih banyak lagi hal-hal kecil yang Nayla ketahui tentang Elang karena ia ia cukup sering datang ke rumah Amelia.
Semua tentang Elang terekam baik dalam hati dan pikirannya. Hanya satu yang tak Nayla ketahui, yaitu kepada siapa hati Elang berlabuh. Nayla pun menghela nafasnya dengan berat.
***
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pintu bioskop pun dibuka dan para penonton yang telah memiliki tiket dipersilahkan untuk masuk.
Amelia berdiri dan berjalan lebih dulu karena ia begitu antusias, diikuti oleh Elang kemudian Nayla. Elang memberikan 3 tiket masuk pada petugas yang berdiri di ambang pintu, dan petugas itu memberikan sisa potongan tiket pada Nayla karena Elang telah lebih dulu masuk ke dalam ruangan pemutar film.
Nayla melengkungkan senyumnya, sisa potongan tiket itu serasa begitu berharga untuknya. Cepat-cepat ia memasukkannya ke dalam saku tas dan akan menyimpannya sebagai kenangan bahwa ia dan Elang pernah menonton film bersama. Lagi-lagi hal remeh yang membuat Nayla bahagia luar biasa.
Elang memilih tempat duduk di paling pojok, diikuti oleh Amel tepat di sebelahnya kemudian Nayla. Jadi Amelia duduk diantara keduanya.
Para penonton mulai berdatangan hingga satu ruangan bioskop hampir penuh. Lampu sorot diredupkan pertanda film akan segera dimulai. Bagi Nayla yang seorang penakut, ia sudah duduk gelisah di bangkunya dan ia menatap sedih bangku kosong di sebelahnya. "Yaa...gak ada orang disini," keluhnya terlihat kecewa.
Awal permulaan film diputar semua terlihat baik-baik saja, Amel pun masih menikmati film sambil menikmati cemilannya. Lama-kelamaan, rentetan adegan seram datang silih berganti membuat gadis itu menjerit dan memutuskan untuk melindungi dirinya dengan jaket yang ia gunakan.
"Mel, jaketnya berdua dong ! aku juga takut," bisik Nayla sembari berusaha untuk menutupi wajahnya dengan jaket jeans milik Amelia yang sengaja dibuka gadis itu hanya untuk menutupi matanya.
"Ta-tapi Nay.. nggak cukup ! a-aku takut banget," sahut Amelia dengan suara bergetar menahan rasa takutnya.
Nayla merengut kesal, ia hanya mengenakan kemeja saja tanpa jaket hingga ia merasa tak bisa melindungi diri dari rasa takutnya saat ini dan berebut jaket dengan Amelia pun sepertinya bukan hal yang mudah.
Nayla duduk gelisah, ia menutupi mata, wajah dan telinganya dengan kedua tangan, menghindari rasa takut yang tak tertahankan. Ia ingin film ini segera berakhir saja.
Secara tak sengaja Nayla tolehkan kepalanya dan melihat kepada Elang yang ternyata sedang memperhatikannya di bawah cahaya temaram. Kini jantung Nayla 2 kali berdetak lebih cepat. Bukan hanya karena film-nya yang menakutkan tapi juga karena tatapan mata Elang yang membuatnya salah tingkah.
"Ya Tuhan... kenapa bisa seperti ini ?" keluh Nayla dalam hati.
Tak cukup sampai disitu jantung Nayla dibuat berdebar kencang, tiba-tiba saja Nayla rasakan sebuah jaket dengan ukuran besar dan berwangikan parfum laki-laki menutupi wajah dan juga sebagian tubuhnya. Matanya membelalak seketika. Tak mungkin Amelia memberikan jaketnya karena gadis itu pun sama takutnya. "Jangan-jangan.... ?"
Deg !
"Apakah ini mungkin ? apa benar ini milik Elang ?? Apa Elang sengaja membuka jaket hitamnya hanya untuk diberikan padaku ?" dibandingkan dengan suara film kini atensi Nayla teralihkan pada kain yang menutupi dirinya. "Gak mungkin... gak mungkin....," Nayla menggeleng-gelengkan kepalanya dari balik jaket itu.
Takut-takut Nayla membuka mata dan menurunkan kain itu perlahan dari wajahnya. Kemudian ia tolehkan kepalanya melihat pada Elang yang kini hanya mengenakan kaos hitam saja dan masker yang telah dibuka. Mata pemuda itu tengah fokus menatapi layar dan menikmati film yang diputar. Ternyata benar ! saat ini Nayla berlindung di balik jaket yang Elang berikan.
Hati Nayla kembali kacau tak karuan, tapi kali ini bukan karena film horor yang ia tonton. Hati dan pikirannya kacau hanya karena hal kecil yang Elang lakukan tapi mampu memberikan efek luar biasa bagi Nayla.
to be continued ♥️
thanks for reading ♥️
jangan lupa like komen vote dan hadiah ya 😚. terimakasih lagi 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
lily
nay,, dihirup tu parfum yg dijaket sampe puas, jangan disia siakan wkwkeke
2024-04-17
0
Nila Nila
duuuh unyu banget ya......dan emang masa remaja dan cinta monyet itu sesuatu bangettt.......😍😍😍🥰
2023-11-18
1
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
badan kamu jadi ikutan wangi parfum babang Elang ...
jangan mandi ya Nay ... biar awet ... 🤣🤣🤣
2023-08-08
0