Pura Pura Mabuk

Tidak terasa pernikahan Max dab Alana sudah berusia dua Minggu, selama itu Max dan Alana tidak pernah tidur sekamar lagi Alana memilih tidur di kamarnya dan Max pun terpaksa harus tidur di kamarnya sendiri.

Alana pun belum tahu siapa Max sebenarnya walau kadang Alana curiga dengan penampilan dan pakaian Max yang jauh berbeda dari supir maupun asisten pribadi pada umumnya.

Pernah suatu hari Alana menanyakan pada Max tentang hal itu dan menjawab kalau dia dan sang Bos ada ikatan saudara jadi Bos memberikan pakaian yang mahal mahal untuknya dan Alana pun percaya dengan ucapan Max.

Sementara Max sebenarnya sangat tersiksa jika harus tidur sendiri di kamarnya, ingin rasanya dia tidur bersama Alana dan menghabiskan malam panjang penuh ******* tapi apa daya Alana selalu menghindar jika Max menggoda ke arah sana. Max tidak berani memaksa Alana karena takut Alana akan pergi meninggalkan dirinya. Max selalu berdoa agar suatu hari ada keajaiban yang membuatnya bisa sekamar lagi dengan Alana.

Hari ini ada pesta pernikahan anak rekan bisnis Max, Max meminta Alana untuk menemani dirinya datang ke pesta itu tapi Alana menolak dengan alasan dia lelah.

Alana sengaja memilih alasan itu karena dia tahu Max tidak akan memaksa dirinya jika dengan alasan itu.

Max pun akhirnya pergi sendiri tapi dia memiliki rencana tersembunyi untuk Alana.

Alana pun berbaring di kamarnya dan bermain ponselnya sejak kepergian Max yang menghadiri pesta itu.

Hari hari Alana sedikit tenang karena sudah dua minggu ini Yolanda tidak masuk kampus maka tidak ada orang yang membuli dirinya.

Alana mendengar kabar kalau perusahaan Tomas yang merupakan kakak Yolanda itu sedang mengalami kebangkrutan, mereka pun sedang pergi ke luar negeri selama satu bulan ini jadi untuk satu bulan ini Alana merasa sedikit tenang dan tentang Yolanda yang melaporkan dirinya ke guru BK itu pun belum di tindak lanjuti.

Ponsel Alana berdering dan di sana terpampang nama Max Alana pun segera mengangkat telepon itu.

"Halo," sapa Alana.

"Ana tolong jemput aku di hotel A, aku mabuk dan tidak bisa menyetir datanglah ke sini," ucap Max dengan suara seperti sedang mabuk.

Alana yang merasa selama ini Max selalu menolong dirinya dan bohong kalau dia tidak memiliki rasa untuk Max setelah tinggal beberapa lama bersamanya tapi Alana belum bisa mengungkapkan perasaannya, dia belum memiliki keberanian.

Alana pun segera mengambil jaketnya dan segera keluar untuk mencari taksi dan menuju alamat hotel yang di katakan Max.

Setelah menempuh perjalanan selama 1jam akhirnya Alana sampai di tempat yang di tuju dia segera membayar ongkos taksi dan berlari ke lobi hotel.

Alana menghentikan langkahnya ketika sampai di depan pintu hotel tempat pesta itu berlangsung, dia bingung apakah dia bisa masuk sedangkan dia tidak memiliki undangan untuk pesta itu.

Ketika Alana sedang berdiri dalam kebingungannya tiba tiba muncul seorang wanita cantik yang menghampiri dirinya.

"Nona apakah Anda yang bernama Alana?" tanya wanita itu ramah.

Alana mengamati sosok perempuan yang sedang berdiri di depannya itu, wanita ini terlihat sangat cantik dengan gaun warna biru selutut berlengan pendek, high heels senada menambah kesempurnaan penampilan gadis itu pasti seorang pria tidak akan berpaling dari wanita itu bila menatapnya.

"Iya Nona saya Alana, apakah kita saling mengenal?" tanya Alana karena merasa baru pertama kali bertemu dengan wanita ini tapi dia sudah mengenali Alana.

"Tidak Nona kita belum saling mengenal, perkenalkan saya Aurora sekertaris Tuan Max, saya di suruh menjemput Nona dan membawa ke dalam," ucap wanita itu.

"Sekertaris?" tanya Alana heran.

Bukankah Max hanya seorang supir sekaligus Asisten pribadi kenapa memiliki Sekertaris batin Alana heran.

Wanita yang bersama Alana pun menyadari kesalahannya, dia lupa tadi Max menyuruhnya memperkenalkan diri sebagai teman Max tapi dia malah memperkenalkan sebagai sekertaris.

Wanita itu akhirnya menemukan ide untuk membuat Alana percaya.

"Maksudnya saya Sekertaris di perusahaan tempat Tuan Max bekerja dan tadi dia berpesan agar saya membawa Anda menemui Tuan Max di dalam," ucap wanita bernama Aurora itu.

Alana pun mengangguk dan mengikuti Aurora yang berjalan terlebih dulu. Aurora merasa lega karena Alana tidak menaruh curiga padanya.

Setelah sampai di ruang pesta itu Alana merasa canggung karena di sana hanya dirinya yang memakai pakaian santai semua yang datang berpakaian formal dan glamor.

Untung saja Alana segera melihat Max dia mempercepat langkahnya agar segera bisa membawa Max keluar dari tempat itu, dia merasa tidak nyaman karena beberapa pasang mata melihat dirinya dengan tatapan aneh.

Max yang melihat kedatangan Alana dari tempat duduknya pun segera berpura pura mabuk, dia ingin malam ini bisa menghabiskan waktu berdua dengan Alana.

Alana pun segera menghampiri Max dan berdiri di depan meja tempat Max yang terduduk dengan posisi kepalanya bertumpu di atas meja.

"Max ayo pulang! Apa kamu masih bisa berjalan? Aku akan memapahmu," ucap Alana.

Max pun menganggukkan kepalanya lemah seakan akan dia benar-benar mabuk berat.

Alana pun membantu Max berdiri dan merangkul Max agar bisa membantu Max berjalan menuju mobilnya.

Aurora berniat membantu Alana tapi Max menghentikan Aurora dengan isyarat melalui tangannya, Aurora yang menyadari itu pun segera mengurungkan niatnya.

Alana terus memapah Max menuju parkiran, sebenarnya Alana merasa sedikit kesusahan memapah Max yang tingginya jauh berbeda dengan Alana tapi dia terus berusaha sampai akhirnya dia berhasil membawa Max ke depan mobilnya.

"Mana kunci mobilnya Max?" tanya Alana.

Max yang mendengar pertanyaan Alana pun segera melirik ke arah kantong jasnya.

Alana pun langsung tahu kalau kunci mobil ada di kantung jas Max.

Alana merogoh jas itu dan mendapatkan kunci mobilnya, mobil Max merupakan mobil keluaran terbaru mungkin harganya bisa sampai Milyaran, Alana tidak heran lagi mengingat betapa kayanya Bos Max, Max bisa berada di pesta ini juga karena menggantikan Bosnya.

Untung saja Alana berasal dari keluarga kaya jadi dia bisa menyopir mobil.

Alana membantu Max duduk di kursi samping kemudi dan membantu memakaikan sabuk pengaman.

Max ingin sekali rasanya mendekap Alana erat tapi sebisa mungkin dia menahan keinginannya, dia tidak ingin rencananya gagal karena ulahnya sendiri.

Setelah memakaikan sabuk pengaman pada Max Alana pun mengitari mobil menuju kursi kemudi dan segera menjalankan mobilnya.

Sementara itu ada seorang wanita yang terus memperhatikan Alana dan Max sejak tadi tanpa di sadari oleh Alana.

"Semoga Alana adalah sosok wanita yang baik untukmu Kak, aku ingin melihat dirimu selalu tersenyum seperti saat kamu menceritakan tentang Alana tadi, aku bahagia jika melihatmu bisa tersenyum kembali setelah sekian lama jarang terlihat tersenyum semenjak kepergian kedua orang tuanya.

Gadis itu tidak lain adalah Aurora yang merupakan saudara sepupu Max sekaligus Sekretarisnya di kantor.

Aurora adalah anak dari Tante Hellen orang yang merawat Max sejak kedua orang tuanya meninggal.

Terpopuler

Comments

Evi

Evi

up

2023-01-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!