What is My Destiny

What is My Destiny

1 Bertemu

Pagi hari yang seperti biasa nya dengan begitu banyak orang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sekolah, bekerja, bermalas-malasan, bersedih, bergembira. Jalanan yang ramai orang dan kendaraan berlalu lalang. Begitulah keadaan ibu kota Jakarta setiap harinya. Gedung perkantoran bertingkat tinggi terlihat berjajar. Di daerah pinggiran gedung, terdapat kawasan pemukiman.

Terlihat sosok seorang wanita yang biasa-biasa saja keluar dari salah satu rumah di kawasan pemukiman tersebut. Wajah polos tanpa riasan, dengan tatanan rambut yang hanya dibiarkan terurai. Pakaian dan atribut yang digunakan juga terlihat biasa. Juga kegiatan yang seperti biasa dilakukan, berlari-lari mengejar bis yang hampir tertinggal karena kesiangan bangun. Lalu saat turun dari bis wanita itu kembali terlihat tergesa-gesa untuk membeli sarapan di kedai roti kesukaannya.

Saat melewati sebuah minimart, ia masuk ke dalamnya dan membeli beberapa perme lolipop dengan rasa buah stroberi. Keluar dari minimart, ia langsung membuka satu buah permen lolipop yang baru dibeli nya dan memakannya. Ia memuta-mutar lolipop yang ada dalam mulutnya sambil melanjutkan perjalanannya.

Di dalam sebuah mobil yang terparkir di dekat kedai roti itu, ada seorang pria tanpa sengaja melihat wanita itu dan memperhatikannya. Dalam hatinya ia berpikir dasar wanita yang aneh dan kekanak-kanakan. Seorang wanita yang sudah dewasa tapi masih memakan permen lolipop dan dengan cara makan yang seperti itu.

Setibanya di kedai roti, ia langsung menuju ke rak bagian tempat roti goreng berada. Setelah itu ia mengambil penjepit roti dan nampan yang ada di dekatnya. Tiba-tiba segerombol pria memakai jas hitam datang dan mendorong tubuhnya dan tubuh beberapa pelanggan yang ada di kedai itu menjauh dari tempat mereka berada.

Wanita tadi merasa kesal dan ingin marah, namun diurungkan nya niat itu. Karena terlihat seorang pria mengenakan pakaian dengan perbedaan yang mencolok dari segerombolan pria berjas hitam tadi.

Ia pun memperhatikan pria yang baru muncul ini.

Pria ini memakai jas berwarna biru muda dengan setelan celana berwarna senada. Wajahnya sungguh mempesona, dengan hidung yang bertulang tinggi besar dan bibir yang menawan. Tatanan rambut yang sangat rapih dan terlihat modern. Akan tetapi mata nya yang tegas dan tatapan yang tajam memperlihatkan keangkuhan pria ini. Sudah jelas terlihat dia adalah orang penting dan merupakan seorang petinggi di suatu perusahaan besar. Padahal usia pria ini terlihat masih muda dan sebaya dengannya.

Pasti pria ini hanya mendoplang kesuksesan dari orang tuanya. "Kaya dan sukses dari orang lain saja sudah mau pamer kekuasaan seperti ini dasar orang tak berguna", umpat wanita itu dengan suara yang sangat pelan seperti bergumam.

Ia pun tak segan mendorong pria berjas hitam yang tadi mendorong tubuh dan menahannya. "Permisi permisi..." dengan suara setengah berteriak pada pria itu. Pria berjas hitam itupun memelototinya dan menahan wanita itu dengan badannya sehingga dia tidak bisa bergerak maju.

"Ehem.. biarkan saja dia masuk, aku tidak mau berurusan dengan badak yang sedang kelaparan", ucap pria muda berbaju biru muda itu. Wanita itu merasa emosinya meluap-luap dikatakan seperti badak. Ia ingin sekali menendang dan mengacak-acak rambut si pria.

Tapi melihat sekeliling nya begitu banyak penjaganya belum lagi para wanita disana yang terlihat terpesona oleh pria itu. Ia pun menarik napas dalam-dalam sambil mengelus dada dan bergumam, "Sabar sabar, aku hanya perlu mengambil rotiku, membayarnya lalu segera pergi dari sini".

Roti yang ingin diambilnya adalah sebuah roti goreng dengan isi coklat didalamnya. Roti kesukaannya dari kecil dan yang selalu menjadi sarapannya. Saat akan mengambilnya dengan penjepit roti, tiba-tiba ada penjepit roti lain yang juga menempel pada roti itu. Ternyata pria muda itu juga mau membeli roti kesukaannya itu. Namun roti itu hanya ada satu.

Dengan wajah kesal, ia melepaskan roti itu dan setengah berteriak kepada si pemilik kedai "Bibi apakah masih ada roti goreng isi coklatnya?"

"Roti itu sudah habis, nak Ra." jawab Bibi pemilik kedai. Mendangar jawaban itu, level kemarahannya sudah berada di paling top, sudah tidak bisa ditolerir lagi dan amarahnya akan segera meledak.

Baru saja ia ingin merebut kembali roti itu, terdengar suara Bibi pemilik kedai "Mmm Ara.. jangannn..bisa kamu kesini sebentar". Mendengar Bibi pemilik kedai memanggilnya, ia pun berjalan ke sana sambil mengumpat pria itu dengan gumaman yang tak jelas. Namun pria itu memiliki tatapan dan pendengaran yang tajam, ia tahu wanita itu berkata "Dasar orang gila sombong".

"Begini Ara, sebenarnya roti goreng coklat kami sudah diborong semua oleh mereka sebelumnya. Bibi sudah sengaja menyisakan satu buah roti untukmu, kupikir dia sudah pergi dan tak kembali lagi ke sini jadi Bibi display roti untukmu tapi ternyataa.. inilah yang terjadi" ucap Bibi dengan suara pelan dan setengah berbisik.

"Aarrrghh benar-benar menyebalkan! Dasar orang aneh! Ya sudah Bi, hari ini aku terpaksa tidak sarapan." Wajah Ara memberengut kesal. Dia kemudian melirik ke tangannya untuk melihat jam tangan yang dipakainya. "Ohh tidak sudah jam 07.35! Aku harus segera tiba di kantorku, kalau tidak habislah aku." teriak Ara panik sambil terburu-buru pergi. Saat melewati pria muda itu, ia bergumam lagi "Sinting.." Pria muda itu melemparkan tatapan matanya yang mendingin dan penuh kekesalan kepadanya ketika mendengar umpatan itu. Tetapi Ara tidak menyadarinya.

***

Terpopuler

Comments

RYU CHAN

RYU CHAN

Rekomendasi Novel yang sangat bagus untukmu, CHANGE!!! Bagus banget!!! bikin baper!!! ayo baca!!!

2020-05-08

0

RARA CANTIK HEHEHE 🌸♥😉

RARA CANTIK HEHEHE 🌸♥😉

aku yg pertama komen hehheheheeheheh

2020-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!