5 Tragedi

"Bagaimana hasil pencarianmu selama beberapa hari ini?" tanya Ryon pada Axell di sebuah restoran stik yang terkenal di kawasan Sudirman.

"Belum ada perkembangan yang berarti. Para keluarga yang dulu tinggal di sekitar kejadian itu kebanyakan sudah tua dan sudah tidak ingat lagi. Foto Shiena yang kupunya juga foto saat dia masih berumur 8 tahun. Sudah 15 tahun berlalu, sekarang wajahnya pasti sudah berubah." Jawab Axell setengah meratap sedih.

"Tapi aku yakin aku bisa menemukannya. Walau wajahnya sudah berubah, suatu saat ketika aku melihat Shiena yang sudah berubah menjadi dewasa, aku pasti bisa langsung mengenalinya." lanjut Axell dengan penuh keyakinan.

"Bagus, aku suka dengan semangatmu itu sobat!" Ryon menepuk lengan Axell. Ryon merupakan satu-satunya sahabat yang Axell miliki. Hanya saat didepan Ryon saja Axell terlihat berbeda. Dia bisa menjadi ceria dan banyak berbicara. Axell juga dapat menunjukkan berbagai ekspresi diwajahnya yang biasanya selalu terlihat dingin dan tanpa ekspresi.

"Tapi ada satu hal yang menurutku perlu diselidiki. Di hari kejadian, ada sebuah keluarga yang mendadak menghilang. Para tetangga mereka tidak ada yang tahu kemana mereka pergi. Karena berminggu-minggu tidak kembali dan tidak ada kabar apapun, pemilik rumah yang mereka tempati akhirnya menyewakan rumah itu kepada orang lain. Saat ini aku sedang menyuruh orang-orangku untuk mencari keluarga itu."

Ryon hanya diam saja mendengarkan omongan Axell sambil mulutnya asik mengunyah makanan dan tangannya sibuk membuat potongan daging stik lainnya. Potongan stik itu akan langsung disantapnya walaupun masih ada daging stik dimulutnya.

Tetapi Axell tidak marah dan juga tidak peduli. Dia terus saja berceloteh. Dirinya begitu bersemangat ketika membicarakan hal yang berkaitan dengan pencarian teman masa kecilnya yang sedang menghilang.

Arshiena Ferician adalah nama lengkap teman masa kecilnya Axell yang sedang menghilang. Shiena merupakan anak dari keluarga Ferician. Kedekatan antara Axell dan Shiena terjadi karena hubungan erat antara keluarga Ferician dan Keluarga Ernando yang sudah terjalin sejak ayah mereka masih kecil.

Keluarga mereka sudah tinggal bersebelahan sejak ayah mereka masih kecil. Sehingga ayah mereka suka bermain bersama. Bahkan ayah Shiena sering menginap di rumah keluarga Ernando. Karena ayahnya Shiena, Tuan Arman sering ditinggal pergi oleh ayah dan ibunya ke luar negri untuk mengurus bisnisnya yang banyak terdapat di luar negri.

Sama seperti kakeknya Shiena, setelah dewasa Tuan Arman harus meneruskan bisnis kakeknya yang banyak terdapat di luar negri. Sehingga ketika menikah, dia juga sering meninggalkan keluarganya untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negri.

Hanya saja, ibu kandung Shiena telah meninggal saat Shiena baru berusia 2 tahun. Sehingga ayahnya menikah lagi dengan tujuan agar Shiena dapat memiliki dan merasakan sosok seorang ibu lagi. Namun istri keduanya itu yang adalah ibu tirinya Shiena, tidak menyayanginya. Dia sering Shiena memarahi dan menyiksa Shiena.

Sebenarnya pada awalnya, ibu tiri Shiena sangat menyayangi dan mengasihinya seperti anaknya sendiri. Ayah Shiena pun merasa senang dan tidak khawatir jikalau dirinya harus sering pergi untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negri. Namun setelah ia melahirkan seorang anak perempuan, ibu tirinya berubah menjadi kurang perhatian padanya. Ibunya sering bersikap pilih kasih, dengan lebih menyayangi dan mementingkan anak kandungnya sendiri.

Adik Shiena bernama Maretha Ferician. Rere adalah nama panggilan yang Shiena berikan kepada adiknya. Saat Rere lahir, Shiena sangat senang dan sangat menyayanginya. Namun Rere bertumbuh menjadi anak yang manja karena mereka semua terlalu menyayanginya dan selalu menuruti kemauannya.

Rere sering berebut mainan dengan Shiena. Bukan itu saja, Rere juga menginginkan semua barang bagus dan baru milik Shiena. Nyonya Myra, ibu kandungnya Retha, selalu membela anaknya. Tak jarang Shiena sering kena marah dan selalu mendapatkan hukuman walaupun Rere lah yang berbuat salah. Ibu tirinya itu paling senang menghukum Shiena dengan mengurungnya di gudang bawah tanah yang gelap dan pengap itu karena itu adalah hukuman yang paling ditakuti Shiena.

Jadi, Shiena kecil lebih senang berada di rumah Axell. Karena selain dia bisa terhindar dari adik dan ibu tirinya, di sana ada Axell yang selalu menjaga dan melindungi Shiena dari amarah ibu tirinya. Orangtua Axell juga sangat menyayangi Shiena dan memperlakukannya seperti anaknya sendiri.

Axell sangat membenci adiknya Shiena. Dia tidak suka dengan sifat Retha yang manja dan suka menggangu Shiena. Axell selalu menolak untuk bermain dengan Retha dan sering mengusirnya pergi dari rumahnya. Retha yang diusir akan pulang melapor pada ibunya sambil menangis terisak-isak. Akan tetapi ibunya tidak bisa berbuat apa-apa karena ia tidak berani berurusan dengan keluarga Axell kalau sampai ia mengusik Axell.

Axell lebih senang bermain berdua saja dengan Shiena karena dia sangat menyayanginya. Umur Axell dan Shiena hanya berbeda beberapa bulan saja sehingga mereka berdua seperti sepasang anak kembar apalagi mereka selalu bersama-sama. Karena kedua orangtua mereka sangat akrab dan mereka juga tinggal di rumah yang bersebelahan. Mereka juga sering melakukan liburan bersama-sama.

Hingga suatu hari saat Shiena berusia 8 tahun, dirinya menghilang. Saat itu Shiena dan keluarga besarnya sedang mengadakan acara liburan bersama ke daerah puncak pegunungan. Mereka tinggal di sebuah villa yang ada di puncak selama beberapa hari. Axell dan keluarganya tidak ikut pergi berlibur bersama mereka karena acara itu merupakan acara tahunan Keluarga Ferician.

Sesaat sebelum menghilang, Shiena sedang bermain berdua dengan Retha. Namun Retha yang masih berusia 5 tahun sangat kebingungan dan ketakutan. Dia hanya bisa menangis dan menggeleng tidak tahu saat ditanya.

Akhirnya setelah beberapa waktu, Retha sudah menjadi lebih tenang dan dapat menceritakan kembali apa yang terjadi sebelum kakaknya menghilang. Bahwa saat itu mereka sedang bermain di perkarangan sekitar tempat mereka menginap. Lalu, mereka melihat seekor kelinci yang sedang asik makan wortel. Karena Shiena menyukai kelinci, jadi Shiena berjalan dengan pelan-pelan mendekati kelinci itu dan ingin menangkapnya. Tetapi Kelinci itu menyadari kalau Shiena ingin menangkapnya sehingga kelinci itu berlari dan melompat dengan cepat menghindari Shiena. Shiena pun berlari mengejarnya. Namun, Retha merasa sedikit ragu untuk mengikuti kakaknya mengejar kelinci tersebut atau tidak. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut menyusul mereka tetapi dia hanya mengikuti dengan berlari perlahan di belakang mereka.

Ketika sedang menyusulnya, Retha melihat dari kejauhan bahwa Shiena berlari dengan sangat kencang seperti sedang dikejar oleh seseorang. Kemudian Shiena tersandung dan terjatuh. Setelah berguling beberapa kali, tubuh Shiena akhirnya berhenti berguling dan terbaring di rerumputan tak bergerak lagi.

Retha yang ketakutan segera berlari pergi dari sana untuk mencari ibunya. Sambil berlari, ia memberanikan diri untuk menengok ke belakang ke arah lokasi Shiena terjatuh dan di sana secara sekilas ia melihat ada seorang pria dewasa yang sedang berjalan mendekati tubuh Shiena yang terbaring dalam diam.

Retha kembali berlari tanpa tahu tujuan. Karena dia tidak tahu dimana dia berada dan juga tidak ingat jalan arah balik menuju tempat penginapan mereka. Di tempat ia berdiri saat itu, pemandangan disekelilingnya terlihat sama saja baginya. Hanya ada batang pepohonan yang berjajar dengan tinggi yang menyerupai. Untungnya, tak jauh dari sana ia melihat ibunya datang menghampirinya dengan beberapa orang pria. Ia pun mempercepat larinya dan segera memeluk ibunya sambil menangis sekencang-kencangnya. Namun, kejadian ini tidak pernah ia ceritakan pada siapapun.

Ibunya berpesan untuk mengatakan kalau ia bertemu ibunya setelah lama Retha mencarinya. Dan bahwa ibunya terlihat sangat panik saat menyadari dirinya menghilang sehingga datang dengan membawa beberapa petugas untuk mencarinya.

Ibu Retha membawa Retha ke suatu tempat yang terlihat seperti pondok kecil tempat para pekerja kebun berisitirahat di sekitar perkebunan teh tersebut. Untuk menenangkan Retha yang sedang menangis dan ketakutan, ibu memberi Retha coklat kesukaannya. Retha memakan coklat itu dan tangisnya pun mereda. Setelah Retha agak tenang baru ibu menelepon ayah mereka dan memberitahu tentang hilangnya Shiena.

Setelah mendengar kabar menghilangnya Shiena, Tuan Arman segera bergegas mencari Shiena dengan beberapa petugas yang bekerja di area perkebunan itu. Dengan beberapa petunjuk dari Retha, mereka mencari ke sekeliling tempat itu. Ketika sedang mencari, dari ketinggian mereka melihat ada asap yang mengempul. Mereka mendatangi arah sumber asap itu berasal. Di sana terdapat keramaian orang yang berkumpul di sekitar sumber api kebakaran tersebut.

Dengan wajah pucat, Tuan Arman menerobos ke dalam keramaian itu. Ia melihat ada sebuah batu besar yang terbakar. Batu besar itu masih terlihat utuh hanya saja rerumputan di sekitar batu besar itu telah hangus terbakar. Tuan Arman bertanya pada orang-orang disekitar situ apa yang telah terjadi.

Seseorang menceritakan bahwa baru saja terjadi kebakaran. Tapi api kebakaran itu sudah berhasil dipadamkan. Karena ketika api belum begitu besar, para warga dan petugas yang sedang berpatroli segera mengetahuinya. Dengan sigap, mereka segera mengambil tindakan untuk menghentikan kobaran api tersebut. Sehingga api hanya membakar rerumputan dan melahap beberapa batang pohon yang masih kecil serta beberapa tanaman yang ada disekitar batu besar itu.

Tuan Arman memperhatikan dengan lebih seksama daerah sekitar kebakaran tersebut. Batu besar yang terbakar itu terletak diantara pepohonan pinus. Di sana ada sebuah batang pohon pinus yang roboh karena ikut terbakar. Tuan Arman dengan beberapa petugas memindahkan batang pohon tersebut agar mereka dapat mencari atau menemukan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai petunjuk.

Ketika batang pohon tersebut berhasil dipindahkan, Tuan Arman menemukan ada sepasang sepatu boot anak-anak yang terbuat dari kulit yang sudah berubah warna menjadi hitam karena hangus terbakar. Tuan Arman mengenali bahwa itu adalah sepatu milik Shiena yang dia pakai tadi sebelum menghilang. Di dalam sepatu itu juga ditemukan gelang kaki milik Shiena yang masih bagus dan utuh. Selain itu, tidak ada lagi benda tersisa yang masih bisa dikenali bentuknya, yang lainnya telah berubah menjadi serpihan abu.

Ayah Shiena langsung jatuh terduduk dengan lemas. Jantungnya berdetak kencang tidak karuan dan rasa takut menjalar diseluruh tubuhnya. Semua itu karena pikirannya yang mulai berkeliaran membayangkan hal yang mengerikan yang mungkin saja terjadi pada anaknya.

"Tidak! Tidakk mungkin..Shiena anakku.." Tuan Arman berteriak sambil menangis, dia mendekap gelang kaki dan sepatu yang hangus tersebut ke dalam pelukannya. "Shienaaa...!!" teriaknya lagi semakin bertambah kencang dan semakin mempererat dekapannya.

Para petugas dan kerabat yang berada disana berusaha menghibur dan menenangkannya. Mereka mengatakan akan menghubungi polisi dan meminta bantuan mereka untuk terus melakukan pencarian dan penyelidikan hingga 3 hari ke depan.

"Arman, kamu harus tenang dulu agar dapat berpikir dengan baik. Kita tidak boleh menarik kesimpulan begitu saja hanya berdasar sepatu anakmu yang telah hangus terbakar." Ucap salah satu kerabatnya, yang adalah kakak sepupu dari Tuan Arman.

"Benar yang dikatakan Kak Jerry. Bisa saja ada kemungkinan lain yang telah terjadi. Selama tubuh Shiena masih belum ditemukan, berarti kita masih memiliki harapan untuk dapat menemukan anakmu." Tambah kerabatnya yang lain.

Mendengar perkataan dari kedua sepupunya itu, Tuan Arman terlihat lebih tenang sekarang. Pikirannya menjadi lebih terbuka dan tidak lagi berpikir hal-hal yang buruk. Bahkan kini ia merasa yakin bahwa anaknya masih hidup. Karena kalung yang dipakai Shiena tidak ditemukan disitu. Jika gelang kakinya masih bisa ditemukan secara utuh, maka seharusnya kalung yang dipakainya juga demikian. Karena perhiasan yang anaknya pakai terbuat dari emas murni sehingga akan tetap utuh walau terbakar. Tuan Arman pun menyimpulkan bahwa tubuh Shiena tidak ada di sana saat kebakaran itu terjadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!