My Husband is Billionaire

My Husband is Billionaire

chapter 1

Seorang gadis muda menggeliat lelah di kasur tuanya, sekujur tubuhnya terasa begitu ringkih dan lelah. Gadis dengan tubuh kurus itu meringkuk masuk dalam selimut, menyembunyikan tubuhnya yang sedikit menggigil di balik kain hangat tersebut. Udara begitu dingin. Salju turun tanpa henti. Bahkan Suhu diluar masih minus 10 derajat celcius.

Tring... tring... jam weker di atas nakas berbunyi nyaring.

“ huhhhh” desah gadis itu kesal, tangannya bergerak meraih jam weker lalu mematikannya. Dengan langkah terburu-buru gadis itu berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Gadis itu membulatkan matanya saat kaca dikamar mandi itu memantulkan wajahnya. Ada lingkaran hitam yang cukup terlihat jelas di bawah matanya. Bahkan kantung matanya pun terlihat lebih tebal dari sebelumnya. Gadis itu mungkin lupa kapan terakhir kali ia merawat wajahnya, atau mungkin ia tidak pernah sama sekali merawatnya.

Jam dinding diruang makan sudah menunjukan Pukul 07.08, gadis itu menghela nafas panjang. Sepertinya ia terlambat lagi hari ini.

“ makanlah dulu Aleysia!” teriak wanita tua itu. Sambil gemetar tangan tuanya yang berkerut itu menarik kursi di sebelah tempat duduknya.

“ Tidak nek, aku sudah sangat terlambat. Si gendut Mark akan memarahiku jika aku ketahuan datang terlambat lagi hari ini” gadis muda bernama Aleysia itu merapikan rambut coklat panjangnya dan kemudian membenarkan mantel hitamnya disusul dengan syal biru dongker di lehernya. Ini musim dingin, dan ia tidak ingin mati kedinginan dengan suhu ekstrim diluar sana.

“ Tadi malam kau juga tak makan. Dan pagi ini kau juga tak mau sarapan. Kau akan sakit nanti?” wanita tua yang dipanggil nenek itu menatap Aleysia cemas. Mata biru tuanya itu terlihat begitu khawatir.

“ Aku akan baik2 saja. Aku lebih kuat dari yang kau kira!” gadis itu tersenyum lalu memasangkan sarung tangan di kedua tanganya dan beranjak pergi meninggalkan wanita tua itu.

Aleysia sedikit berlari mengejar bus yang berjarak kurang lebih 15 meter dihadapannya. Tangannya menggigil, udara dingin begitu menusuk kulitnya. Kakinya jenjangnya terasa membeku dan sulit digerakan. Ah musim dingin ini sangat menyusahkannya.

“sudah berapa kali kau terlambat minggu ini! Ah hampir setiap hari kau terlambat! Kau tidak bisa liat jam besar yang ada disana! Pria gendut itu berteriak murka sambil menunjuk-nunjuk jam besar yang tergantung di tembok, tepat berada belakang tubuhnya.

“ Aku sudah cukup sabar denganmu, aku bahkan tidak memotong gajihmu karena kau terlambat. Tapi tidak. Kesabaranku mulai habis. Mulai hari ini gajihmu kupotong 30%. Dan jika besok kau terlambat lagi. Jangan pernah berpikir datang kemari lagi. Carilah tempat lain untuk bekerja” pria gendut itu semakin geram, tangannya terkepal menahan amarah. Bahkan tangan besarnya itu telah beberapa kali memukul meja kasir di sebelah tubuhnya untuk melampiaskan amarahnya.

Nyali Aleysia sedikit menciut, tangannya agak gemetar. Pria gendut itu selalu saja memarahinya. Yeah kalau bukan karena ia perlu pekerjaan dan uang, sudah lama berhenti dari minimarket kecil tempatnya bekerja sekarang. Ia harus banyak bersabar menghadapi bos pelit dan pemarah seperti mark. Setidaknya ia tidak boleh membalas cacian lelaki itu jika masih ingin bekerja disana. Membalas ucapannya pria itu hanya akan menambah masalah baru. Hari ini saja pria itu sudah memotong 30% gajihnya yang tak seberapa itu. Bahkan mengancam untuk memecatnya jika terlambat lagi. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Bagaimana ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya serta neneknya.

Sebuah mobil mewah baru saja terpangkir di halaman toko tempat Aleysia bekerja. Gadis itu terlihat mengerutkan keningnya. Tidak biasanya ada mobil mewah yang singgah di depan minimarket kecil seperti ini. Oh siapa gerangan pemilik mobil itu. Ah ya... pastilah orang kaya. Bahkan kaca mobil itu terlihat begitu berkilau di tengah musim dingin seperti ini.

“2 botol air mineral” ucap seorang pria berbadan tinggi di meja kasir. Pria itu menaikan suaranya cukup keras

Aleysia tersentak, dia agak melamun hingga tidak sadar pria dihadapannya ini mungkin sudah beberapa kali memanggilnya. Pria dihadapannya ini sepertinya supir dari pemilik mobil mewah di yang ada di parkiran toko. Tapi dari penampilanya pria ini terkesan sangat rapi. Tidak terlihat seperti seorang kebanyakan supir. Pasti majikan pria ini sangat kaya dan senang memperhatikan penampillan para pegawainya. Sungguh beruntung bisa memiliki majikan seperti itu.

“Apa dia majikanmu??” Aleysia menatap wanita yang berada dalam mobil itu.wajahnya tak nampak jelas namun bayangan tubuhnya sedikit masih terlihat. Sepertinya itu seorang wanita .

“ ia dimajikan saya. Permisi ... “ ucapnya singkat dan tak lama kemudian mengendarai mobil itu menjauh dari parkiran toko.

Terpopuler

Comments

felicia

felicia

Hai Author, izin ngisi suara di novelnya yah

2021-02-15

17

Rosell R JJ

Rosell R JJ

masi dalm proses memahami.namun terus ku baca dulu

2020-04-30

0

Dewi Ranjani

Dewi Ranjani

fokus baca dulu..

2020-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!