Bab 8

Sementara itu di tempat lain.

Di sebuah rumah megah yang berdiri kokoh di lahan yang begitu luas. Terlihat jejeran koleksi mobil serta motor mewah berharga fantastis. Di dalam sebuah ruangan pribadi, tampak seorang laki-laki tua berusia 59 tahun sedang duduk di atas kursi kesayangannya.

Walaupun lelaki itu sudah berumur. Namun dilihat dari segi manapun, lelaki itu tetap tampan dan menawan dengan bentuk tubuh yang tidak kalah bagus dari anak-anak muda berusia 20/30 tahunan.

Di hadapan lelaki tua tersebut tampak seorang laki-laki yang berusia jauh lebih muda darinya. Usianya sekitar 45 tahun. Dari raut wajah lelaki muda itu terlihat cemas dan juga panik.

"Tuan Harry, saya punya berita buruk tentang Tuan Muda Alfa." Dia lah David Yudistira, Sang Asisten Pribadi Tuan Harrison Alexander Graham, tertunduk lesu di hadapan Daddy-nya Alfa.

Mendengar penuturan Asistennya itu, Tuan Harry pun ikut memasang wajah panik. "Alfa!" pekiknya. "A-apa yang terjadi pada anak nakal itu?"

Seketika wajahnya yang tadi terlihat sangat tenang, berubah menjadi tegang. Dahinya mengkerut dan kini menatap David dengan tatapan serius.

"Tuan Muda Alfa bersama dua temannya, Ervan dan Arman kecelakaan di sebuah jalan raya tak jauh dari Desa Muara Asri, Tuan," lanjut David.

Tuan Harry bangkit dari tempat duduknya yang empuk kemudian menghampiri David. Raut wajah lelaki tua itu tampak sedikit kesal kepada David yang bercerita setengah-setengah kepadanya.

"David, kalau bercerita itu yang benar! Jangan setengah-setengah! Apa kamu ingin penyakit jantungku kumat lagi?!" umpat Tuan Harry sembari mencengkram krah kemeja yang sedang dikenakan oleh David saat itu.

David menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan seperti itu, Tuan Harry. Saya sama sekali tidak pernah menginginkan hal itu terjadi. Malah sebaliknya, saya sengaja menceritakannya secara perlahan agar Anda tidak syok setelah tahu kebenaran tentang Tuan Muda dan kedua sahabatnya itu," jawab David.

"Cepat katakan, David! Bagaimana kondisi anakku?" bentak Tuan Harry lagi dengan tidak sabar.

Biar bagaimana pun buruknya kelakuan Alfa. Namun, bagi Tuan Harry, Alfa adalah segala-galanya. Alfa adalah hartanya yang paling berharga, anak satu-satunya dan pewaris seluruh harta kekayaan miliknya.

"Sebaiknya Tuan Harry ikut saya. Kita ke Rumah Sakit. Biar Tuan melihat sendiri bagaimana kondisi Tuan Muda Alfa saat ini," ajak David, lelaki yang sudah 20 tahun mengabdi dengan keluarga Tuan Harry tersebut.

"Baiklah."

Dengan tergesa-gesa, Tuan Harry memasang jas mahal miliknya yang menggantung di sebuah gantungan dan dibantu oleh David. Setelah selesai mengenakan jas tersebut, mereka pun bergegas keluar dari ruangan itu.

Nyonya Kharisma Wijayanto, 50 tahun, sedang duduk di ruang bersantai sambil menikmati secangkir teh hangat. Wanita paruh baya nan cantik itu terkejut ketika menyaksikan suami dan Sang Asisten berjalan dengan cepat melewatinya. Apa lagi wajah mereka terlihat sangat cemas, terlebih suaminya itu.

"Sayang!" panggil wanita itu. "Kamu mau kemana?" tanyanya lagi dengan setengah berteriak.

Kedua lelaki itu tidak menjawab. Mereka terus saja melangkah dengan cepat melewati ruangan demi ruangan di rumah megah tersebut menuju halaman depan rumah. Di mana mobil mewahnya terparkir di sana.

Karena merasa tidak digubris, Nyonya Kharisma pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti kedua lelaki itu bersama salah seorang pelayanannya. Nyonya Kharisma berjalan dengan sangat cepat menuju halaman depan, menyusul Tuan Harry dan David yang kini sudah berdiri di samping mobil.

"Silakan masuk, Tuan." David membukakan pintu untuk Tuan Harry dan baru saja lelaki itu berniat masuk ke dalam mobil tersebut, tiba-tiba Nyonya Kharisma memanggilnya.

"Berhenti, Sayang! Kamu tidak menjawab pertanyaanku." Nyonya Kharisma berjalan menghampiri Tuan Harry dan kini ia berdiri tepat di samping suaminya itu. Nyonya Kharisma memperhatikan wajah kedua lelaki itu dengan serius dan ia yakin ada sesuatu yang tidak beres.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Bisakah kalian menjelaskannya padaku?" ucap Nyonya Kharisma lagi.

Tuan Harry menghembuskan napas berat kemudian merengkuh pundak wanita itu. "Sebenarnya aku ingin menceritakan hal ini nanti, setelah aku melihat bagaimana kondisi Alfa dengan mata kepalaku sendiri, tetapi karena kamu--"

Belum habis Tuan Harry berucap, Nyonya Kharisma langsung menyela ucapan suaminya itu. "Alfa? Apa yang terjadi pada anak kita? Bukankah kemarin ia baik-baik saja. Ia bahkan pamit padaku, katanya ia ingin berkemah bersama teman-temannya," tutur Nyonya Kharisma dengan wajah cemas.

Lagi-lagi Tuan Harry menghela napas berat. "Sebaiknya kamu di sini saja dan tunggu kabar selanjutnya dariku, ya!" bujuk Tuan Harry sambil menepuk pelan pundak Nyonya Kharisma.

Namun, wanita itu tidak mau. Ia menggelengkan kepalanya dan bersikeras ingin ikut bersama kedua lelaki itu ke Rumah Sakit di mana putra kesayangannya, Alfa dirawat.

"Aku tidak mau! Aku harus ikut kalian, titik!" ketus nya.

Tanpa mempedulikan bagaimana reaksi Tuan Harry, Nyonya Kharisma menerobos masuk ke dalam mobil mewah tersebut kemudian duduk di sana dengan tatapan fokus ke depan.

"Ayo! Tunggu apa lagi? Apa kalian akan diam terus di sana sambil memperhatikan aku, begitu? Sementara anakku tidak tahu bagaimana nasibnya di sana," kesal Nyonya Kharisma dengan wajah kesal.

Tuan Harry dan David sempat saling lempar pandang, tetapi hanya sebentar. Setelah itu ia pun segera menyusul Nyonya Kharisma dan duduk di samping istrinya tersebut. Setelah pasangan itu duduk di sana, David pun bergegas menghidupkan mesin mobilnya dan melaju menuju Rumah Sakit.

Di sepanjang perjalanan Nyonya Kharisma selalu bertanya bagaimana kondisi anaknya kepada Tuan Harry. Namun, lelaki itu enggan bicara dan menjelaskannya sebab Tuan Harry pun belum tahu bagaimana kondisi Alfa saat itu.

"Ayolah, Sayang! Katakan padaku, sebenarnya apa yang terjadi pada Alfa?"

"Sudah ku bilang, aku tidak tahu, Sayang. Aku pun sama sepertimu, aku juga mencemaskan kondisi Alfa saat ini. Namun, dari pada kita terus-menerus berpikiran hal yang tidak-tidak tentang anak kita, lebih baik kita berdoa saja dan mencoba berpikiran positif bahwa Alfa baik-baik saja," sahut Tuan Harry, menjelaskan.

Nyonya kharisma terdiam. Namun, hal itu tetap tidak bisa membuat dirinya menjadi lebih tenang. Ia tetap merasakan kekhawatiran yang amat sangat.

Tuan Harry meraih tangan Nyonya Kharisma yang sejak tadi tidak berhenti meremass-remass ujung baju atasannya. Ia melabuhkan sebuah ciuman hangat di punggung tangan istrinya itu kemudian menggenggamnya dengan sangat erat.

"Yakinlah, anak kita akan baik-baik saja," ucap Tuan Harry lagi, mencoba menenangkan Nyonya Kharisma.

"Kenapa aku tidak punya firasat apa pun saat itu dan membiarkan Alfa pergi bersama teman-temannya. Seandainya aku tahu akan jadi seperti ini, aku tidak akan pernah mengizinkannya, Sayang," kesal Nyonya Kharisma sambil menyandarkan kepalanya di dada Tuan Harry dan menumpahkan seluruh perasaannya di sana.

...***...

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

karma di bayar lunas

2023-10-01

1

Samsuna

Samsuna

rasakan itu Alfa n knp gak mati aj😠

2023-05-04

0

Hyena Lauraa

Hyena Lauraa

wah Alfa mati Dea lansung jadi milyader karena mengandung benih alfa

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139 Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140 Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141 Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142 Promo Karya 'Still Love You'
143 Promo Karya 'The Gray Autumn'
144 Derit Ranjang Adik Angkat
145 Simpanan Janda Kaya
146 Gadis Kaki Palsu
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139
Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140
Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141
Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142
Promo Karya 'Still Love You'
143
Promo Karya 'The Gray Autumn'
144
Derit Ranjang Adik Angkat
145
Simpanan Janda Kaya
146
Gadis Kaki Palsu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!