Bab 2

"Ya, aku setuju! Bagaimana denganmu?" tanya Ervan kepada Arman. Ternyata otak ketiganya sudah dikuasai oleh hasrat, hingga tak lagi memikirkan bagaimana nasib wanita itu jika mereka benar-benar melakukannya.

Arman mengangguk dengan cepat. Ia pun setuju dengan usul kedua sahabatnya itu. Entah apa yang merasuki pikirannya, hingga ia pun ikut-ikutan setuju. Padahal Arman termasuk orang yang paling kalem di antara ketiga sahabat itu.

"Ya, aku sih setuju-setuju saja. Soalnya," sahut Arman sembari memperlihatkan juniornya yang sudah bangkit dan terlihat menggembung di dalam celananya.

Alfa dan Ervan menyeringai melihat junior Arman yang ternyata juga dalam keadaan 'On' sama seperti mereka berdua.

"Sebaiknya kita sembunyi sebelum dia menyadari keberadaan kita. Aku tidak ingin keberadaan kita malah menakutinya dan kabur," titah Alfa kepada kedua sahabatnya.

"Ya, kamu benar! Sebaiknya cepat!" sambung Ervan.

Ketiga sahabat yang sudah tidak bisa berpikir dengan jernih itu bergegas bangkit dari posisi mereka sebelumnya kemudian sembunyi di samping tenda sambil sesekali mengintip wanita itu.

"Bagaimana? Dia tidak kabur, 'kan?" tanya Alfa kepada salah satu sahabatnya, Ervan yang masih mengintip ke arah wanita itu.

Ervan menganggukkan kepalanya. "Ya, dia sudah dekat. Sebaiknya kita bersiap-siap untuk menyergap wanita itu," sahut Ervan mantap.

"Baiklah!" sahut Alfa dengan sangat antusias. Bukan hanya Alfa, Arman pun sudah mempersiapkan dirinya untuk menyergap dan mengerjai wanita itu.

"Sebentar!" Ervan kembali membuka suaranya. Ia memperhatikan wanita itu dengan seksama tanpa berkedip sedikit pun.

"Kenapa, Van? Dia kabur?!" tanya Alfa yang mulai cemas.

"Belum, tapi sepertinya dia mulai ragu melewati jalan ini. Lihat, dia berhenti dan memperhatikan tenda kita," lanjut Ervan dengan setengah berbisik.

"Kurang ajar! Apa perlu kita kejar saja dia?" ucap Alfa kemudian.

"Jangan dulu, kita lihat apa yang akan dia lakukan." Ervan masih memperhatikan wanita itu sementara Alfa dan Arman menunggu perintah selanjutnya dari lelaki itu.

Setelah beberapa detik berikutnya, akhirnya wanita itu kembali melanjutkan langkahnya. Melewati tenda Alfa dan kawan-kawan, ya walaupun terlihat jelas bahwa ia sempat ragu dengan keputusannya saat itu.

"Dia datang! Dia datang!" seru Ervan yang kemudian bersiap untuk menyergap wanita itu, begitu pula Arman dan Alfa. Ketika wanita itu tengah berdiri tepat di hadapan tenda, Alfa, Ervan dan Arman pun segera melompat keluar dari persembunyiannya dan kini berdiri di berbagai sisi wanita itu.

"Hai, Manis! Mau ke mana pagi-pagi buta begini?" goda Ervan.

POV DEA

Wanita itu, dia adalah seorang gadis yatim piatu yang baru berusia 19 tahun. Namanya Dea, dia tinggal tak jauh dari tempat Alfa dan teman-temannya mendirikan tenda.

Gadis itu sempat terdiam dan memperhatikan tenda milik Alfa. Ia sempat ragu melewati jalan tersebut. Namun, karena sudah tidak memiliki jalan alternatif lainnya, Dea pun terpaksa melanjutkan langkahnya dan memberanikan diri untuk melewati jalan itu. Ya, walaupun saat itu hatinya tengah berdebar dengan sangat kencang karena kekhawatirannya.

"Tenda milik siapa itu? Apa mungkin mereka orang pendatang?" gumam Dea. "Ah, semoga saja mereka orang baik," lanjutnya. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia akan baik-baik saja.

Dengan lutut yang bergetar, Dea mencoba melewati tenda tersebut. Namun, apa yang dikhawatirkan oleh gadis itu menjadi kenyataan.

Tiba-tiba tiga orang laki-laki tak dikenal muncul dari balik tenda. Ketiga lelaki itu menyeringai menatap dirinya seolah ingin memangsanya hidup-hidup.

"Hai, Manis! Mau ke mana pagi-pagi buta begini?" goda salah satu laki-laki yang berdiri di sisi sebelah kanannya. Lelaki itu menyeringai dan membuat Dea ketakutan setengah mati.

"Si-siapa kalian? Jangan ganggu aku!" ucap Dea dengan bibir bergetar hebat. Ia memegang pakaian dengan erat, seolah tahu apa yang diinginkan oleh ketiga lelaki itu padanya.

"Wah, kita beruntung sekali, Alfa! Ternyata dia masih sangat muda," ucap Ervan sembari menghampiri Dea dengan lebih dekat lagi.

Gadis itu sontak menoleh kepada lelaki yang dipanggil Alfa tersebut. Walaupun cahaya di tempat itu sangat minim sekali, tetapi Dea dapat melihat wajah lelaki yang di panggil Alfa tersebut dengan sangat jelas.

"Kamu benar!" sahut Alfa yang juga sudah tidak sabar ingin menyentuh tubuh gadis itu.

"Semoga saja dia masih perawan, ya!" sambung Arman sambil menelan salivanya.

"Ya, dan kalau itu benar. Berarti kita benar-benar beruntung! Sekarang ini susah mencari gadis yang benar-benar masih perawan di kota besar," sambung Alfa sambil ikut menyeringai.

Mendengar percakapan ketiga lelaki itu, Dea tahu bahwasanya mereka memiliki niat buruk terhadapnya. Ia mencoba kabur dari tempat itu dengan berbalik dan berniat kembali ke kediamannya.

Namun, sayangnya hal itu sudah terlambat. Ketiga sahabat itu mulai merentangkan kedua tangan dengan tujuan mempersempit pergerakan Dea serta memudahkan mereka menyergap gadis itu.

"Ja-jangan ganggu aku, aku mohon!" lirih Dea sambil memelas, berharap hati lelaki itu terbuka dan bersedia melepaskan dirinya.

Namun, ternyata semua itu sia-sia saja. Ketiga lelaki itu tetap nekat dan berhasil menangkap kedua tangannya. Hal itu membuat Dea tidak berdaya. Gadis itu menjerit dan meminta pertolongan kepada siapapun yang dapat mendengar teriakannya saat itu.

"Tolong!" jerit Dea.

Mendengar Dea menjerit, Alfa pun refleks menutup mulut gadis itu dengan tangannya. Ia takut aksi bejatnya diketahui oleh warga desa dan bisa-bisa dia dan dua sahabatnya mati dikeroyok oleh warga sekitar.

Di saat tangan Alfa menempel di mulut Dea, tiba-tiba saja Dea menggigit tangan Alfa dengan keras dan membuat Alfa memekik kesakitan.

"Aww! Dasar gadis sialan!" umpat Alfa sambil menahan sakit.

Melihat hal itu, Ervan sontak melepaskan kemeja yang ia kenakan kemudian menyumpalkannya ke mulut Dea. Dea menagis lirih dan dengan air mata yang mulai bercucuran. Gadis itu kembali meminta dilepaskan walaupun hanya dengan bahasa isyarat.

Namun, bukannya iba, Ervan dan Arman malah semakin bersemangat mengerjai gadis yatim piatu tersebut. "Tidak akan lama, kok, Sayang. Hanya sebentar saja, setelah beres kami berjanji akan melepaskanmu," ucap Ervan.

Baru saja Ervan menyentuh kancing kemeja non formal yang sedang digunakan oleh Dea, Ervan mendapat serangan kecil dari gadis itu. Dea menendang bagian sensitif Ervan yang sejak tadi sudah siap menuju persemayamannya.

Ervan terjengkang ke pasir dengan posisi meringkuk. Sementara tangannya memegang erat benda sensitifnya itu. Terdengar suara rintihan Ervan di bawah sana, sementara Dea mencoba betontak dari cengkraman Arman.

"Dasar gadis sialan! Kali ini aku tidak akan pernah mengampunimu!" kesal Ervan, dengan tertatih-tatih bangkit dari posisinya. Ia menatap Dea lekat dengan tatapan penuh kebencian. "Rasakan ini!"

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Dea dan membuat gadis itu jatuh tersungkur. Melihat kesempatan itu, ketiga lelaki itu pun tidak menyia-nyiakannya.

...***...

Terpopuler

Comments

Joni

Joni

ceritanya persis flim Turki yg judulnya fatmagul

2023-04-02

1

Erlinda

Erlinda

maaf Thor jijik aq membaca nya..aq stop sampai disini dasar manusia ga bermoral iblis

2023-03-02

0

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Awal baca aq udh ingat drama Turki tp lupa judulnya apa

2022-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139 Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140 Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141 Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142 Promo Karya 'Still Love You'
143 Promo Karya 'The Gray Autumn'
144 Derit Ranjang Adik Angkat
145 Simpanan Janda Kaya
146 Gadis Kaki Palsu
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Jerat Hasrat Pangeran Gaib
139
Promo Karya 'Ternoda Sebelum Akad'
140
Promo Karya 'Jerat Asmara Sang Mafia'
141
Promo Karya 'Terjerat Cinta Pria Dingin'
142
Promo Karya 'Still Love You'
143
Promo Karya 'The Gray Autumn'
144
Derit Ranjang Adik Angkat
145
Simpanan Janda Kaya
146
Gadis Kaki Palsu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!