Itik Sebelum Angsa

Hari berikutnya, Celli nampak bolak balik menarik nafasnya di balik masker yang dipakainya. No make up at all, pesan dari dokter Darwis selalu terngiang di telinganya.

Jadi dia, sama sekali tidak memakai make up hari ini. Sempat bergidik ngeri melihat wajahnya di cermin tadi pagi. Jerawatnya lebih mengerikan tanpa make up yang menutupinya.

Okelah ambil sisi positifnya. Dua bulan ini bisa ngirit soal skincare. Boleh deh nabung buat beli ponsel yang sejak dulu diinginkannya. Ponsel warna keunguan dengan logo boyband asal Korea Selatan yang lagi hype saat ini. Dia ngefan habis sama itu boyband. Meski cuma mendengarkan lagu mereka. Tapi mengaku fans. Kurang yakin disebut fans jadinya..🤣🤣

Sekali lagi Celli menarik nafasnya. Saat melihat Vita berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Senyum penuh ledekan. Celli yakin, gadis itu pasti tahu apa yang terjadi padanya.

"Hai...kamu Celli kan? Aku hampir tidak mengenalimu kalau kamu pakai masker begini. Masih pandemi ya?" Sapa Vita. Sambil mengulum senyumnya.

"Aku lagi pilek. Takut nularin kalian." Celli beralasan.

"Ooo ...oke deh kalau begitu. Semoga pilekmu gak ganggu percaya diri kamu. Sampai ketemu didalam. Bye Celli..."

"Sialan! Muka plastik! Kutu kupret!"

Celli memaki Vita tanpa henti. Sampai gadis itu menghilang dibalik pintu toilet. Bersama dua orang temannya.

"Elu yakin sudah ngerjain dia?" tanya seorang teman Celli setengah berbisik. Mereka tengah men-touch up make up mereka di toilet.

"Sudah. Aku yakin dia alergi dengan coconut oil. Dan aku yakin dia menyembunyikan jerawat segede-gede gaban di balik masker sama poninya itu." Jawab Vita balik berbisik.

"Aku heran deh sama kamu. Emang salah Celli ke kamu apa?" tanya yang lain.

"Aku sebal sama dia. Ingat dia yang terpilih menjadi MUA-nya Clarissa, padahal aku sudah mengincarnya lama. Tahu kan follower dia banyak banget jadi aku bisa ikut menaikkan follower aku. Terus Fabian juga.....pokoknya aku kesal sama dia. Dia itu selalu dapat artis papan atas. Makanya kali ini, aku tidak boleh kalah dari si buruk rupa itu. Julian harus jadi artis-ku." Tekad Vita.

"Buruk rupa?" Dua temannya melongo mendengar Vita menyebut Celli buruk rupa.

"Iya aku yakin sekali. Kalau dia sekarang itu jadi si buruk rupa. Rasain dia!" lagi Vita memaki Celli. Membuat dua temannya itu saling pandang.

Tanpa mereka sadari sebuah ponsel merekam semua pembicaraan mereka.

**

"Semua siap?" tanya Jo pada May, sang istri. Meski statusnya suami istri. Tapi mereka tetap profesional saat bekerja.

"Sudah, Pak. Apa Julian telah datang? Dia kemarin bilang tidak mau datang. Tapi tadi dia mengatakan otewe ke sini setelah pemotretan dengan si Liu." Tanya May balik.

"Kata Roy sih tadi sudah sampai...nah itu dia." Ucap Jo melihat anak asuhnya datang langsung mendudukkan diri di kursi. Lelah jelas terlihat di wajah tampannya.

Kredit Instagram @xuzhibinbin1

Kenalkan Julian Argantara 😍😍😍

"Kalau lelah, istirahat saja." Saran Jo. Dia tahu shedule Julian cukup padat akhir-akhir ini.

"Aku sedang cari hiburan disini." Jawab Julian sambil memejamkan matanya. Menyandarkan tubuh kekarnya di sofa ruang kerja Jo.

Jo dan May saling pandang. Tidak tahu maksud ucapan Julian. Mereka baru mau bertanya ketika suara Mirna, asisten May menyela.

"Kak, mereka sudah siap."

"Oke kita kesana sekarang." Jawab Jo.

"Kamu kesana sekarang apa nanti?" tanya May.

"Nanti aku menyusul." Jawab Julian singkat.

Jo dan May akhirnya meninggalkan Julian yang masih asyik memejamkan mata. Diikuti Mirna dan Rudi, asisten Jo.

"Aracelli Anjani." Guman Julian.

"Aku penasaran seberapa buruk wajahmu sekarang." Batin Julian absurd.

Menatap pada ponselnya yang sekarang terpampang wajah Celli.

Sementara di sebuah ruang hampir seperti aula. Keempat orang itu langsung disambut staf yang ada disana.

"Silahkan Pak, Kak." Sambut seorang staf. Mempersilahkan dua orang itu duduk pada tempat yang sudah disediakan. Meski May langsung berdiri lagi begitu menerima microphone. Bersamaan dengan lima orang yang masuk ke dalam ruangan itu dari sisi sebelah kanan. Satu diantaranya Celli yang terlihat jelas memakai maskernya.

"Oke, saya tidak perlu berbasa-basi lagi. Kalian ada disini karena satu diantara kalian akan menggantikan posisi saya sebagai MUA dari Julian Argantara." May menjeda ucapannya.

Melihat betapa antusiasnya keempat peserta itu. Tapi tidak dengan Celli. Gadis itu hanya memutar matanya malas.

"Tampan sih iya. Tapi kalau ucapannya kayak naga lagi nyemburin api. Mending enggak deh." Batin Celli.

Jika bukan bujukan dari kak May plus iming-iming bonus dari gurunya itu. Celli lebih memilih melamar ke artis lain.

"Baik, kita tahu fungsi make up adalah menutupi kekurangan dari siapapun yang menggunakannya. Tanpa mengubah aslinya. Nah untuk itu, ujian kalian adalah bagaimana kalian bisa mengcover kekurangan dari model kita yang akan menjadi trial kalian. Model silahkan masuk." Seru May.

Dan lima orang dengan wajah tertutup topeng langsung masuk dan berdiri di depan masing-masing para kontestan.

"Sudah seperti miss universe saja ujiannya." Batin Celli.

"Miss Universe mana ada ujian memake up orang lain, Non."

Satu sisi diri Celli menimpali. Sepertinya Celli ini punya dua sisi dalam dirinya.

"Oh iya, ya. Miss universe kan dikasih pertanyaan terus dijawab." Batin Celli lagi.

Dia malah asyik dengan dirinya sendiri. Hingga ucapan May mengembalikan fokusnya lagi.

"Waktu kalian 30 menit, plus 10 menit untuk final touch. Semua alat sudah dipersiapkan karena Julian memakai rangkaian make up dari Estee Lauder atau paling tidak Maybeline." Ucap May. Dan lima orang langsung menunjukkan sebuah meja di samping masing-masing kontestan.

"Okay...pada hitungan ketiga kita mulai dengan para model untuk membuka topengnya. Satu...dua...tiga..."

Keempat peserta langsung ternganga melihat modelnya masing-masing. Tapi tidak dengan Celli. Dia cukup tenang menghadapi modelnya. Seorang pria dengan bekas luka sepanjang lebih kurang tiga senti tepat dibawah mata kirinya.

Keempat peserta yang lain langsung bingung. Mereka juga mendapat model dengan bekas luka yang berbeda tempat di wajahnya. Mereka tidak pernah melakukan make up pada orang dengan bekas luka diwajahnya.

Celli sejenak menatap modelnya.

"Haloo..kenalkan aku Celli. Mohon kerjasamanya." Kata Celli sambil membungkukkan badannya. Memulai perkenalan dengan modelnya. Bagi Celli menyapa model itu penting, agar mereka berdua merasa nyaman dalam bekerja. Dan perkenalan itu membuat model Celli tersenyum.

"Baik aku mulai ya." Celli berucap dan sang model mengangguk. Sejenak Celli mengamati wajah modelnya. Itu penting untuk mengetahui karakter wajah modelnya. Hingga Celli bisa menentukan jenis make up apa yang cocok dengan karakter wajah modelnya.

"Apa ini asli?" tanya Celli pelan sambil menyapukan concealar di bekas luka modelnya.

"Aku kecelakan dua bulan lalu. Dan terluka dibagian itu." Jawab pria itu lirih.

Celli hanya ber-ooo ria. Disaat bersamaan kehebohan terjadi. Empat peserta lain ikut berteriak heboh, melihat siapa yang datang. Julian masuk ke ruangan itu, langsung duduk di sisi Jo, sang manager.

Mata yang masih tertutup kacamata hitam itu memindai ke arah depan. Mengabaikan teriakan histeris keempat calon MUA-nya. Mata Julian langsung terfokus pada Celli yang wajahnya tertutup masker. Tapi terlihat jelas jika sedang berkonsentrasi pada model yang tengah di-make up-nya.

Seulas senyum tipis terukir di bibir Julian.

"Ada yang menarik perhatianmu" Tanya Jo yang sudah hafal dengan sifat Julian.

"Sedikit." Jawab pria itu sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya. Menatap ke arah May yang baru saja menepuk pelan bahu Celli. Karena wanita itu baru saja dari tempat Celli untuk menilai cara kerja gadis itu.

"Bagaimana?" tanya Jo.

"Kau akan lihat nanti." May menjawab penuh teka teki.

"Dan kau.... akan ada kejutan untukmu." Ucap May ke arah Julian.

"Apalagi?" tanya Julian sedang May hanya mengedikkan bahunya.

"Karena kau menyiapkan MUA buruk rupa itu untukku. Aahhh, dia tidak buruk rupa. Hanya seperti itik sebelum berubah menjadi angsa. Jelek sebelum cantik kembali." Batin Julian.

***

Terpopuler

Comments

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

hanya Celi yang boam alias bodo amat

2023-07-09

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

bang bin bin
aku padamuuu
omegot kenapa cakep sih
ish ish ish tak patut

2023-07-09

1

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

siapa ini

2023-07-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!