Pagi yang cerah,udara pagi yang sejuk serta panorama alam yang indah mengiring perjalanan para pemuda dari desa Sambung Wangi. " Perjalanan kita akan memakan waktu 7 hari,jadi aku harap kalian bisa saling kenal dan saling bantu" ucap prajurit pengawal dengan lantang. Mereka saling berkenalan, bercanda gurau tidak terlintas sedih di wajah mereka karena sebentar lagi mereka akan kekota pati,dimana bayangan indahnya kota pati terlintas dalam benak mereka.
"Sudahlah dek...jangan sedih begitu,lihat kakang mu weseso pusing mikir kamu," ucap Suro sembari menepuk pundak aryo. Suro dan waseso ini adalah saudara kembar,dimana yang membedakan mereka adalah tanda lahir yang ada di bawah mata suro,tanda hitam menyerupai garis,sedang waseso tidak ada. "Aku kepikiran bopo sama ibu kang mas" balas Aryo. "Paman dan bibi pasti baik-baik saja,kan ada Rahayu bersama mereka." Sambung waseso menenangkannya. "Iya kang mas" rajuk Aryo.
Dari semua pemuda yang berangkat hanya Suro dan waseso yang memiliki ilmu beladiri,bahkan mereka sudah berada di tingkat pendekar madya. Mereka belajar dari ayah mereka suryo. Dulu suryo adalah seorang prajurit di kerajaan pajang,jadi kemampuannya bisa di katakan cukup mumpuni,jadi bisa di katakan suryo adalah pendekar paling hebat didesanya. Kemampuan ini diturun kan kepada anak-anak nya Suro dan waseso.
Perjalanan mereka pada dasar nya tidak mengalami kendala apapun. Perjalanan yang mereka tempuh sudah 5 hari,tinggal 2 hari satu malam mereka akan sampai. Rombongan ini berjumlah 111 orang,100 calon prajurit baru dan 10 pengawal serta 1 kepala prajurit.perjalan ini tidak begitu capek karena mereka naik kereta kuda yang disediakan kadipaten,ada 10 kereta kuda dan 11 kuda.
Tanpa mereka sadari bahaya sedang mengintai, di tepi jalan pinggir hutan sudah ada 20 orang berpakaian serba hitam,menutup muka mereka,jadi tidak ada yang bisa mengenali mereka. " Jadi bagai mana rencana kita Ketua?" Tanya salah satu dari mereka. " Kita akan sergap mereka setelah melewati daerah ini,kita bunuh semua tanpa sisa,dan ingat ambil semua harta benda mereka".
Setelah menunggu beberapa hari rombongan calon prajurit pati pun melintas tempat yang mereka sepakati.
Crap..crap...crap...tiga anak panah melesat didepan kepala prajurit,dia berhasil menghindar sembari meloncat dari punggung kuda. "Keluar kalian ...kenapa bersembunyi " teriak kepala prajurit dengan pedang yang telah terhunus,serta bersiap-siap melaksanakan pertarungan walau musuh belum terlihat. perjalanan yang dari semua tenang kini mendadak jadi kacau,calon prajurit mulai cemas dan takut,karena mereka sadar mereka belum belajar beladiri.Empat sosok bayangan hitam tiba-tiba muncul di depan kepala prajurit tersebut.
" Kenapa kisanak menghambat perjalanan kami...apa yang kisanak inginkan?" Sembari memancarkan tenaga dalam kepala prajurit ini bertanya kepada empat orang penghadang tersebut. " Serahkan harta benda kalian,atau nyawa kalian akan melayang" ucap salah satu dari penghadang . "Ambil ini ...cepat pergi" kepala prajurit melempar kantong yang berisi 100 keping emas.
" Kau pikir aku bodoh kepala prajurit.....kalian bertiga cepat Habis mereka..aku akan permain dengan kepala prajurit ini" perintah orang yang di panggil Ketua tersebut.seketika muncul 16 orang bawahan dari penjahat tersebut dari balik pohon dan semak-semak. " Bunuh semua dan ambil barangnya" perintah sang Ketua.
Tring.....trang...bug...bug bunyi senjata saling beradu,jual beli pukulan saling menjatuhkan,walau ada 10 prajurit pengawal mereka bukanlah tandingan para penjahat,di samping para penjahat punya ilmu silat yang tunggi mereka juga menang jumlah. Situsi semakin buruk,mayat-mayat calon prajurit berserakan,tangis kesakitan yang menyanyat hati sungguh sangat memprihatinkan.
Disisi lain pertempuran, kepala prajurit tampak di permainkan oleh Ketua penjahat tersebut. "Bedebah kenapa kau menyerang kami,apa kau tahu aku kepala prajurit kadipaten pati..?" Ucap kepala prajurit sembari mengusap darah yang keluar dari mulutnya. "Ha...ha...ha...mau kau dari pati atau pun kerajan Pajang,tetap akan aku bunuh.." tawa penuh kemenangan Ketua penjahat.seketika Ketua tersebut seperti menghilang dari pandangan mata kepala prajurit tersebut,sambil melancakan serangan,kaki penjahat tersebut kembali bersarang di perut kepala prajurit,,,
"Kau cepat bantu selamatkan dek Aryo,aku akan hadang mereka" perintah Suro sambil berusaha bangkit dengan bantuan pedang di tangan nya. "Baik kang" suara waseso pelan. Tak lama waseso berlari sembari menarik tangan Aryo,terdengar teriakan yang menyanyat hati..."achk....."suara yang keluar tak terselesaikan karena pemilik suara itu telah jatuh dengan luka tebasan di punggung. "Kakang suro...."teriak kedua remaja itu hampir bersamaan.tak terasa air mata dari kedua remaja itu menetes.
"Aryo...cepat kabur aku akan menghadang penjahat ini" sambil menyeka air mata serta menguat kan hati menyaksikan kakang nya jatuh si waseso berhenti menyilangkan pedang serta siap pasang kuda-kuda untuk bertarung. Aryo seketika lari tanpa memperdulikan apapun.tak lama jerit weseso pun terdengar.tapi Aryo menguat kan hati untuk tetap berlari,karena dia pun sadar tak kan mampu menghadapi para penjahat tersebut.hanya berlari...berlari...dan berlari,itulah yang dapat dilakukan nya.
"Kau boleh bunuh aku,,,tapi lepaskan para pemuda itu"pinta kepala prajurit yang sudah tak kuat berdiri,sampil jongkok dia memegang dada kanannya,bertumpu dengan pedang di tangan kirinya. "Ha...ha...ha...baik aku akan membuh mu,selepas itu aku akan bunuh kalian semua tanpa sisa..." Tegas Ketua penjahat sambil tertawa penuh kemenangan. Dengan ringan Ketua tersebut mengarahkan tebasan pedang ke kepala prajurit tersebut. Tanpa Ketua sadari ada batu yang mengarah ke badannya seketika arah tebasan pun berubah,Ketua tersebut memblokir batu dengan pedang nya. Trang...bunyi batu Bertemu dengan pedang.seketika tangan dari Ketua tersebut terasa seperti kesemutan,dia berbalik badan dan mencari sumber serangan,dia tidak menemukan siapa-siapa.Dia pun berbalik ingin segera membunuh kepala prajurit tersebut,dia pun kaget karena orang tersebut pun sudah berada cukup jauh darinya,dengan kesal Ketua tersebut pun berucap "keluar kau anjing...jangan main sembunyi-sembunyi seperti pengecut!!!"
Dari kejauhan nampak seorang sesepuh berbaju pertapa sedang membatu prajurit yang tersisa,berloncatan kesana kemari sambil menyelamatkan korban pembantaian tersebut.kemampuan bergeraknya sangat cepat bahkan sulit di ikuti mata.bahkan 16 rekan-rekan dari penjahat tersebut kualahan melawan nya. Serta 3 rekan Ketua tersebut pun berusaha dengan keras melawan pertapa tersebut.
"Sesepuh...kenapa Anda mencampuri urusan kami ?!" Ucap Ketua penjahat. Sambil menolong para korban sesepuh membalas ucapan Ketua tersebut "aku hanya menolong mereka yang membutuhkan,aku pun tidak ada urusan dengan kamu kisanak". Ketua pun membalas ucapan tersebut dengan jengkel " mereka adalah korban ku,itu sama saja kau mencari gara-gara dengan kami,orang tua sialan!!!" .grombolan penjahat itu tersisa 14 orang tambah 4 ketua,jadi pihak penjahat hanya 2 yang tewas dalam penyergapan itu. Di pihak kadipaten Pati tersisa 2 prajurit dan 7 calon prajurit yang masih hidup 2 diantaranya terluka parah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
mantap thor lanjut
2023-07-04
3
Bagus Wike
semangat terus thor ❤️❤️❤️
2022-11-08
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssssss...!! 👍👍👍
2022-09-15
0