SATRIA PININGIT
Titik-titik embun ,sejuk udara pagi serta kicau burung bersautan menambah indah panorama alam. Di ufuk timur mentari mulai menampakan wajahnya,dimana dia mulai bangun dari tidurnya. Damai,itulah yang terbesit di benak setiap insan yang merasakannya. "GEMAH RIPAH LOH JINAWI,TOTO TITI TENTREM KARTO RAHARJO". Begitulah para pujangga lama menggambarkan nya,disinilah Bumi "NUSANTARA".
Di Bumi Nusantara ini ada banyak kerajaan,baik kerajaan besar atau kerajaan kecil(kadipaten). Kadipaten-kadipaten ini diberikan kekuasan mutlak oleh kerajaan besar tanpa menyalahi aturan dasar yang di tetapkan oleh kerajaan pusat(kerajaan besar).
Ada 6 kerajaan besar di tanah Djawa,bagian Timur(Arum Dhaha dan Blambangan),Bagian Tengah(Pajang dan Mataram),Bagian Barat(Cirebon dan Pasundan). Dari tanah Djawa lah kisah ini dimulai.
"Huft.....Aku akan istirahat sejenak melepas lelah" ucap seorang pemuda yang mulai beranjak dewasa.
"Tapi aku harus cepat supaya kayu ini dapat ku jual dengan cepat".ucap nya sambil berdiri dan menggantung bambu tempat air minum miliknya. Dia adalah Aryo Wisang Geni seorang pemuda 15 tahun,Dengan perawakan gagah serta wajah yang tampan,dia pun tak kalah jika di bandingken dengan putra para raja atau petinggi-petinggi disebuah kerajaan.
Selesai dari menjual kayu,Arya bergegas pulang karena harus membantu ayah nya yang bekerja sebagai pandai besi. Dibesarkan dari kuluarga yang miskin jiwa dan sikap sederhana selalu tertanam dalam hati nya,hal ini lah yang membuat masyarakat sekitar selalu mersa kasihan serta senang dengan nya.
Wisang Geni adalah nama kecil sebenar nya, karena sering sakit-sakitan maka nama tersebut di ganti Aryo,penduduk sekitar hanya mengenal Aryo tanpa embel-embel Wisang Geni.
"Tolong-tolong" teriak-teriak Aryo di tempat tidur.
"Bangun kang mas!" Teriak gadis kecil berusia 12 tahun,Rahayu adik adik Aryo. "Ada apa nak?" Tanya Sumi wanita 33 tahun serta Dibyo laki-laki paruh baya usia 37 tahun.
"Biasa bopo, kang mas ngigau'' jawab Rahayu.
Dikamar tersendiri terdengar percakapan ayah dan ibu Aryo
" Kang mas kok aku mimpi dirumah kita ada macan yang terikat,kayak minta di bebaskan" cerita Sumi." Sudah- sudah ,lanjut tidur lagi ya" jawab Dibyo acuh.
" Nak apa kamu tidak pingin jadi prajurit kadipaten?"
" Tidak bopo,lebih baik aku jadi pandai besi yang hebat kayak bopo" jawab Aryo
Dibyo sebenarnya ingin anak nya jadi prajurit kadipaten,tapi dia sadar bahkan anaknya saja tidak bisa silat.....
" Woro-woro! Bagi para pemuda usia 15 sampai 20 tahun akan di pekerjakan kadipaten pati,ini di peruntukan bagi para calon prajurit dan pandai besi yang akan memperkuat kadipaten". Ucap prajurit yang mengumumkan kabar itu. Berhubung desa Sambung Wangi adalah kekuasan kadipaten pati mau tidak mau mereka harus patuh pada keputusan tersebut.
"Bagi mana ini kakang??? Anak kita akan pergi juga,aku tidak ingin anak kita pergi kakang"
"Apa boleh buat Sumi,kita hanya rakyat kecil,tapi tidak usah terlalu di fikirkan toh itu cuma 10 tahun,selepas itu Aryo bisa pulang lagi". Percakapan suami istri Dibyo dan Sumi, walau hati Dibyo senang karena anaknya akan bekerja sebagai abdi kerajaan seperti yang dia ingin kan,terlintas juga kekewatiran sebagai seorang ayah.
"Coba fikir,kalau anak kita bekerja di kadipaten pasti dia akan dapat penghidupan yang kayak,dan lagi dia pergi tidak sendiri Sumi,anak-anak kang suryo juga ikut,tidak usah terlalu kawatir!."
"Tapi kakang," Sanggah Sumi tak terslesaikan melihat suami sudah pergi meninggalkannya.
"Tapi bopo, nanti bagai mana dengan bopo dan ibu?siapa yang bantu pekerjaan bopo,yang jual kayu kepasar siapa?tidak mungkin Rahayu bopo"keluh Aryo.
"Sudah anak ku, bopo dan ibu mu tidak apa-apa,lagi pula ada Rahayu,siapa tahu nanti kami jadi pandai besi terkenal,apa lagi jadi empu pembuat pusaka kerajaan,bopo sama ibu pasti Bangga,kalau kamu tidak mau keluarga kita akan di hukum. Kamu mau lihat bopo mu ini dipenjara?" Sembari memberi penjelasan Dibyo mempersiapan perbekalan yang akan di bawa anaknya.
"Suro dan waseso, kalian harus jaga si Aryo ya,jaga dengan baik,karena bopo tahu anak paman kalian itu tidak bisa Bela diri" pesan Suryo pada anak-anaknya. Suryo berpesan pada anak-anaknya bukan Tanpa alasan, dulu sewaktu kelahiran Aryo, suryo melihat Ndaru atau dewa kebruntungan jatuh di rumah adiknya yaitu Dibyo.Menurut kepercayaan orang Jawa dahulu Ndaru biasanya dikaitkan dengan adanya atau lahirnya seorang pemimpin besar. Dari itu suryo pesan pada anak-anaknya untuk melindungi Aryo karena dia yakin kelak Aryo akan jadi pemimpin atau jadi pejabat yang mempunyai kedudukan tinggi.
Telihat percakapan 3 pemuda yang akrab,dipaling belakang para pemuda yang sedang bekerumun. "Aryo...kamu ikut juga dik, kamu mau ikut jadi prajurit apa pembuat senjata?" "Eh, kang mas suro dan kang mas waseso,aku jadi pembuat senjata kang mas." Mereka adalah anak-anak paman suryo.
"Hari ini kita berangkat,kami akan mengawal kalian sampai kadipaten" ucap seorang prajurit dengan Bangga.
Para penduduk banyak yang bersedih,tak sedikit pula yang bahagia,karena keluarga mereka bisa jadi prajurit di kadipaten. "Nak jangan lupa makan ya,jangan nakal disana." Teriak seorang ini dengan isak tangis. "Sudah lah Sumi,anak kita sudah besar jangan terlalu kawatir" bisik dibyo. Malam desa Sambung Wangi terasa sepi karena 100 pemuda telah meninggalkan kampung halaman menuju kadipaten.
Tingkat Kemampuan Bela Diri
1 .Pendekar dibagi menjadi 3
* Pendekar Pemula
* Pendekar madya
* Pendekar utama dibagi ( Tingkat ini biasa nya yang di capai para prajurit.)
2 .Ksatria dibagi 2 ( Madya dan Utama )
* Ksatria madya di bagi menjadi 2 ( tingkat 1 dan 2 )
* Ksatria utama adalah pendekar pilih tanding (kemampuan beladiri ini biasa dimiliki para jendral perang).
3 .Tingkat Resi,tingkat ini biasanya di miliki para Ketua padepokan/perguruan ditingkat ini tidak ada tingkat,kalah menang tergantung seberapa kuat,serta jurus silat apa yang di gunakan.
4 .tingkat dewa,tingkat yang sulit di capai. Tingkat ini bisa dicapai kalau seorang manusia sudah lepas dari kehidupan duniawi,selalu mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Tingkat kualitas tubuh seorang pendekar
1 .Tingkat tubuh Serigala (tingkat tubuh prajurit/pendekar tingkat bawah)
2 .Tingkat tubuh harimau
3 .Tingkat tubuh singa
4 .Tingkat tubuh Naga.
pada dasarnya tingkat tubuh seorang pendekar bisa di tingkatkan,hanya saja paling jenius sekalipun hanya dapat naik 2 tingkat,itu pun harus di dukung dengan latihan yang keras serta sumber daya yang baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Roni Sakroni
awal yg bagus nih cerita
2024-03-25
0
Mahleily Andau
Cerita yang sangat bagus. Mampir juga ya Kak!!, ke cerita ku, Kebangkitan Putra Naga, aku baru pemula.
2024-03-24
3
Andi Makkulawu Massinae
mantap alur ceritanya
2023-06-12
2