Mataram adalah kerajaan besar, ada beberapa kadipaten di bawah kerajaan tersebut. Sudah 4 tahun belakangan ini kerajaan ini mengalami kemunduran, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Ini disebabkan banyaknya rampok serta begal(penjahat/pencuri) yang mengganggu keamanan serta stabilitas kerajaan. Moral masyarakat mulai menurun, banyak masyarakat yang awalnya bekerja sebagai buruh tani, pedagang berubah pekerjaan, bahkan tidak sedikit dari mereka jadi perampok serata pencuri.
\* \* \* \* \*
" Ha...ha...ha... Kalian memang dapat di andalkan,... Setelah nanti semua rencana kita terlaksana pasti kalian aku beru jabatan-jabtan penting di kerajaan..." Tawa lepas Ki Ageng Gumilar senang dengan cara kerja bawahan nya itu.
" Semua calon prajurit yang di kirim dari berbagai desa untuk memperkuat kadipaten-kadipaten di bawah kerajaan pajang sendah kami Habisi Ki Ageng... Selam 4 tahun tidak ada prajurit muda yang memperkuat kerajaan pajang. Jadi semua rencana Ki Ageng hampir terlaksana semua... Walau raja Mataram minta bantuan kerajaan pajang...tidak akan jadi masalah..." Ucap Ketua Singa Brangasan Ki Juru Sentanu.
" Aku senang dengan cara kalian buat Kekacauan di kerajaan ini...yang lebih membuat aku senang para petani, buruh dan pedagang pun banyak jadi perampok yang buat situasi jadi lebih kacau..." Tak lama lagi kerajaan akan hancur..." Sambung Ki Ageng Gumilar dengan Bangga.
" Bagai mana Ki wanoro seto dan Ki Suro Manggolo...apa tugas kalian sudah selesai...?" Lanjut Ki Ageng.
" Tinggal 2 padepokan Ki Ageng ... Padepokan Bangau merah dan padepokan lembah mawar,..." Jawab wanoro seto.
Ki wanoro seto dapat tugas untuk menaklukan padepokan-padepokan aliran putih... Jika kedua nya tidak berhasil
maka kedua padepokan itu akan di fitnah, sebagai padepokan yang membangkang kepada pemerintah. Dengan begitu padepokan akan di tutup oleh para prajurit kerajaan.
Padepokan Bangau merah adalah padepokan silat yang memegang kejujuran serta loyalitas pada kerajaan. Padepokan ini selalu pada pihak yang benar. Tak pernah menyeleweng pada ajaran kepercayaan. Ketua padepokan Bangau merah adalah Ki braja musti. Padepokan ini aliran silat tangan kosong, kemampuan andalan dari padepokan ini adalah ajian kumbolo geni(api) , dimana tangan akan berubah merah jika di gunakan, panas seperti bara api. Berapa bulan yang lalu para murid padepokan ini di perintah ki Braja musti untuk menumpas para perampok serta penjahat yang meresahkan warga. Hanya tinggal murid yang mempunyai kemampuan rendah yang di tinggal, keseharian nya disamping berlatih juga sebagai penggarap sawah atau padepokan.
" Ki braja musti....keluarlah,...aku ingin bicara..." Teriak penasehat kerajaan, Ki Ageng Gumilar.
Ki Ageng datang bersama 4 pengawal andalannya, Duduk diatas kuda dengan sombongnya.
Dari dalam pondok kecil dalam padepokan Bangau merah keluar seorang laki-laki ber usia 60 tahun.
" Silahkan masuk tuan...Hamba tak menyangka tuan datang ke padepokan kecil kami..." Braja musti meminta maaf karana tidak mengetahui jika penasehat datang kepadepokannya.
Akhirnya mereka ber enam duduk di depan pondok Ki Braja,...
Ki Ageng menjelaskan maksud dan tujuan ya mengajak bergabung Ki braja. Tapi penasehat tersebut menyembunyikan niat kudeta atau mengulingkan tahta kerajaan.
" Bagai mana Ki Braja..." Tanya ki Ageng
" Selama ini hamba dan murid-murid padepokan selalu berusaha menumpas kejahatan...tapi hamba selalu bernsinggungan dengan ke empat pengawal tuan...jadi saya rasa biar hamba menumpas kejahatan dengan cara hamba sendiri..." Tolak halus ki Braja.
" Baik...jika itu keinginan mu..." Ucap ki Ageng sembari melirik kepada empat pengawal nya.
Sontak empat tetua menyerah ki Braja, ki Braja sontak bergerak mundur menghindari serangan ke empat orang itu...
" Kenapa penasehat menyerag ku....?" Tanya ki Braja sambil memasang kuda-kuda siap untuk bertarung.
" Biar aku yang membunuhnya ..." Ucap Kebo abang Ketua padepokan Wilis Ireng itu.
" Terimalah serangan ku..." Teriak Kebo abang melayangkang tendangan ke arah kepala ku Braja musti, dengan gesit ki Braja mundur, sambil melancarkan serangan. Tangan ki Braja musti berubah merah, kebo abang segera menangkis pukulan yang mengarah ke dadanya. Tangan mereka beradu, Kebo abang merasa tangan nya terbakar...
"Gumbolo gini..." Batin Kebo abang...
Tiba-tiba Kebo abang melancarkan serangan ....
" Tendangan gunung..."
Ki braja tahu tendangan ini sangat kuat dan berbahaya, dia menangkis dengan cepat. Kembali kebo abang kaget, setiap serangan nya dapat di patahkan...
" Baik, trima ajian ku ....rengkah gunung..." Sontak Kebo abang menyatukan telapak tangan di depan dada, kemudian mehujankan pukulan ke tanah, nampak bayangan menyerang ki Braja. Tahu nyawa nya terancam ki Braja mengeluarkan ajian pertahanannya.
" Tameng wojo..." Teriak ki Braja. Tameng wojo( perisai baja), adalah ajian bertahan yang cukup ampuh. Setelah rengkah gunung Bertemu ajian tameng wojo keduanya terpental. Kekuatan hampir seimbang, tapi ki brojo terluka dalam walau tak Serius. Tiba-tiba dari arah belakang ki wanoro seto mengeluarkan ajian Halimun iblis, serta langsung menyerang, sontak ki Braja tak dapat mengelak. Dengan ilmu itu ki braja menerima banyak serangan bertubi-tubi. Ajian Halimun iblis merupakan ajian hipnotis atau tipu daya yang kuat,karena kurang konsenterasi ki Braja terpedaya. Karena di kroyok ki Braja berfikir tak akan menang akhir nya di melarikan diri dari tempat pertarungan bukan takut mati tapi dia akan membalas dendam secara pribadi satu lawan satu kelak.
" Dasar pengecut..." Umpat wanoro seto.
Ki braja kari menuju lebat nya hutan.
Setalah mengalah kan ki Braja musti penasehat mulai melancarkan siasatnya. Menghancurkan perguruan serta memerntah kan untuk memperkeruh Suasana kerajaan dengan perampokan dan pencurian.
" Tinggal padepokan lembah mawar...tapi itu tak akan menjadi ancamen... Sekarang tugas kalian buat kerajan lebih kacau lagi..." Perintah ki Ageng pada 4 pengawal nya. Tak hayal kerajaan jadi semakin kacau.
Bahkan sekarang tak hanya merampok dan mencuri, para bawahan penasehat tak segan membunuh dan memperkosa gadis-gadis desa yang menjadi target incaran meraka. Raja Mataram pun mengutus sebagian prajurit untuk membantu menumpas kejahatan tersebut. Seperti main petak umpet, setiap prajurit menyisir tempat atau kadipaten,di desa lain pasti ada perampokan atau pencurian di desa lain. Seakan rencana mereka sudah di ketahui para penjahat itu.
Nafsu seakan mempermainkan manusia, dimana sang nafsu meminta untuk dipenuhi, harta,tahta dan bahkan wanita. Sang nafsu selalu merasa kurang dengan apa yang di miliki saat ini. Seperti hal nya Ki Ageng Gumilar, merasa kurang dengan apa yang dia dapatkan sekarang ini. Dengan berbagai cara dia seakan-akan merasa benar dengan cara yang dia gunakan. Pola pikir nya pun berubah, yang semula hanya ingin mengabdi kepada kerajaan, dengan dipermainkan oleh nafsu, dia menuntut lebih. Pemuasan nafsu seperti kurang tak berdasar. Sebanyak apapun keingan yang telah terwujud pasti ada keinginan lain yang menuntut untuk segera di penuhi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
wooow keren lanjut thor
2023-07-05
2
anggita
👌👌👍👍,,
2022-12-20
0
Raju
aq ttp yesssss
2022-10-14
0