" Menurut saya Kerajan Pajang sedang menyusun pasukan dari kadipaten- kadipaten kecil guna menyerbu kita Sultan" Ucap penasehat kerajaan Mataram Ki Ageng gumilar. Sambil tersenyum licik berusaha meyakinkan raja Mataram Sultan cokro kusumo.
"Menurut ku Sultan Pajang tidak ada niatan untuk perang dengan kita,karena Sultan Pajang tidak pernah bentrok langsung dengan kita."ucapan raja Pajang tak terselesaikan sembari berfikir.
"Justru itu yang saya kawatirkan Sultan, disaat kita lengah,mereka malah menyusun kekuatan, apa Sultan tidak curiga kenapa kadipaten pati merekrut para pemuda guna jadi pasukan. Sultan tahu bahwa pati adalah kekuasaan Pajang,karena saya dapat kabar dari mata-mata kerajaan, lalu Pajang merekrut pasukan buat apa?, sedang kerajaan pajang sendiri tidak punya musuh di Bumi Jawa bagian Timur. Kerajaan kita yang terdekat dengan Pajang, ini yang membuat saya bingung Sultan" dengan mimik muka Serius ki Ageng gumilar mencoba meyakinkan.
"Baik, biar nanti para telik sandi(mata-mata) memeriksa lebih lanjut, tanpa perintah ku, tidak ada yang boleh bertindak!." sanggah Sultan Cokro sembari berdiri.
Disuatu ruangan,duduk 5 orang sedang melakukan percakapan, ki Ageng gumilar dan 4 orang Ketua padepokan sesat.
"Sultan cokro terlalu lemah,harusnya aku yang jadi Sultan bukan dia."
"Bagai mana rencana ki Ageng?." Tanya salah satu Ketua padepokan tersebut.
"Rencanaku, akan kita lemah kan dulu kerajaan pajang,kita bunuh calon prajurit yang akan dikirim ke pati, dengan melemahnya pati Pajang juga akan lemah karena kadipaten pati adalah kekuasaan pajang.dengan begitu, sekalipun Sultan cokro meminta bantuan kerajaan pajang, untuk melawan kita setelah tahta raja jatuh ketangan ku,Pajang pun bukan lawan kita.".
" Baik ki Ageng " jawab mereka hampir serempak. Orang-orang ini adalah Ketua padepokan singa brangasan ki Juru Sentanu, padepokan Wilis Ireng Ki Kebo Abang, padepokan Halimun setan Ki wanoro seto dan padepokan lembah iblis Ki Suro Manggolo.
" Mulai dari sekarang kalian siapkan murid-murid kalian,ambil murid yang banyak dan latih mereka,masalah keuangan kalian jangan kawatir. dan 4 tahun dari saat ini semua akan bertindak sesuai rencana" ucap Ki Ageng sembari mebubarkan mereka. Senyum licik dari 4 ketua padepokan itu pun terlihat.
"Rencana bagus ayahanda,sepertinya dengan cara halus tidak akan bisa,maka kita akan rebut tahta raja, karena aku merasa adinda Diah Pitaloka(putri Sultan Mataram) tidak suka padaku" ucap Truno Joyo,putra semata wayang ki Ageng gumilar
"Tenang anak ku,gadis itu akan tunduk padamu setalah aku menjadi raja Mataram...ha....ha...ha" tawa ki Ageng.
Disuatu tempat yang sunyi diatas gunung Tidar,seorang pertapa mendapat sasmita(ilham/petunjuk) dari dewata untuk melaksanakan perjalanan melintas daerah pati. Dalam perjalanan tersebut dia harus mengangkat seorang murid.tidak ada petunjuk lain. " Biar dewata yang menuntun langkahku." Ucap pasti sembari berdiri dari meditasi nya. Beliau adalah Resi tomo. Seorang Resi dari negeri sebrang,tepatnya dari Nihon(Jepang)
Flash Back
Mayatomo izigawa Seorang pendekar Nihon tanpa tanding yang penuh ambisi menguasi dunia dengan beladiri,pria ini telah menaklukan semenanjung malaya.di usia 45 tahun yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi,tapi insting dan kemampuan tidak diragukan lagi,berambisi menaklukan Nusantara. Tapi usahanya tidak semulus yang di bayangkan. Setelah menginjakan kaki di Nusantara,belum lama melakukan perjalanan dia Bertemu dengan seorang pertama tua,Resi mahesa cempa.
" Kisanak,istirahatlah , Apa pedang mu masih haus darah? Tenangkan fikirkan mu,tidak ada yang abadi di alam fana ini." Ucap pertapa tua dalam meditasinya,tanpa ragu seakan tahu tujuan pendekar ini. " Apa maksudmu pertapa tua?" Jawab Mayatomo dengan expresi wajah penuh waspada serta niat membunuh yang kuat.
" Apa kamu tidak merasa iba dengan tangis serta jerit keluarga para korban mu?bayangkan jika itu istri dan anak mu?" Dengan Nada penuh sabar dan tanpa ada intimidasi sedikitpun.
" Baik pertapa,aku akan berhenti bertarung jika kamu bisa mengalahkanku" dengan penuh kesombongan seraya siap pasang kuda-kuda.
"Apa kisanak tidak malu melawan pertapa tua yang tidak bisa apa-apa,kalau memang itu bisa membuat mu kembali ke jalan yang benar, aku relakan hidup ku"ucap pertapa itu.
Dan tanpa ada ucapan lagi pendekar itu langsung menyerang pertapa itu.
" Jurus 1,langkah kematian" dengan gerakan secapat kilat pendekar tersebut menyerang,tapi pendekar tersebut merasa heran kenapa tebasan dan tusukan tidak pernah mengenai sasaran.
Wuszzzz, tiba-tiba pertapa tersebut bergerak bahkan lebih cepat dari pergerakan dia,sembari menepuk pundak pendekar tersebut pendeta tersebut berucap,
"Sudahlah kau tidak muda lagi,sarungkan pedang mu"
"Kau menghina aku pertapa tua Bangka,matilah!" Tusukan serta sabetan pedang nya pun tidak ada yang kena, sudah hampir setengah hari pertempuran tidak membuahkan hasil,jangankan menusuk atau menebas tubuh lawan menggores kulit lawan pun tak mampu.
" Pertapa sialan, aku akan gunakan jurus pamungkas ku, pedang yama" tiba-tiba bayangan tubuh pendekar itu jadi 10.seakan akan bayangan tersebut membetuk tubuh lain yang mempunyai jurus dan gerakan lain yang siap membunuh lawannya,
"mampus kau tua Bangka." Wuszzzz...tring...trang...
Seakan-akan senjata tersebut beradu dengan pedang lain.
Sembari menahan pedang dengan 2 jari tangan kiri, telunjuk pendeta tersebut menempel kening pendekar tersebut.
Tangis serta jerit para korban serta keluarga yang dia bunuh terlihat jelas,seakan-akan dia yang merasakannya.
" Aku tak akan merusak pedang mu,kelak pedang itu akan di gunakan untuk menegakkan keadilan sebagai karma perbutan dosa mu" dengan senyum damai pertapa itu berucap.
Tubuh pendekar itu lemas seketika,,,tangis yang selama hidup belum pernah dia alami pecah seketika...
" Ba...baik aku akan kembali ke Nihon"
"Apa kalau kamu kembali hidup mu akan tenang?kalau kamu kembali itu akan lebih membahayakan keluarga mu,apa keluarga yang pernah kamu bunuh bisa terima?ikutlah bersama ku" perintah Resi mahesa cempa.
Pada akhirnya Mayatomo pun menjadi murid Resi mahesa cempa,dengan panggilan Resi tomo. Akhir dari pertarungan sudah jelas,Mayatomo kalah tanpa perlawanen berarti. Bukan Mayamoto yang lemah,melaikan dia salah lawan.Resi Mahesa Cempa ada pertapa sakti bisa dikatakan manusia setengah dewa yang usianya sudah di lebih dari 300 tahun.Dari kejadian ini Mayatomo pun berguru kepada Resi tersebut.
"Sudah waktunya aku sarungkan pedang,sudah banyak darah orang tak bersalah yang tewas dengan pedang ini,aku harap pedang ini dapat digunakan untuk menumpas kejahatan,sebagai karma dari perbutan ku." sesal Mayatomo sembari melihat pedang(katana) yang selama ini menjadi sahabat dalam perjalanan.
" Pedang ini akan aku beri nama Pedang kematian"
ucap Mayatomo seperti bercakap-cakap dengan diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Uciha Itachi
itu baru 1 resi
2024-03-24
0
Imam Sutoto Suro
good job thor lanjutkan
2023-07-04
2
anggita
👍like dukungan untuk karya cerita silat lokal.
2022-12-20
1