Chapter 5

''Maaf Nona, anda akan saya antar pulang sekarang. Setelah itu saya ijin untuk menjenguk ibu saya yang sedang sakit,'' ucap Devan.

''Aku ikut,'' ucap Chaca.

''Tapi Nona, rumah saya jauh nanti Nona bisa kecapean,'' ucap Devan agar Nona Chaca tidak ikut.

''Ngak akan kecapean Devan. Boleh ya,'' ucap Nona Chaca memohon.

''Oke baiklah,'' ucap Devan menyerah.

*

Pov Devan

Nona Chaca ikut pulang ke rumahku. Awalnya aku ingin mengantarkannya pulang tapi Nona Chaca tetap memaksa ingin ikut denganku.

''Bagaimana nanti kalau Nona Chaca ngomong yang macem-macem sama ibu? Ahh kenapa aku selalu di buat pusing olehnya,'' batinku berbicara.

Aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Kurang lebih 2 jam aku sampai di rumah ibu. Aku pun segera masuk ke dalam rumah, Nona Chaca mengikutiku di belakang.

''Bagaimana keadaan Ibu Dev?'' tanyaku kepada Devi.

''Kata Dokter Ibu terlalu kecapean dan banyak pikiran. Jadi kepalanya pusing lagi Mas,'' ucap Devi.

''Tapi udah di beri obat kan sama Dokter?'' tanyaku.

''Udah kok,'' ucap Devi.

Percakapanku dengan Devi tak luput oleh pandangan Nona Chaca.

''Ehm dia siapa Mas?'' tanya Devi kepadaku sambil melirik ke arah Nona Chaca. Belum sempat aku menjawab Nona Chaca sudah memperkenalkan dirinya.

''Hai kenalin aku Chaca calon istri Mas Devan,'' ucap Nona Chaca dengan senyum yang tidak bisa aku artikan.

''Calon istri?'' tanya Devi memastikan.

''Iya aku calon istrinya Mas Devan, sekaligus atasannya di kantor,'' ucap Nona Chaca.

''Apa benar Nona ini calon istri mu Mas?'' tanya Devi kepadaku. Tapi aku tak tau harus menjawab apa.

''Apa?? dia calon Devan?? Ibu ngak salah dengar kan?'' tanya Ibu yang tiba-tiba sudah bangun dari tidurnya.

''Ibu, Ibu sudah bangun? gimana keadaan Ibu?'' tanyaku kepada Ibu.

''Ibu baik-baik saja. Apa benar yang Ibu dengar tadi Van?'' tanya Ibuku. Aku bingung harus menjawab apa. Saat aku ingin menjawab pertanyaan Ibuku, terdengar suara pintu di ketuk dari luar.

Tok tok tok

Devi segera membuka pintu.

''Mau ngapain lagi kamu kesini?'' tanya Devi ketus.

''Aku mau minta maaf sama ibu, tadi yang kalian lihat hanya salah paham Dev,'' ucap seseorang yang suaranya tak asing bagiku. Aku segera keluar dari kamar ibu menuju ruang tamu.

''Devan,'' ucap Monica.

''Mau apa kamu kesini Mon!'' ucapku dingin kepada Monica.

''Devan, aku bisa jelasin semuanya. Ini tidak seperti yang ibumu bilang Van. Ini cuma salah paham,'' ucap Monica.

''Jadi maksud kamu ibuku bohong? begitu?'' tanyaku dengan nada tinggi karna memang saat itu emosiku tidak bisa terkontrol.

''Ternyata selain ja***g kamu juga pintar bersandiwara ya Mon. Aku ngak nyangka kamu seperti itu,'' ucapku dengan sangat kecewa.

''Dev --- Belum sempat Monica melanjutkan bicaranya. Tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang.

''Sayang, kenapa kamu marah-marah, kasian ibu di dalam sedang istirahat,'' ucap Nona Chaca dengan suara yang begitu lembut.

''Devan dia siapa? kenapa dia memanggilmu sayang? Devan jawab!'' ucap Monica yang sudah emosi kepadaku. Dia menarik kerah kemejaku untuk meminta penjelasan padaku.

''Dia dia --- Belum sempat aku menjawab Devi sudah memotong ucapanku.

''Dia calon istri Mas Devan. Lihatlah betapa serasinya mereka. Yang 1 cantik yang 1 tampan, benar-benar pasangan yang serasi,'' ucap Devi dengan senyum di wajahnya.

''Apa benar yang di katakan Devi Van? Devan jawabbb!'' ucap Monica dengan berteriak.

''Di dia calon istriku,'' ucapku kepada Monica. Aku berkata seperti itu agar Monica tidak lagi menggangguku.

''Apa? kamu pasti sedang bercanda kan Van?'' ucap Monica dengan air mata yang mengalir di pipinya. Jujur aku tak sanggup melihatnya menangis seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, ibuku memang dari awal tidak menyukai Monica. Dan sekarang Monica menduakanku. Pasti ibuku tambah membencinya.

''Aku serius. Bulan depan kami akan menikah!'' ucapku datar tanpa memandang Monica. Aku tidak mau melihat kesedihan di wajahnya. Walaupun dia telah menduakanku tapi di hatiku masih menyimpan perasaan untuknya.

''Ternyata kamu lebih jahat Van. Kamu jahat,'' ucap Monica dengan terus memukul dadaku.

''Sudahlah Mon lebih baik kamu pergi dari sini. Walaupun kamu menangis darah sekali pun aku tetap akan menikahinya. Aku sangat mencintainya,'' ucapku sambil menarik Nona Chaca ke dalam pelukanku.

''Aku pasti akan balas semua ini Van. Aku akan balas semuanya,'' ucap Monica dengan wajah penuh amarah. Monica pergi dari rumahku dengan perasaan kacau.

Setelah Monica pergi dari rumahku, aku segera masuk ke dalam rumah di ikuti oleh Nona Chaca dan juga Devi. Aku segera memeriksa kondisi ibu. Pasti ibu tadi dengar semua pembicaraan kami. sesampainya di kamar ibu, aku mendapati Ibu yang tersenyum kepadaku, aku heran kenapa Ibu senyum seperti itu.

''Ibu baik-baik saja kan?'' tanyaku penasaran dengan sikap Ibu.

''Ibu baik-baik saja. Malah Ibu sekarang sudah kembali sehat lagi,'' ucap Ibu dengan wajah tetap tersenyum. Aku masih bertanya-tanya ada apa dengan Ibu, kenapa Ibu jadi seperti ini.

''Ibu kenapa Ibu senyum-senyum seperti itu. Devan jadi takut kalau Ibu seperti ini,'' ucapku jujur kepada Ibu.

''Memangnya Ibu ngak boleh senyum gini? Ibu lagi seneng Van, sebentar lagi kamu akan menikah dengan gadis yang cantik dan baik,'' ucap Ibu.

''Doain Devan agar Devan selalu bahagia Bu,'' ucapku kepada Ibu.

''Itu pasti Nak, Ibu yakin kalian akan bahagia,'' Ibu pun tersenyum ke arah Nona Chaca.

''Terima kasih Bu sudah memberikan restu kepada kami,'' Nona Chaca yang sekarang angkat bicara.

*

Pov Chaca

Aku sangat senang saat Ibu Devan memberikan restu kepada kami. Ternyata perjalanan cintaku dengan Devan semulus itu, walaupun dengan sedikit paksaan tapi aku tetap bahagia. Aku masih betah di rumah Devan yang udaranya sangat sejuk. Beda sekali saat di rumahku sendiri.

''Nona sebaiknya anda saya antar pulang. Jadwal anda malam ini menghadiri pesta pertunangan pak Haris kan?'' ucap Devan kepadaku.

''Aku masih betah di sini Van. Disini suasananya sangat menenangkan. Beda dengan Jakarta. Dan untuk pesta pertunangan Haris, aku sudah memutuskan tidak akan datang,'' ucapku saat kami sedang di teras rumah.

''Tapi Nona. Anda tidak terbiasa tidur di rumah yang sempit seperti ini,'' ucap Devan kepadaku. Mungkin Devan khawatir kepadaku karna aku tak pernah hidup sederhana seperti ini.

''Tidak usah khawatir Van. Aku baik-baik saja,'' ucapku meyakinkan Devan.

Aku masih duduk di teras rumah, Ibu Devan pun berjalan ke arahku.

''Nak ngak pengen mandi dulu? Ibu udah siapin air hangatnya. Di sini dingin, Ibu takut kalau nanti kamu sakit,'' ucap Ibu Devan dengan lembut.

''Iya Bu. Makasih ya Bu udah repot-repot nyiapin air hangat buat Chaca. Kalau begitu Chaca mandi dulu Bu,'' ucapku pergi menuju kamar mandi.

*

*

Terpopuler

Comments

ameliaa

ameliaa

wahh camer perhatian sekalii

2023-09-11

0

ameliaa

ameliaa

nih chaca pinter bgt ya

2023-09-11

0

Erni Sari

Erni Sari

Yuhu semangat

2022-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!