Chapter 3

''Oke baiklah. Sekarang kamu boleh keluar,'' ucap Nona Chaca kepadaku.

Aku pun segera keluar dari ruangan Nona Chaca menuju ruanganku. Aku teringat kejadian tadi yang mulai dari Nona Chaca duduk di pangkuanku, saat memanggilku sayang sampai beliau menciumku. Rasanya seperti mimpi. Tapi pikiranku kembali memikirkan Monica, bagaimana sakitnya jika aku menikah dengan orang lain. Aku sangat mencintainya tapi di lain sisi aku juga memikirkan keluargaku.

''Kenapa jadi serumit ini. Andai aku tau akan seperti ini, aku memilih tidak mau di pindah oleh pak Santoso,'' ucapku.

*

*

Pov Chaca

''Haris Haris kamu kira aku bodoh masih belum bisa melupakanmu. Bahkan setelah kamu menghianatiku, kamu hilang begitu saja dari pikiranku. Dan sekarang pikiranku tertuju padamu Devan,'' ucapku dengan senyum smirk.

Flashback on

''Nona saat ini pak Haris ada di kantor ini Nona, mungkin beliau akan ke ruangan Nona,'' ucap salah satu bodyguard ku yang berjaga di loby.

''Oke terimaksih infonya,'' ucapku.

*****Flashback***** *****off*****

Haris adalah mantan kekasihku. Baru 3 bulan kami putus karena Haris menduakanku. Saat itu aku begitu syok karena selingkuhan Haris adalah karyawanku sendiri. Tapi aku harus bersikap profesional, harus bisa membedakan mana urusan pekerjaan dan mana urusan pribadi. Aku tidak terlalu sedih saat Haris menduakanku atau pun saat kami putus. Karena selalu ada Devan yang menemani setiap hariku. Saat Weekend pun aku selalu meminta Devan pergi ke rumahku dengan alasan urusan pekerjaan, padahal hanya karna aku tidak mau jauh-jauh darinya. Haha lucu bukan? saat ini aku mulai mencintai asistenku sendiri.

*

*

Saat ini aku sudah berada di butik langgananku. Aku ingin mencari gaun yang cocok untuk ku pakai besuk malam. Dan yang pasti sekarang aku di antar oleh asisten kesayanganku.

''Van bagus yang ini atau yang ini?'' tanyaku kepada Devan dengan mengambil 2 gaun dengan warna yang berbeda.

''Sebaiknya anda mencobanya saja Nona,'' ucap Devan, mungkin dia takut jika aku menyalahkannya.

''Baiklah, aku akan mencobanya,'' ucapku berjalan ke ruang ganti.

Aku pun mencoba gaun yang menurutku cocok dengan tubuhku. Tapi mengapa sudah 5 gaun tidak ada yang menurutku cocok. Dan ini gaun ke 6, aku akan bertanya kepada Devan.

''Van kalau ini bagaimana menurutmu?'' tanyaku kepada Devan, saat itu Devan sedang mengotak atik ponselnya. Devan pun mendongakkan kepalanya dan melihat ke arahku.

''Usap air liurmu Devan, sangat menjijikkan,'' ucapku membuyarkan lamunan Devan. Devan pun segera tersadar dari lamunannya. Dan mengusap bibirnya. Aku pun hanya tertawa, sebenarnya tidak ada air liur, hanya saja aku ingin menggodanya.

''Jadi bagaimana menurutmu Van?'' tanyaku lagi dengan berputar-putar di depan Devan.

''Anda cantik Nona, gaun ini cocok sekali anda pakai,'' ucap Devan dengan sedikit terbata bata.

''Baiklah, aku ambil yang ini mbak,'' ucapku kepada seorang karyawan butik tersebut.

Setelah membeli gaun aku segera mengajak Devan menuju pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kota Jakarta. Aku masuk kedalam toko pakaian pria, dan Devan hanya mengikutiku dari belakang.

''Van kamu pilih baju yang akan kamu pakai besuk. Aku akan menunggu kamu di sana,'' ucapku sambil menunjuk bangku di toko tersebut.

''Ta tapi Nona ...

Ucapannya pun menggantung.

''Kenapa? mau aku yang pilihkan buat kamu?'' tanyaku.

''Em tidak usah Nona. Saya bisa beli sendiri besuk,'' ucap Devan kepadaku.

''Kenapa harus menunggu besuk kalau sekarang saja bisa. Sudahlah Van jangan buang-buang waktu. Waktuku adalah uang. Jarang-jarang kan ada atasan yang baik dan cantik sepertiku,'' ucapku yang selalu memuji diriku sendiri.

''Ayo aku pilihkan,'' ucapku dengan menarik tangan Devan.

''Mbak saya mau cari setelan kemeja buat calon suami saya, tolong carikan yang paling bagus ya,'' ucapku kepada salah satu karyawan toko.

Aku pun tersenyum melihat raut wajah Devan yang sebal dengan kata-kataku yang menyebutnya calon suami. Setelah kami selesai belanja, kami memutuskan untuk makan malam di salah satu restoran yang ada di mall tersebut.

''Kamu mau pesan apa?'' tanyaku kepada Devan.

''Terserah Nona saja,'' ucap Devan kepadaku. Aku segera memesan 2 porsi spageti carbonara dan 2 lemon tea. Aku melihat raut wajah Devan yang tak biasa. Mungkin dia memendam kesal terhadapku.

''Kenapa mukamu seperti itu?'' tanyaku yang pura-pura ketus kepadanya.

''Memang muka saya kenapa Nona?'' tanya Devan kepadaku.

''Hem ngak papa. Kalau mau marah, marah aja ngak usah di pendam,'' ucapku yang pura-pura tak peduli.

''Apakah saya boleh marah? atau saya boleh protes? tidak kan?'' ucap Devan kepadaku.

''Ya udah to the point aja, apa yang ingin kamu sampaikan,'' ucapku.

''Tidak ada,'' ucap Devan dengan entengnya.

''Hah, aku kira kau ingin berterima kasih kepada atasanmu yang baik ini,'' ucapku tersenyum smirk.

''Aku tau jika saat ini kau sedang mengumpatku habis-habisan. Tak apalah Van. Sedikit lagi aku akan mendapatkanmu,'' batinku.

Makanan yang kami pesan pun sudah datang. Kami menikmati makan malam tanpa ada yang berbicara.

''Van,'' ucapku.

''Ya Nona,'' jawab Devan.

'''Mulai saat ini jangan panggil Nona lagi saat kita hanya berdua, panggil saja namaku,'' pintaku.

''Tapi Nona, anda atasan saya, bukankah saya tidak sopan jika hanya memanggil anda dengan sebutan nama,'' ucap Devan.

''Kita sebentar lagi akan menikah Van. Kamu lupa?'' tanyaku.

''Saya belum memutuskan masalah ini Nona, masih ada 3 hari lagi bukan?'' ucap Devan kepadaku.

''Oke, baiklah,'' Ucapku pasrah.

Setelah makan malam Devan mengantarku pulang ke rumah. Aku menyuruh Devan membawa mobilku agar Devan bisa menjemput dan mengantarku setiap hari.

*

*

Pov Devan

''Kenapa lelah sekali? padahal seharian ini hanya mengantar Nona Chaca belanja. Tapi rasanya badanku remuk semua,'' ucapku mengomel sendiri.

''Gimana ya kabar ibu sama bapak, mending aku telpon mereka sajalah.''

Tut tut tut

''Hallo Nak assalamualaikum,'' suara Ibu terdengar.

''Hallo Bu, walaikumsalam. Gimana kabar di rumah Bu? apa Ibu, bapak dan adik baik-baik saja?'' tanyaku kepada Ibu.

''Kabarnya baik Nak, gimana pekerjaanmu disana? lancar kan?'' tanya Ibuku.

''Alhamdulillah lancar Bu. Oh iya Bu aku sudah mengirim sedikit uang ke rekening Ibu. Ibu bisa mengambilnya besuk,'' ucapku kepada Ibuku.

''Terima kasih Nak. Kami sebagai orang tua hanya bisa memberikan doa terbaik untuk anak-anak Ibu agar rezekinya lancar,'' ucap Ibuku.

''Terima kasih Bu, kemana bapak? kok kayaknya sepi banget di rumah?'' tanyaku.

''Oh bapak lagi pergi ke pos ronda, kalau adikmu pergi sama teman-temannya,'' ucap Ibu.

''Ya sudah kalau begitu Bu, Devan istirahat dulu. Assalamualikum,'' ucapku pamit kepada Ibu.

''Walaikumsalam,'' ucap Ibu.

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Bayangan nona Chaca kembali mengusik pikiranku.

''Kenapa sih harus dia yang ada di pikiranku. Cewek pemaksa. Cantik sih tapi kelakuannya aneh,'' ucapku.

Ting

Bunyi pesan masuk di hpku.

''Jangan sekali-kali berkata jelek terhadap atasanmu yang baik dan cantik ini,'' ucap Nona Chaca di dalam pesan wa nya.

JANGAN LUPA LIKE, FAVORITE, VOTE DAN BERI HADIAH.

Mohon dukungannya kakak❤

Terpopuler

Comments

ameliaa

ameliaa

kayaknya chaca juga bisa baca fikiran orang deh

2023-09-11

0

ameliaa

ameliaa

walaupun aneh, dia tetap atasanmu devan

2023-09-11

0

ameliaa

ameliaa

wah chaca mencintai devan dengan caranya sendiri loh. hehee

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!