Belenggu Cinta Hot Daddy
Sharron Alexandria sedang berkutat di depan laptopnya. Dia berusaha mencari kekasih melalui aplikasi kencan buta. Bukan tanpa alasan karena sahabatnya, Noelle Marylou menjadi simpanan Sugar Daddy. Penampilannya selalu glamor dan terlihat tidak kekurangan suatu apapun.
"Sudah kubilang kan, kalau kamu mau mencari Sugar Daddy, aku akan membantumu," ucap Noelle meyakinkan sahabatnya. "Mencari di aplikasi kencan buta tidak menutup kemungkinan akan seberuntung aku."
"Noelle, rata-rata Sugar Daddy yang kamu kenal itu sudah berumur. Aku mau mencari Sugar Daddy yang usianya tidak jauh dariku. Ya, setidaknya tidak lebih dari 40 tahun," ucap Sharron yang tetap fokus pada laptopnya.
"Tapi, kamu sudah tahu konsekuensinya menjadi Sugar Baby, kan?"
"Seperti yang sudah kamu bilang kalau kita akan diperlakukan seperti istri-istri mereka. Bahkan, bisa lebih dari itu, kan," jelas Sharron.
"Cerdas! Oh ya, satu hal lagi."
"Apa itu?"
"Apa kamu siap melepaskan keperawananmu, Sharron? Selama ini sudah jelas kalau kamu wanita baik-baik. Dan, kamu juga tahu kalau pergaulan kita itu bebas. Jujur saja, kamu masih beruntung daripada aku. Kamu juga tahu sendirilah bagaimana kehidupanku di masa lalu," ucap Noelle tanpa menutupi kisah masa kelamnya.
"Apakah semua Sugar Daddy akan meminta melakukan hubungan itu?" tanya Sharron semakin penasaran.
"Tidak juga. Ada yang hanya meminta untuk ditemani, mendengarkan segala keluh kesahnya, dan makan-makan. Kadang, ada juga Sugar Daddy yang hiper. You know-lah, mereka akan melakukan apa untuk menyakiti pasangannya demi memuaskan dirinya sendiri," jelas Noelle.
Sharron rasanya ngilu mendengar penjelasan Noelle. Dia memang sahabat terbaiknya. Walaupun Noelle lebih dulu menjadi Sugar Baby, tetapi dia tidak pernah memaksa Sharron untuk mengikuti jejaknya selama ini. Justru Noelle sempat cemburu pada Sharron yang selalu bisa menjaga diri dengan baik.
Kehidupan mereka memang tidak jauh dari Club ataupun Diskotik, tetapi Sharron selalu menolak untuk minum minuman beralkohol ataupun menerima minuman dari orang yang tidak dikenalnya. Sebagai sahabat yang baik, Noelle juga menjaganya. Jangan sampai Sharron menjadi sepertinya.
"By the way, sebenarnya apa tujuanmu untuk mencari Sugar Daddy?" Inilah yang paling penting ditanyakan pada Sharron. Wanita baik ini mendadak memutuskan sesuatu di luar dugaan Noelle.
"Aku ingin sepertimu, Noelle."
"Hah? Maksudmu?" Noelle memindah posisinya yang sejak tadi berada di sofa menjadi duduk di ranjang.
"Kehidupanmu sempurna, Sayang. Lihat saja aku! Aku bahkan masih menumpang di apartemenmu yang mewah ini," ucap Sharron.
Apartemen mewah yang ditempati Noelle adalah pemberian Sugar Daddy pertamanya. Kini, dia sudah menjalin hubungan dengan Sugar Daddy yang lain karena kontraknya dengan yang pertama telah berakhir.
Sementara Sharron Alexandria yang tumbuh dan besar di panti asuhan itu harus berjuang seorang diri menata kehidupannya. Tak ada jejak mengenai orang tuanya sehingga Sharron pun lelah untuk menemukan siapa dia sebenarnya dan di mana keluarganya berada.
"Oh ayolah, Sharron. Kamu ini seperti sama siapa saja? Aku sudah menganggapmu seperti keluargaku sendiri. Kamu bebas kapanpun datang ke tempatku dan menginap di sini. Ini bukan masalah."
"Gotcha, Noelle! Aku mendapatkannya. Pria ini cukup tampan. Namanya Alan Clarence, usianya masih dibawah 40 tahun. Dia memintaku datang ke hotel X besok malam. Kami akan memulai kencan buta," ucap Sharron dengan perasaan gembira. Entah, pria seperti apa yang akan ditemuinya esok hari?
"Kamu yakin dengan pria itu? Bagaimana kalau ternyata dia hiper seperti yang kuceritakan?" Noelle berusaha menakuti Sharron agar membatalkan rencananya. Noelle tidak rela kalau sahabat terbaiknya itu jatuh pada pria yang salah.
Sharron mencatat nomor ponsel pria itu berikut nomor hotel kamar yang akan digunakan untuk bertemu besok malam. Sebenarnya Sharron sudah menawarkan pertemuan di restoran atau cafe, tetapi pria itu menolaknya dengan alasan privasi.
"Kalau tidak bertemu, mana kita tahu, Noelle?" ucap Sharron sembari merapikan laptopnya kemudian diletakkan ke atas meja.
"Oke, baiklah. Aku akan mendukung apapun keputusanmu. Ehm, aku bisa membantumu untuk menyiapkan seluruh keperluanmu untuk hari esok."
...***...
Keesokan harinya, Noelle mengajak Sharron pergi ke butik. Noelle sengaja memilih gaun malam untuk Sharron.
"Noelle, apa kamu yakin kalau aku harus memakai gaun seperti ini?"
Gaun yang ditunjukkan benar-benar bukan tipe pilihan Sharron. Biasanya dia lebih suka menggunakan gaun yang menutupi seluruh punggung ataupun yang berlengan pendek. Kali ini, gaun yang dipilih Noelle adalah gaun malam warna merah maroon, dengan satu sisi berlengan, sedangkan sisi yang lainnya langsung mengekspos punggung bagian atas sekaligus pundaknya. Belahan gaun tinggi di bagian bawah yang dipadukan dengan high heels warna merah menyala.
"Coba dulu baru berkomentar. Ini masih gaun malam yang normal, Sharron. Kurasa dalam pemilihan gaun seperti ini kamu cukup payah sekali."
Noelle meledek sahabatnya itu. Memang, semenjak dirinya mengenal Sugar Daddy, penampilan Noelle lebih berani. Apalagi gaun malam yang mulai bertali tipis sampai belahan dada yang lumayan lebar juga sudah pernah dipakainya.
Walaupun dengan berdebat, akhirnya Sharron mau mencoba gaun yang direkomendasikan oleh Noelle. Cukup lama dia berada di ruang ganti sehingga membuat Noelle menggedor pintunya. Tidak terlalu keras juga, masalahnya banyak pengunjung yang sedang berada di butik tersebut.
Sharron keluar dengan menggunakan gaun yang sudah dipilih oleh Noelle.
"Nah, cantik begitu. Kujamin kalau siapa itu namanya?"
"Alan. Ya, Alan Clarence," jawabnya.
"Nah, iya. Alan akan semakin menggilaimu. Kurasa ini cukup bagus dan tidak terlalu terbuka. Cocok kok dengan warna kulitmu."
Sharron tersenyum. "Terima kasih, Noelle. Aku tidak tahu akan seperti apa hidupku tanpamu."
"Jangan berlebihan seperti itu, Sharron. Kita sudah kenal sejak lama. Oh ya, apa kamu tidak mau mencoba mencari keberadaan keluargamu? Mungkin dengan bantuan Alan."
Keluarga mana lagi yang harus dicarinya? Sharron sudah mencoba berbagai cara, tetapi tidak berhasil.
"Lupakan itu, Noelle! Aku hanya ingin membahagiakan diriku sendiri. Ya, dimulai dari gaun malam inilah. Semoga membawa keberuntungan untukku bisa sepertimu."
"Ayo, cepat ganti pakai bajumu lagi. Jangan sampai keburu bau keringat! Nanti Daddy Alan malas bertemu denganmu," saran Noelle.
"Terima kasih, Noelle. Setelah ini, rekomendasikan parfum yang berbeda dari parfum yang biasa kupakai."
"Siap, Sharron."
Setelah membereskan urusan gaun malam di butik, Sharron dan Noelle masuk ke sebuah toko yang menjual parfum. Lebih tepatnya, Noelle akan mencoba mencarikan parfum khas Sharron yang biasa saja itu agar menjadi luar biasa.
"Bisa tunjukkan parfum Lavender atau Orchid. Salah satunya kalau bisa. Sama parfum Vanilla," ucap Noelle.
Penjaga toko parfum lantas menunjukkan tiga parfum yang disebutkan barusan. Setelah mencium beberapa aromanya, barulah Noelle memutuskan pilihannya.
"Kurasa kamu cocok pakai Lavender," ucapnya.
"Sini kucoba cium wanginya." Sharron mencoba menghirup wanginya. Ini sangat luar biasa. "Boleh aku ambil dua, Noelle?"
"Jangan! Satu saja. Kalau nanti Daddy Alan tidak suka aromanya, kamu baru bisa memutuskan untuk memilih Vanilla atau Orchid."
Sepertinya Noelle paham betul mengenai pria-pria itu sehingga semua saran darinya harus digunakan dengan baik oleh Sharron. Setidaknya dia belajar dari masternya Sugar Baby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Suli Kah
mencoba mengikuti alur ceritanya
2023-12-05
0
Ajusani Dei Yanti
aku mampir lagi nih thorrrr kuh semangat
2023-06-27
0
Desi Rawati
lanjutkan
2022-09-08
0