Arletta bergegas pergi dari rumah sakit dengan taxi yang dipesannya. Didalam perjalanan ia tak henti menangis sesegukan.
"Maaf non, mau diantar kemana ya ??" tanya supir taxi
"Tolong antarkan saya ke terminal ya pak" menghapus air matanya dengan kasar.
Hening menyelimuti perjalanan Arletta, ia terus saja memandang luar jendela dengan air mata yang terus saja berjatuhan.
Sika yang sudah selesai menebus vitamin segera berbalik menuju tempat Arletta, namun saat tiba disana ia tak melihat keberadaan Arletta bahkan sampai ia mengelilingi rumah sakit dengan frustasi sosok yang dicarinya tak kunjung terlihat.
📞 " Halo sayang .. "
📞" Mamaahh .. " tangis Sika mulai terdengar menggema.
📞"Apa yang terjadi sayang, kenapa menangis ?? coba cerita pelan-pelan ya sayang.. "
Sika akhirnya bercerita dari awal mula ia melihat Arletta disakiti seseorang sampai ia membawa Arletta ke rumah sakit. Penjelasan yang ia dengar diakhir membuat Elena menegang. Perempuan yang dilecehkan anak laki-lakinya sekarang hamil dan memilih pergi bersama calon anaknya.
📞"Haloo .. mamah, mamah dengerin aku gak sih??" kesal tak kunjung mendapat jawaban dari mamahnya membuat Sika memutuskan sambungannya.
_
_
_
_
Arga yang tengah berbaring diranjang milik David dengan kedua sahabatnya dibawah sedang asyik bermain ps terkejut saat menerima telepon dari mamahnya.
📞"Cepat kamu cari keberadaan Arletta dan bawa dia kepada mamah, sekarang !!!" menegaskan suaranya
📞"Apaan sih mah, dia kan lagi sama Sika ya telpon dia aja lah" santainya menanggapi ucapan mamahnya
📞" Jangan pernah kamu pulang sebelum membawa calon istri dan calon anakmu ke hadapan mamah Jonathan!!" serunya penuh penekanan.
📞"Mah, dia kan udah be- " tak mampu menyelesaikan ucapannya saat tersadar dengan ucapan Elena.
📞"Baru sadar kamu sama ucapan mamah" sinisnya
Tak menyahutinya ia malah memutuskan sambungan telponnya dan bergegas pergi dari Apartemen. Namun sampainya didepan pintu Jo menghentikan langkahnya.
"Kalian berdua harus bantuin gue.." berbalik dan menyeret tangan kedua sahabatnya.
"Woy, lepasin tangan gue! sakit ***** !!" menghempaskan tangannya dengan kasar.
"Iya, loe ngomong baik-baik aja kenapa sih pakai narik-narik segala" omel David.
"Arletta pergi gak tau kemana dan dia sedang hamil anak gue!" menjelaskan dengan kesalnya
"Orland mau kemana !" teriak mereka bersamaan saat melihat Orland melesat keluar apartemen.
"Mau nyari kakak ipar sama keponakan gue, buruan keburu pergi" melesat meninggalkan Arga dan David yang masih bengong aja.
Mereka pun berpencar untuk mencari keberadaan Arletta, Orland ke stasiun, David ke bandara sedang Arga ke terminal. Reno yang mengetahui kondisinya sudah terlebih dahulu mengutus anak buahnya mencari keberadaan Letta.
_
_
_
_
Suasana diruang kerja terlihat sepi. Bella tengah fokus didepan layarnya, Varrel sedang asyik dengan printernya hanya Lio saja yang tengag cemberut menekuk wajahnya.
"Kenapa tu muka ? sepet amat deh" ledek Bella menatap Lio
"Loe pikir muka gue mangga muda, sepet!!" ketusnya
"Kenapa sih loe, ngenes gitu" timpal Varrel ikut bergabung.
"Si Letta gak masuk .." lesunya meletakkan dagu dimeja.
"Loe budak apa gimana ?? tadikan mbak Lusi udah bilang kalo Arletta ijin nggak masuk sakit" jelas Bella memutar kursinya .
"Kalo itu gue juga denger kali. Maksud gue kenapa dia gak ngabarin gue kita gitu kalo sakit." kesalnya pada Bella.
"Kayak gak tau dia aja sih, mana mau dia ngasih tau kita yang ada ntar dia gak enak lagi. Mending pulang kerja kita langsung samperin rumahnya aja" sahut Varrel memberi ide.
Diterminal Arga sudah berkeliling mencari Arletta menunjukan foto Arletta kepada setiap orang yang ditemuinya. Namun saat dirinya merasa lelah dan putus aja, kakinya melangkah membawanya masuk kedalam bis tujuan Bandung.
Disana Arga diam membisu , pandangannya lurus menatap gadis yang tengah tertidur dengan menyenderkan kepalanya dikaca. Perlahan ia berjalan mendekatinya, namun belum sampai ia menyentuh langkahnya sudah terhenti.
"Mau apa kamu kesini" ketus Arletta saat membuka mata dan melihat sosok laki-laki disampingnya.
"Tentu saja membawamu pulang" santainya.
"Mas bisnya mau berangkat nih, buruan mau naik gak " kesal supir bis diikuti beberapa penumpang.
"Ah iya maaf pak, tolong biarkan saya membujuk istru saya dulu. Dia sedang ngambek soalnya" kilahnya yang membuat Arletta membulatkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Iche Andryani Wahab
gak seru ni.. hrsx tu letta pergi jauh.. ntar ktmux 3/4 thn gt thor... ini mah kyg nonton sinema indosiar... pdhl td sdh kyk drakor lo
2021-06-07
1
Rini Rusmini
hhj.....
2021-05-24
0
Rini Rusmini
hhj.....
2021-05-24
1