15

Matanya membulat saat mendengar penuturan dari laki-laki didepannya itu. Tak sampai disitu, ia kembali terkejut saat Arga tiba-tiba saja duduk disampingnya.

"Mau apa sih ?? pergi gak !!" usirnya dengan mendorong bahu Arga.

"Gak.. gak mau,kamu ikut aku pulang baru aku pergi" ucap Arga memandang Arletta.

"Ayolah sayang kita pulang yuk, aku udah siapin yang kamu pengen loh, " pura-puranya saat semua mata menatapnya.

"Emangnya istrinya itu ngidam apa sih mas kok ngambeknya sampe minggat ??" tanya salah seorang penumpang.

"Iya mas .. ngidam apa sih ..??" sahur yang lainnya.

"ini, istri saya ngidam pengen ngelus bulu macan" spontan Arga tanpa berfikir, namun jawabannya itu membuat semua penumpang terdiam.

"Bapak kalo mau bohong yang pinter dikit bisa gak sih, mana ada manusia mau ngelus hewan buas gitu" bisiknya menggerutu ditelingan Arga.

"Mana sempet mikirlah itu jawaban juga spontan" tak kalah pelan saat Arga berbisik.

"Aduh kasihan banget mas nya, pasti susah ya nurutin ngidam istrinya. Udah mbak pulang aja, kasih ih suaminya.." ucap seseorang

"Iya mbak .. kasihan tuh mas gantengnya.."

Dan ada beberapa lagi yang terus saja memaksa Arletta untuk pulang bersama Arga.

Didalam perjalanannya, Arga maupun Arletta terdiam dengan pemikiran masing-masing. Sampai pertanyaan sang supir membuyarkan lamunan mereka.

"Maaf tuan muda, kita pulang kemana dulu ?" tanyanya.

"Langsung ke rumah saja pak" titahnya.

"Gak, tolong antarkan saya ke kontrakan saya pak" sanggah Arletta menatap tajam Arga disampingnya.

"Terserah!! antar dia dulu pak" begitulah Arga dengan nada ketusnya dan memalingkan wajahnya.

Dirumah besarnya, Sika terus saja mondar-mandir seperti seterikaan. Elena yang kesal pun akhirnya menarik anak gadisnya itu untuk duduk disampingnya.

"Astagaaa, mama! main tarik aja,sakit tau mah" keluhnya sembari mengusap pergelangan tangannya.

"Kamu sih, bisa duduk diam gak! mondar-mandir udah kayak setrikaa aja" omel Elena

"Mah, mama tau kan Sika itu lagi panik, lagi khawatir. Coba mama bayangin diluar sana sahabat sama keponakan aku gak tau gimana keadaannya" dramatisirnya berucap dengan Elena.

"Kamu pikir cuma kamu yang khawatir, mama juga. Diluar sana ada mantu sama cucu mama malah" menoyor kepala Sika.

---

Mobil yang dikendarai Arga sudah mulai memasuki jalan menuju kontrakan Arletta. Namun belum sampai mereka didepan rumah, mobil sudah berhenti terlebih dahulu.

"Ada apa pak Anton ??" tanya Arga penasaran.

"Gak bisa lewat tuan muda,didepan ada beberapa mobil yang sedang terparkir" jawabnya tanpa menolehkan kepalanya.

Tiba-tiba saja Arga merasakan ada yang meremas baju lengannya. Saat melihatnya, Arletta tengah mencengkeram kuat lengan bajunya bahkan tubuhnya bergetar hebat.