Memilukan

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Duduk diam dengan menunggu sang suami usai mandi, itulah yang bisa Maura lakukan. Maura duduk di bibir ranjang kasur empuknya dengan sepasang tangan mungilnya yang memegang kimono mandi putih miliknya.

Sebenarnya Maura sendiri masih merasa canggung bisa berada di kamar suaminya. Namun dirinya sadar jika saat ini dirinya telah menjadi seorang istri, dan semua rasa canggungnya itu harus bisa dirinya kurangi. Jangan sampai di hari pertama dirinya menjadi istri dari seorang Rendra malah bersikap seperti yang tak diharapkan.

Ceklek....

Pintu kamar mandi itupun telah terbuka. Ternyata setelah hampir sekitar tiga puluh menit lamanya dirinya menunggu, ternyata suaminya Rendra baru usai dari aktivitas mandi nya.

Rendra keluar dari kamar mandinya dengan hanya menggunakan handuk putih yang hanya menutupi pinggang hingga kedua lututnya, sehingga memperlihatkan tubuh kekar Rendra yang begitu atletis serta rambut hitamnya yang masih terlihat agak basah dengan sisa - sisa tetesan air mandi di rambutnya yang lebat itu, semakin menguatkan aura kemaskulinannya sebagai seorang pria.

Maura yang melihat penampilan suaminya yang seperti ini tentu merasa malu, sehingga reflek dirinya pun langsung menundukkan pandangannya kala suaminya sudah keluar dari kamar mandi.

Maura tidak terbiasa melihat seorang pria berpakaian minim seperti ini, meski Rendra sudah menjadi suaminya, namun tetap saja Maura masih merasa malu jika suaminya berpenampilan terbuka seperti ini.

Rendra yang melihat Maura terlihat menunduk malu seperti itu hanya tersenyum kecut.

" Kenapa kamu masih bersikap sok polos di depanku?, bukankah kamu sudah pernah melihat yang seperti ini, atau mungkin sudah sering melihat yang seperti ini? ". Ujar Rendra dengan menuju ke arah lemari.

Sontak saja kalimat Rendra itu membuat hati Maura menjadi sangat tertegun. Apa maksud suaminya mengatakan hal seperti itu.

" Mas, maksud mas Rendra apa?, siapa yang sering melihat seperti yang mas Rendra katakan? ". Seru Maura.

Rendra tak menyahut, Rendra malah acuh dengan membiarkan Maura dalam rasa kebingungan nya.

Maura sungguh tak mengerti dengan perubahan sikap suaminya. Mengapa suaminya Rendra malah berubah drastis seperti ini. Padahal beberapa hari sebelum menikah suaminya Rendra masih bersikap hangat sama seperti hari - hari biasanya.

Apakah suaminya Rendra hanya berpura - pura bersikap seperti ini karena hanya ingin menggodanya saja. Sungguh Maura menjadi sangat bingung dengan semua ini.

Tak ingin semakin lama karena malam ini sudah sangat begitu larut, Maura pun akhirnya beranjak dari posisinya untuk menuju ke kamar mandi. Lebih baik dirinya mandi terlebih dahulu agar semua rasa penatnya menjadi hilang.

Rendra memperhatikan istrinya Maura yang sudah masuk ke kamar mandi. Jujur saja sebenarnya Rendra juga tidak tega bersikap seperti ini pada Maura. Namun bukti yang sudah menunjukkan jika istrinya Maura sudah pernah tidur bersama pria lain, tetap tak bisa dipungkiri sekaligus menjadi bukti jika Maura sudah menutupi kesalahannya.

" Sayang, kenapa kamu tidak mau jujur padaku?, kenapa kamu bersikap polos seolah kamu tidak melakukan kesalahan apapun ".

" Kamu sudah pernah tidur dengan laki - laki lain, seharusnya kamu menceritakan itu sebelum kita menikah. Aku benar - benar marah padamu Maura, kamu sudah tidak jujur padaku ".

" Kamu bersalah Maura, kamu bersalah karena sudah tidak jujur padaku. Aku sudah mengatakan semua tentang kehidupan masa laluku yang begitu kelam, tapi kamu malah menutupi kehidupan masa lalu kelammu ".

" Kamu sudah mengkhianati ku Maura, kamu bohong padaku, aku kira kamu adalah gadis polos seperti yang aku tahu selama ini, tapi ternyata kamu sangat pandai bermain drama, aku mau lihat, sampai kapan kamu akan menutupi kebohonganmu itu ". Batin Rendra dengan segala rasa kesalnya.

Entah mengapa semakin ke sini hati Rendra menjadi semakin panas. Setelah mengetahui kebohongan Maura ditambah lagi sikap Maura yang terlihat sok polos seolah tak menyembunyikan kesalahan apapun padanya, benar - benar membuat Rendra ingin mengamuk.

Tapi tidak, sebisa mungkin dirinya harus bisa menahan api amarah yang sudah membakar hatinya. Lebih baik tunggu saja kapan Maura mengakui semua kebohongannya.

Memang sikap Rendra ini terlihat begitu aneh. Rendra sudah mengetahui tentang kebohongan Maura sebelum pernikahannya dilangsungkan, namun Rendra sendiri masih memilih untuk menikahi Maura, alasannya begitu sangat simple namun begitu sangat berarti bagi Rendra. Cinta, itulah alasannya, itulah alasan mengapa Rendra masih ingin menikah dengan Maura, karena dirinya masih begitu sangat mencintainya. Belum lagi kedua orang tuanya yang sudah sangat menyayangi dan menginginkan Maura menjadi menantu mereka, sudah pasti membuat Rendra tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah begitu banyak berharap pada dirinya dan juga Maura.

Tak ingin berlarut dalam pikirannya, Rendra pun kembali untuk melanjutkan memakai bajunya yang sempat dirinya pilih, sebelum akhirnya dirinya akan bersiap untuk tidur malam.

Hingga setelah sekitar hampir lima belas menit lamanya, barulah pintu kamar mandi itu terbuka sehingga menampilkan Maura yang baru saja selesai dari aktivitas mandinya.

Maura keluar dari kamar mandi dengan tubuh mungilnya yang masih dibalut oleh handuk kimono mandi putih miliknya.

Melihat sang istri yang sudah keluar, seketika itu membuat pandangan Rendra menjadi terpesona. Rendra terpesona melihat istrinya Maura yang baru selesai mandi. Bagaimana tidak, rambut indah Maura yang masih terlihat basah, serta sepasang kaki jenjang putihnya yang sedikit terlihat, benar - benar telah membuat jiwa laki - laki dalam diri Rendra menjadi kembali terjaga.

Rendra menginginkan tubuh itu. Sudah cukup lama dirinya tak pernah menghabiskan malam dengan wanita, kini, setelah melihat istrinya Maura yang penampilannya begitu memanjakan indera penglihatannya ini, membuat Rendra begitu ingin merasakan kenikmatan yang seperti itu lagi.

Maura yang melihat bagaimana tatapan tak biasa dari suaminya, membuat Maura menjadi merasa malu sendiri, sehingga reflek Maura pun mulai menutupi bagian dadanya yang sedikit terbuka.

Menyadari sikap Maura, dalam seketika itu membuat Rendra pun menjadi tersadar. Rendra tersadar dari rasa keterkaguman serta keinginannya. Tak ingin rasa ini semakin menjadi - jadi, dengan cepat Rendra pun segera menepis pikiran liarnya yang tidak - tidak itu.

Merasa dirinya sudah cukup rapi setelah berpakaian, Rendra pun akhirnya mendekati ranjang kasurnya dan mengambil salah satu bantal yang ada di kasur empuknya itu.

" Mas, mas Rendra mau kemana? ". Ujar Maura.

Maura merasa heran, mengapa suaminya Rendra malah membawa batal, memangnya suaminya ingin tidur di mana.

" Mau tidur ". Sahut Rendra singkat dengan tanpa melihat pada Maura lagi.

" Memangnya mas Rendra mau tidur di mana, bukankah kamar ini adalah kamar mas Rendra? ". Seru Maura lagi.

" Kamu ini cerewet sekali ya?, suka - suka aku mau tidur di mana?, kenapa malah kamu sih yang sibuk mengurusku yang akan tidur di mana? ". Kesal Rendra.

Terkejut, Maura begitu sangat terkejut, bahkan dirinya lebih terkejut dari sebelumnya. Sebenarnya apa yang terjadi pada suaminya Rendra, mengapa Rendra menjadi bersikap pemarah seperti ini.

Dengan perasaannya yang sudah terluka, Maura pun mencoba mendekati suaminya itu.

" Mas, sebenarnya apa yang terjadi pada mas Rendra, kenapa sikap mas berubah seperti ini, apa aku punya salah pada mas? ". Seru Maura.

Rendra tak menyahut, dirinya kembali mulai melangkah, sepertinya Rendra akan keluar dari kamarnya.

" Mas, mas Rendra ". Tahan Maura dengan memegang lengan kekar Rendra.

Sontak Rendra pun menjadi terhenti dari langkahnya, Rendra menatap nyalang pada Maura.

" Apa yang kamu lakukan?, lepas ". Sentak Rendra dengan menarik keras lengannya yang disentuh oleh Maura. Namun Maura malah kembali meraih lengan suaminya itu.

" Tidak, aku tidak mau melepaskan mas Rendra, tolong jangan seperti ini mas, mas sebenarnya ada apa?, kenapa mas Rendra bersikap seperti ini padaku, apa aku punya salah pada mas Rendra? ". Seru Maura lagi bahkan kini kedua bola mata indahnya sudah mulai nampak berkaca - kaca.

" Kamu menanyakan kesalahanmu padaku?, seharusnya kamu tanyakan itu pada dirimu sendiri ". Marah Rendra.

Maura menggelengkan kepalanya, Maura tidak mengerti dengan maksud dari suaminya ini. Kesalahan, memangnya kesalahan apa yang sudah dirinya perbuat.

" Mas, aku tidak mengerti apa maksud mas Rendra, kesalahan?, kesalahan apa mas? ". Seru Maura, bahkan kini Maura sudah benar - benar menjatuhkan air matanya.

" Jangan pura - pura menangis di depanku Maura, buang air mata buayamu itu. Kenapa kamu harus bermain drama seperti ini hah?, kenapa kamu tidak mengakui saja kebohonganmu itu? ". Rendra sudah benar - benar tak mempedulikan kesedihan Maura.

" Drama? hiks... kebohongan? hiks..., kebohongan apa mas hiks hiks...?". Sungguh Maura sudah tak mampu menahan isak tangisnya lagi.

" Iya kebohongan, kebohongan karena kamu sudah tidak jujur padaku, kebohongan jika kamu sudah pernah tidur dengan pria lain, kebohongan jika kamu sudah tidak suci lagi ".

Deg...

" Jadi jangan lagi menangis di depanku Maura, tangisanmu ini sama sekali tidak berguna dan begitu sangat memuakkan ". Ujar Rendra dengan segala kemarahannya.

Maura sudah bersuara lagi. Hatinya begitu sangat tertegun kala suaminya mengatakan hal yang begitu sangat menghantam jiwanya. Air mata yang sempat terjatuh dengan membasahi kedua pipi putihnya, dalam seketika langsung menjadi surut.

Apa, tidak suci lagi, dirinya sudah tidur dengan pria lain. Mengapa suaminya Rendra sampai berkata seperti ini.

Dan sesaat setelah rasa ketertegunannya itu, Maura kembali tersadar, hingga pada akhirnya, Maura kembali menangis dan menjatuhkan air matanya.

" Heh, kamu masih berakting?, dasar wanita murahan, akui saja kesalahanmu itu Maura ". Rendra kembali memarahi Maura.

" Tapi aku hiks... tidak melakukan hiks... seperti yang mas Rendra tuduhkan hiks hiks... ". Tangisan Maura sungguh terdengar memilukan.

" Munafik, akui saja apa susahnya Maura, akui jika kamu memang sudah pernah tidur dengan pria lain sebelum aku, jangan kamu terus membuat drama seperti ini ". Entah sudah berada di mana letak ketenangan jiwa Rendra.

" Aku tidak berbohong mas hiks... aku tidak pernah tidur dengan pria manapun hiks... mas Rendra harus percaya padaku hiks hiks... ".

" Kamu masih terus berbohong Maura?, humm?, iya?, masih terus berbohong?, aku akan memberikanmu waktu untuk mengakui semuanya, dan jika kamu masih belum mengakuinya juga, kamu akan lihat sendiri aap akibatnya ". Putus Rendra.

Rendra langsung melenggang pergi begitu saja menuju pintu keluar dari kamarnya. Hati Rendra telah benar - benar diselimuti oleh api amarah. Rendra sudah tak mempercayai dengan apa yang dijelaskan oleh Maura, hatinya sudah benar - benar tertutup.

Sedangkan Maura saat ini keadaannya sudah begitu sangat memperihatinkan. Batinnya sudah begitu sangat terluka. Bagaimana bisa suaminya Rendra memberikan tuduhan yang begitu sangat melukai hati dan juga harga dirinya. Apa yang membuat suaminya itu sampai begitu tega menuduh dirinya seperti itu.

Bagaimana bisa suaminya itu menuduh jika dirinya sudah tidak suci lagi karena sudah pernah tidur dengan pria lain, sementara dirinya masih belum pernah tidur dengan pria manapun.

" Hiks hiks hiks... hiks hiks hiks... ".

Maura hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Masih belum genap satu hari satu malam Rendra menjadi suaminya, namun ia sudah memberikan tuduhan jika dirinya sudah tidak suci lagi. Ini sungguh memilukan, nasib pernikahannya benar - benar sungguh memilukan.

Bersambung........

🙏🙏🙏🙏🙏

❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Arga

Arga

seorang CEO kok goblok 🤦

2022-10-12

0

🦈✰͜͡w⃠ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤᴀ✪⃟𝔄☀⍣⃝కꫝ🎸

🦈✰͜͡w⃠ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤᴀ✪⃟𝔄☀⍣⃝కꫝ🎸

Dasar bengek... situ suka main celap celup istrimu sans aja tu... kamu minta istrimu harus wanita baik"...mbok y ngoco tak brow...
dari pada kamu cm bisa membatin Maura sudah diicip orang lain, kamu coba aja sendiri biar kamu puas, baru kasih komentar

2022-09-14

7

Puja Kesuma

Puja Kesuma

klo kau mau tau maura msh suci atau gak knp gak kau coba aja rendra.. jd kau tau udah blong atau msh ori.. jgn nuduh tanpa bukti... sini aku getok kau pakek sandal biar otakmu encer

2022-08-29

3

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kiriman Foto
2 Menikah
3 Memilukan
4 Meminta Kejujuran
5 Surat Cerai
6 Pergi
7 Frustasi
8 Rendra Mabuk
9 Malam Kehancuran (21+)
10 Sudah Tak Berharga
11 Ingin Pergi
12 Maafkan Aku Sayang
13 Masih Istriku
14 Sengaja Ingin Merusak
15 Mual - mual
16 Pingsan
17 Maura Hamil
18 Kegaduhan
19 Membeli Baju Bayi
20 Sahabat Rendra
21 Pria Di Foto Itu
22 Pengakuan Dika
23 Kontraksi Hebat
24 Lahirnya Putra Maura
25 Empat Tahun Telah Berlalu
26 Inin Beltemu Ayah
27 Mirip
28 Beltemu Om Danten
29 Cerita Dari Junior
30 Harus Kembali Ke Tanah Air
31 Panggil Daddy Saja
32 Perginya Junior
33 Seperti Junior
34 Junior Tidak Mirip Daddynya
35 Kehilangan Junior
36 Rayuan Nindi
37 Tinggal Di Rumah Baru
38 Ketidaksengajaan Reyhan
39 Adik Kecil Yang Tampan
40 Junior Bukan Niol
41 Pasangan Yang Serasi
42 Terperosok Ke Sungai
43 Keseleo
44 Cendal Ada Lima
45 Bertemu Dengan Junior
46 Menemukanmu
47 Apakah Junior Anakku?
48 Junior Bukan Anakmu
49 Kamu Masih Istriku
50 Pengakuan Rendra
51 Maura Bukan Istrimu
52 Kenyataan Pahit
53 Ada Apa Dengan Audi?
54 Orang Tak Dikenal
55 Hilangnya Junior
56 Bahadia Beltemu Om Danten
57 Kamu Anak Kandungku
58 Positif
59 Demi Junior
60 Menjemput Istriku
61 Anak Ayah Jangan Berisik
62 Kembali Ke Rumah
63 Untung Ada Junior
64 Kenapa Jadi Begini?
65 Maura Terbatuk
66 Om Dain Om Lata
67 Apa Kamu Masih Ragu?
68 Akan Menikah Kembali
69 Mencoba Baju Pengantin
70 Hari Pernikahan
71 Malam Pesta
72 Lakukanlah Mas (21+)
73 Gedor... Gedor... Gedor...
74 Kamu Apakan Mantu Mama?
75 Milip Ayah
76 Mirip Rendra
77 Benar Anak Rendra
78 Menyembunyikan Dari Bunda
79 Pelepasan Yang Sempurna (21+)
80 Jam Tangan
81 Jam Tangan Pintar
82 Intuisi Junior
83 Masa Lalu Yang Tidak Berguna
84 Terngiang-ngiang
85 Hanya Kamu
86 Mainan Dari Opa
87 Imbalan
88 Calon Istri Reyhan
89 Melihat Maura
90 Sering Mengantuk
91 Undangan Pernikahan
92 Kabar Mengejutkan
93 Kabar Mengejutkan 2
94 Pernikahan Reyhan Dengan Audi
95 Malam Pestanya
96 Positif Hamil
97 Aku Tidak Sakit Mas
98 Gara-gara Foto
99 Maura Hamil Lagi
100 Bodyguard Untuk Junior
101 Suami Yang Sayang Istri
102 Pintar Tapi Bo*doh
103 Lumayan Buncit
104 Inin Belmain Te Taman Ladi
105 Jogetannya Mulyadi Yang Mendunia
106 Matacih Ayah
107 Mulai Sekolah
108 Kecemburuan Audi
109 Tertipu
110 Persiapan Menuju Empat Bulanan
111 Teringat Teman Lama
112 Drama Di Meja Makan
113 Belanja Di Mall
114 Kembali Bertemu
115 Bersyukur Bisa Memilikimu
116 Lupakan Maura
117 Niol Cayan Ayah
118 Tanpa Bodyguard
119 Hanya Doa Saja
120 Niol Cayan Ayah, Cayan Cetali
121 Empat Bulanan Untuk Adiknya Junior
122 Penghujung Acara
123 Seperti Tante Ainun
124 Tante Ainun Dan Kak Andika
125 Kemarahan Rendra
126 Fitnahan Dari Andika
127 Rahasia Yang Terungkap
128 Berusaha Meyakinkan Lagi
129 Jangan Tinggalkan Oma
130 Percayalah Padaku
131 Tetaplah Di Sini Nak
132 Adik Bayi Cehat
133 Sentimen Akut
134 Sembilan Bulan
135 Sudah Hamil Atau Belum?
136 Bodyguard Tak Dikenal
137 Anak Pintar
138 Biang Keroknya
139 Wanita Gila
140 Menyelamatkan Junior
141 Anak Ajaib
142 Junior Sempat Diculik
143 Terasa Sakit
144 Adik Bayi Mau Lahir
145 Renada Narendra Putri Ambrose
146 Siapa Tahu Hamil Juga
147 Ternyata Sudah Hamil
148 Menua Bersamamu Istriku
149 Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Sebuah Kiriman Foto
2
Menikah
3
Memilukan
4
Meminta Kejujuran
5
Surat Cerai
6
Pergi
7
Frustasi
8
Rendra Mabuk
9
Malam Kehancuran (21+)
10
Sudah Tak Berharga
11
Ingin Pergi
12
Maafkan Aku Sayang
13
Masih Istriku
14
Sengaja Ingin Merusak
15
Mual - mual
16
Pingsan
17
Maura Hamil
18
Kegaduhan
19
Membeli Baju Bayi
20
Sahabat Rendra
21
Pria Di Foto Itu
22
Pengakuan Dika
23
Kontraksi Hebat
24
Lahirnya Putra Maura
25
Empat Tahun Telah Berlalu
26
Inin Beltemu Ayah
27
Mirip
28
Beltemu Om Danten
29
Cerita Dari Junior
30
Harus Kembali Ke Tanah Air
31
Panggil Daddy Saja
32
Perginya Junior
33
Seperti Junior
34
Junior Tidak Mirip Daddynya
35
Kehilangan Junior
36
Rayuan Nindi
37
Tinggal Di Rumah Baru
38
Ketidaksengajaan Reyhan
39
Adik Kecil Yang Tampan
40
Junior Bukan Niol
41
Pasangan Yang Serasi
42
Terperosok Ke Sungai
43
Keseleo
44
Cendal Ada Lima
45
Bertemu Dengan Junior
46
Menemukanmu
47
Apakah Junior Anakku?
48
Junior Bukan Anakmu
49
Kamu Masih Istriku
50
Pengakuan Rendra
51
Maura Bukan Istrimu
52
Kenyataan Pahit
53
Ada Apa Dengan Audi?
54
Orang Tak Dikenal
55
Hilangnya Junior
56
Bahadia Beltemu Om Danten
57
Kamu Anak Kandungku
58
Positif
59
Demi Junior
60
Menjemput Istriku
61
Anak Ayah Jangan Berisik
62
Kembali Ke Rumah
63
Untung Ada Junior
64
Kenapa Jadi Begini?
65
Maura Terbatuk
66
Om Dain Om Lata
67
Apa Kamu Masih Ragu?
68
Akan Menikah Kembali
69
Mencoba Baju Pengantin
70
Hari Pernikahan
71
Malam Pesta
72
Lakukanlah Mas (21+)
73
Gedor... Gedor... Gedor...
74
Kamu Apakan Mantu Mama?
75
Milip Ayah
76
Mirip Rendra
77
Benar Anak Rendra
78
Menyembunyikan Dari Bunda
79
Pelepasan Yang Sempurna (21+)
80
Jam Tangan
81
Jam Tangan Pintar
82
Intuisi Junior
83
Masa Lalu Yang Tidak Berguna
84
Terngiang-ngiang
85
Hanya Kamu
86
Mainan Dari Opa
87
Imbalan
88
Calon Istri Reyhan
89
Melihat Maura
90
Sering Mengantuk
91
Undangan Pernikahan
92
Kabar Mengejutkan
93
Kabar Mengejutkan 2
94
Pernikahan Reyhan Dengan Audi
95
Malam Pestanya
96
Positif Hamil
97
Aku Tidak Sakit Mas
98
Gara-gara Foto
99
Maura Hamil Lagi
100
Bodyguard Untuk Junior
101
Suami Yang Sayang Istri
102
Pintar Tapi Bo*doh
103
Lumayan Buncit
104
Inin Belmain Te Taman Ladi
105
Jogetannya Mulyadi Yang Mendunia
106
Matacih Ayah
107
Mulai Sekolah
108
Kecemburuan Audi
109
Tertipu
110
Persiapan Menuju Empat Bulanan
111
Teringat Teman Lama
112
Drama Di Meja Makan
113
Belanja Di Mall
114
Kembali Bertemu
115
Bersyukur Bisa Memilikimu
116
Lupakan Maura
117
Niol Cayan Ayah
118
Tanpa Bodyguard
119
Hanya Doa Saja
120
Niol Cayan Ayah, Cayan Cetali
121
Empat Bulanan Untuk Adiknya Junior
122
Penghujung Acara
123
Seperti Tante Ainun
124
Tante Ainun Dan Kak Andika
125
Kemarahan Rendra
126
Fitnahan Dari Andika
127
Rahasia Yang Terungkap
128
Berusaha Meyakinkan Lagi
129
Jangan Tinggalkan Oma
130
Percayalah Padaku
131
Tetaplah Di Sini Nak
132
Adik Bayi Cehat
133
Sentimen Akut
134
Sembilan Bulan
135
Sudah Hamil Atau Belum?
136
Bodyguard Tak Dikenal
137
Anak Pintar
138
Biang Keroknya
139
Wanita Gila
140
Menyelamatkan Junior
141
Anak Ajaib
142
Junior Sempat Diculik
143
Terasa Sakit
144
Adik Bayi Mau Lahir
145
Renada Narendra Putri Ambrose
146
Siapa Tahu Hamil Juga
147
Ternyata Sudah Hamil
148
Menua Bersamamu Istriku
149
Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!