Begitu kelas selesai, Jingga langsung bergegas pergi keluar kelas tanpa menyapa dua manusia yang sejak tadi ia hindari. Ia sudah memutuskan hubungan nya dengan Bagas ketika masuk kelas setelah istirahat tadi. Dan di saat Bagas hendak menjelaskan dan membujuk nya, guru lebih dulu datang sehingga membuat laki laki itu mengurungkan niat. Dan kini, Jingga semakin mempercepat langkah nya agar Bagas dan Nadin tidka bisa mengejar nya.
Setelah sampai di parkiran, Jingga hendak segera masuk ke dalam mobil, namun sayang tidak bisa karena ternyata ada seorang laki laki yang sedang bersandar tepat di pintu mobil nya.
“Om nge-fans yang sama aku? Sampai segitunya nungguin aku pulang sekolah, ckckck.” Jingga berdecak ketika melihat Langit sedang fokus dengan ponsel nya sambil bersandar pada mobil nya, tepat nya bagian pintu kemudi.
“Nge-fans?” Langit yang tidak mengerti dengan ucapan Jingga hanya mampu mengerutkan dahi, pasalnya ia bersandar di sana karena ingin menunggu sang pemilik mobil yang sudah merusak kaca spion nya.
“Itu ngapain disitu? Sengaja kan mau nungguin aku pulang? Ah atau mau nebeng sama mobil ku? Maaf om aku gak bisa ngasih tumpangan buat orang asing, apalagi om om—“
“Heh bocah!” seru Langit langsung berdiri tegak dan menghampiri Jingga,”Jadi ini mobil kamu?”
“Tentu saja,emang gak lihat ini mobil nya warna Jingga. Itu artinya milik Jingga,” ucap nya dengan wajah sombong.
“Oh, berarti kalau nama ku Biru, mobil ku juga harus biru?” ejek Langit berdecak, namun langsung membuat Jingga terdiam, ketika lagi lagi ia mengingat sang kakak yang sudah meninggal bernama Biru.
“Kenapa diam saja? Batrei kamu habis?” imbuh Langit mencibir.
“Enggak!” jawab Jingga dengan cepat, “OM tenang aja, batrei ku masih full. Kebetulan, aku juga lagi pengen marah, ayo Jingga ladenin kalau om ngajak—“
‘Eh gak nyangka ya kalau si Jingga ternyata open B.O.’
“Iya, ih mana seleranya sama om om lagi.’
“Emang dia udah gak sama Bagas? Bukannya dia pacar Bagas?’
‘Mungkin udah di campakin kali sama Bagas, makanya dia cari om om.’
Deg!
Langit langsung terdiam, ia seolah merasa dejavu ketika mendengar cacian dan hinaan dari anak anak SMA yang berlalu melewatinya. Entah mengapa ia merasa pernah merasa seperti itu. Iya, dirinya pernah menganggap bahwa Biru adalah seorang sugar Baby, padahal orang yang ia kira sebagai sugar Daddy itu adalah ayah kandung Biru sendiri.
'Apakah ini yang di sebut karma? Dulu aku mengira ayah Biru adalah sugar daddy. Dan kini aku yang di tuduh sebagai sugar daddy.' Gumam Langit dalam hati sambil menghela nafas nya berat ketika lagi lagi mengingat kenangan nya bersama Biru.
“Mulut kalian mau ku sobek hah!” bentak Jingga langsung membuyarkan lamunan Langit. Ternyata gadis itu begitu berbeda, ia dengan berani melawan para orang yang sudah menuduh nya, ia langsung memberikan tatapan mematikan kepada beberapa siswi yang lewat dan berani mencibir nya, “Atau mau aku sumpel sini sama kaos kaki ku hah! Mau nih!”
Jingga sudah ber-ancang ancang membuka sepatu nya, namun dengan cepat beberapa siswi itu langsung kabur begitu saja meninggalkan Jingga.
“Gara gara om nih, aku jadi dapat image jelek!” kata Jingga lagi lagi menyalahkan Langit.
“Aku lagi?” Langit menggelengkan kepala nya sambil menunjuk dada nya sendiri.
“Iyalah, astaga Om aku penasaran umur om berapa sih? Nih rambut coba di potong deh om, terus ini kumis di cukur. Terus jangan pakai jas begini, pakai kaos aja yang simple, sepatu ganti—“
“Heh, aku nungguin pemilik mobil ini karena mau minta pertanggung jawaban, bukan mau dengerin kritikan kamu tentang penampilan ku!” cetus Langit berusaha menahan emosi nya yang lagi lagi mulai terpancing oleh kata kata Jingga.
“Emang aku ngapain mobil Om, sampai minta pertanggung jawaban? Aku gak ada merkosa mobil loh Om, dan gak mungkin mobil om hamil sampai mau minta pertanggung jawaban,” kata Jingga dengan wajah polos nya menatap Langit.
"Lagian aneh, masa mobil hamil," Gumam Jingga menggelengkan kepala nya.
“Lama lama kamu yang saya bikin hamil!” cetus Langit begitu saja. Namun beberapa detik kemudian ia seolah baru tersadar dengan ucapan nya. Ia langsung terkejut dan menatap Jingga yang ternyata juga tak kalah terkejut dari nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Nasiati
😂😂😂😂
2025-01-19
0
Akha Gibran
nakal Q di part ini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-10-04
0
Nami chan
gajadi melow 🤣 terkezut dia
2024-05-04
1