“Sayang ... “
Jingga menggeliatkan tubuh nya ketika merasakan sentuhan lembut di kepala nya,ia segera membuka mata dan ia bisa melihat bagaimana wajah ayah nya sedang tersenyum. Jingga langsung bangun dan menghambur memeluk sang ayah dengan begitu erat.
“Kenapa Ayah lama banget pulang nya hiks hiks hiks.” Jingga langsung menangis di pelukan sang ayah.
Ya, hanya ayah nya lah yang paling mengerti nya. Dan hanya sang ayah yang bisa menolong nya ketika mendapatkan perlakuan buruk dari bunda nya. Sebenarnya bukan perlakuan buruk, siapapun bisa memahami itu, bunda Elsa sedang sakit dan masih terjebak akan masa lalu nya tentang sosok Biru.
Jingga pun awalnya juga memaklumi itu, namun lambat laun ia jengah dan sakit hati ketika semakin di banding bandingkan dengan sosok kakak nya. Bahkan tak jarang nlainya selalu di bandingkan dengan Biru. Bunda Elsa juga sampai membuat keputusan dimana Jingga harus home scholing agar bisa seperti Biru.
Karena itu, sejak itu Jingga memberanikan diri utuk kabur dari rumah. Karena ia sudah lelah selalu di bandingkan dan di anggap sebagai sosok Biru. Itu juga yang membuatnya membenci sosok Biru. Karena hanya sosk itu yang paling sempurna di mata sang Bunda. Sementara dirinya seolah tak ada arti apapun di kehidupan bunda Elsa.
“Maafin Ayah yah. Kemarin ada pekerjaan tambahan yang harus Ayah selesaikan,” ucap ayah Faris mengusap kepala Jingga, “Apakah Bunda menyakiti kamu lagi?” tanya nya dengan lembut.
Jingga tidak berani menjawab, namun Faris tau betul bagaimana perasaan anak nya. Faris juga tidak tega melihat putrinya tersakiti oleh istrinya sendiri, namun ia juga tidak tega bila harus memasukkan Elsa ke dalam rumah sakit jiwa lagi. Karena Elsa tidak sepenuh nya gila. Dulu istrinya sudah pernah mendekam di rumah sakit selama hampir tiga tahun, hingga Faris merasa tidak tega dan akhirnya ia menjemput istrinya lagi.
“Sudah ya, sekarang putri Ayah mandi dulu. Siap siap ke sekolah, ayah tunggu di bawah,” kata ayah Faris melepaskan pelukan Jingga.
“Bunda udah minum obat?” selalu pertanyaan itu yang Jingga lontarkan kepada sang ayah setiap pagi.
“Sudah Sayang, jangan khawatir. Bunda pasti akan segera sembuh,” ucap ayah Faris tersenyum.
Jingga menganggukkan kepala nya dan bernafas lega, ia pun segera mandi dan bersiap. Bila bunda nya sudah meminum obat nya, maka sudah pasti hari nya akan aman. Kemarin, bunda nya sempat kambuh lantaran tidak mau meminum obat atau yang biasa di sebut vitamin itu. Hanya ayah Faris lah yang berhasil membujuk bunda untuk meminum obat nya, dan kemarin ayah Faris sedang tidak ada di rumah.
“Pagi, Sayang.”sapa bunda Elsa begitu lembut, Jingga tersenyum dan segera menghampiri bunda nya.
“Cup, pagi juga Bunda,” balas Jingga setelah mengecup pipi bunda Elsa.
Jingga sangat menyayangi bunda nya, namun terkadang ia juga takut dan kesal bila terus di bandingkan dengan sosok kakak nya. Siapa bilang ia tidak khawatir dengan keadaan bunda, hanya saja ia tidak bisa berbuat banyak selain berdoa.
“Kamu mau bawa mobil sendiri? Atau di jemput Bagas?” tanya bunda sambil menyendokkan nasi goreng ke piring Jingga.
“Jemput Bagas, Bun.” Jawab Jingga lalu segera memakan sarapan nya.
“Tapi sudah jam segini, kenapa dia belum datang?” tanya bunda Elsa lagi ketika matanya melirik ke arah Jam yang berada di belakang Jingga.
“Gak tau Bun, tapi semalam dia bilang mau jemput Jingga,” keluh Jingga menghela nafas nya sedikit berat.
Bagas, adalah nama kekasih Jingga. Dia sering menjemput nya ke rumah bahkan sering main dan mengobrol dengan orang tua Jingga. Namun akhir akhir ini memang laki laki iu sudah jarang emngantar dna jemput nya, apalagi main ke rumah nya.
“Jingga bareng sama Ayah aja ya,” sahut ayah Faris.
“Ayah mau pergi lagi?” tanya bunda Elsa langsung menatap ke arah suaminya.
“Hanya sebentar Bunda, nanti siang Ayah pulang kok.” Kata ayah Faris dan bunda Elsa langsung tersenyum mendengar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
di posisi bundanya jg berat, tp posisi Jingga lebih berat.
2024-03-19
1
Ita rahmawati
klo begitu salahin aj bunda kmu jing jgn nyalahin biru,kan kmu sendri sadar bahkan kmu gk mngenal biru lah ngapa tetiba nyalahin dia,,marah² dimakamny,,situ sehat 🙄🙄🙄
2023-02-06
2
Indonesian ❤️😁
jangan jangan yg ad d kos nadin itu bagas.
2023-01-23
0