“J—Jingga!” pekik Nadin terkejut, ia pun langsung melepaskan tangan nya dari Bagas. Keduanya langsung menatap Jingga dengan tatapan yang sulit di mengerti.
“Sayang, aku bisa jelasin,” kata Bagas dan langsung mendekati Jingga.
“Mau jelasin apa?” tanya Jingga menatap Bagas dengan wajah datar nya.
“Tadi, aku sama Nadin, emmt itu... Aku tadi Cuma mau—“
“Aku mau meminjam uang ke Bagas untuk bayar kosan ku Jingga, maaf. Aku gak enak mau cerita ke kamu, karena kamu pasti akan meminjamkan aku uang dan gak akan mau aku bayar,” jawab Nadin dengan cepat sambil menundukkan kepala nya.
“Bayar kosan?” tanya Jingga lagi dan kini ia memiringkan kepala nya ke samping untuk melihat ke arah Nadin.
“I—iya ... kemarin aku sudah di tagih sama ibu Kos, karena aku sudah menunggak dua bulan. Maafin aku Jingga, maaf karena gak jujur sama kamu,” ucap Nadin merasa bersalah.
“Oh begitu,” Jingga menganggukkan kepala nya singkat, “Baiklah. Sekarang bisa tolong tinggalin aku sama Bagas? Aku mau bicara berdua sama pacar aku.” Kata Jingga menekan kata Pacar.
Nadin menganggukkan kepala nya dan langsung pergi dengan cepat meninggalkan Jingga dan Bagas, Dan kini Bagas langsung memegang tangan Jingga, namun dengan cepat juga Jingga menepis nya.
“Dimana jam tangan kamu? Kenapa gak di pakai?” tanya Jingga menatap pergelangan tangan Bagas.
“Jam ...” Untuk sesaat Bagas mengerutkan dahinya, “Ah itu, jam aku di rumah. Tadi pagi aku lupa pakai.” Katanya beralasan.
“Ketinggalan di rumah? Atau ketinggalan di tempat lain?” tanya Jingga menatap nanar pada Bagas.
“Sayang, kamu gak percaya sama aku? Oke aku minta maaf karena gak pakai jam itu, aku benar benar lupa.”
“Bagas, sepertinya hubungan kita memang udah gak sehat. Kita udahan aja yah, aku gak mau terlalu lama sakit hati, aku gak mau berprasangka buruk terus sama kamu dan Nadin. Aku—“
“Jingga, aku dan Nadin gak ada hubungan apapun!” saut Bagas dengan cepat.
“Apakah menurut kamu aku udah buta? Hampir tiga tahun kita pacaran, dan kamu pikir aku gak kenal siapa kamu? Kamu berubah Gas. Dan ini, jam kamu!” kata Jingga langsung menyerahkan jam tangan dari tas nya kepada Bagas.
“Ka—kamu dapat darimana?” tanya Bagas dengan wajah terkejut.
“Kamu ingat ingat lagi, kemana kamu bermalam beberapa hari yang lalu. Dan juga, aku gak tahu sejak kapan kamu menginap di sana, sampai perawatan wajah kamu pun bisa ada di sana. Aku gak tau udah berapa lama kalian mengkhianati ku seperti ini. Dan satu lagi, aku gak bodoh Gas. Aku sudah membayar sewa kosan Nadin samai enam bulan sejak tiga bulan lalu. Itu berarti dia gak peru bayar sampai tiga bulan ke depan, kenapa dia meminjam uang ke kamu? Ah iya, aku gak pernah tahu kalau orang yang mau meminjam uang bisa se mesra itu.” Jelas Jingga panjang lebar, ia un segera berbalik dan pergi meninggalkan Bagas begitu saja.
“Jingga tunggu! Jingga aku bisa jelasin!” seru Bagas dan langsung berlari mengejar Jingga.
Jingga yang merasa di kejar oleh Bagas, ia langsung berlari dengan cepat. Hingga tanpa sadar tiba tiba ia menabrak dadaa bidang seseorang hingga membuat tubuh nya hampir terjungkal ke belakang. Namun, belum sempat itu terjadi, tangan nya sudah lebih duku di tahan oleh sang pemilik dada bidang tersebut hingga dirinya tidak jadi terjatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Wiwit Wilowati
langit pasti itu ya..
2024-05-22
1
Ersa
lahh inikan sekolahan kakeknya langit
2023-08-29
4
Veliz Bunda'a Farhan
si Nadin di ksh hati minta ampela 😏
2023-03-09
1