Jam tangan

“Jingga! Kamu gapapa kan? Ngapain di dalam, lama banget?” Bukan tanpa alasan Nadin mengetuk pintu kamar mandi nya, karena Jingga sudah cukup lama berada di sana.

Hampir satu jam lama nya, akhirnya Jingga baru membuka pintu kamar mandi karena ketukan dan suara dari Nadin.

“Sorry Nad, tadi perut aku mules banget,” kata Jingga dengan senyum sedikit paksa.

“Jingga, kamu kenapa? Mata kamu ... kamu nangis?’ tanya Nadin langsung menyentuh wajah Jingga dan mengusap sedikit air mata yang masih sedikit tersisa di sana.

“Nadin!” Jingga pun langsung memeluk Nadin dengan begitu erat, begitupun air mata nya yang semakin deras membasahi wajah nya hingga tanpa sadar mengenai baju Nadin sampai basah.

“Kamu kenapa sih? Ada yang nyakitin kamu? Cerita sama aku,” kata Nadin sambil mengusap usap kepala Jingga, “Kamu gak lagi ada masalah sama Bunda kamu lagi kan?”

“Enggak!” jawab Jingga dengan cepat, ia melepaskan pelukan nya dan menatap Nadin dengan lekat, “Aku dan Bunda baik baik saja, Cuma—“

“Cuma apa?” tanya Nadin mengerutkan dahi nya bingung.

“Tadi ... tadi aku di ganggu preman, dan aku hampir di perkosaa. Untung aja ada orang sedikit baik yang nolongin aku. Aku nangis karena aku gak bisa bayangin kalau gak ada yang nolongin aku, aku—“

“Astaga! Jingga, bagaimana bisa. Tapi kamu gapapa kan?” pekik Nadin langsung panik, “Itu alasan kamu makai jas tadi?” imbuh nya, karena kini Jingga sudah berganti pakaian milik Nadin.

Jingga menganggukkan kepala nya, “Untung ada orang itu, kalau enggak. Mungkin aku—“

“Udah cukup Jingga, yang penting sekarang kamu udah disini. Kamu udah baik baik saja, lain kali kamu jangan pergi sendirian. Harus ajak aku, oke.” Kata Nadin dan Jingga langsung menganggukkan kepala nya.

“Kamu pasti belum makan? Mau pesan makanan?” tawar Nadin dan lagi lagi Jingga hanya menganggukkan kepala nya.

‘Semoga ini hanya kebetulan,’ gumam Jingga dala hati sambil memperhatikan gerak gerik Nadin yang dengan lincah berjalan ke sana sini, untuk membereskan kamar.

Jingga menghela nafas nya dengan cukup berat, ia mengeluarkan sebuah benda yang sejak tadi berada dalam saku celana nya. Sebuah jam tangan yang sangat ia kenal, karena jam itu adalah hadiah yang ia berikan kepada sang kekasih. Lantas mengapa bisa berada di dalam kamar mandi Nadin? Sakit, bingung dan sesak itulah yang sejak tadi Jingga rasakan, ia menangis bukan karena masalah yang menimpa nya. Jingga menangis karena takut berprasangka buruk kepada sahabat dan kekasih nya.

Memang dalam beberapa hari terakhir, ia jarang bermain bersama Nadin. Ia juga jarang jalan berdua dengan Bagas. Bolehkah Jingga berfikir negatif setelah ia menemukan benda kesayangan Bagas berada di kamar mandi Nadin?

‘Gak mungkin Nadin minjem jam ini dari Bagas, gak mungkin juga Bagas minjem kamar mandi Nadin. Atau mungkin Bagas benerin keran kamar mandi Nadin, itu lebih gak mungkin lagi, karena Bagas bukan tukang ledeng air,’ gumam Jingga dalam hati.

“Oh iya Nad, kamu kemarin gak masuk sekolah kenapa?” tanya Jingga membuka suara.

“Oh kemarin aku kerja, ada panggilan mendadak dari bos aku. Makanya sekarang aku free karena kemarin di hitung lembur,” jawab Nadin sambil melanjutkan aktifitas nya yang sedang menyapu.

“Kamu kerja dimana sih Nad sebenernya? Kamu gak pernah cerita ke aku kerja dimana dan sebagai apa? Apa menurut kamu aku bukan sahabat kamu?” tanya Jingga sedikit memanyunkan bibir nya, karena selama ia mengenal Nadin dirinya tidak pernah tahu dimana Nadin bekerja.

Dulu Nadin pernah bilang ia bekerja sebagai seles toko, dan Jingga tau tempat nya. Namun itu tidak berlangsung lama, hanya dua bulan Nadin berhenti dan sejak itu Jingga tidak pernah tahu lagi dimana Nadin bekerja.

“Masih sama seperti sebelumnya Jingga, hanya saja yang ini lebih jauh aja.”

“Dimana?”

“Nandi kamu juga tahu, aku malu kalau bilang ke kamu sekarang. Aku takut kamu akan nyamperin aku ke sana nanti.” Jawab Nadin tersenyum kecil. Terkadang ia merasa insecure dengan Jingga, karena sahabat nya itu memiliki segala nya. Mau apa hanya tinggal bilang kepada papa nya, sangat berbeda dengan dirinya yang harus bekerja keras untuk mencapai keinginan nya.

Terpopuler

Comments

Roo'iha Icha

Roo'iha Icha

benar kan apa mungkin dia open ob

2024-02-28

1

Halimah

Halimah

nah kaaaaan

2023-09-09

2

Ersa

Ersa

Bahas lagi Gali sumurnta Nadin

2023-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Habis sunat?
3 Bunda
4 Ayah pulang
5 Raihan
6 INFO GIVE AWAY
7 Perdebatan
8 Uban upacara
9 Om jahat
10 Ms Jorok
11 Jam tangan
12 Kak Biru
13 Pengkhianatan
14 Dada beton
15 Sahabat
16 Penjelasan Nadin
17 Petugas Taman
18 Minta pertanggung jawaban
19 Mencoba ikhlas
20 Move on
21 Mobil mogok
22 Papan tulis
23 Pak Faris
24 Fokus Lang!
25 Sakit banget?
26 Menawarkan diri
27 Mengalah
28 Sakit perut lagi
29 Pembalut
30 Calon istri
31 Melawan batin
32 Cewek asli
33 Kehilangan sahabat
34 Mahkota
35 Ke kantor Langit
36 Makanan spesial
37 Syaiton
38 Perkelahian
39 Om Sholeh
40 Skors
41 Mau ngapain
42 Dede emes
43 Haruskah aku mati?
44 Sakit perut
45 Menjijikan
46 Pasrah
47 Gak tau
48 Tak perduli
49 Langit Biru
50 Macet
51 Nyaman
52 Kecelakaan
53 Pingsan
54 Tangis Jingga
55 Permintaan Ayah
56 Menikah
57 Kepergian Ayah
58 Mencoba ikhlas
59 Nathan
60 Berpihak lah padaku
61 Ikhlaskan
62 Terimakasih
63 Papa mertua
64 Tidur
65 Berlayar
66 Gara gara Bagas
67 Menyiapkan pakaian
68 Salah paham
69 Couple
70 Me time
71 Om Nathan
72 Kelaparan
73 Perumpamaan
74 Un boxing
75 Pakaian apa?
76 Sugar baby?
77 Toko Buku
78 Belajar
79 Bisikan
80 Kemarahan Jingga
81 Rasa takut Langit
82 Kemarahan Langit
83 Perkara Wisuda
84 Keselek
85 Menggoda
86 Sakittt
87 Siluman Babi
88 Cemburu
89 Pulang
90 Pertandingan 21+
91 PROMO KAMAR CLAYTON
92 Terimakasih
93 Kekesalan Maxim
94 Kuburan
95 Saling mencari
96 Nasehat Raihan
97 Novel sesat
98 Kantor
99 Malas
100 Salah lagi
101 Gara-gara Pecel
102 Takut ke rumah sakit
103 Tuduhan menyakitkan
104 Hamil
105 Dokter Zara
106 Down
107 Pindah rumah sakit
108 Manusia laknat
109 Siluman Babi II
110 Menahan
111 Perubahan sifat
112 Luapan emosi
113 Anfal
114 Dejavu
115 Mencoba ikhlas
116 Menghapus
117 Azara
118 Penjelasan Azzara
119 Histeris
120 Kedatangan Raihan
121 Kata kata bijak Raihan
122 Berbaikan?
123 Sedikit kematengan
124 Main bola
125 Sekali lagi
126 No Caption
127 Sebuah pesan
128 Sahabat
129 Perdebatan
130 Dekat walau sesaat
131 Keluarga rusuh
132 Bandara
133 Bintang
134 Berusaha kuat
135 Kaya hantu
136 Tantrum
137 Modus
138 Asal muasal Bintang
139 Kangen
140 Gemas
141 Gak mungkin hamil!!!!
142 Gak mau hamil!
143 Tasyakuran
144 Sebentar saja
145 ENDING!
146 INFO GIVE AWAY
147 Bonus Chapter
148 Bintang untuk Angkasa
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Habis sunat?
3
Bunda
4
Ayah pulang
5
Raihan
6
INFO GIVE AWAY
7
Perdebatan
8
Uban upacara
9
Om jahat
10
Ms Jorok
11
Jam tangan
12
Kak Biru
13
Pengkhianatan
14
Dada beton
15
Sahabat
16
Penjelasan Nadin
17
Petugas Taman
18
Minta pertanggung jawaban
19
Mencoba ikhlas
20
Move on
21
Mobil mogok
22
Papan tulis
23
Pak Faris
24
Fokus Lang!
25
Sakit banget?
26
Menawarkan diri
27
Mengalah
28
Sakit perut lagi
29
Pembalut
30
Calon istri
31
Melawan batin
32
Cewek asli
33
Kehilangan sahabat
34
Mahkota
35
Ke kantor Langit
36
Makanan spesial
37
Syaiton
38
Perkelahian
39
Om Sholeh
40
Skors
41
Mau ngapain
42
Dede emes
43
Haruskah aku mati?
44
Sakit perut
45
Menjijikan
46
Pasrah
47
Gak tau
48
Tak perduli
49
Langit Biru
50
Macet
51
Nyaman
52
Kecelakaan
53
Pingsan
54
Tangis Jingga
55
Permintaan Ayah
56
Menikah
57
Kepergian Ayah
58
Mencoba ikhlas
59
Nathan
60
Berpihak lah padaku
61
Ikhlaskan
62
Terimakasih
63
Papa mertua
64
Tidur
65
Berlayar
66
Gara gara Bagas
67
Menyiapkan pakaian
68
Salah paham
69
Couple
70
Me time
71
Om Nathan
72
Kelaparan
73
Perumpamaan
74
Un boxing
75
Pakaian apa?
76
Sugar baby?
77
Toko Buku
78
Belajar
79
Bisikan
80
Kemarahan Jingga
81
Rasa takut Langit
82
Kemarahan Langit
83
Perkara Wisuda
84
Keselek
85
Menggoda
86
Sakittt
87
Siluman Babi
88
Cemburu
89
Pulang
90
Pertandingan 21+
91
PROMO KAMAR CLAYTON
92
Terimakasih
93
Kekesalan Maxim
94
Kuburan
95
Saling mencari
96
Nasehat Raihan
97
Novel sesat
98
Kantor
99
Malas
100
Salah lagi
101
Gara-gara Pecel
102
Takut ke rumah sakit
103
Tuduhan menyakitkan
104
Hamil
105
Dokter Zara
106
Down
107
Pindah rumah sakit
108
Manusia laknat
109
Siluman Babi II
110
Menahan
111
Perubahan sifat
112
Luapan emosi
113
Anfal
114
Dejavu
115
Mencoba ikhlas
116
Menghapus
117
Azara
118
Penjelasan Azzara
119
Histeris
120
Kedatangan Raihan
121
Kata kata bijak Raihan
122
Berbaikan?
123
Sedikit kematengan
124
Main bola
125
Sekali lagi
126
No Caption
127
Sebuah pesan
128
Sahabat
129
Perdebatan
130
Dekat walau sesaat
131
Keluarga rusuh
132
Bandara
133
Bintang
134
Berusaha kuat
135
Kaya hantu
136
Tantrum
137
Modus
138
Asal muasal Bintang
139
Kangen
140
Gemas
141
Gak mungkin hamil!!!!
142
Gak mau hamil!
143
Tasyakuran
144
Sebentar saja
145
ENDING!
146
INFO GIVE AWAY
147
Bonus Chapter
148
Bintang untuk Angkasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!