“Huaaaaaa!” jerit Jingga ketika baju seragam nya di tarik begitu saja oleh salah seorang preman itu hingga membuat bagian belakang nya ter-ekspos. Jingga langsung menyilangkan tangan nya di dada dan berjongkok untuk menutupi bagian dada nya.
Tangan nya mengepal dengan sangat kuat, dan air mata nya terus mengalir membasahi wajah nya. Ia sudah pasrah, namun ia juga begitu takut bila sampai beberapa preman itu memperkosa nya atau bahkan membunuh nya.
“Lepas!” ucap seseorang dengan nada begitu dingin namun tegas. Seketika Jingga dan beberapa preman yang mengerubungi nya langsung menatap ke arah lelaki yang baru saja datang.
“Siapa kamu!” sentak salah seorang preman yang bertato ular di leher nya, ia maju dan mengeluarkan sebuah pisau dari belakang saku celana nya, Jingga hanya bisa terisak dengan tangan yang terus di cengkram erat oleh dua preman di samping nya.
“Apa kalian tidak malu? Meng- keroyok seorang gadis SMA hanya untuk memuaskan napsu bejat!Cuihh,” pemuda itu meludah tepat di depan seorang preman bertato ular.
“Brengsekkk! Berani kamu dengan ku hah!” Pekik nya marah dan langsung menatap tajam pada laki laki muda di depan nya.
“Untuk apa saya takut? Kalian bukan tandingan saya. Tapi, saya sedang malas bertengkar karena beberapa menit lagi, saya masih ada meeting dengan klien,” ucap nya santai sambil melihat jam yang melingkar di tangan nya.
“Tidak usah sok kamu, sini kalau berani lawan aku!”
“Lawan kalian bukan saya, tapi tenang. Saya sudah memanggil polisi dan sejak tadi polisi mendengar percakapan kita. So, tunggu paling sepuluh menitan lagi mereka akan datang karena ponsel saya sudah terpasang GPS.” Katanya begitu tenang.
“Brengsekk! Awas kamu! Ayo kita pergi!” ucap preman itu langsung mengajak teman teman nya pergi, namun sebelum itu ia tidak ingin aksi nya sia sia, jadi ia mengambil ponsel milik Jingga dan lari secepat mungkin sebelum polisi datang.
Setelah preman itu pergi, pemuda itu segera menghampiri Jingga dan langsung membuka jas nya untuk menutupi tubuh belakang Jingga yang sudah terbuka lebar karena seragam nya sobek.
“Huaaaa om jahat banget!” Pekik Jingga langsung menjerit ketika melihat pemuda itu yang tak lain adalah orang yang sudah membuat nya lari ke tempat seperti itu.
“Dasar bocah. Kamu yang lari kesini, kenapa jadi aku yang jahat,” ucap nya berdecak sambil berjongkok di depan Jingga.
“Hiks hiks hiks, kalau bukan karena om aku gak bakal sampai sini hiks hiks,” kata Jingga terisak, ia pun tanpa ragu langsung mengusap ingus nya pada jas mahal pemuda tadi.
“Woy itu jas ku! Baru ku pakai sekali!”pekik nya marah bercampur jijik.
“Tuh kan jahat lagi, gak lihat apa ada anak kecil lagi nangis. Bujuk kek, ajak gitu pergi dari sini sebelum polisi beneran datang. Emang gak malu apa aku hampir gak pakai baju begini,” kata Jingga begitu kesal sambil lagi lagi mengusap ingus nya pada sisi lain di jas itu.
“Astaga, sumpah kau itu sangat jorok!” kata nya bergidik.
“Gendong dong,” Jingga merentangkan tangan nya satu sambil tangan lain nya ia gunakan untuk memegang jas nya, ia menatap Langit dengan tatapan memohon.
“Ogah!” cetus Langit sudah merasa jijik lebih dulu karena mengingat bagian depan jas itu sudah terkontaminasi dengan cairan hidung Jingga, sehingga sudah di pastikan bahwa bila ia menggendong gadis itu maka cairan itu akan meng-inveksi kemeja nya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ririn Santi
haisss beneran masih bocah gais😅😅😅
2023-09-02
4
Ersa
ya Allah minta gendong 😂
2023-08-29
0
Ita rahmawati
jingga beda jauh kykny sifat dn kelakuanny sm biru ,,tp mlah disuruh nyama²in biru sm bundsny klo lg kumst 🤦♀️🤦♀️
2023-02-06
0