"Apa yang terjadi?"
Tanya Ayin.
"Berhenti...tolong berhenti,hentikan mobil !"
Teriak Maryam,namun mobil tetap melaju.
"Kalau Kamu tidak menghentikan mobil,Aku akan lompat!"
Ancam Maryam.
"Hentikan !" Titah Alex,Pria ini masih melihat nya,
Maryam begitu takut dan panik ia segera turun dari mobil,lalu berjalan ke depan,ia berjalan dengan kaki,Ayin mengejar nya.
"Apa yang Kamu lakukan?"
Tanya Ayin menarik tangan Maryam.
"Kamu tidak liat?Aku sedang ketakutan!Aku tidak ingin mengikuti kalian lagi,Aku akan mati di tangan musuh Kalian,pasti Kalian banyak musuh!"
Ketus Maryam,mencoba lari dari Mereka.
"Tunggu!jika Kamu pergi sekarang,takut nya Mereka masih mengejar Kita,Ayo masuk dalam mobil ?"
Ayin membujuk Maryam,namun Wanita ini terlalu keras kepala.
"Aku tidak mau!"
Tegas Maryam berbalik.
"Masuk dalam mobil!"
Titah Alex,Maryam menghentikan langkah nya saat mendengar suara Alex.
"Tuan!"
Ayin,menunduk,lalu Alex menyuruh nya masuk ke mobil Caston.
"Aku tidak mau!"
Ujar Maryam masih membelakangi Alex.
"Cepat masuk,di luar masih belum aman!"
Sambung Alex,dengan suara menahan sakit,Pria ini tetap berdiri dengan tegak,ia menyembunyikan luka nya.
"Huuh!"
Maryam dengan langkah yang kesal berjalan ke arah mobil,lalu masuk dalam mobil dengan di susul oleh Alex.
"Mana Ayin?"
"Di mobil lain!"
"Kenapa Tuan disini,tolong duduk lah di depan !"
Ujar Maryam.
"Ini mobil Ku,terserah Aku mau duduk dimana ?"
Jawab Alex,Maryam terdiam,mendengar penuturan gadis itu.
"Tuan,seperti nya ada mobil di belakang Kita!"
Pengawal yang sedang menyetir mengintip dari spion depan.
"Naikan kecepatan nya,biarkan mobil Caston di belakang !"
"Baik Tuan!"
Alex mengeluarkan pist*l nya,sembari mengisi amunisi lagi.
"Tuan,Anda mau apa?"
Tanya Maryam,yang melihat Alex sedang menyiapkan senjat* nya.
"Aku sedang bersiap-siap untuk bertarung!"
Jawab Alex santai.
"Tuan,Anda bisa berperang dengan siapapun,tolong jangan libatkan Saya!"
Ucap Maryam dengan bi bir bergetar.
"Diam!jangan merusak konsentrasi Saya!"
Maryam segera diam,lalu menundukkan kepalanya,ia memanjatkan do'a meminta pertolongan kepada sang pencipta.
Dzzztt!
Dzzztt!
Ponsel Alex bergetar,Alex segera mengangkat nya.
"Tuan,itu mobil pengawal,tidak perlu khawatir!"
"Baik !"
Alex menyimpan kembali pist*l nya.Maryam melirik nya.
"Tuan tidak jadi perang?"
Tanya Maryam.
"Kamu ini kenapa ya banyak sekali pertanyaan ?"
Alex menatap Maryam dengan tajam.
"Maaf!"
Maryam segera memalingkan wajahnya.
Mobil mereka berhenti di sebuah villa.Lalu Alex segera turun tanpa menunggu pintu nya di buka,dan di susul oleh Maryam,beberapa pengawal mengeluarkan barang bawaan Mereka.
"Saya bisa sendiri!"
Maryam segera merebut koper di tangan pengawal,namun Alex menatap para pengawal dengan tajam,seakan memberi peringatan.
"Nona Anda masuk saja ke dalam bersama dengan Tuan,ini menjadi tugas Kami !"
Jawab Mereka,melihat Mereka tidak membiarkan nya membantu,akhirnya Maryam menyusul Ayin dan Alex yang sudah masuk duluan.
Maryam mengikuti mereka sampai ke dalam,melihat Ayin dan Alex,serta Caston yang berdiri di ruangan tamu villa.
"Disini hanya ada li-ma kamar,karena ini villa jarang Kita singgahi,jadi hanya ada sa-tu lantai!"
Jelas Ayin setelah kembali memeriksa kamar.
"Kamu dengan Caston pilih lah kamar masing-masing,tinggalkan Saya satu,sisa kasih pengawal Mereka juga butuh istirahat!"
Mendengar itu Maryam malah bingung,
'Saya tidur dimana?kenapa mereka enggak ada yang bertanya?'
Saat semua orang pergi ke kamar masing-masing,Maryam berbalik badan ingin keluar dari villa dan tidur di mobil.
"Kamu mau kemana?"
Tanya Alex,yang melihat Maryam berbalik badan.
"Mau cari tempat tidur !"
Jawab Maryam singkat,Alex berdiri dan menghela nafas nya.
"Ikut Saya!"
Titah nya lalu pergi ke kamar meninggalkan Maryam,melihat Maryam tidak menyusul lalu Alex berbalik.
"Masih tidak ikut?"
Sorotan mata Alex,sungguh sangat berbahaya jika di lihat lama-lama.
Dengan langkah seribu Maryam pergi menyusul Alex,Mereka berdiri tepat di depan pintu kamar.
Ceklek !
Alex membuka pintu kamar nya,ia melihat kamar itu terlihat begitu rapi dan bersih,meskipun terlalu sederhana,tapi itu membuat Maryam terlihat lebih nyaman di banding menara.
"Tuan,ini hanya ada satu ranjang,Anda mau tidur dimana?"
Tanya Maryam,yang berjalan ke arah ranjang.
Alex menatap nya dengan tajam,jelas-jelas ini kamar Alex,namun Maryam malah bertanya Alex tidur di mana.
"Saya akan tidur disitu!"
Ujar Alex menuju ke tempat tidur.
"Lalu Saya dimana?"
Tanya Maryam dengan lantang.
"Disitu juga!"
Jawab Alex singkat,lalu berbalik ingin ke kamar mandi.
"Tuan tunggu !"
"Aaah!"
Bugh!
Tanpa sengaja,kaki Maryam tersandung,lalu mendorong Alex hingga terjatuh,lengan nya kembali berdarah .
"Maaf,maaf Tuan,Saya tidak sengaja!"
Pungkas Maryam yang ketakutan,melihat raut wajah Alex yang suram,padahal Pria ini sedang menahan rasa sakit.
Alex segera berdiri,mengabaikan ucapan Maryam.
"Tunggu !"
Teriak Maryam,tapi Alex tetap tidak merespon.
Ceklek!
Alex keluar dari kamar,ia ingin mencari Ayin.
Maryam melihat darah di lantai,lalu ia ketakutan.
"Apa Aku menyebabkan luka parah,hingga ia berdarah ?"
Gumam Maryam,lalu berbalik menyusul Alex.
"Tuan,tunggu!"
Teriak Maryam.
"Tuan !"
Panggil Maryam lagi.
"APA?"
Jawab Alex dengan suara keras,mengagetkan Maryam.
"Tangan Anda terluka!"
Jawab nya pelan,saat melihat darah mengalir dari lengan Alex.
"Ini bukan urusan Mu,urus saja urusan Mu sendiri!"
Tegas Alex,dengan sorotan yang khas nya,sorotan mata iblis.
Gluk ! Maryam menelan ludah nya melihat Alex menatap nya begitu tajam.
Maryam lalu berbalik lagi ingin ke kamar.
"Tunggu!"
Alex menghentikan langkah Maryam,wanita ini menoleh.
"Bantu obati luka Saya!ambilkan kotak obat di belakang!"
Titah Alex,Maryam terpaku mendengar penuturan Alex.
"Kenapa masih bengong!cepat!"
Teriak Alex.
"Iya..ya!"
Maryam segera bergegas ke dapur untuk mengambil kotak obat,yang ia sendiri tidak tahu ada di mana.
"Dimana kotak obat ?"
Gumam Maryam.
Lalu Maryam melihat kotak obat ada di atas lemari yang tinggi nya tidak bisa di gapai oleh Dia.
Maryam segera mencari kursi untuk memanjat.
Setelah menemukan kursi,lalu ia segera menaiki kursi kayu dengan pertahanan yang rendah.
"Tolong jangan goyang-goyang!"
Gumam Maryam,saat melihat kursi nya tidak terlalu kokoh.
Maryam berusaha meraih kotak obat,namun tinggi nya tidak dapat ia capai,dengan susah payah ia meraih nya,sampai ia berhasil mengambil kotak obat itu,sehingga membuat kursi tersebut tidak dapat lagi menahan berat nya tubuh Maryam.
"Aaaaa...."
Teriak Maryam dengan keras saat tubuh nya akan jatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Dandelion senja
asli. itu namanya menyek" seperti mintak alam
2023-08-11
1
Yaya
wow
2023-03-29
1
rosita sari
wanita emang merepotkan hahahaha
2023-01-25
0