Memulai Cinta
Gus Malik dan Putri masuk kedalam kamar mereka berdua sambil bergandengan tangan,
"Suka gak dek" ucap Gus Malik.
"Suka sih mas tapi kenapa belanjaan Gamis semua,kan adek pengen pakek baju yang kayak di waktu di rumah Jakarta dlu mas,"tanya Putri ke pada sang suami.
"Iya kan kamu jadi istrinya mas sekarang dan kamu harus nurut sama mas meskipun adek belum cinta sama mas tapi mas adalah suami kamu dek,mas takut nantik di akhirat mas di tanyak kenapa membiarkan sang istri keluar tapa penutup aurat,terus mas mau jawab apa"ucap Gus Malik sambil mengusap pucuk kepala sang istri.
"Kalo dulu adek pakek baju yang tidak menutupi Auratnya yang dapat dosa nya bukan kamu tapi papa kamu dek"sambung Gus Malik.
Mendengar ucapan itu Putri langsung terbelalak sambil air mata nya jatuh mendar ucapan Gus Malik.Ia baru mengerti mengapa sang papa sangat menentang keras Putri ketika memakai baju yang sangat minim.
"Jadi sekarang dosa dosa adek jadi mas yang tanggung meskipun adek gak sengaja,kalopun adek sengaja dosa adek tetap mas yang tanggung jawab"ucap Gus Malik sambil tersenyum.
"Mengerti tidak dek"sambung Gus Malik yang di jawab anggukan kecil lalu Gus Malik mencium kening sang istri dengan lembut.
"Sana mandi dulu dek"ucap Gus Malik.
"Iya mas" jawab Putri.
Baru beberapa jam Putri bersama dengan Gus Malik sekarang sudah mulai berubah yang dulunya sangat kacau sekarang dia menjadi lebih baik meskipu dirinya belum mencintai Gus Malik dengan tulus tapi Putri menerima pernikahan ini dengan ikhlas.Iya yakin kalo ini memang jalannya untuk proses berubah menjadi lebih baik.
Beberapa hari lagi adalah hari di mana para santri dan santriwati kembali ke pondok pesantren Al BAROKAH di mana hubungan antara Gus Malik dan Putri sudah hampir mencapai 2 Minggu. Mereka pun sudah mulai terbiasa satu sama lain .
"Dek" ucap Gus Malik ke pada sang istri.
"Iya mas"jawab Putri sambil menatap wajah sang suami.
"Mas ada hadiah buat kamu sekarang kita pergi sebentar ayok dek"ucap Gus Malik.
"Eh emang Hadiah apa mas"ucap Putri sambil menatap wajah sang suami.
"Ya kalo di bilang bukan Hadiah namanya dek"sambil tersenyum menatap wajah sang istri.
"Hmmmm Ya sudah ayok mas kalo gitu"ucap Putri sambil menatap wajah sang suami
"Kita izin dulu ke Umi sama Abah dulu iya Dek"sambung Gus Malik.
"Iya mas"ucap Putri
Mereka berdua pun izin ke pada umi dan Abah untuk keluar sebentar dan mereka pun di izin oleh sang Abah dan Umi untuk pergi sebentar.
Mereka berdua pun berjalan kaki menuju suatu tempat di dekat pesantren di sana ada rumah minimalis tetapi modern yang sudah di beli oleh Gus Malik untuk hadiah kepada sang istri.
"Dek ini rumah buat kamu meskipun rumah ini tidak terlalu mewah seperti rumah mu di Jakarta ini rumah mas belikan untuk kamu dek"ucap Gus Malik sambil tersenyum.
"Hah yang bener mas ini rumah buat aku" ucap Putri dengan kaget.
"Iya dek ini rumah buat kamu dek sekarang"ucap Gus Malik
"Tapi maaf rumahnya gak sebesar rumah kamu di Jakarta"sambung Gus Malik
"Iya tidak apa apa mas"ucap putri
Putri pun memeluk sang suami dengan erat dan terharu Putri pun terisak-isak dengan kebaikan sang suami yang sangat tulus untuk dirinya.Gus Malik pun mengusap air mata di pipi sang istri yang mengalir cukup deras.
"adek mau tinggal disini atau tinggal dulu di Pasantren" Ucap Gus Malik .
"Adek tinggal di Pasantren dulu mas sambil belajar ngaji sama Umi"ucap Putri
"Iya sudah kalo gitu kalo adek mau nya tinggal di Pasantren di sana juga ada tempat tinggal buat Ustadz yang sudah menikah dan menetap di pesantren giimana dek mau tidak."ucap Gus Malik
"Boleh mas" ucap Putri
Mereka berdua pun berjalan menuju pesantren yang dekat dengan rumah yang Gus Malik sambil bergandengan tangan menuju pesantren.
"Dek kalo santri dan santriwati sudah kembali ke pondok lusa kita umumin iya tentang pernikahan kita ini" ucap Gus Malik
"Terserah kamu mas mau gimana enaknya "ucap Putri
"Habis dhuhur kita jalan jalan lagi gimana dek"ucap Gus Malik.
"Iya sudah mas"jawab Putri.
Adzan dhuhur berkumandang di masjid Pondok Pesantren Al BAROKAH ,Gus Malik pergi ke Masjid sementara Putri shalat di mushalla di dalam rumah bersama Aisyah dan Umi Sarah.
"Nak"panggil umi kepada menantunya
"Nak Putri"panggil umi lagi melihat menantunya melamun dan menepuk pundak menantunya tersebut.
Sontak putri kaget seketika .
"Eh iya umi ada apa"ucap Putri
"Nak Putri kenapa umi liatin kamu melamun"ucap umi Sarah melihat menantunya yang melamun habis shalat dhuhur.
"Kamu kangen sama mama papa kamu di Jakarta"sambung umi melihat ekspresi wajah menantunya yang tiba tiba menangis lalu umi memeluk menantunya yang sedang menangis.
"Iya umi aku kangen mama papa di Jakarta "ucap Putri sambil memeluk sang mertua dengan erat Isak tangis Putri masih terdengar.
"Kalo kamu kangen papa mama kenapa kamu gak ngajakin Gus ke Jakarta buat jengukin Mama papa nak Putri"Ucap umi yang mengerti kalo menantunya lagi kangen ke mama papa nya.
"Tidak umi, Putri masih mau di sini sambil ngaji,kalo masalah kangen kan bisa lewat telepon,"ucap Putri kepada sang mertua,
"Sana jalan jalan keliling pondok kalo emang bosen kamu nak Putri sama Aisyah"ucap umi sambil mengusap air mata sang menantu nya.
"Iya umi nantik aku jalan jalan keliling pondok pesantren sama Aisyah"sambung Putri.
Akhirny Putri pun berdiri dengan wajah yang sebab habis menangis Putri pun mengajak Aisyah keliling pondok pesantren dan melihat ada beberapa santri yang sudah kembali ke pondok pesantren Al BAROKAH,
"Assalamualaikum Ning"ucap salah satu santri kepada Aisyah.
"Waalaikum salam" jawab Aisyah dan Putri secara bersama.
"Sudah kembali ke pondok" sambung Aisyah menanyakan kepada salah satu santri nya.
"Enggeh Ning ,habisnya kangen "ucap salah satu santri.
"Oh iya sudah silahkan lanjutkan aktivitas nya"ucap Aisyah.
Putri dan Aisyah terus berjalan keliling pondok pesantren Al BAROKAH di bagian santriwati dan dari semua santriwati ada beberapa pertanyaan yang ingin di tanyakan tapi tidak enak mengingat dia hanya santri yang ingin menanyakan siapa perempuan yang bersama Aisyah.
"Siapa dia iya kok bersama Ning Aisyah"tanya salah satu santriwati kepada temannya.
"Mungkin saudaranya kali"jawab salah satu santriwati tersebut.
"Iya mungkin"sambung salah satu santriwati sambil mengangguk angguk kan kepalanya.
Santriwati tersebut mempertanyakan mengapa Putri dan Aisyah sangat akrab satu sama lain mereka pun kembali ke Asrama yang di tempati seluruh santri untuk bersiap melakukan shalat ashar,Putri lupa kalo dia ada janji jalan jalan sama Gus Malik sangking enaknya berjalan jalan sama Aisyah.
Ig:@Afan Di
FB:Afan Di
Bagaimana selanjutnya~
Bersambung~
Terimakasih sudah membaca dan berkunjung di novel yang saya buat semoga kalian suka dengan Novel saya dan jika ada kesalahan maka tolong berikan komentar agar saya bisa memperbaiki novel tersebut kedepannya Terimaa kasih untuk kalian yang sudah sedia membaca novel saya~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
manda_
lanjut
2022-05-29
1